SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains
PUTRI NURHAZIELA
17032070/2017
JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) yang Dibudidayakan dengan Metode Hidroponik
dan Kabupaten Padang Pariaman”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan dan rintangan yang penulis
hadapi namun akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak moral maupun spiritual. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
1. Ibu Resti Fevria, S.TP, MP selaku dosen pembimbing yang telah begitu sabar
skripsi
2. Dr. Abdul Razak S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah
3. Dr. Violita, S.Si, M.Si dan Irma Leilani Eka Putri S.Si, M.Si selaku dosen
penanggap yang telah memberikan banyak masukan dan arahan kepada penulis
4. Ibu Dr.Dwi Hilda Putri, S.Si, M.Biomed selaku ketua program studi Biologi
5. Kedua orang tua, abang, adik dan seluruh keluarga yang memberikan
dukungan terbaik kepada penulis dalam bentuk doa, materi maupun tenaga.
6. Rama Firmareta Nuarfa S. Kep, selaku teman spesial yang dalam pengerjaan
Delia Safitri, Monica Indiasti Putri, selaku sahabat yang selalu ada dalam suka
8. Julia Sysca, Nellisa Oktavianti, Irene Sekar Wangi, dan Anne Egidia Rizki
selaku rekan rekan sepenelitian yang telah bekeja sama dengan baik sehingga
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
perbaikan dan kesempurnaannya. Semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi
Penulis
DAFTAR ISI
4
a. Pakcoy Hidroponik..................................................................................................47
b. Pakcoy Nonhidroponik............................................................................................48
c. Pakcoy Hidroponik..................................................................................................49
d. Pakcoy Nonhidroponik............................................................................................50
e. Pakcoy Hidroponik..................................................................................................52
f. Pakcoy Nonhidroponik.............................................................................................53
6
BAB I
A. Latar Belakang
gerakan hidup sehat melalui tiga aktivitas hidup sehat salah satunya
berkurang. Seiring dengan hal tersebut untuk dapat mewujudkan kesadaran akan
tanaman sayuran sangat penting sebagai sumber vitamin dan mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh. Seperti halnya pakcoy yang memiliki kandungan gizi
yang tinggi
dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di China selatan
dan China pusat serta Taiwan. Tanaman ini berkembang pesat di daerah sub
tropis maupun tropis (Murti dkk. 2016). Pakcoy memiliki nilai gizi seperti
oleh tubuh untuk menjaga kesehatan didalam tanaman pakcoy terkandung zat
betakaroten yang tinggi yang dapat mencegah penyakit katarak. (Sadewa, 2016).
7
Menurut (Hidayat., dkk. 2014) pakcoy juga mengandung gizi protein, lemak
nabati, karbohidrat, serat, Ca, Mg, Fe, Na, Vitamin A dan vitamin C. Selain
kandungan gizi, mineral dan vitamin, sayuran berhijau daun seperti sawi hijau
jenis pakcoy juga merupakan salah satu sumber klorofil yang bermanfaat bagi
tubuh manusia. Dengan warna daunnya yang lebih hijau gelap dibandingkan jenis
sawi hijau caisim, diduga bahwa kandungan klorofil pada daun sawi hijau pakcoy
ini lebih tinggi dari jenis sawi hijau yang lain. Tanaman pakcoy memiliki zat
Klorofil merupakan zat hijau daun paling nyata yang terdapat pada bagian
tumbuhan (Othmer, 1993). Istilah klorofil berasal dari bahasa Yunani yaitu
chloros artinya hijau dan phyllos artinya daun. Istilah ini diperkenalkan pada
tahun 1818, dan pigmen tersebut diekstrak dari tanaman dengan menggunakan
pelarut organik. Klorofil juga pemberi warna pada alga dan bakteri fotosintetik.
Pigmen ini berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan
kandungan zat gizi sayuran daun salah satunya kandungan klorofil. Dari segi
pada daun pakcoy maka akan semakin berkualitas (Kurniawan et al., 2010).
protein, lemak, asam nukleat dan molekul organik lainnya. Umumnya pada
tanaman tingkat tinggi terdapat 2 jenis klorofil yaitu klorofil a dan klorofil b (Ai
kualitas tinggi dan dapat berproduksi secara terus menerus diluar musim adalah
yaitu gangguan hama lebih terkontrol, tidak ada resiko erosi, kekeringan atau
tergantung kondisi alam, dapat dilakukan pada lahan yang terbatas, pemakaian
pupuk menjadi lebih efisien produksi tanaman lebih terjamin dan memiliki harga
2017) tanaman Pakcoy yang memiliki kandungan klorofil yang tinggi dapat
disebabkan oleh pemberian nutrisi yang cukup pada sistem hidroponik. Unsur
pembentukan klorofil.
hasil pertumbuhan daun dan batang Mentha arvensis L sistem tanam hidroponik
lebih baik dibanding sistem tanaman konvensional. Kemudian pada warna daun
konvensional.
tanaman pakcoy yang ditanam secara konvensional dan hidroponik. Karena itu,
B. Rumusan Masalah
1. Berapa kadar klorofil pada tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) yang
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
manusia.
E. Pertanyaan Penelitian
1. Dari beberapa daerah, manakah kadar klorofil tanaman pakcoy yang lebih
tinggi ?
11
2. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Regnum : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Familia : Brassicaceae
Genus : Brassica
Gambar 1. Pakcoy
12
hijau tua dan mengkilat, tidak membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau
setengah mendatar, tersusun dalam spiral rapat, melekat pada batang yang
tertekan. Tangkai daun berwarna putih atau hijau muda, gemuk dan berdaging,
kematangan cukup besar pada berbagai varietas dalam kelompok ini. Terdapat
bentuk daun berwarna hijau pudar dan ungu yang berbeda (Rubatzky, 1998).
(Perwtasari,2012).
Kandungan zat gizi dalam 100 g pakcoy ( Brassica rapa L. ) dapat dilihat
pada tabel 1.
4 Ca 220,0 (mg)
5 P 38,0 (mg)
13
6 Fe 2,9 (mg)
B. Hidroponik
budidaya tanaman dengan media tanah. Adapun kelebihan dari hidroponik, yaitu
pupuk lebih hemat (efisien), 3) tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan
tanaman yang baru, 4) tidak membutuhkan banyak tenaga kasar karena metode
kerja lebih hemat dan memiliki standardisasi, 5) tanaman dapat tumbuh lebih
pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak, 6) hasil produksi lebih
kontinu dan lebih tinggi dibandingkan dengan penanaman di tanah, 7) harga jual
kekeringan atau ketergantungan pada kondisi alam, 10) tanaman hidroponik dapat
dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas, misalnya di atap, dapur atau garasi
yang besar, memiliki kemampuan serta ketelitian khusus serta bila terjadi
kesalahan pada sistemnya maka tanaman akan mati (Unal, et al, 2016).
Hidroponik diambil dari bahasa yunani yaitu hydro yang artinya air dan
ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal dengan sebutan soiless culture
yang artinya budidaya tanaman tanpa tanah. Secara umum tanaman hidroponik
tanaman untuk bisa tumbuh. Dalam sistem hidroponik media yang biasa
digunakan yaitu bata merah, rockwool, kerikil, arang sekam dan sebagainya
tanam menggunakan air sebagai media tanam. Hidroponik adalah istilah yang
tanah sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Istilah ini dikalangan umum lebih
pot atau wadah lain yang menggunakan air atau bahan porous lainnya seperti
kerikil, pasir, arang sekam maupun pecahan genting sebagai media tanam
(Lingga,2002)
dapat diusahakan diberbagai tempat, baik di desa, di kota, di lahan terbuka atau
15
diatas apartemen sekalipun. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, hama
dan penyakit yang tak terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang
tidak menentu dan mutu yang tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem
musim. Oleh karena itu, harga jual panennya tidak khawatir akan jatuh.
relative bersih, medianya steril, tanaman terkindung dari terpaan hujan, serangan
hama dan penyakit relatif kecil, serta tanaman lebih sehat dan produktivitasnya
musim dan tidak memerlukan lahan yang luas dibandingkan dengan kultur tanah
lain (Soeseno,1993) :
terkontrol.
C. Klorofil
Klorofil merupakan zat hijau daun yang terdapat pada bagian tumbuhan
yang berwarna hijau khususnya pada daun. Klorofil merupakan suatu pigmen
yang memberi warna hijau pada daun dan batang. Klorofil dapat menyerap
Kandungan klorofil pada daun tumbuhan termasuk juga pada sayuran seperti
yang mempengaruhi kandungan klorofil pada daun sawi pakcoy adalah intensitas
penurunan kualitas kandungan gizi pada sayur tersebut. Semakin banyak klorofil
pertumbuhan tanaman baik tinggi tanaman, jumlah daun maupun hasil produksi
seperti tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar dan kandungan klorofil (Rizal,
2017).
Pigmen klorofil terdapat di dalam organel sel yaitu kloroplas yang dapat
ditemukan pada daun dan permukaan batang, yaitu di dalam lapisan sponge di
daun adalah intensitas cahaya, suhu, dan kandungan hara (Song-Ai dan Banyo,
2011). Cara untuk memenuhi kandungan hara dan nutrisi yaitu dengan
klorofil pada masing-masing perlakuan. Menurut (Wu dan Kubota, 2008) bahwa
kandungan klorofil tidak tergantung pada konduktivitas yang tinggi dan tekanan
yang tinggi. Semakin tinggi konsentrasi larutan berarti semakin pekat garam yang
Klorofil mempunyai rantai fitil (C20H39O) yang akan berubah menjadi fitol
(C20H39OH) jika terkena air dengan katalisator klorofilase. Fitol adalah alkohol
primer jenuh yang mempunyai daya afinitas yang kuat terhadap O2 dalam proses
reduksi klorofil (Muthalib, 2009). Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau
antara 400-700 nm, terutama sinar merah dan biru. Sifat kimia klorofil, antara lain
(1) tidak larut dalam air, melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar,
seperti etanol dan kloroform; (2) inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam
senyawa anorganik (CO2 dan H2O) menjadi senyawa organik (karbohidrat) dan
mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi
seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata
oleh klorofil. Klorofil dapat menampung energi cahaya yang diserap oleh pigmen
(2002) bahwa kandungan hara di dalam tanah seperti Nitrogen, dan Magnesium
merupakan hara yang sangat esensial dalam pembentukan klorofil pada jaringan
sumber pigmen.
dihasilkan pada fotosintesis akan dibuah menjadi protein, lemak, asam nukleat
dan molekul organik lainnya. Klorofil dapat menyerap cahaya yang berupa radiasi
gelombang kasat mata dari merah sampai violet, tetapi tidak semua panjang
gelombang dapat diserap dengan baik oleh klorofil. Klorofil dapat menampung
cahaya yang diserap oleh pigmen lainnya melalui fotosintesis, sehingga klorofil
6. Klorofil berperan sebagai deodorant dalam mengurangi bau mulut, air seni,
kalsium oksalat
Salah satu cara untuk menentukan kadar klorofil daun dengan metoda atau
dasarkan pada sifat warna larutan yang terjadi, atau merupakan salah satu
digunakan apabila, sample yang di ukur harus berwarna, kestabilan warna cukup
lama, intensitas warna terjadi cukup tajam, warna larutan harus bebas dari
Cahaya yang dipantulkan atau dipancarkan oleh daun tidak efektif bagi
diabsorbsi terlebih dahulu. Diketahui bahwa hanya bagian hijau pada tumbuhan
yang melaksanakan fotosintesis daun, cukup alasan untuk menduga bahwa hanya
bagian pigmen hijau klloroplaslah yang menyerap cahaya yang dipantulkan untuk
2013). Menurut Noggle dan Fritz dalam Razone (2013), klorofil akan
tidak hijau pada cahaya yang diluruskan dan akan merah tua pada cahaya yang
dipantulkan.
22
dalam mengubah cahaya menjadi energi kimia pada tumbuhan tingkat tinggi,
adalah pigmen yang terdapat didalam kloroplas, melalui pigmen inilah cahaya
membran internal yang disebut tilakoid. Pigmen tersebut adalah klorofil a, klorofil
tilakoid setiap foton dapat mengeksitasi satu electron dalam korotenoid atau
D. Kondisi Geografis
1. Kota Padang
Menurut Perda No. 10 Tahun 2005 tentang luas Kota Padang diketahui
Padang berada di antara 00 44 00 dan 1 08 35 Lintang Selatan serta antara 100
05 05 dan 100 34 09 Bujur Timur. Kota Padang yang membujur dari Utara ke
Selatan memiliki pantai sepanjang 68,126 km dan terdapat deretan Bukit Barisan
dengan panjang daerah bukit (termasuk sungai) 486,209 Km2. Perpaduan kedua
letak tersebut menjadikan Kota Padang memiliki alam yang sangat indah dan
menarik. Ketinggian wilayah daratan Kota Padang sangat bervariasi, yaitu antara
23
Lubuk Kilangan.
2. Padang Panjang
Kota ini juga disebut kota dingin. Kota ini berada di daerah ketinggian
yang terletak antara 650 sampai 850 meter di atas permukaan laut, berada pada
kawasan pegunungan yang berhawa sejuk dengan suhu udara maksimum 26.1&
°C dan minimum 21.8& °C, serta berhawa dingin dengan suhu udara yang pada
umumnya minimum 17& °C, dengan curah hujan yang cukup tinggi dengan rata-
rata 3.295& mm/tahun. Di bagian utara dan agak ke barat berjejer tiga gunung:
Secara topografi kota ini berada pada dataran tinggi yang bergelombang,
miring, curam dan perbukitan, serta sering terjadi longsor akibat struktur tanah
yang labil dan curah hujan yang cukup tinggi. Namun pada kawasan yang landai
di kota ini merupakan tanah jenis andosol yang subur dan sangat baik untuk
pertanian.
3. Kabupaten Solok
terkenal sebagai Luhak Kubuang Tigo Baleh. Disamping itu wilayah Solok juga
24
merupakan daerah yang dilewati oleh nenek moyang Alam Surambi Sungai Pagu
yang berasal dari Tanah Datar yang disebut juga sebagai nenek kurang aso enam
puluh (artinya enam puluh orang leluhur alam surambi Sungai Pagu). Perpindahan
Kabupaten Solok bukanlah daerah baru karena Solok telah ada jauh
penjajahan Belanda dulu, tepatnya pada tanggal 9 April 1913, nama Solok telah
ditetapkannya nama Solok setingkat kabupaten pada tahun 1913 hingga saat ini
kabupaten/kota.
Pada tahun 1970, ibu kota Kabupaten Solok berkembang dan ditetapkan menjadi
sebuah kotamadya dengan nama Kota Solok. Berubah statusnya Ibu kota
sekaligus dengan pemindahan ibu kota ke lokasi baru. Pada tahun 1979
Kota Solok ke Koto Baru, Kecamatan Kubung, namun secara yuridis Ibu kota
4. Sawahlunto
25
bervariasi, yaitu antara 250 meter sampai 650 meter di atas permukaan laut.
Bagian utara kota ini memiliki topografi yang relatif datar meski berada pada
sebuah lembah, terutama daerah yang dilalui oleh Batang Lunto, di mana di
didirikan sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Sementara itu bagian timur
dan selatan kota ini relatif curam dengan kemiringan lebih dari 40%.
dari Bukit Barisan dan memiliki luas 273,45 km². Dari luas tersebut, lebih dari
26,5% atau sekitar 72,47 km² merupakan kawasan perbukitan yang ditutupi hutan
lindung. Penggunaan tanah yang dominan di kota ini adalah perkebunan sekitar
34%, dan danau yang terbentuk dari bekas galian tambang batu bara sekitar
0,25%.
iklim tropis dengan kisaran suhu minimun 22,5 °C dan maksimum 27,5 °C.
Sepanjang tahun terdapat dua musim, yaitu musim hujan dari bulan November
sampai Juni dan musim kemarau dari bulan Juli sampai Oktober. Tingkat curah
hujan kota Sawahlunto mencapai rata-rata 1.071,6 mm per tahun dengan curah
sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Barat, dengan luas 1.328,79 Km2. Daerah ini
berada di pesisir barat Pulau Sumatera dengan panjang garis pantai 60,5 km dan
Kabupaten Padang Pariaman terletak pada 00 11’ – 00 49’ Lintang Selatan dan
980 36’ – 1000 28’ Bujur Timur dengan ketinggian sekitar 0 – 1000 meter dari
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Peralatan yang digunakan adalah mortal dan alu, labu ukur, kain kasa,
alkohol 95% sebanyak 250ml, spektofotometer, daun pakcoy hidroponik dan non
hidroponik yang masih segar dari lima wilayah (Padang, Solok, sawalunto,
D. Rancangan Penelitian
berdasarkan prosedur yang ada pada buku penuntun Fisiologi Tumbuhan. Data
kadar klorofil akan diambil pada panjang gelombang 649 nm dan 665 nm. Kadar
E. Prosedur Penelitian
28
seluruh klorofil terlarut. Lalu larutan disaring menggunakan kain kasa, pastikan
labu ukur 100ml. tambahkan alkohol 95% sampai volumenya menjadi 100ml.
panjang gelombang 649 dan 665 nm. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali
pengulangan.
berikut :
seluruh klorofil terlarut. Lalu larutan disaring menggunakan kain kasa, pastikan
labu ukur 100ml. tambahkan alkohol 95% sampai volumenya menjadi 100ml.
panjang gelombang 649 dan 665 nm. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali
pengulangan.
BAB IV
A. HASIL
1. Perbandingan Klorofil Tanaman pakcoy (brassica rapa L.) Hidroponik
Lima Wilayah.
30
(Tabel 1.).
daerah
berbeda yaitu padang, padang panjang dan solok, sawalunto dan padang
pariaman.
Padang pariaman
Kadar Klorofil
30
25
20
15
10
0
Padang Padang Panjang Solok Sawah Lunto Padang
Pariaman
B. PEMBAHASAN
tanaman pakcoy hidroponik dan non hidroponik dari lima wilayah yang berbeda
di wilayah padang pariaman yaitu 26,361 mg/L sedangkan pakcoy non hidroponik
tertinggi terdapat pada daerah Padang Panjang yaitu 22,624 mg/L. namun jika
ditinjau dari kesetaraannya pakcoy hidroponik dan non hidroponik paling cocok
mineral seperti nitrogen, magnesium, besi, mangan, Cu, Zn, sulfur dan oksigen.
tanaman baik tinggi tanaman, jumlah daun maupun hasil produksi lainnya.
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar dan kandungan klorofil (Rizal, 2017).
33
Oleh karena itu diperlukan perlakuan konsentrasi nutrisi yaitu AB mix untuk
hidroponik wick pada konsentrasi AB mix yang berbeda dari awal tanam,
mix
Sumatera Barat. Suhu rata-rata wilayah padang panjang menurut BMKG tahun
2020 berkisar antara 22-28oC. Temperatur 30-40oC merupakan kondisi yang baik
untuk pembentukan klorofil tanaman kangkung, namun klorofil yang paling baik
unsur N merupakan unsur hara makro yang diperlukan tanaman dalam jumlah
pada daun. Unsur N tidak dapat diserap oleh tanaman jika didalam tanah terdapat
hidroponik lebih baik dibandingkan dengan sistem budidaya tani atau sistem
media tanam yang menggunakan air sebagai medianya serta tidak mengandung
34
(Gambar 3.) Terlihat bahwa dua dari tiga daerah sistem budidaya hidroponik lebih
lingkungan, nutrisi dan hama terkontrol, air dapat digunakan berulang kali
sehingga dapat menghemat penggunaan air. Air yang digunakan sebagai media
dapat menjaga tanaman dalam keadaaan kering yang dapat merusak dan
menghambat pembentukan klorofil. Air dapat menjaga suhu perakaran antara 20-
batang yang hijau dan besar. Ini menggambarkan bahwa kondisi lingkungan di
Semakin baik pertumbuhan kangkung maka semakin baik pula kadungan vitamin
dan klorofil yang ada pada tanaman pakcoy. Warna pada larutan pakcoy
hidroponik juga lebih pekat dibandingkan dengan warna larutan pakcoy non
hidroponik.
manfaat sebagai antioksidan, anti inflamasi dan anti peradangan. Selain itu
35
ini mampu meringankan kerja hati dalam membuang zat-zat kimia yang ada
dalam aliran darah. Klorofil juga membuat kolesterol dan lemak jenuh yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Sawalunto
3. Kadar klorofil Pakcoy hidroponik tertinggi yaitu 26,361 mg/L pada daerah
B. SARAN
lebih lanjut mengenai aplikasi hidroponik dan perlakuan yang lebih terkontrol
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, M. 2009. Sistem Hidroponik dengan Nutrisi dan Media Tanam Berbeda
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Hari Gizi Nasional 2017 : Ayo Makan Sayur
dan Buah Setiap Hari. www. Kemenkes.go.id. diakses pada 8 April 2019
Kurniawan, M., Izzati, M. Nurchayati, Y. 2010. Kandungan klorofil, karotenoid, dan vitamin C
pada beberapa spesies tumbuhan akuatik. Buletin Anatomi dan
Fisiologi XVIII (1). 28-40
Nurdin, Kushart, C. M., Tanziha, I., Januwati, M. 2009. Kandungan Klorofi Berbagai
Perwtasari, B., Tripatmasari, M., dan Wasonowato, C. (2012). Pengaruh media tanah
dan nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy (Brassica juncea
Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica rapa L.) yang ditanam secara Hidroponik. Jurnal
Sainmatika. Vol. 14 (1). 38-44
Rosyida, dkk. 2017. The Effect Of NPK Fertilizer Doser and Plant Growth
Tanam Pak Choy (Brassica Rapa L.) Dengan Sistem Irigasi Bawah Permukaan.
Setiari, N., dan Nurchayati, Y. 2009. Eksplorasi Kandungan Klorofil pada beberapa
Sayuran Hijau sebagai Alternatif Bahan Dasar Food Supplement. BIOMA, Vol 11,
Song-Ai, N., dan Banyo, Y. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator
Kekurangan Air Pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11 No. 2, Oktober 2011.
Hal: 166-173.
Sumenda, 2011. Analisis Kandungan Klorofil Daun Mangga (Mangifera indica L.)
Suntoro. 2002. Pengaruh Penambahan Bahan Organik, Dolomit dan KCl Terhadap
Kadar Klorofil dan Dampaknya Pada Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogea L.).
Thorpe, N. O. 1984. Cell Biology. John Wiley and Sons. New York. van der Mescht,
Unal, S., IIkay. S., Mustafa. C., Ridvan. Y., Ibrahim. I., Ismail. A. 2016. MiniReview:
Wijaya, K.2000. Pengaruh konsentrasi dan frekuensi pembberian pupuk organik cair
Lampiran
0,288 0,558
0,223 0,410
a. Pakcoy Hidroponik
0,284+0,288
2
P 1+ P 2
OD649 = 2
=
41
= 0,286
0,556+0,558
2
OD665 =
= 0,557
= 5,720 + 3,400
= 9,120
= 7,630 – 1,647
= 5,983
= 7,378 – 4,288
= 3,090
0,448+0,410
b. Pakcoy Nonhidroponik
2
1) Menentukan Opendensiti Nilai
Absorbansi
OD649 =
0,231+0,223
2
= 0,227
OD665 =
= 0,429
= 8,22 + 4,459
= 12,679
= 10,014 – 2,367
= 7, 647
7,7 2 (0,731)
= 10,603 – 5,628
= 4,975
0,740 1,202
0,705 1, 370
a. Pakcoy Hidroponik
1) Menentukan Opendensiti Nilai Absorbansi
OD649 =
44
= 0,743
OD665 =
1,211+1,202
2
= 1,206
OD649 =
= 1,712
OD665 = 0,718+0,70
5
1,382+1,370
2
2
= 1,376
2) Menentukan Klorofil total, Klorofil a, dan Klorofil b
Klorofil total = 20,0 OD649 + 6, OD665
= 20 (1,256) + 5,1 (2,042)
= 25,12 + 12,455
= 37,575
Klorofil a = 13,7 OD665 – 5,76 OD649
= 13,7 (2,042) – 5,76 (1,256)
= 27,975 – 7,235
= 20,741
Klorofil b = 25,8 OD649 – 7,7 OD665
= 25,8 (1,256) – 7,7 (2,042)
= 32,405 – 15,723
46
= 16,682
0,860 1,397
0,348 0,705
a. Pakcoy Hidroponik
1) Menentukan Opendensiti Nilai Absorbansi
OD649 =
0,868+0,860
2
= 0,864
665 = P 1+ P 2
OD 2
1,408+1,397
2
47
= 1,403
OD649 =
0,346+0,348
2
= 0,347
48
OD665 =
0,706+0,705
2
= 0,705
0,658 1,148
0,525 0,931
0,708+0,65
8
2
1,202+1,14
c. Pakcoy Hidroponik
8
3) Menentukan Opendensiti Nilai
2
Absorbansi
OD649 =
= 0,683
665 = P 1+ P 2
OD 2
= 1,175
4) Menentukan Klorofil total, Klorofil a dan Klorofil b
Klorofil total = 20,0 OD649 + 6,1 OD665
= 20 (1,106) + 6,1 ( 1,907)
= 22,12 + 11,633
50
= 33, 753
Klorofil a = 13,7 OD665 – 5,76 OD649
= 13,7 (1,907) – 5,76 (1,106)
= 26,126 – 6,371
0,524+0,52 = 19,755
5 Klorofil b = 25,8
OD649 2 – 7,7 OD665
= 25,8 (1,106) – 7,7
(1,907)
= 28,535 – 14,684
= 13,851
0,929+0,93
1
2
d. Pakcoy Nonhidroponik
3) Menentukan Opendensiti Nilai Absorbabsi
OD649 =
= 0,525
OD665 =
= 0,930
4) Menentukan klorofil total, klorofil a, dan klorofil b
Klorofil total = 20 OD649 + 6,1 OD665
51
0,817 1,492
0,408 0,808
e. Pakcoy Hidroponik
5) Menentukan Opendensiti Nilai Absorbansi
OD649 =
=
52
= 0,850
665 = P 1+ P 2
OD 2
1,574+1,492
2
= 1,533
6) Menentukan Klorofil total, Klorofil a dan Klorofil b
Klorofil total = 20,0 OD649 + 6,1 OD665
= 20 (1,106) + 6,1 ( 1,907)
= 22,12 + 11,633
= 33, 753
Klorofil a = 13,7 OD665 – 5,76 OD649
= 13,7 (1,907) – 5,76 (1,106)
= 26,126 – 6,371
= 19,755
Klorofil b = 25,8 OD649 – 7,7 OD665
= 25,8 (1,106) – 7,7 (1,907)
= 28,535 – 14,684
= 13,851
f. Pakcoy Nonhidroponik
5) Menentukan Opendensiti Nilai Absorbabsi
OD649 =
53
= 0,422
0,844+0,808
2
OD665 =
= 0,436+0,40 0,826
6) 8 Menentukan klorofil total, klorofil
a, dan 2 klorofil b
Klorofil total = 20 OD649 + 6,1
OD665
= 20 (0,887) + 6,1 (1,546)
= 17,74 + 9,431
= 27,171
Klorofil a = 13,7 OD665 – 5,76 OD649
= 13,7 (1,546) – 5,76 ( 0,887)
= 21,180 – 5,109
= 16,071
Klorofil b = 25,8 OD649 – 7,7 OD665
= 25,8 (0,887) – 7,7 (1,546)
= 22,885 – 11,904
= 10,981
54