) YANG
DIBUDIDAYAKAN SECARA HIDROPONIK DAN KONVENSIONAL
PADA DAERAH YANG BERBEDA
SKRIPSI
PUTRI NURHAZIELA
17032070/2017
JURUSAN BIOLOGI
2021
ABSTRAK
Putri Nurhaziela, 2021. Perbandingan Kadar Klorofil Pakcoy (Brassica rapa L.)
yang Dibudidayakan Secara Hidroponik dan
Konvensional pada Daerah yang Berbeda.
Klorofil merupakan zat hijau daun paling nyata yang terdapat pada bagian
tumbuhan. Istilah klorofil berasal dari bahasa Yunani yaitu chloros artinya hijau dan
phyllos artinya daun. Istilah ini diperkenalkan pada tahun 1818, dan pigmen tersebut
diekstrak dari tanaman dengan menggunakan pelarut organik. Klorofil juga pemberi
warna pada alga dan bakteri fotosintetik. Pigmen ini berperan dalam proses
fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah energi cahaya menjadi energi
kimia. Klorofil banyak terdapat pada sayur pakcoy. Pakcoy terkandung zat
betakaroten yang tinggi yang dapat mencegah penyakit katarak. Dengan warna
daunnya yang lebih hijau gelap dibandingkan jenis sawi hijau caisim, diduga bahwa
kandungan klorofil pada daun pakcoy ini lebih tinggi dari jenis sawi hijau yang lain.
Pakcoy dapat dibududayakan menggunakan metode hidroponik dan non hidroponik.
Penelitian ini telah dilakukan di Rumah Kawat Laboratorium Biologi
Universitas Negeri Padang pada Bulan Januari-Maret 2020. Penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Analisa yang dilakukan : Kandungan Klorofil pakcoy. Sampel
pakcoy hidroponik dan konvensional dibudidayakan dan diperoleh dari Padang,
Padang Panjang solok, Sawahlunto dan Padang Pariaman. analisis kandungan klorofil
dilakukan dengan Metode Spektrofotometri. Dari penelitian yang telah dilakukan
didapatkan hasil kandungan. kadar klorofil pakcoy yang dibudidayakan secara
hidroponik umumnya lebih tinggi dibandingkan pakcoy yang dibudidayakan secara
konvensional.
Key words: : Klorofil, Hidroponik, Pakcoy (Brassica rapa L.), Spektrofotometri
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) yang Dibudidayakan dengan Metode Hidroponik
dan Kabupaten Padang Pariaman”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan dan rintangan yang penulis
hadapi namun akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak moral maupun spiritual. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
1. Ibu Resti Fevria, S.TP, MP selaku dosen pembimbing yang telah begitu sabar
skripsi
2. Bapak Dr. Abdul Razak S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang
3. Ibu Dr. Violita, S.Si, M.Si dan Irma Leilani Eka Putri S.Si, M.Si selaku dosen
penanggap yang telah memberikan banyak masukan dan arahan kepada penulis
4. Ibu Dr.Dwi Hilda Putri, S.Si, M.Biomed selaku ketua program studi Biologi
dukungan terbaik kepada penulis dalam bentuk doa, materi maupun tenaga.
Putri, Halimah Tusadiah, Sintya Delia Syafitri, Monica Indiasti Putri selaku
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
perbaikan dan kesempurnaannya. Semoga skripsi ini bermanfaat dan berguna bagi
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................5
E. Pertanyaan Penelitian...............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pakcoy ....................................................................................................................6
B. Hidroponik...............................................................................................................8
C. Klorofil....................................................................................................................11
D.Kondisi Geografis................................................................................................... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian........................................................................................................21
B. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................................21
C. Alat dan Bahan........................................................................................................21
D. Rancangan Penelitian..............................................................................................21
E. Prosedur Penelitian..................................................................................................22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil........................................................................................................................24
B. Pembahasan.............................................................................................................26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.............................................................................................................30
B. Saran........................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Kandungan Zat Gizi Pakcoy……………………………………..………..…….7
DAFTAR GAMBAR
1. Pakcoy (Brassica rapa L.)……………………………….………...…..………..6
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Kadar Klorofil a, klorofil b dan klorofil total……………………….…33
2. Uji stastistik…………………………………………………………………….45
3. Dokumentasi penelitian………………………………………………………..48
1
BAB I
A. Latar Belakang
gerakan hidup sehat melalui tiga aktivitas hidup sehat salah satunya
berkurang. Seiring dengan hal tersebut untuk dapat mewujudkan kesadaran akan
tanaman sayuran sangat penting sebagai sumber vitamin dan mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh. Seperti halnya pakcoy yang memiliki kandungan gizi
yang tinggi.
dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di China selatan
dan China pusat serta Taiwan. Tanaman ini berkembang pesat di daerah sub
tropis maupun tropis (Murti dkk. 2016). Pakcoy memiliki nilai gizi seperti
oleh tubuh untuk menjaga kesehatan didalam tanaman pakcoy terkandung zat
betakaroten yang tinggi yang dapat mencegah penyakit katarak. (Sadewa, 2016).
2
lemak nabati, karbohidrat, serat, Ca, Mg, Fe, Na, Vitamin A dan vitamin C.
Selain kandungan gizi, mineral dan vitamin, sayuran berhijau daun seperti sawi
hijau jenis pakcoy juga merupakan salah satu sumber klorofil yang bermanfaat
bagi tubuh manusia. Dengan warna daunnya yang lebih hijau gelap dibandingkan
jenis sawi hijau caisim, diduga bahwa kandungan klorofil pada daun sawi hijau
pakcoy ini lebih tinggi dari jenis sawi hijau yang lain. Tanaman pakcoy memiliki
Klorofil merupakan zat hijau daun paling nyata yang terdapat pada bagian
tumbuhan (Othmer, 1993). Istilah klorofil berasal dari bahasa Yunani yaitu
chloros artinya hijau dan phyllos artinya daun. Istilah ini diperkenalkan pada
tahun 1818, dan pigmen tersebut diekstrak dari tanaman dengan menggunakan
pelarut organik. Klorofil juga pemberi warna pada alga dan bakteri fotosintetik.
Pigmen ini berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan
kandungan zat gizi sayuran daun salah satunya kandungan klorofil. Dari segi
pada daun pakcoy maka akan semakin berkualitas (Kurniawan et al., 2010).
protein, lemak, asam nukleat dan molekul organik lainnya. Umumnya pada
tanaman tingkat tinggi terdapat 2 jenis klorofil yaitu klorofil a dan klorofil b (Ai
kualitas tinggi dan dapat berproduksi secara terus menerus diluar musim adalah
yaitu gangguan hama lebih terkontrol, tidak ada resiko erosi, kekeringan atau
tergantung kondisi alam, dapat dilakukan pada lahan yang terbatas, pemakaian
pupuk menjadi lebih efisien produksi tanaman lebih terjamin dan memiliki harga
2017) tanaman Pakcoy yang memiliki kandungan klorofil yang tinggi dapat
disebabkan oleh pemberian nutrisi yang cukup pada sistem hidroponik. Unsur
pembentukan klorofil.
hasil pertumbuhan daun dan batang Mentha arvensis L sistem tanam hidroponik
lebih baik dibanding sistem tanaman konvensional. Kemudian pada warna daun
konvensional.
Padang, Padang panjang, Solok, Sawahlunto dan Padang Pariaman. Maka tingkat
kesuburan tanah, suhu, iklim, temperaturnya juga berbeda. Oleh sebab itu Kadar
tanaman pakcoy yang ditanam secara konvensional dan hidroponik. Karena itu,
1. Rumusan Masalah
1. Berapa kadar klorofil pada tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) yang
2. Tujuan Penelitian
3. Manfaat Penelitian
manusia.
4. Pertanyaan Penelitian
yang
berbeda ?
BAB II
6
TINJAUAN PUSTAKA
Regnum : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Familia : Brassicaceae
Genus : Brassica
hijau tua dan mengkilat, tidak membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau
setengah mendatar, tersusun dalam spiral rapat, melekat pada batang yang
tertekan. Tangkai daun berwarna putih atau hijau muda, gemuk dan berdaging,
(Perwtasari,2012).
Tabel 1. Kandungan zat gizi 100 g pakcoy ( Brassica rapa L. ). spasi jadi 1, jgn
4 Ca 220,0 (mg)
5 P 38,0 (mg)
6 Fe 2,9 (mg)
B. Hidroponik
budidaya tanaman dengan media tanah. Adapun kelebihan dari hidroponik, yaitu
pupuk lebih hemat (efisien), 3) tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan
tanaman yang baru, 4) tidak membutuhkan banyak tenaga kasar karena metode
kerja lebih hemat dan memiliki standardisasi, 5) tanaman dapat tumbuh lebih
pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak, 6) hasil produksi lebih
kontinu dan lebih tinggi dibandingkan dengan penanaman di tanah, 7) harga jual
kekeringan atau ketergantungan pada kondisi alam, 10) tanaman hidroponik dapat
dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas, misalnya di atap, dapur atau garasi
yang besar, memiliki kemampuan serta ketelitian khusus serta bila terjadi
kesalahan pada sistemnya maka tanaman akan mati (Unal, et al, 2016).
Hidroponik diambil dari bahasa yunani yaitu hydro yang artinya air dan
ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal dengan sebutan soiless culture
yang artinya budidaya tanaman tanpa tanah. Secara umum tanaman hidroponik
9
tanaman untuk bisa tumbuh. Dalam sistem hidroponik media yang biasa
digunakan yaitu bata merah, rockwool, kerikil, arang sekam dan sebagainya
tanam menggunakan air sebagai media tanam. Hidroponik adalah istilah yang
tanah sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Istilah ini dikalangan umum lebih
pot atau wadah lain yang menggunakan air atau bahan porous lainnya seperti
kerikil, pasir, arang sekam maupun pecahan genting sebagai media tanam
(Lingga,2002)
dapat diusahakan diberbagai tempat, baik di desa, di kota, di lahan terbuka atau
diatas apartemen sekalipun. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, hama
dan penyakit yang tak terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang
tidak menentu dan mutu yang tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem
musim. Oleh karena itu, harga jual panennya tidak khawatir akan jatuh.
relative bersih, medianya steril, tanaman terkindung dari terpaan hujan, serangan
hama dan penyakit relatif kecil, serta tanaman lebih sehat dan produktivitasnya
musim dan tidak memerlukan lahan yang luas dibandingkan dengan kultur tanah
lain :
terkontrol.
11
C. Klorofil
Klorofil merupakan zat hijau daun yang terdapat pada bagian tumbuhan
yang berwarna hijau khususnya pada daun. Klorofil merupakan suatu pigmen
yang memberi warna hijau pada daun dan batang. Klorofil dapat menyerap
Kandungan klorofil pada daun tumbuhan termasuk juga pada sayuran seperti
yang mempengaruhi kandungan klorofil pada daun sawi pakcoy adalah intensitas
penurunan kualitas kandungan gizi pada sayur tersebut. Semakin banyak klorofil
pertumbuhan tanaman baik tinggi tanaman, jumlah daun maupun hasil produksi
seperti tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar dan kandungan klorofil (Rizal,
2017).
Pigmen klorofil terdapat di dalam organel sel yaitu kloroplas yang dapat
ditemukan pada daun dan permukaan batang, yaitu di dalam lapisan sponge di
daun adalah intensitas cahaya, suhu, dan kandungan hara (Song-Ai dan Banyo,
2011). Cara untuk memenuhi kandungan hara dan nutrisi yaitu dengan
klorofil pada masing-masing perlakuan. Menurut (Wu dan Kubota, 2008) bahwa
kandungan klorofil tidak tergantung pada konduktivitas yang tinggi dan tekanan
yang tinggi. Semakin tinggi konsentrasi larutan berarti semakin pekat garam yang
Klorofil mempunyai rantai fitil (C20H39O) yang akan berubah menjadi fitol
(C20H39OH) jika terkena air dengan katalisator klorofilase. Fitol adalah alkohol
primer jenuh yang mempunyai daya afinitas yang kuat terhadap O 2 dalam proses
reduksi klorofil (Muthalib, 2009). Sifat fisik klorofil adalah menerima dan atau
antara 400-700 nm, terutama sinar merah dan biru. Sifat kimia klorofil, antara lain
(1) tidak larut dalam air, melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar,
seperti etanol dan kloroform; (2) inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam
dan H2O) menjadi senyawa organik (karbohidrat) dan O2 dengan bantuan cahaya
warna spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang
gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil.
Klorofil dapat menampung energi cahaya yang diserap oleh pigmen cahaya atau
Nitrogen dan Magnesium. Kandungan hara di dalam tanah seperti Nitrogen, dan
dihasilkan pada fotosintesis akan dibuah menjadi protein, lemak, asam nukleat
dan molekul organik lainnya. Klorofil dapat menyerap cahaya yang berupa radiasi
gelombang kasat mata dari merah sampai violet, tetapi tidak semua panjang
gelombang dapat diserap dengan baik oleh klorofil. Klorofil dapat menampung
cahaya yang diserap oleh pigmen lainnya melalui fotosintesis, sehingga klorofil
6. Klorofil berperan sebagai deodorant dalam mengurangi bau mulut, air seni,
kalsium oksalat
Salah satu cara untuk menentukan kadar klorofil daun dengan metoda atau
dasarkan pada sifat warna larutan yang terjadi, atau merupakan salah satu
digunakan apabila, sample yang di ukur harus berwarna, kestabilan warna cukup
lama, intensitas warna terjadi cukup tajam, warna larutan harus bebas dari
Cahaya yang dipantulkan atau dipancarkan oleh daun tidak efektif bagi
diabsorbsi terlebih dahulu. Diketahui bahwa hanya bagian hijau pada tumbuhan
yang melaksanakan fotosintesis daun, cukup alasan untuk menduga bahwa hanya
bagian pigmen hijau klloroplaslah yang menyerap cahaya yang dipantulkan untuk
2013). Menurut Noggle dan Fritz dalam Razone (2013), klorofil akan
tidak hijau pada cahaya yang diluruskan dan akan merah tua pada cahaya yang
dipantulkan.
dalam mengubah cahaya menjadi energi kimia pada tumbuhan tingkat tinggi,
adalah pigmen yang terdapat didalam kloroplas, melalui pigmen inilah cahaya
Dalam tilakoid setiap foton dapat mengeksitasi satu electron dalam korotenoid
D. Kondisi Geografis
1. Kota Padang
Menurut Perda No. 10 Tahun 2005 tentang luas Kota Padang diketahui
Padang berada di antara 00 44 00 dan 1 08 35 Lintang Selatan serta antara 100
05 05 dan 100 34 09 Bujur Timur. Kota Padang yang membujur dari Utara ke
Selatan memiliki pantai sepanjang 68,126 km dan terdapat deretan Bukit Barisan
dengan panjang daerah bukit (termasuk sungai) 486,209 Km2. Perpaduan kedua
letak tersebut menjadikan Kota Padang memiliki alam yang sangat indah dan
menarik. Ketinggian wilayah daratan Kota Padang sangat bervariasi, yaitu antara
Lubuk Kilangan.
2. Padang Panjang
Kota ini juga disebut kota dingin. Kota ini berada di daerah ketinggian
yang terletak antara 650 sampai 850 meter di atas permukaan laut, berada pada
kawasan pegunungan yang berhawa sejuk dengan suhu udara maksimum 26.1&
°C dan minimum 21.8& °C, serta berhawa dingin dengan suhu udara yang pada
umumnya minimum 17& °C, dengan curah hujan yang cukup tinggi dengan rata-
18
rata 3.295& mm/tahun. Di bagian utara dan agak ke barat berjejer tiga gunung:
Secara topografi kota ini berada pada dataran tinggi yang bergelombang,
miring, curam dan perbukitan, serta sering terjadi longsor akibat struktur tanah
yang labil dan curah hujan yang cukup tinggi. Namun pada kawasan yang landai
di kota ini merupakan tanah jenis andosol yang subur dan sangat baik untuk
pertanian.
3. Kabupaten Solok
terkenal sebagai Luhak Kubuang Tigo Baleh Disamping itu wilayah Solok juga
merupakan daerah yang dilewati oleh nenek moyang Alam Surambi Sungai Pagu
yang berasal dari Tanah Datar yang disebut juga sebagai nenek kurang aso enam
puluh (artinya enam puluh orang leluhur alam surambi Sungai Pagu). Perpindahan
Kabupaten Solok bukanlah daerah baru karena Solok telah ada jauh
ditetapkannya nama Solok setingkat kabupaten pada tahun 1913 hingga saat ini
Kabupaten/kota.
Pada tahun 1970, ibu kota Kabupaten Solok berkembang dan ditetapkan menjadi
sebuah kota madya dengan nama Kota Solok. Berubah statusnya Ibu kota
sekaligus dengan pemindahan ibu kota ke lokasi baru. Pada tahun 1979
Kota Solok ke Koto Baru, Kecamatan Kubung, namun secara yuridis Ibu kota
4. Sawahlunto
bervariasi, yaitu antara 250 meter sampai 650 meter di atas permukaan laut.
Bagian utara kota ini memiliki topografi yang relatif datar meski berada pada
sebuah lembah, terutama daerah yang dilalui oleh Batang Lunto, di mana di
didirikan sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Sementara itu bagian timur
dan selatan kota ini relatif curam dengan kemiringan lebih dari 40%.
dari Bukit Barisan dan memiliki luas 273,45 km². Dari luas tersebut, lebih dari
26,5% atau sekitar 72,47 km² merupakan kawasan perbukitan yang ditutupi hutan
20
lindung. Penggunaan tanah yang dominan di kota ini adalah perkebunan sekitar
34%, dan danau yang terbentuk dari bekas galian tambang batu bara sekitar
0,25%.
iklim tropis dengan kisaran suhu minimun 22,5 °C dan maksimum 27,5 °C.
Sepanjang tahun terdapat dua musim, yaitu musim hujan dari bulan November
sampai Juni dan musim kemarau dari bulan juli sampai Oktober. Tingkat curah
hujan kota Sawahlunto mencapai rata-rata 1.071,6 mm per tahun dengan curah
sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Barat, dengan luas 1.328,79 Km2. Daerah ini
berada di pesisir barat Pulau Sumatera dengan panjang garis pantai 60,5 km dan
Kabupaten Padang Pariaman terletak pada 00 11’ – 00 49’ Lintang Selatan dan
980 36’ – 1000 28’ Bujur Timur dengan ketinggian sekitar 0 – 1000 meter dari
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Peralatan yang digunakan adalah mortal dan alu, labu ukur, kain kasa,
alkohol 95% sebanyak 250ml, spektofotometer, daun pakcoy hidroponik dan non
hidroponik yang masih segar dari lima wilayah (Padang, Solok, sawalunto,
D. Rancangan Penelitian
berdasarkan prosedur yang ada pada buku penuntun Fisiologi Tumbuhan. Data
kadar klorofil akan diambil pada panjang gelombang 649 nm dan 665 nm. Kadar
E. Prosedur Penelitian
seluruh klorofil terlarut. Lalu larutan disaring menggunakan kain kasa, pastikan
labu ukur 100ml. tambahkan alkohol 95% sampai volumenya menjadi 100ml.
panjang gelombang 649 dan 665 nm. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali
pengulangan.
berikut :
seluruh klorofil terlarut. Lalu larutan disaring menggunakan kain kasa, pastikan
labu ukur 100ml. tambahkan alkohol 95% sampai volumenya menjadi 100ml.
panjang gelombang 649 dan 665 nm. Pengukuran dilakukan sebanyak dua kali
pengulangan.
BAB IV
A. HASIL
1. Perbandingan Klorofil Tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) Hidroponik
dan Konvensional di Daerah yang Berbeda.
Padang Panjang, walau tidak jauh berbeda dengan kadar klorofil pakcoy
pariaman
Kadar Klorofil
30
25
20
15
10
0
Padang Padang Panjang Solok Sawah Lunto Padang
Pariaman
Padang pariaman
metode hidroponik.
B. PEMBAHASAN
tanaman pakcoy hidroponik dan non hidroponik dari lima wilayah yang berbeda
26
tertinggi terdapat pada daerah Padang Panjang yaitu 22,624 mg/L. namun jika
mineral seperti nitrogen, magnesium, besi, mangan, Cu, Zn, sulfur dan oksigen.
tanaman baik tinggi tanaman, jumlah daun maupun hasil produksi lainnya.
tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah akar dan kandungan klorofil (Rizal, 2017).
Oleh karena itu diperlukan perlakuan konsentrasi nutrisi yaitu AB mix untuk
hidroponik wick pada konsentrasi AB mix yang berbeda dari awal tanam,
mix
Sumatera Barat. Suhu rata-rata wilayah padang panjang menurut BMKG tahun
2020 berkisar antara 22-28oC. Temperatur 30-40oC merupakan kondisi yang baik
27
untuk pembentukan klorofil tanaman pakcoy, namun klorofil yang paling baik
unsur N merupakan unsur hara makro yang diperlukan tanaman dalam jumlah
pada daun. Unsur N tidak dapat diserap oleh tanaman jika didalam tanah terdapat
hidroponik lebih baik dibandingkan dengan sistem budidaya tani atau sistem
media tanam yang menggunakan air sebagai medianya serta tidak mengandung
menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang mempunyai lahan terbatas atau
tanaman ini tidak memerlukan lahan yang luas, bisa juga dilakukan di pekarangan
atau di teras rumah. Perawatan hidroponik ini sangat mudah, karena tumbuhan,
tanaman atau sayur sayuran dapat tumbuh dengan mudah tanpa menggunakan
28
tanah, hanya dengan talang air, botol botol kemasan yang sudah tidak terpakai
dan juga bisa memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak diperlukan seperti
ember, baskom dan sebagainya (Satya dkk, 2017). Hidroponik bisa mengasah
kreativitas untuk mengolah dan menciptakan media baru untuk bercocok tanam,
Dengan menanam menggunakan cara hidroponik, maka hasil panen akan lebih
cepat, bisa memanfaat barang yang ada untuk menanam, dan memanfaatkan
barang bekas seperti botol bekas, pengurangan pemakaian plastik Pakcoy yang
terlihat dari pentuk sayurnya yang baik, kelebaran daun dan besar batang.
Sehingga berpengaruh pada tingginya kadar klorofil pakcoy itu sendiri Warna
pada larutan pakcoy hidroponik juga lebih pekat dibandingkan dengan warna
antikanker, antipenuaan. Oleh karena itu semakin banyak kandungan klorofil pada
daun pakcoy maka akan semakin berkualitas (Kurniawan et al., 2010). Klorofil
penolakan diketahui bahwa F hitung lebih kecil dari F tabel, maka H1 ditolak, H0
diterima. Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kadar klorofil
29
pakcoy yang dibudidayan secara hidroponik dan kadar klorofil pakcoy yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
hidroponik.
Sawalunto
3. Kadar klorofil Pakcoy hidroponik tertinggi yaitu 26,361 mg/L pada daerah
B. SARAN
1. Pada proses pembibitan lakukanlah dengan teliti dan sebaiknya pilih bibit
yang unggul
DAFTAR PUSTAKA
Rosyida, dkk. 2017. The Effect Of NPK Fertilizer Doser and Plant Growth
Promoting Rhizobacteria (PGPR) On Fresh Weight and Leaf Chlophill
Content Of pachoy (Brassica rapa L.). Bioma, vol.6, No.2
Sadewa, D. P. P. 2016. Pemanfaatan Padatan Digestat Sebagai Campuran Media
Tanam Pak Choy (Brassica Rapa L.) Dengan Sistem Irigasi Bawah Permukaan.
Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Satya, T.M, Tejaningrum, A., & Hanifah. (2017). Manajemen Usaha Budidaya
Hidroponik. Jurnal Dharma Bhakti Ekuitas, 1(2), 53-57.
Setiari, N., dan Nurchayati, Y. 2009. Eksplorasi Kandungan Klorofil pada beberapa
Sayuran Hijau sebagai Alternatif Bahan Dasar Food Supplement. BIOMA, Vol 11,
No. 1, Hal. 6-10 Juni 2009. ISSN: 1410-8801.
Song-Ai, N., dan Banyo, Y. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator
Kekurangan Air Pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11 No. 2, Oktober 2011.
Hal: 166-173.
Sumenda, 2011. Analisis Kandungan Klorofil Daun Mangga (Mangifera indica L.)
Pada Tingkat Perkembangan Daun Yang Berbeda. Bioslogos, 1, (1).
Suryani, R. 2015. Hidroponik budidaya tanaman tanpa tanah. Arcitra. Yogyakarta.
Sutedjo, M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta : Rineka Cipta .
Fluorescence and Chlorophyll Content as A Measure of Drought Tolerance in Potato.
South African Journal of Science 95:407-412.
Unal, S., IIkay. S., Mustafa. C., Ridvan. Y., Ibrahim. I., Ismail. A. 2016. MiniReview:
Hydrophonic Greenhouse The Common Problems And
Solutions.International Journal of Agriculture and Environmental
Research. Volume. 1(2):65-78
33
Lampiran
0,288 0,558
0,223 0,410
a. Pakcoy Hidroponik
0,284+0,288
2
P 1+ P 2
OD649 = 2
= 0,286
0,556+0,558
2
OD665 =
34
= 0,557
= 5,720 + 3,400
= 9,120
= 7,630 – 1,647
= 5,983
= 7,378 – 4,288
= 3,090
b. Pakcoy Nonhidroponik
OD649 =
35
0,231+0,223
2
0,448+0,410
=
2
= 0,227
OD665 =
= 0,429
= 4,540 + 2,617
= 12,679
= 10,014 – 2,367
= 7, 647
= 10,603 – 5,628
= 4,975
2 Pakcoy Nonhidroponik
2 0,718 1,382
0,705 1, 370
a. Pakcoy Hidroponik
1) MenentukanOpendensiti Nilai Absorbansi
OD649 =
= 0,743
OD665 =
1,211+1,202
2
37
= 1,206
OD649 =
=
38
= 1,712
OD665 =
1,382+1,370
2
= 1,376
2) Menentukan Klorofil total, Klorofil a, dan Klorofil b
Klorofil total = 20,0 OD649 + 6, OD665
= 20 (1,712) + 5,1 (1,376)
= 34,240 + 7,018
= 41,258
Klorofil a = 13,7 OD665 – 5,76 OD649
= 13,7 (1,376) – 5,76 (1,712)
= 18,851 – 9,861
= 8,990
Klorofil b = 25,8 OD649 – 7,7 OD665
= 25,8 (1,712) – 7,7 (1,376)
= 44,170 – 10,595
= 33,575
3. Klorofil tanaman pakcoy di daerah Solok
0,860 1,397
39
0,348 0,705
a. Pakcoy Hidroponik
1) Menentukan Opendensiti Nilai Absorbansi
OD649 =
0,868+0,860
2
= 0,864
665 = P 1+ P 2
OD 2
1,408+1,397
2
= 1,403
OD649 =
0,346+0,348
2
= 0,347
OD665 =
0,706+0,705
2
= 0,705
41
0,658 1,148
0,525 0,931
b. Pakcoy Hidroponik
3) Menentukan Opendensiti Nilai Absorbansi
P 1+ P 2
OD649 = 2
0,708+0,658
2
=
42
= 0,683
665 = P 1+ P 2
OD 1,202+1,14 2
8
2
=
= 1,175
4) Menentukan Klorofil total, Klorofil a dan Klorofil b
Klorofil total = 20,0 OD649 + 6,1 OD665
= 20 (0,683) + 6,1 ( 1,175)
= 13,660 + 7,167
= 20,827
Klorofil a = 13,7 OD665 – 5,76 OD649
= 13,7 (1,175) – 5,76 (0,683)
= 16,097 – 3,934
= 12,163
Klorofil b = 25,8 OD649 – 7,7 OD665
= 25,8 (0,683) – 7,7 (1,175)
= 17,621 – 9,047
= 8,574
c. Pakcoy Nonhidroponik
3) Menentukan Opendensiti Nilai Absorbabsi
OD649 =
0,524+0,525
2
=
43
= 0,525
0,929+0,93
1
2
OD665 =
= 0,930
4) Menentukan klorofil total, klorofil a, dan klorofil b
Klorofil total = 20 OD649 + 6,1 OD665
= 20 (0,525) + 6,1 (0,930)
= 10,500 + 5,673
= 16,173
Klorofil a = 13,7 OD665 – 5,76 OD649
= 13,7 (0,930) – 5,76 ( 0,525)
= 12,741 – 3,024
= 9,717
Klorofil b = 25,8 OD649 – 7,7 OD665
= 25,8 (0,525) – 7,7 (0,930)
= 13,545 – 7,161
= 6,384
5. Klorofil tanaman pakcoy di daerah Padang Pariaman
0,817 1,492
0,408 0,808
0,884+0,81
7
d. Pakcoy 2 Hidroponik
5) Menentukan Opendensiti Nilai
Absorbansi
OD649 = P 1+ P 2
2
1,574+1,49
2
2
=
= 0,850
665 = P 1+ P 2
OD 2
= 1,533
6) Menentukan Klorofil total, Klorofil a dan Klorofil b
Klorofil total = 20,0 OD649 + 6,1 OD665
= 20 (0,850) + 6,1 ( 1,533)
= 17 + 9,351
= 26,351
Klorofil a = 13,7 OD665 – 5,76 OD649
= 13,7 (1,533) – 5,76 (0,850)
45
= 21,002 – 4,896
= 16,106
0,436+0,40 Klorofil b = 25,8
OD649 – 8 7,7 OD665
2 = 25,8 (0,850) – 7,7
(1,533)
= 21,930 – 11,804
= 10,126
e. Pakcoy Nonhidroponik
5) 0,844+0,80 Menentukan Opendensiti Nilai
8
Absorbabsi
2
OD649 =
= 0,422
OD665 =
= 0,826
6) Menentukan klorofil total, klorofil a, dan klorofil b
Klorofil total = 20 OD649 + 6,1 OD665
= 20 (0,422) + 6,1 (0,826)
= 8,440 + 5,039
= 13,479
Klorofil a = 13,7 OD665 – 5,76 OD649
= 13,7 (0,826) – 5,76 ( 0,422)
46
= 11,315 – 2,431
= 8,884
No Daerah Sample Klorofil Total Klorofil Total
Hidroponik Nonhidroponik
(mg/l) (mg/l)
FK = (174,946) ²
2.5
= 30.606,103
10
= 3.060,610
1r
JKP = =∑ y 1− FK
r
6.604,024
= -3.060,610
5
= 1.320,805 -3.060,610
= 1.739,805
JKT = ∑ r² -FK
y1
48
261,242 + 181,683 - FK
= 3.504,537 - 3.060,610
= 443,927
= 443,927 - 1.739,805
= 1.295,878
161,985
= 2.5 - 1 443,927
=9
Fhitung Ftabel
KTP Fʆ = DBP - DBT
F= KTG
F0,05 = 1 - 8
1.793,805
= 161,985 = 239
= 10,740
Bibit pakcoy
55
56