Anda di halaman 1dari 36

PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG TELUR SEBAGAI

BAHAN DASAR PUPUK ORGANIK

Karya Tulis Ilmiah yang Disusun Sebagai Syarat Kenaikan kelas

Oleh

Naufal Rifqi Ardhana

NIS.212210494

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SMA PLUS PGRI CIBINONG

BOGOR

2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Karya Tulis Ilmiah: Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur Sebagai Bahan
Dasar Pupuk Organik

Disusun Oleh : Naufal Rifqi Ardhana

Kelas : XI IPS U 3

Karya Tulis ini telah disetujui untuk diajukan pada sidang karya tulis ilmiah pada 15-
16 Desember 2022.

Mengetahui,
LEMBAR PENGESAHAN

Disetujui dam disahkan oleh,

Pembimbing 1,

Aga Yanu Praba, S.T


ABSTRAK

Naufal Rifqi Ardhana. Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur Sebagai Bahan Dasar
Pupuk Organik. Dibimbing oleh Aga Yanu Praba, S. T.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur
Sebagai Bahan Dasar Pupuk Organik. Metode yang digunakan dalam penelitian
tersebut adalah kuantitatif eksperimen.
Hasil dari eksperimen ini didapat dengan melakukan pengolahan limbah cangkang
telur menjadi pupuk organik mulai dari proses pembuatan pupuk dan uji coba untuk
melihat apakah pupuk organik dapat menjadi nutrisi tanaman
Kata Kunci: Telur,Pupuk Organik ,Cangkang Telur
ABSTRACT

Naufal Rifqi Ardhana. Utilization of Eggshell Waste as a Basic Material for Organic
Fertilizer. Supervised by Aga Yanu Praba, S. T.
The purpose of this study was to determine the Utilization of Eggshell Waste as a
Basic Material for Organic Fertilizer. The method used in this research is a
quantitative experiment.
The results of this experiment were obtained by processing egg shells waste into
organic fertilizer starting from the process of making fertilizer and trial to see that
organic fertilizer could become plant nutrition
Keywords: Eggs, Organic Fertilizer, Egg Shells
KATA PENGANTAR

Diawali ungkapan rasa syukur kehadiran Allah SWT, atas berkat rahmat Nya Karya
Tulis Ilmiah ini sebagai syarat mutlak untuk menempuh ujian kelulusan standar
kompetensi dasar, dan indikator pada semester 1 dan 2 tahun ajaran 2022/2023 dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Puji syukur juga penulis ucapkan atas kelancaran
proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “. Pemanfaatan Limbah
Cangkang Telur Sebagai Bahan Dasar Pupuk Organik”

Selama saya mengerjakan karya tulis ilmiah ini saya banyak sekali mendapat
kemudahan yang berjalan lancar dari berbagai pihak baik langsung maupun secara
tidak langsung. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
ikut membantu ataupun memberikan pengarahan dalam pembuatan karya tulis ilmiah
ini.

1. Terimakasih kepada Dr.H.Basyarudin Thayyib, M.Pd selaku kepala sekolah dan


Drs. Agus Rohiman, M.Pd selaku wakil kepala sekolah SMA Plus PGRI
2. Terimakasih kepada Bapak Aga Yanu Praba, S. T. selaku pembimbing selama
penelitian ini berlangsung atas masukan masukannya dan motivasi serta dukungan
untuk menyelesaikan penelitian ini.
3. Kepada Bapak dan Ibu guru yang telah membantu dan memotivasi penulis
sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................................ i

ABSTRACT..................................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 3

1.4. Manfaat Penulisan ................................................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORITIS ................................................................................. 5

2.1 Pengertian Limbah.................................................................................................... 6

2.1.1 Jenis Limbah........................................................................................................... 7

2.2 Pengertian Telur........................................................................................................ 8

2.2.1 Pengertian Cangkang Telur.................................................................................. 10

2.3 Pupuk ......................................................................................................................... 11


2.3.1 Pupuk Organik ...................................................................................................... 12

2.3.2 Pupuk Anorganik .................................................................................................. 13

BAB III PENUTUP

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian................................................................................. 15

3.2 Metode Penelitian...................................................................................................... 16

3.3 Alat dan Bahan.......................................................................................................... 17

3.4 Prosedur Percobaan.................................................................................................. 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian.......................................................................................................... 19

4.2 Pembahasan............................................................................................................... 20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan................................................................................................................ 21

5.2 Saran........................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 23

RIWAYAT HIDUP......................................................................................................... 24
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Telur merupakan salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

daging, ikan, dan susu. Telur yang dikonsumsi oleh manusia umumnya berasal dari

beberapa jenis unggas, seperti ayam, bebek, dan angsa.Makanan seperti martabak

telur yang menggunakan telur sebagai bahan bakunya, sehingga terdapat banyak

limbah cangkang telur yang tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang saja. Secara

umum penanganan terhadap limbah dapat dilakukan dengan cara daur ulang,

pengolahan, dan pembuanganesia saat ini sebagian besar berbasis pada kegiatan
usaha pertanian dan industri kecil yang masih dilakukan secara konvensional. Di

kota-kota besar, terdapat banyak industri kue, rumah makan, toko roti, restoran, mie,

dan sebagainya.

Limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari satu aktivitas manusia

atau proses alami yang belum mempunyai nilai ekonomi, tetapi justru memiliki

dampak negatif terhadap lingkungan. Dampak negatif yang dimaksud adalah proses

pembuangan dan pembersihannya memerlukan biaya serta efeknya dapat mencemari

lingkungan. Limbah juga berasal dari aktivitas manusia seperti limbah industri.

Limbah cangkang telur digolongkan ke dalam limbah organik. Limbah organik

adalah limbah yang dapat dengan mudah terurai menjadi kompos. Limbah cangkang

telur berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena mengandung

unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti kalsium karbonat, nitrogen, kalium, dan

fosfat.

Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik atau makhluk

hidup yang sudah mati. Bahan organik tersebut akan mengalami proses pembusukan

oleh mikroorganisme sehingga sifat fisiknya akan berbeda dari semula. Pupuk

organik juga termasuk pupuk majemuk lengkap karena kandungan unsur hara yang

lengkap. Pupuk organik buatan untuk memenuhi kebutuhan pupuk bagi tanaman

bersifat alami atau non kimia, berkualitas baik, mudah didapat, serta kandungan hara

yang lengkap.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat merumuskan
masalah, bagaimana pemanfaatan limbah cangkang telur sebagai bahan dasar pupuk
organik?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penulis membuat karya tulis ilmiah ini untuk mengetahui pemanfaatan
limbah cangkang telur sebagai bahan dasar pupuk organik.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat penelitian Karya Tulis Ilmiah tentang Pemanfaatan Limbah
Cangkang Telur Sebagai Bahan Dasar Pupuk Organik sebagai berikut:
1. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan tentang teknik pengolahan pupuk organik dari limbah

industri rumahan berupa cangkang telur ayam.

2. Bagi pembaca

Menambah ilmu pengetahuan tentang pengolahan limbah industri dalam hal ini

limbah cangkang telur sebagai bahan dasar pupuk organik serta memecahkan

masalah pencemaran lingkungan.


BAB II

LANDASAN TEORETIS

2.1 Pengertian Limbah

Limbah adalah berbagai barang yang dibuang karena sudah tidak

dipakai atau digunakan lagi. Limbah ini juga sering kali disebut dengan sampah.

Bentuknya pun bermacam-macam, mulai dari sampah padat seperti ketas, kardus,

kaca, hingga sampah organik yang berasal dari bahan makanan atau tumbuh-

tumbuhan kering. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah

dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,

sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya

keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik
limbah. (https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-limbah-dan-berbagai-

jenisnya-perlu-diketahui-kln.html)

2.1.1 Jenis Limbah

Terdapat beberapa jenis limbah yaitu sebagai berikut:

1. Limbah domestik, Limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran,

dan permukiman. termasuk golongan dari limbah yaitu limbah domestik.

Limbah jenis ini biasanya berupa sisa makanan, limbah air cuci, dan sejenisnya.

Contoh limbah domestik adalah daun kering, sisa cairan, dan air sisa mencuci

pakaian.

2. Limbah industri, Limbah industri adalah limbah yang berasal dari pabrik dan

industri lainnya, termasuk limbah medis. Sebagian besar limbah industri

beracun dan berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu, biasanya pabrik

memiliki bagian untuk mengolah limbah terlebih dahulu untuk mengurangi

dampaknya bagi lingkungan. Contoh limbah industri adalah sisa pewarnaan

kain/bahan dari industri tekstil, air dari industri pengolahan makanan, sisa

cucian daging, buah, atau sayur.

3. Rembesan dan luapan, yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber

yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam

tanah atau melalui luapan dari permukan. Air limbah dapat merembes ke dalam

saluran pembuangan melalui pipa yang pecah, rusak, atau bocor sedangkan

luapan dapat melalui bagian saluran yang membuka atau yang terhubung
kepermukaan. Contohnya yaitu: air buangan dari talang atap, pendingin

ruangan (AC), bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau

perkebunan.

4. Air hujan yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas

permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan

membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut

limbah cair.

2..2 Telur

Telur adalah produk peternakan yang memberikan sumbangan terbesar

bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari sebutir telur didapatkan gizi

yang cukup sempurna karena mengandung zat–zat gizi yang sangat baik &

mudah dicerna. Oleh karenanya telur merupakan bahan pangan yang sangat baik

untuk anak–anak yang sedang tumbuh dan memerlukan protein dan mineral

dalam jumlah banyak.

2.2.1 Cangkang Telur


Cangkang telur adalah lapisan terluar dari telur. Lapisan ini dapat

bertekstur keras maupun lunak, tergantung jenis telurnya. cangkang telur yang

keras sendiri terbuat dari kalsium karbonat (bentuk kalsium yang paling umum).

Kalsium sendiri adalah salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh.

Kalsium dibutuhkan agar tubuh selalu berfungsi dengan baik. Tanaman yang

rutin mendapatkan nutrisi dari cangkang telur akan tumbuh lebih sehat, subur,

dan cepat berkembang.


2.3 Pupuk
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara

atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman.

Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di alam

melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro), dan Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B

(hara mikro). Pupuk dapat diberikan lewat tanah, daun, atau diinjeksi ke batang

tanaman. Jenis pupuk adalah bentuk padat maupun cair.

2.3.1 Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup,

seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat

berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia,

dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada

kadar haranya.Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk

kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut

kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian.

Jenis pupuk organik sebagai berikut:

1. Pupuk Kandang, Pupuk kandang adalah salah satu jenis pupuk organik yang

sering digunakan karena mudah didapatkan dan murah. Sumber pupuk ini

berasal dari kotoran hewan ternak maupun unggas seperti sapi, kerbau,

kambing, domba, kuda, dan ayam.


2. Pupuk Hijau, Pupuk hijau adalah jenis pupuk organik yang berbahan dasar

dari tanaman atau tumbuhan hijau. Tanaman yang dimanfaatkan sebagai pupuk

hijau bisa berasal dari tanaman hasil sisa panen atau tanaman biasa yang

dimanfaatkan sebagai pupuk.

3. Pupuk Kompos, Pupuk kompos terbentuk dari sisa bahan organik yang

berasal dari tumbuhan, hewan, dan limbah organik secara alami dengan cara

dekomposisi atau fermentasi. Materi yang diuraikan melalui proses biologis ini

melibatkan bantuan mikroorganisme (jamur, bakteri, atau kapang) dan

makroorganisme (cacing tanah).

4. Pupuk hayati, Pupuk hayati atau pupuk mikrobiologis (biofertilizer) adalah

pupuk yang bekerja dengan memanfaatkan organisme hidup. Pupuk ini

bukanlah pupuk biasa yang secara langsung meningkatkan kesuburan tanah

dengan menambahkan nutrisi bagi tanah dan pembentuknya tidak termasuk

golongan organik, karena melalui proses rekayasa atau buatan, banyak orang

menganggap pupuk ini sebagai pupuk organik. Fungsi dari pupuk ini antara lain

untuk membantu memperbaiki struktur tanah dan memproduksi nutrisi bagi

tanah dan tanaman, serta memangkas pertumbuhan parasit bagi tanaman.

5. Humus, Humus adalah unsur organik yang berasal dari proses dekomposisi

atau pelapukan dari daun-daunan dan ranting tanaman yang membusuk. Selain

dedaunan dan ranting pohon yang berjatuhan, untuk membuat humus

diperlukan bahan baku seperti limbah dari pertanian dan peternakan, makanan,

kayu, atau sampah rumah tangga. Humus dapat membantu meningkatkan kadar
air tanah, mencegah erosi, serta mempercepat proses penghancuran senyawa

beracun dalam tanah.

6. Pupuk Serasah, Pupuk serasah adalah jenis pupuk alami yang memiliki

senyawa berbasis karbon yang terbuat dari limbah organik nabati atau

komponen tanaman yang sudah tidak lagi terpakai dan berubah warna dan

bentuk, seperti jerami, sabut kelapa, dan rumput. Pupuk ini juga disebut sebagai

pupuk penutup tanah karena dapat diletakkan di atas permukaan tanah. Selain

dapat membantu menyuburkan tanah, pupuk serasah juga bermanfaat untuk

menjaga kelembapan dan tekstur tanah agar tetap baik dan mencegah penyakit

pada tanaman akibat air hujan.

7. Pupuk organik cair, Selain berbentuk padat, pupuk organik pun dapat

ditemukan dalam bentuk cair. Pupuk ini bisa terbuat dari urin ternak atau hasil

dari proses fermentasi bahan-bahan organik seperti buah-buahan busuk dan

bahan pupuk organik lainnya. Pupuk organik cair biasanya digunakan sebagai

pelengkap dengan cara disemprotkan ke daun atau disiramkan pada

permukaan tanah dekat tanaman. Pada umumnya, bahan baku pembuatan

pupuk ini sama dengan pupuk organik lainnya yang berbentuk padat.

8. Pupuk guano, Pupuk guano adalah jenis pupuk organik yang dihasilkan dari

kotoran kelelawar atau guano. Kotoran tersebut mengendap lama di dalam

gua dan bercampur dengan tanah serta bakteri pengurai di sarang kelelawar.

2.6 Pupuk Anorganik


Pupuk anorganik adalah pupuk yang diproduksi oleh pabrik-pabrik pupuk

dengan mencampur bahan-bahan kimia (anorganik) dengan tingkat kadar hara

yang tinggi.

Salah satu contohnya, pupuk urea berkadar N45-46%. Keterangan

tersebut menandakan bahwa setiap 100 persen kilogram urea terdapat 45-46

kilogram hara nitrogen)

Jenis Pupuk anorganik sebagai berikut:

1. Pupuk Urea, Pupuk Urea adalah pupuk anorganik yang mengandung hara

utama berupa nitrogen dan pupuk ini biasanya berwarna putih. Bentuk pupuk

ini seperti sebuah tepung yang kasar dan memiliki tekstur yang agak keras.

2. Pupuk SP 36, Pupuk SP 36 adalah salah satu pupuk anorganik yang paling

populer di Indonesia dan menjadi pupuk yang memiliki kandungan hara yang

sangat tinggi, Kandungan hara utama yang d;8imiliki pupuk ini adalah Fosfor

dan pupuk ini biasanya bewarna putih pucat.

3. Pupuk Ponska, Pupuk Ponska adalah salah satu pupuk yang mengandung

unsur hara nitrogen, posfor serta kalium. Pupuk memiliki warna kuning

kemerahan dan biasanya berbentuk butiran. Pupuk Ponska memiliki kelarutan

yang sedang dan memiliki tekstur agak keras. Pupuk Ponska menjadi salah

satu cara menyuburkan tanah pertanian dan pupuk ini bisa diaplikasikan pada

berbagai jenis tanah.

4. Pupuk Gandasil B, Pupuk Gandasil B adalah salah satu pupuk anorganik

yang mangandung unsur hara berupa nitrogen, posfor dan kalium. Pupuk ini
berbentuk seperti sebuah tepung yang halus dan biasanya bewarna merah muda.

Pupuk ini memiliki struktur yang remah dan memiliki kelarutan yang lumayan

tinggi.

BAB III

METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai dari tanggal 17 September

sampai dengan tanggal 6 November 2022. Penelitian karya tulis ilmiah ini

dilaksanakan di tempat tinggal penulis di Komplek Erfina Kencana Regency

RT03, RW10.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu
mengadakan percobaan terhadap objek yang dibahas. Penelitian yang dilakukan
untuk mengetahui pengolahan limbah cangkang telur sebagai bahan dasar pupuk
organik.

3.3 Alat Dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:

ALAT BAHAN
Baskom 1 buah Cangkang telur 5 butir
Blender Air
Mangkok Plastik Deterjen

3.4 Prosedur Percobaan

Prosedur yang dapat dilakukan sebagai berikut:

1.Sisihkan 5 butir cangkang telur yang sudah tidak digunakan.


2. Cuci bersih cangkang telur tersebut dengan cara direndam dalam air yang

sudah dicampur dengan diterjen atau pewangi agar tidak ada bau amis yang

menempel di cangkang telur.

3. Jemur cangkang telur hingga kering


4. Tempatkan cangkang ke dalam blender dan proses sampai menjadi bubuk.

5. Hasil pembuatan pupuk dapat disimpan dalam mangkok


6. Taburkan pada tanaman atau di campur dengan media tanam saat akan

melakukan proses penanaman.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Limbah cangkang telur termasuk salah satu jenis limbah yang jumlahnya

cukup signifikan dihasilkan oleh masyarakat kota. Hal ini mengingat konsumsi

masyarakat kota terhadap telur cukup digemari sebagai variasi pengembangan

pengolahan makanan (kuliner) hingga obat-obatan tradisional, sehingga setiap hari

limbah cangkang telur terus dihasilkan. Setiap limbah yang dihasilkan akan

menimbulkan dampak bagi lingkungan, tak terkecuali terhadap limbah cangkang


telur. Berdasarkan senyawanya, limbah cangkang telur termasuk kedalam kategori

limbah organik, yaitu limbah yang berasal dari makhluk hidup (alami) dan sifatnya

mudah membusuk/terurai.

Pada penelitian ini tanaman kuping gajah yang dibudidayakan didalam pot.

Selanjutnya diberikan pupuk organik yang dibuat dari limbah cangkang telur. Pupuk

cangkang telur dibuat dengan memanfaatkan limbah cangkang telur.

Gambar sebagai berikut:

Gambar 1.1 merupakan pupuk organik yang diolah dari limbah cangkang telur.

Kandungan zat yang terkandung dalam pupuk cankang telur:

1. Protein 1,71 %
2. Lemak 0.36%
3. Air 0,93%
4. Serat kasar 16,31%
5. Abu 71,34%
.

Penelitian memfokuskan kepada budidaya tanaman kuping gajah di dalam pot


dan pemanfaatan limbah cangkang telur. Limbah cangkang telur tersebut akan
diproses sehingga menjadi pupuk organik yaitu pupuk cangkang telur sebagai nutrisi
bagi tanaman kuping gajah.

Gambar 1.2 merupakan tumbuhan kuping gajah sebelum diletakkan pupuk organik.

Setelah pemberian pupuk organik secara rutin selama 30 hari, hasilnya tanaman
kuping gajah mengalami pertumbuhan sebanyak 5 daun.
Gambar 1.3 merupakan tumbuhan kuping gajah setelah pemberian pupuk organik
secara rutin selama 30 hari.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa limbah cangkang telur dapat dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman

dengan cara yang mudah dan alami. Pembuatan pupuk organik memanfaatkan limbah

cangkang telur dan memberikan nilai lebih untuk kesehatan lingkungan

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti memberikan saran agar saat

membuat pupuk menggunakan limbah cangkang telur menggunakan sarung tangan

dan dicuci menggunakan deterjen, karena cangkang telur sedikit tajam dan berbau

tidak sedap. Peneliti berharap dengan Karya Tulis Ilmiah ini, pembaca menjadi lebih

sadar akan bahayanya limbah cangkang telur bagi lingkungan sekitar. Dan diharapkan

juga pembaca dapat mengaplikasikan pupuk cangkang telur sebagai nutrisi bagi

tanaman. Terakhir, peneliti juga berharap bagi pembaca agar dapat memanfaatkan

ilmu ini sebaik-baiknya dan dapat menciptakan inovasi baru yang dapat berguna bagi

kita semua kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Salpiyana 2019. STUDI PROSES PENGOLAHAN CANGKANG TELUR AYAM
MENJADI PUPUK CAIR ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN EM4
SEBAGAI INOKULAN

Siswatiana, R T, Muhamad M,Srisukmawati Z 2022. PEMANFAATAN


CANGKANG TELUR SEBAGAI PUPUK ORGANIK DIDESA OMBULODATA,
GORONTALO UTARA
Jambura Journal of Husbandry and Agriculture Community Serve (JJHCS)

Saberina H .2021 Pemanfaatan Limbah Cangkang Telur sebagai Pupuk Organik cair
di Kecamatan Rumbai Bukit
Journal of Community Empowering and Services

Nurjanah. Rahmi Susanti, Khoiron Nazip. 2017. Pengaruh Pemberian Tepung


Cangkang Telur Ayam (Gallus gallus domesticus) terhadap Pertumbuhan Tanaman
Caisim (Brassica juncea L.)

https://masoemuniversity.ac.id/berita/pupuk-organik-dan-pupuk-anorganik-mana-
yang-terbaik.php#:~:text=Kalau%20pupuk%20anorganik%20atau%20biasa,unsur
%20nitrogen%2C%20fosfor%20dan%20kalium)

https://www.greenplanet.co.id/index.php/post/69/Pengertian+Pupuk+Organik

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5825740/cangkang-telur-punya-banyak-
manfaat-tapi-bagaimana-cara-konsumsinya.

https://www.rumah.com/panduan-properti/8-jenis-pupuk-organik-untuk-tanaman-di-

rumah-23529

https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-limbah-dan-berbagai-jenisnya-perlu-

diketahui-kln.html

https://www.psychologymania.com/2013/08/pengertian-telur.html

https://environment-indonesia.com/articles/4-jenis-limbah-berdasarkan-wujudnya/
RIWAYAT HIDUP
Naufal Rifqi Ardhana, Dilahirkan di Jakarta 8 November 2006. Putra pertama
dari 3 bersaudara pasangan dari Hario Legowo dan yang beralamat di Erfina
Kencana Regency Blok Taman EK Playground No 5 RT03/10. Status pelajar dan
beragama Islam.

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak kanak di TK Raisa selama


2 tahun,kemudian melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Jiwa Nala selama
2 tahun, kemudian berpindah sekolah ke SDIP Daarul Jannah selama 4 tahun,
Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di SMPIP
Daarul Jannah selama 3 tahun, dan saat ini penulis sedang menjalankan
pendidikannya di SMA PLUS PGRI CIBINONG.

Selama saya mengerjakan karya tulis ilmiah ini saya banyak sekali
mendapat kemudahan yang berjalan lancar dari berbagai pihak langsung maupun
secara tidak langsung. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang ikut membantu ataupun memberikan pengarahan dalam pembuatan
karya tulis ilmiah ini.

Anda mungkin juga menyukai