Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ines Natasya Wahyuni

NIM : P20620119018

Mata Kuliah : Manajemen Patient Safety

Dosen Pengampu :

LANGKAH PELAKSANAAN PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT TMC TASIKMALAYA

1. Apakah RS membentuk Tim Keselamatan Pasien ? Bu Rima mengatakan di rumah sakit TMC
Tasikmalaya
2. Apakah RS mengembangkan sistem informasi pencatatan & pelaporan internal tentang insiden ?
Beliau mengatakan Rumah sakit TMC sudah mengembangkan sistem informasi pencatatan dan
pelaporan internal tentang insiden melalui grading risiko oleh koordinator unit kerja, lalu bukti
pencatatan tersebut di perlihatkan/dilaporkan ke tim komite keselamatan pasien RS TMC.
3. Apakah RS melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien RS (KKPRS) secara
rahasia? Bu Rima mengatakan jika setiap ada insiden selalu dilaporkan ke KKPRS. Beliau
melanjutkan bahwa RS TMC melakukan grading risiko oleh koordinator unit kerja, lalu unit kerja
tersebut melakukan RCA sederhana yang dipimpin Koordinator untuk insiden dengan grading
biru atau hijau, rapat insidentil untuk membahas insiden yang terjadi dan RCA untuk insiden
dengan grading kuning atau merah.
4. Apakah RS memenuhi standar keselamatan pasien RS & menerapkan 7 langkah menuju
keselamatan pasien ? Ibu Rima menjelaskan bahwa RS TMC sudah memenuhi standar
keselamatan pasien dan menerapkan 7 langkah menuju keselamatan pasien dengan cara :
a. Bangun kesadaran akan nilai Keselamatam Pasien dengan melakukan assesmen Budaya
Keselamatan Pasien di RS TMC dan mengevaluasinya.
b. Pimpin dan dukung staf anda dengan melakukan :
 Deklarasi tentang gerakan moral 'Keselamatan Pasien'
 Ronde keselamatan pasien minimal satu kali dalam sebulan
 Menunjuk penanggung jawab operasional Keselamatan Pasien
 Menunjuk penggerak/"champion" di tiap unit
 Melaksanakan briefing dan de-briefing (preconference - post conference)
 Ciptakan suasana kerja yang kondusif
c. Integrasikan Aktivitas Pengelolaan Risiko. Langkah yang ketiga ini akan dikoordinasikan oleh
Subkomite Menajemen Risiko.
 Membuat kebijakan manajemen risiko RS TMC
 Sosialisasi menajemen risiko RS TMC yang meliputi FMEA
 Membuat FMEA
d. Kembangkan sistem pelaporan
 Grading risiko oleh koordinator unit kerja
 RCA sederhana oleh unit kerja dipimpin koordinator untuk insiden KP dengan grading
biru/hijau
 Rapat insidentil membahas insiden yang terjadi
 RCA untuk insiden KP dengan grading kuning/merah
e. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
 Soaialisasi edukasi ke para pemberi pelayanan
 Evaluasi pengisian formulir pemberian informasi dan formulir informed consent sebagai
perwujudan keterlibatan pasien/keluarga dalam pemberian pelayanan
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
 Edukasi kepada civitas hospitalia dalam pelaporan insiden Keselamatan Pasien
 Pembahasan insiden KP di rapat koordinasi/rapat weekly
 RCA sederhana dan RCA intuk mengetahui akar masalah terjadinga insiden KP
g. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
5. Apakah RS pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis berdasarkan hasil analisis akar
masalah dan sebagai tempat pelatihan standar - standar yang baru dikembangkan? Ibu Rima
menjelaskan bahwa RS TMC merupakan RS tipe C non pendidikan dikarenakan persyaratan tidak
memenuhi RS pendidikan

Anda mungkin juga menyukai