Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan
pemudi yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan
terlalu jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya
adalah kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas
pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus
modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita
mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.
Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang
sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan
apapun itulah yang ada dibenak mereka semua. Salah satu contoh yang selalu
dilakukan anak remaja sekarang adalah seks bebas.
Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu
karena rasa ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks
bebas, mereka melihat adegan-adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu
mereka bergerak dan ingin mencobanya. Merekapun melakukan hal itu
dengan pasangannya tapi bukan istrinya melainkan bersama dengan pacar
mereka.
Untuk itu saya mencoba mengangkat judul bahaya pergaulan bebas, agar
para pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang untuk menghindari
pergaulan bebas dan tahu dampak dari pergaulan bebas tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pergaulan Bebas ?
2. Apa Itu Seks Bebas ?
3. Apa Faktor Faktor Penyebab Pergaulan Dan Seks Bebas?
4. Apa Akibat yang di Timbulkan ?
5. Bagaimana Solusi Mencegah Pergaulan Dan Seks Bebas ?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pergaulan dan Sex bebas di Kalangan Remaja
2. Untuk mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
3. Untuk Mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan bebas
4. Untuk Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk
manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh
dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal
itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi
tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur
atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak
akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya
pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar. Pergaulan bebas diidentikan
sebagai bentuk dari pergaulan diluar batas atau bisa juga disebut pergaulan
liar.Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa membawa pengaruh
positif atau pun pegaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri.
Positif yang dimaksud disini adalah bebas bisa berteman atau menjalin
hubngan tanpa membeda bedakan satu sama lain.Misalnya orang kulit putih
berteman dengan orang kulit hitam,orang Indonesia berteman dengan orang
Malaysia.Dan lain sebagainya.
Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut telah menjerumus
menjadi salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa.
Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol
oleh pengendalian dirii yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan,

3
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas
membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam
kemajuan bangsa.
B. Seks Bebas
1. Definisi Seks Bebas
Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki
dan perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu
bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar
baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu
labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri
yang benar.
Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan,
pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul
bebas membuat makin berkurangnya potensi generasii muda
Indonesia dalam kemajuan bangsa. Padahal Generasi muda adalah
tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu
meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik.
Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada
kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke
dewasa. Para ahlii pendidikan sependapat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia antara 16 tahun sampaii dengan 24 tahun.
Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Mereka sedang mencarii pola hidup yang paling sesuai baginya dan
inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui
banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi

4
lingkungan dan orangtuanya. Sedangkan mahasiswa sudah bisa
dikatakan cukup dewasa.
Pada umumnya remaja dan mahasiswa melakukan hubungan
seks bebas dengan pacarnya, karna kebanyakan dari mereka
beranggapan bahwa pacar adalah calon suami yang berhak
mendapatkan segalanya. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan
pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas. Karena saat ini pacaran
sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam
memilih calon pendamping.
Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan
disebabkan oleh pacaran. Bila kita menengok kebelakang tentang
kebudayaan Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan dengan non
muhrim) merupakan hall yang tabu. Dari sini kita dapat
menyimpulkan bahwa pacaran memang tidak dibenarkan dan tidak
sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga dengan budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani
oleh para remaja dan mahasiswa untuk mencari uang tambahan.
Padahal untuk mencari uang masih banyak lagii jalan halal yang dapat
mereka lakukan, pada dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan
alasan mencari uang adalah alasan sampingan, itu semua karena
merekapun menyukai seks bebas tersebut tanpa berfikir akibat buruk
yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran dalam era globalisasi
informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15
tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus
sekolah karena hamil.
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi
pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya
ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan
kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian
pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran
sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya. Dengan

5
adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik selamanya maka
seorang remaja ataupun mahasiswa akan lebih berfikir ulang untuk
melakukan seks bebas.
2. Seks Bebas Dikalangan Remaja
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap
makhluk hidup di muka bumi ini. Bukan hanya manusia yang
memiliki naluri seks, tetapi juga termasuk hewan dan makhluk hidup
lainnya (tumbuhan). Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan
hidup suatu spesies atau suatu kelompok (jenis) makhluk hidup.
Tujuan utama dari seks adalah untuk reproduksi buat kepentingan
regenerasi. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks untuk
memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan
keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk
memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia).
Kegiatan seks (bagi manusia) hanya boleh dilakukan ketika
sudah ada ikatan yang sah antara laki-laki dan perempuan, ikatan itu
disebut dengan nikah. Hubungan seks yang dilakukan diluar
pernikahan merupakan suatu pelanggaran terhadap norma-norma
(baik norma agama maupun norma-norma yang berlaku lainnya) dan
merupakan suatu perbuatan dosa yang besar dan sangat berat
hukumannnya.Kita sering mendengar baik dari cerita teman-teman
ataupun dari berita tentang perilaku manusia zaman sekarang yang
sering melakukan hubungan seks diluar nikah (merupakan bagian dari
seks bebas). Hubungan seks tersebut merupakan hubungan seks liar
yang dilakukan secara illegal dalam artian sudah menyalahi norma-
norma yang ada.
Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan
hubungan seks diluar nikah (seks bebas), karena hal itu lebih
cenderung kepada sifat-sifat kehewanan. Coba kita bandingkan
dengan hewan-hewan yang melakukan hubungan seks sesuka hatinya,
dengan pasangan yang berbeda-beda dan dilakukan dimanapun yang

6
penting ada kemauan. Hewan melakukan hal tersebut karena mereka
tidak dianugerahi akal dan pikiran untuk melihat mana yang baik,
mana yang buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas
untuk dilakukan. Selain itu, hewan tidak terikat dengan norma-norma
yang mengharuskannya untuk megikutii aturan dari norma yang
berlaku dan mengikat seorang manusia. Kalau manusia melakukan
kegiatan seks bebas, berarti derajat mereka tidak lebih dari hewan
yang berwajah manusia, karena manusia dianugerahi oleh Tuhan akal
dan pikiran untuk dapat memilih mana yang baik, mana yang buruk,
mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan.
Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan dalam
terjadinya perilaku seks bebas. Hubungan seks dilakukan apabila
hawa nafsu sudah menguasai dirinya. Hawa nafsu membuat seseorang
lupa segala-segalanya, termask lupa akan Tuhan, yang dia tahu
hanyalah bagaimana caranya agar nafsunya tersebut dapat tersalurkan.
Oleh karena itu, sebagaii manusia yang diberikan kelebihan oleh
Tuhan dibandingkan dengan makhluk lainnya, kendalikanlah hawa
nafsu kita agar derajat kita bisa lebih tingi dari makhluk-makhluk
yang lain. Karena disaat kita kalah oleh hawa nafsu, maka derajat kita
sama dengan seekor hewan.
Seks bebas merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat
dan kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa memfilternya
terlebih dahulu. Revolusi seks yang mencuat di Amerika Serikat dan
Eropa pada akhir tahun 1960-an sudah merabah masuk kenegeri kita
tercinta ini melalui piranti teknologi informasi dan saran-sarana
hiburan lainnya semakin canggih. Sekarang, untuk mendapatkan suatu
video, gambar dan cerita-cerita tentang seks dan pornografi lainnya
sangat mudah, tinggal cari di internet dengan mengunjungi situs-situs
yang meyediakan layanan dewasa tersebut selain itu juga film-film
dewasa tersebut juga sudah dijual oleh para pedagang kaset dan video.
Begitu mudahnya akses untuk mendapatkan hal-hal yang berbau

7
pornografi sekarang ini menyebabkan semakin meningkatnya angka
perilaku seks bebas di dalam masyarakat.
C. Faktor Faktor Penyebab Pergaulan & Seks Bebas
Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini
memiliki dampak bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa
kini. Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari batas norma yang telah
ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja
dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Oleh karena itu tidak aneh jika
jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak
sekolah yang hamil di luar nikah. Hal ini di karenakan sekarang mereka
sangat begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa.
Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA
saja, namun sudah merambat sampai ke anak SMP. Sekitar 60-80% remaja
mengaku pernah melakukan hubungan seks, ancaman pola hidup seks bebas
remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya
berkembang semakin serius. Rata-rata mereka berusia 16-25 tahun, dan
umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada
anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas
adalah salah bergaull dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak
benar. Kebanyakan remaja ini ingin di pujii dan di katakan gaul oleh teman-
temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan.Maksud
dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam
bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah
terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan
norma hukum yang berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir
panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita
ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.

8
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk
melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:
1) Karena Kehidupan Iman Yang Rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan
pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran
agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun.
Seseorang dapat melakukan seks bebas karena kurangnya keimanan
dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa
harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karena
agama adalah tumpuan bagi hidup kita. Jika pengetahuan tentang
agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu sangat
minim. Ini sebenarnya faktor terpenting dalam membekali orang muda
menjalani hidup. Orang muda yang imannya tidak handal, memiliki
kecenderungan untuk tidak berjalan dalam jalan Tuhan, termasuk
tidak berdoa untuk pergaulan mereka.
Sebaliknya yang imannya handal dan berjalan dalam jalan
Tuhan, jelas akan menuai dalam damai sejahtera.Agama dan
keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama
hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai
pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk
kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan
mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut
kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahu imana yang
baik dan mana yang tidak.
2) Kurangnya Perhatian Orang Tua. 
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang
anak. Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karena
orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua
sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua

9
kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak
akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks bebas.
Tetapi ada juga anak yang memang memiliki kepribadian
buruk, walaupun orang tuanya sudah memberikan perhatian yang
cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang tergolong
memiliki kepribadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan
perkataan orang tuanya. Hal tersebut akan meninggalkan penyesalan
pada akhir perbuatan remaja atau mahasiswa tersebut.
3) Lengkapnya Fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk
dapat melakukan seks bebas. Tetapi tergantung pada diri masing-
masing, jika mampu menggunakan fasilitas yang diberikan orang tua
dengan baik maka hal tersebut tidak akan terjadi. Jika seorang remaja
atau mahsiswa memiliki fasilitas yang mendukung utnuk mereka
melakukan seks bebas seperti rumah yang nyaman dari perhatian
warga, maka perlakuan seks bebas akan mudah sekali terjadi.
Contohnya seperti kontrakan-kontrakan bebas yang bisa
digunakan oleh para remaja dan mahasiswa untuk melakukan seks
bebas. Keadaan rumah yang selalu kosong juga dapat menjadi tempat
seorang remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas, oleh karena itu
jangan biarkan si anak berduaan dirumah
4) Tekanan Dari Seorang Pacar
Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai,
seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa
memikirkan resiko yang akan dihadapinya.dalam hal ini yang
berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap
memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan
suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya
orang dewasa, dan pemikiran seperti itu sangat banyak dijumpai.

10
5) Pelampiasan Diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena
terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat
sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka
dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari
pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas
seperti seks bebas.
6) Kurangnya Pengetahuan Tentang Seks Bebas.
Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah
bentuk penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan berpacaran.
Kebanyakan dari mereka merasa tanpa seks kegiatan pacaran mereka
tidak efektif, padahal pemikiran seperti itu adalah bentuk bujuk rayu
setan. Tidak sedikit para remaja juga para mahasiswa berfikiran
seperti itu.
7) Rasa Ingin Tahu Tentang Sesuatu Yang Berbau Seksual. 
Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks,
apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat,
ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka
rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh
lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari
bahwa percobaan tersebut berbahaya.
8) Tontonan Yang Tidak Mendidik.
Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi
remaja sangat besar. Apa yang mereka tonton, berkorelasi secara
positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama
tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca
maupun film yang ditonton di layar lebar. Acara televisi begitu
berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’, Video klip lagu dangdut
saja, saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan yang bisa
meningkatkan gairah para lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin
otak remaja teracuni dengan pesan sesatnya.

11
Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah yang memajang
gambar sekitar wilayah dada, dan buka paha tinggi-tinggi, serta
gambar yang tidak layak dilihat lainya. Konyolnya, pendidikan agama
di sekolah-sekolah ternyata tidak menggugah kesadaran remaja untuk
kritis dan inovatif. Oleh sebab itu sebaiknya tontonan yang
mendidiklah yang harus diberika pada seorang anak sejak dini
sehingga kelak saat remaja menjadi remaja yang baik.
9) Pergaulan Bebas. 
Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem, minum-
minuman keras dan sebagainya akan berujung pada seks bebas.
Karena pergaulan bebas dapat menyebabkan seseorang lupa diri,
merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung
pada seks bebas.Yang pada dasarnya pemikiran seperti itu sangat
salah.
10) Masa Remaja Terjadi Kematangan Biologis.
Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi
sebagaimana layaknya orang dewasa sebab fungsi organ seksualnya
telah bekerja secara normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa
seorang remaja akan mudah terpengaruhi oleh stimuli yang
merangsang gairah seksualnya, misalnya dengan melihat film porno,
cerita cabul, dan gambar-gambar erotis.Kematangan biologis yang
tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan diri cenderung
berakibat Negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah dimasa
pacaran. Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan
kemampuan mengendalikan diri akan membawa kebahagian remaja
dimasa depannya sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual
pranikah.
11) Rendahnya Pengetahuan Tentang Bahaya Seks Bebas. 
Sehingga mereka beranggapan bahwa seks bebas adalah suatu
hal yang wajar bagi pergaulan mereka. Faktor pengetahuan yang
minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan

12
akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat
memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada
umumnya kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang
sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat suatu hal yang baru
maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.

12) Salah Bergaul


Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para
remaja dan mahasiswa. Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah
dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman
berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa
depannya cerah ditengah bekapan arus globalisasi, serta luas ilmu dan
wawasannya, maka ia harus pandai dalam memilih teman. Seseorang
akan dipastikan rusak masa depannya jika bergaul dengan orang-orang
yang membenarkan kemaksiatan.
D. Akibat yang di Timbulkan
Akibat dari pergaulan bebas berorientasi negatif yang dia lakukan akan
berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan
mental.Walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan
tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja.
Pergaulan bebas yang dilakukannya akan membawa dampak bagi fisik
yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak
teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan remaja tersebut
akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikirnya tidak
stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari segi moral dan
endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.
Bagi Keluarga Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat
menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi
bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan
menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak harmonisan

13
didalam keluarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan
tentunya ini sangat tidak baik, Sehingga mengakibatkan anak remaja sering
keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama
teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman
keras, mengkonsumsi narkoba dan narkotika.
Dan menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa atas apa yang
telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu hanya untuk
melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi dalam
kehidupannya.
Di dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu
orang dewasa atau para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat
lainnya, yang mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orang dewasa
ataupun orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila
remaja sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan
keluarga.
Sehingga masyarakat menganggap remajalah yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat
mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan pandangan
masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan untuk merubah
semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati
yang penuh keikhlasan.
Selain memiliki hukum haram, seks bebas memiliki akibat atau dampak
yang sangat negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat menghilangkan rasa
malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan
dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita. Selain itu
seks bebas juga dapat berakibat:
1. Hilangnya Kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan
Tuhan maupun sesama manusia serta merusak masa depannya, dan
meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya
bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi

14
setiap manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah
hilang maka akan jelas terlihat perbedaannya dengan wanita yang
masih menjaga kehormatannya. 

2. Prestasi cenderung menurun.


Apabila seorang remaja atau mahasiswa sudah melakukan seks
bebas, maka fikirannya akan selalu tertuju pada hal negatif tersebut.
Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga tingkat kefokusannya
dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun diperkuliahan akan
menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lains ebagainya
dapat menurunkan prestasi seorang remaja ataupun mahasiswa
tersebut. 
3. Hamil Diluar Nikah.
Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi
sipelaku. Terutama bagi remaja yang masih sekolah, pihak sekolah
akan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta didiknya ada yang
hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan
menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua. 
4. Aborsi dan bunuh diri.
Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup
jalan fikiran sipelaku, guna menutupi aib ataupun mencari jalan keluar
agar tidak merusak nama baik dirinya dan keluarganya hal tersebut
dapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh
diri. 
5. Tercorengnya Nama Baik Keluarga.
Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang
dibangga-banggakan juga di idam-idamkan hamil diluar nikah. Nama
baik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut akan
meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga. 
6. Terjangkit Penyakit.

15
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit
kelamin yang mematikan, seperti penyakit herpes dan kanker mulut
rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun,
risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali
lipat.
E. Solusi & Pencegah
Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah
dengan beberapa upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:
1) Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan. 
2) Menghindari perilaku yang akan merangsang seksual, Melalui
pakaian, perilaku akan tercerminkan. Perilaku yang dapat
merangkang seksual seperti bergaul sangat dekat dengan orang yang
berlainan jenis.
3) Pendidikan, Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya
kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan
emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri,
mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan
tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan
berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan
tanpa mengikuti orang lain.
4) Pendidikan sex (Sex Education), Hal ini dapat diartikan sebagai
penerangan tentang anatomi, fisiologi seks manusia, bahaya penyakit
kelamin. Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh
seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks,
sehingga ia dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal.
5) Pendidikan Kesehatan Reproduksi, di kalangan remaja bukan hanya
memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya
akibat pergaulan bebas. Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa
terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan
dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek saja
terhadap perkembangan anak-anaknya. 

16
6) Penyuluhan tentang seks bebas, Dalam penyuluhan tersebut dalam
dijelaskan kepada kaula muda khususnya remaja dan mahasiswa
tentang sebab-akibat dari pergaulan bebas. Sehingga mereka dapat
menghindarikan diri dari hal-hal yang akan membawa mereka pada
seks bebas.
7) Menegakkan Aturan Hukum, Sudah sepatutnya para penegak hukum
menjaga tempat-tempat yang sering digunakan oleh para kaula muda
untuk berpacaran. 
8) Pacaran sehat, Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks,
karena tidak sedikit mereka yang melakukan seks bebas bersama
kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat tanpa
seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan seks, pacar
sebagai pemberi motivasi. 
9) Menjauhkan diri dari beduan ditempat sepi, Seks bebas bisa terjadi
dengan didukungkan suatu tempat, jadi apabila seorang remaja atau
mahasiswa yang masih polos akan mudah dirayu yang berujung pada
seks bebas. Apabila sepasang remaja atau mahasiswa berdua
ditempat yang sepi maka ada orang ketiga yaitu setan yang dapat
menjerumuskan terjadinya seks bebas.

17
                                                                                  

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan remaja
di Indonesia. Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah
menurut agama dan hukum yang berlaku akan tetapai juga dilakukan oleh
para pelajar dan mahsiswa. Pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung
lebih mengutamakan pacaran dan kebutuhannya yang lain daripada menuntut
ilmu. Mereka tidak lagi tenggelam dalam pelajaran akan tetapi sudah
tenggelam dalam lautan asmara yang mereka namakan cinta.
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dikarenakan banyak faktor,
yang paling utama adalah pesatnya perkembangan jaman.Hal tersebut
membuat pergaulan menjadi bebas, sehingga banyak remaja dan mahsiswa
yang bergaul tanpa batasan dan etika. Salah satu contohnya dalam
berpacaran.
B. Saran
1. Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi
tetap memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja
dengan dalam memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi
pacaran agar terhindar dari seks bebas.
2. Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang
jelas, belajar lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan ke imanan dan
ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul
dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus
pada perilaku seks bebas. Tingkatkanlah pengetahuan tentang segala

18
perkembangan dengan tetap meningkatkan pula keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

DAFTAR PUSTAKA

Enterprise,Quantum.2010.Etika pergaulan remaja dalam pandangan.

http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-
pandangan.html.Akses.November 2012

Gunarso,singgih D.1988.Psikologi perkembangan.Jakarta:PT Gramedia

Islamsinia,Sabila.2010.psikologi remaja dan krakteristik

http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan
html.Akses:Desember 2010.

Kartono,Kartini.1988. psikologi remaja.Bandung:PT.Rosda Karya

19
20

Anda mungkin juga menyukai