Anda di halaman 1dari 7

Percobaan 2

Siklus Hidup Drosophila melanogaster

A. Tujuan
- Mengamati siklus hidup Drosophila melanogaster

B. Dasar Teori
Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang termasuk dalam filum
artropoda kelas insekta bangsa diptera. Lalat buah merupakan contoh serangga yang
mengalami metamorphosis sempurna yang keberadaan spesiesnya lebih kurang 4500
spesies. Lalat buah memiliki ukuran tubuh yang kecil, cepat berkembang biak, siklus
hidupnya yang singkat, mudah dipelihara, dan makanannya yang mudah diperoleh.
Adapun ciri-ciri dari lalat buah ini yaitu memiliki tubuh bewarna kuning atau coklat, dan
memiliki mata yang bewarna merah. Lalat buah merupakan hewan yang habitatnya
kosmopolitan, artinya bisa hidup dimana saja sesuai dengan habitatnya. Lalat kecil
menyukai bunga dan buah yang matang. Lalat buah dewasa umumnya ditemui hidup
bergerombolan pada buah-buahan yang masak yang mengandung air, misalnya buah nanas
(Ananas comunis), papaya (Carica papaya), pisang (Musa sp.) dan buah lainnya.
Sedangkan larvanya tumbuh dan berkembang pada buah yang membusuk. Adapun fase-
fase dalam siklus hidup lalat buah digambarkan pada skema berikut.

1
Gambar 1. Siklus Hidup Drosophila melanogaster
Sumber:https://www.researchgate.net/publication/324547716_Penggunaan
_Drosophila_melanogaster_Sebagai_Organisme_Model_Dalam_Penemuan_Obat

C. Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. Alat Tulis 1.Media (buah masak)
2. Kamera HP 2. Drosophila melanogaster (jantan dan betina)
3. Gelas (botol kultur)
4. Plastik

2
D. Langkah Kerja

Menyiapkan botol Saat pupa pertama


kultur dan masukkan Kultur diamati muncul, lalat buah
media. Pasang media sehari dua kali. dewasa dikeluarkan
pada tempat terbuka Catat tanggal dari botol kultur.
hingga Drosophila dan kondisi Pengamatan
melanogaster kultur. dilakukan hingga
terperangkap muncul imago.

E. Hasil
Hari Pengamatan Lama Ciri-ciri Foto
Fase
Telur 1 hari Berbentuk kecil
bulat panjang
1 (oval), berwarna
putih susu.

Larva Instar 1 2 hari Berbentuk


lonjong pipih,
2 berwarna putih
bening, bergerak
seperti cacing
Larva Instar II 1 hari Berbentuk
lonjong pipih,
berwarna putih,
bergerak seperti
cacing, memiliki
mulut dan gigi
4
berwarna hitam
untuk makan,
udah aktif
bergerak,
ukurannya sedikit
lebih besar

3
Larva Instar III 2 hari Berbentuk
lonjong pipih,
berwarna putih,
berbentuk dan
bergerak seperti
cacing, memiliki
6
mulut dan gigi
berwarna hitam
lebih besar dan
jelas terlihat di
banding larva
instar II
Pre-pupa 1 hari Berbentuk lebih
lonjong,

7 memendek,
berwarna putih-
putih bening

Pupa 2 hari Berbentuk


lonjong, warna
kecoklatan,
ukuran sedikit
9
lebih besar
disbanding
dengan ukuran
pre-pupa
Imago 3 hari Sudah memiliki
sayap transparan,
toraks terdiri atas
3 ruas yaitu
12
berwarna orange,
merah
kecoklatan,
coklat, atau

4
hitam, memiliki
mata berwarna
merah, tubuhnya
berbentuk
menyerupai ciri
lalat buah
dewasa.

Struktur Tubuh Drosophila Melanogaster

Drosophila Melanogaster Meigen mengalami metamorfosis sempurna, yang


berarti siklus hidupnya terdiri dari fase telur, larva, pupa, dan imago. Fase larva dibagi
lagi menjadi larva instar I, larva instar II, dan larva instar III.

Siklus hidup Drosophila Melanogaster dimulai dari tahap telur. Lalat betina
dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat
hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan dapat mencapai

5
400-500 buah dalam 10 hari. Telur Drosophila berbentuk benda bulat panjang (oval)
dan biasanya diletakkan dipermukaan makanan. Pada salah satu ujung telur terdapat
sepasang filamen yang berfungsi untuk mencegah tenggelamnya telur dalam media
dan untuk membantu pernapasan.

Setelah menetas larva akan mengalami 3 tahapan yaitu, larva instar I, larva
instar II, dan larva instar III. Larva instar I muncul setelah telur menetas, ciri-cirinya
yaitu berbentuk lonjong pipih, berwarna putih bening, bergerak seperti cacing. Dua
hari kemudian larva instar I berubah menjadi instar II dengan ciri-cirinya berbentuk
lonjong pipih, berwarna putih, bergerak seperti cacing, memiliki mulut dan gigi
berwarna hitam untuk makan, udah aktif bergerak, ukurannya sedikit lebih besar. dan
setelah sehari larva instar II berkembang menjadi larva instar III. Larva instar III ciri-
cirinya berbentuk lonjong pipih, berwarna putih, berbentuk dan bergerak seperti
cacing, memiliki mulut dan gigi berwarna hitam lebih besar dan jelas terlihat di
banding larva instar II. Larva akan terus makan hingga ukurannya membesar.
Kecepatan makan dan geraknya akan bertambah seiring dengan perkembangan larva.
Selama makan, larva akan membuat saluran-saluran pada medium.

Saat larva instar III memasuki tahap prepupa, tubuhnya mulai berubah, ukuran
tubuh terlihat memendek dan berwarna putih. Selain itu pada masa prepupa, larva
instar III sudah menyerupai bentuk pupa, tetapi ketika ditekan bagian tubuhnya terasa
masih lunak. Pada fase ini secara morfologi tidak nampak lagi adanya pergerakan
(diam), sedangkan secara fisiologinya larva terus terjadi perkembangan. Fase pupa
ditandai dengan adanya perubahan pada warna tubuhnya yang sedikit kecoklatan dan
segmen tubuh yang lebih terlihat jelas disertai keadaan larva yang diam (tidak aktif).

Pada fase pupa terjadi proses organogenesis (proses pembentukan organ) ketika
larva sudah berkembang menjadi pupa. Pada fase pupa ini secara morfologi sudah
terlihat bagian mata, sayap, dan bagian abdomen, walaupun belum begitu jelas.

Fase terakhir yaitu fase eklosi lalat buah terlihat menyerupai bentuk lalat buah
dewasa tetapi ukurannya lebih kecil dengan sayap belum terbentang. Meskipun warna
tubuh masih pucat, tetapi secara morfologi lalat buah ini sudah terbentuk dengan
sempurna yaitu memiliki bagian caput, thorak dan abdomen yang sudah jelas.

6
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa lalat buah merupakan
contoh serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, dimana siklus hidupnya
terdiri dari fase telur, larva, pupa, dan imago. Fase larva dibagi lagi menjadi larva
instar I, larva instar II, dan larva instar III.

Dalam percobaan ini berkisar satu minggu lebih. Terjadi perlambatan waktu
siklus lalat, ini disebabkan karena perbedaan suhu sehingga membutuhkan waktu yang
lama. Buah yang digunakan adalah jambu sehingga telur atau larvanya kurang jelas
karena warnanya yang mirip. Tetapi semua proses berjalan lancar.

G. Daftar Pustaka
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/biotik/article/view/207/188

https://www.researchgate.net/publication/324547716_Penggunaan_Drosophila_melanog
aster_Sebagai_Organisme_Model_Dalam_Penemuan_Obat

Anda mungkin juga menyukai