Anda di halaman 1dari 7

Kelola

Ju rn al Man ajemen Pend i di k an


Magister Manajemen Pendidikan e-ISSN 2549-9661
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Volume: 7, No. 2, Juli-Desember 2020
jurnalkelola@gmail.com Halaman: 0-0

Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan dalam Meningkatkan Mutu


Pendidikan di MIS Ngalian Tirto Kabupaten Pekalongan

Widad Diana
Universitas Negeri Jakarta
widaddiana@email.com

ABSTRACT
Male leadership is considered superior to female leadership., including in the school.
But in reality, women can also succeed in leading an educational institution, especially
in MIS Ngalian, Tirto District,Pekalongan Regency which is led by a female principal.
By using women’s leadership in carrying out their roles as educators, administrators,
managers, supervisors, leaders and innovators, female headmaster at MIS Ngalian,
Tirto District,Pekalongan Regency are able to improve the quality of education at MIS
Ngalian, Tirto District,Pekalongan Regency.

Keywords: Women Leadership, headmaster , quality of education.

PENDAHULUAN mengelola semua sumber daya yang ada untuk


Peningkatan mutu pendidikan menjadi mencapai tujuan pendidikan. Dalam rangka
hal yang perlu diperhatikan. Hal ini mewujudkan tujuan pendidikan kepala sekolah
dikarenakan kualitas pendidikan di Indonesia juga memiliki pengaruh dalam peningkatan
belum menunjukkan wajah yang mutu pendidikan di lembaga pendidikan yang
membanggakan. Dengan kualitas pendidikan dipimpin. Untuk meningkatkan mutu
yang baik maka akan melahirkan sumber daya pendidikan kepala sekolah perlu menggunakan
manusia yang berkualitas sehingga dapat berbagai peran dalam mengelola lembaga
membangun peradaban bangsa yang lebih baik pendidikan.
pula. Kepala sekolah perlu memiliki
Peningkatan mutu pendidikan di kemampuan untuk meningkatkan mutu
Indonesia dapat dimulai dari lembaga pendidikan diantaranya sebagai berikut: (a)
pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai Memandang bahwa sumber daya yang ada
tempat mengembangkan potensi dan adalah guna menyediakan dorongan yang
kemampuan peserta didik harus mampu memadai bagi guru-guru. (b) Mencurahkan
memfasilitasi proses pengembangan diri banyak waktu Untuk pengelolaan dan
peserta didik. Oleh karena itu, lembaga koordinasi proses instruksional. (c)
pendidikan harus memiliki mutu pendidikan Berkomunikasi secara teratur dengan staf,
yang berkulaitas agar melahirkan generasi orang tua, siswa dan anggota masyarakat di
bangsa yang berkualitas. sekitarnya (Sudjana, 2001:23).
Kepala sekolah merupakan pemimpin Dahulu perempuan menjadi seorang
di dalam lembaga pendidikan yang berfungsi pemimpin masih menjadi pembahasan yang
1
Kelola
Ju rn al Man ajemen Pend i di k an
Magister Manajemen Pendidikan e-ISSN 2549-9661
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Volume: ?, No. ?, ????
jurnalkelola@gmail.com Halaman: ?-?

diperdebatkan. Perdebatan yang seringkali (2016) berpendapat Ada beberapa keunggulan


muncul yakni mengenai kesangsian kualitas di antara pemimpin wanita; wanita pertama
kepemimpinan perempuan. Hal ini diakibatkan identik dengan kelembutan, ketenangan dan
masih melekatnya budaya patriarki di kerendahan hati. Kedua, sifatnya analitis dan
kalangan masyarakat tradisionalis, yaitu cara berhati-hati. Melalui karakteristik yang
pandang yang menempatkan laki-laki lebih demikian, pimpinan akan hati-hati dalam
superior daripada perempuan. Masyarakat menentukan suatu keputusan. Ketiga, lebih
menilai selama masih ada laki-laki maka memahami dan memahami kebutuhan
sebaiknya laki-laki yang diutamakan untuk bawahan. Dengan beberapa ciri khas seorang
menjadi pemimpin dalam sebuah lembaga wanita akan memberikan kenyamanan kepada
pendidikan. Hal ini karena masyarakat menilai bawahan dalam kepemimpinan. Dengan ciri
kemampuan laki-laki lebih unggul daripada khas tersebut, kepala sekolah perempuan
kemampuan perempuan. diyakini dapat menjalankan peran-peran
kepemimpinannya di sekolah sehingga dapat
Seiring dengan adanya gerakan
meningkatkan mutu pendidikan di lembaga
emansipasi wanita, kesempatan perempuan
pendidikan tersebut. Hal ini akan diuraikan
untuk ikut berperan dalam berbagai sektor
dari studi kasus yang ada di MIS Ngalian
sangat terbuka. Peran perempuan untuk
Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan yang
menjadi seorang pemimpin juga mulai
dimpimpin oleh kepala sekolah perempuan.
diperhitungkan. Stigmatisasi perempuan yang
dinilai lebih emosional dan seringkali tidak
METODE PENELITIAN
menggunakan logika dalam berpikir dan
Pendekatan dalam penelitian ini
bertindak sudah mulai berkurang. Saat ini
menggunakan pendekatan kualitatif.
tidak sedikit perempuan yang telah diakui
Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini
kepemimpinannya dalam bidang sosial,
digunakan peneliti untuk mengkaji dan
ekonomi, budaya, pendidikan dan politik.
menganalisis masalah yang dibahas secara
Kepemimpinan prempuan memiliki ciri
komprehensif. Pendekatan kualitatif
khas tersendiri dalam pola perilaku
merupakan proses menemukan suatu makna
kepemimpinannya. Perilaku kepemimpinan
sebagai hasil dari eksplorasi terhadap data,
perempuan yang terkadang tidak dimiliki
kemudian data yang terkumpul dianalisis
pemimpin laki-laki justru mendukung kinerja-
secara mendalam dengan melibatkan informan
kinerja untuk mencapai tujuan organisasi,
sebagai sumber informasi.
termasuk dalam lembaga pendidikan. Hal ini
Sumber informasi yang terlibat dalam
membuktikan bahwa kepemimpinan
penelitian ini adalah kepala sekolah, guru mata
perempuan dengan ciri khasnya mampu
pelajaran agama dua orang wali kelas di MIS
menunjukkan keberhasilan.
Ngalian Kecamatan Tirto Kabupaten
Dalam konteks lembaga pendidikan,
Pekalongan. Adapun tehnik pengumpulan data
kepemimpinan perempuan kenyataannya
dalam penelitian ini adalah dengan
mampu menjalankan peran-peran kepala
wawancara, observasi dan dokumentasi.
sekolah sebagai educator, administrator,
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2022.
manajer, supervisor, leader dan innovator.
Keabsahan data dalam penelitian ini
Asmanah Rohmatun Sholehah, Saeful Anwar
meliputi uji validitas internal (credibility),
2
Kelola
Ju rn al Man ajemen Pend i di k an
Magister Manajemen Pendidikan e-ISSN 2549-9661
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Volume: 7, No. 2, Juli-Desember 2020
jurnalkelola@gmail.com Halaman: 0-0

validitas eksternal (transferability), reliabilitas definisi bahwa kepemimpinan adalah perilaku


(dependentbility), dan obyektivitas dari seseorang individu yang memimpin
(confirmability) (Sugiyono, 2011:366). Proses aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu
analisis data pada penelitian ini diantaranya tujuan yang hendak dicapai bersama (Abdul
reduksi data (data reduction), penyajian data Aziz, 2001:83). Pendapat lain mengemukakan
(data display), dan kesimpulan atau verifikasi bahwa “Leadership is a process by which a
(conclusion drawing). person influences others to accomplish on
Pada penelitian ini akan menguraikan objective and direct the organization in a way
sejauh mana peran kepala sekolah sebagai that makes it more cohesive and coherent”
educator, administrator, manajer, supervisor, (Setiawan, 2013:1). Dari pengertian
leader dan innovator dengan menggunakan kepemimpinan diatas dapat dikatakan bahwa
kepemimpinan perempuan yang ada di MIS tercapainya suatu tujuan organisasi
Ngalian Kecamatan Tirto Kabupaten dipengaruhi oleh kepemimpinan seseorang.
Pekalongan. Kemudian peran kepemimpinan Kepemimpinan pendidikan merupakan
kepala sekolah perempuan dianalisis pemimpin yang ada di lembaga pendidikan,
keterkaitannya dalam peningkatan mutu yang termasuk didalamnya kepala sekolah. Kepala
ada di lembaga pendidikan tersebut. Untuk sekolah adalah orang yang diberi tugas dan
mempermudah alur penelitian ini dapat dilihat tanggung jawab mengelola sekolah,
dalam skema berikut ini: menghimpun, memanfaatkan, dan
menggerakkan seluruh potensi sekolah secara
optimal untuk mencapai tujuan. Lembaga
Pembahasan pendidikan yang dipimpin oleh kepala sekolah
Cras sed interdum nisl. Donec non yang mumpuni dalam melaksanakan tugasnya
placerat ex, et pulvinar erat. Donec ac diam akan membuat tujuan atau visi sekolah
aliquet, blandit ex quis, bibendum purus. tersebut tercapai.
Quisque at est sed est volutpat porttitor Ada lima kemampuan dasar yang harus
vulputate sed quam. Cras nec sapien nunc. dimiliki oleh kepala sekolah. Pertama,
Pellentesque vel ornare nibh. Nam sed ligula memahami visi organisasi dan memiliki visi
eget lacus vehicula convallis in a justo. Morbi kerja yang jelas. Kedua, mampu dan mau
bekerja keras, dimana kepala sekolah tidak
Dalam penelitian ini juga akan cukup memiliki daya dorong kerja yang tinggi,
diuraikan hambatan, tantangan dan hal-hal melainkan juga harus memiliki kemampuan
yang mendukung dalam menjalankan fisik yang kuat. Ketiga, tekun dan tabah dalam
kepemimpinan kepala sekolah perempuan bekerja dengan bawahan, terutama tenaga
dalam meningkatkan mutu pendidikan di MIS administratif dan tenaga akademiknya.
Ngalian. Keempat, memberikan layanan secara optimal
dengan tetap tampil secara rendah hati.
PEMBAHASAN Kelima, memiliki disiplin kerja yang kuat
Kepemimpinan merupakan perilaku (Sudarwan, 2010:150).
yang dapat mempengaruhi orang lain untuk Kompetensi kepala sekolah dapat
melakukan aktivitas sesuai dengan apa yang dinilai dari sejauh mana kinerja dalam
diarahkan. Hemhill & Coons memberikan
3
Kelola
Ju rn al Man ajemen Pend i di k an
Magister Manajemen Pendidikan e-ISSN 2549-9661
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Volume: ?, No. ?, ????
jurnalkelola@gmail.com Halaman: ?-?

mengaktualisasikan fungsi dan perannya dan karyawan, dan mampu memanfaatkan


sebagai kepala sekolah, yaitu: kinerja guru/karyawan untuk
1. Sebagai educator pengembangan dan peningkatan mutu
Dalam hal ini seorang kepala sekolah pendidikan.
dapat melaksanakan program 5. Sebagai leader
pembelajaran dengan baik, memiliki Kepala sekolah sebagai pemimpin
kemampuan membimbing guru dalam adalah memimpin segenap guru dan
melaksanakan tugas, mampu memberikan tenaga kependidikan lainnya untuk
alternatif pembelajaran yang efektif, dan mencapai tujuan lembaga sekolah yang
mampu belajar mengikuti perkembangan telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
IPTEK dalam forum diskusi, bahan Kepala sekolah bertanggung jawab penuh
referensi, dan mengikuti perkembangan terhadap apa yang dia pimpinnya, mulai
ilmu melalui media elektronik. dari staf atau karyawan, guru, dan
2. Sebagai administrator kemajuan sekolah yang dia emban sebagai
Sebagai administrator, kepala sekolah pemimpin di sekolah tersebut.
mempunyai tugas dan tanggung jawab 6. Sebagai innovator
melaksanakan fungsi-fungsi administrasi Kepala sekolah sebagai inovator
yang diterapkan dalam kegiatan-kegiatan diharuskan memiliki gagasan baru
sekolah yang dipimpinnya, seperti (proaktif) untuk inovasi dan
membuat rencana atau program tahunan, perkembangan madrasah, atau memilih
menyusun organisasi sekolah, melakukan yang relevan untuk kebutuhan
pengoordinasian dan pengarahan, dan lembaganya, mampu
melaksanakan pengelolaan kepegawaian. mengimplementasikan ide yang baru
3. Sebagai manager tersebut dengan baik, mampu mengatur
Kepala sekolah mampu menyusun lingkungan kerja sehingga lebih kondusif
program secara sistematis, periodik, dan (pengaturan tata ruang kantor, kelas,
kemampuan melaksanakan program yang perpustakaan, halaman, interior, musholla
dibuatnya secara skala prioritas, atau masjid) untuk bertugas lebih baik.
menyusun organisasi personal dengan Beberapa hal diatas menunjukkan
uraian tugas sesuai dengan standar yang bahwa kepala sekolah dalam menjalankan
ada, menggerakkan stafnya dan segala peran-perannya diharuskan memiliki
sumber daya yang ada, serta lebih lanjut berbagai macam kemampuan untuk
memberikan acuan yang dinamis dalam mengelola lembaga pendidikan. Peran-peran
kegiatan rutin dan temporer, dan tersebut apabila dijalankan dengan baik maka
melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan akan mencapai suatu kondisi belajar
pengembangan profesi para guru. mengajar yang efektif dan akan dapat
4. Sebagai Supervisor meningkatkan mutu pendidikan di lembaga
Kepala sekolah mampu menyusun pendidikan tersebut.
program supervisi pendidikan di Semua orang bisa berkesempatan
lembaganya dan dapat melaksanakan menjadi seorang pemimpin (leadership),
dengan baik, memanfaatkan hasil begitu pula dengan para wanita, wanita juga
supervisi untuk peningkatan kinerja guru bisa bangkit menjadi seorang pemimpin di
4
Kelola
Ju rn al Man ajemen Pend i di k an
Magister Manajemen Pendidikan e-ISSN 2549-9661
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Volume: 7, No. 2, Juli-Desember 2020
jurnalkelola@gmail.com Halaman: 0-0

ibaratkan banguna kokoh maka wanita komprehensif, kurikulum yang dinamis


sebagai fondasinya yang mempunyai struktur sesuai kebutuhan zaman, proses
kuat (Sabhan, 2016). Wanita menjadi seorang pembelajaran yang berorientasi pada siswa
pemimpin dimaknai sebagai penyetaraan dan mengembangkan kreativitas siswa,
gender dengan kaum lelaki. Gender dapat proses pembelajaran dilengkapi dengan
dipahami sebagai penyetaraan harkat dan sistem penilaian dan evaluasi pendidikan
martabat kaum wanita dan laki-laki dalam yang andal, sahih, dan memenuhi prinsip-
bidang sosial. Jadi seorang perempuan juga prinsip penilaian, guru dan tenaga
memiliki kesempatan yang setara menjadi kependidikan yang professional,
pemimpin termasuk di dalam lembaga berpengalaman, dan dapat menjadi teladan,
pendidikan. sarana dan prasarana yang digunakan
Dalam menjalankan kepemimpinan lengkap dan sesuai dengan kearifan lokal,
perempuan di sekolah, terdapat ciri khas sistem manajemen yang akurat dan andal,
perilaku kepemimpinan perempuan. dan pembiayaan pendidikan yang efektif dan
Perilaku-perilaku itu dikelompokkan dalam efisien.
enam ciri utama, yaitu empowering Dalam studi kasus yang ada di MIS
(memberdayakan), restructuring Ngalian, kepala sekolah perempuan
(merestrukturisasi), teaching (mengajarkan), melaksankan perannya dalam rangka
providing role models (memberikan contoh), meningkatkan mutu pendidikan, antara lain
encouraging openness (mendorong sebagai berikut:
keterbukaan), dan stimulating questioning Pertama, sebagai educator kepala
(memberikan peluang mempertanyakan). sekolah tetap melaksanakan tugas
Perilaku-perilaku tersebut dapat menjadikan pembelajaran dengan mengampu 6 jam mata
seorang kepala sekolah mampu menjalankan pelajaran. Kepala sekolah di MIS Ngalian
perannya dan akan menimbulkan dapat memahami dan menjalankan proses
peningkatan pada mutu pendidikan di pembelajaran dengan baik serta mengikuti
sekolah. tehnik pembelajaran dengan menggunakan
Mutu pendidikan merupakan teknologi digital terutama saat pandemic.
cerminan kualitas dari proses dan hasil Kepala sekolah selalu membina dan
pendidikan yang dijalankan dalam suatu memberikan contoh kepada guru-guru dalam
sekolah. Mutu (quality) menunjukkan sifat melaksanakan proses pembelajaran yang
yang menggambarkan derajat “baik” nya efektif.
suatu barang atau jasa yang diproduksi atau Kedua, sebagai administrator kepala
dipasok oleh suatu lembaga dengan kriteria sekolah selalu melakukan pertemuan rutin
tertentu. Mutu dapat diartikan sebagai untuk pembahasan agenda rutin bulanan.
gambaran dan karakteristik menyeluruh dari Dalam pertemuan tersebut kepala sekolah
barang atau jasa yang menunjukkan mengevaluasi agenda-agenda yang telah
kemampuannya dalam memuaskan terlaksana dan merencanakan agenda-agenda
kebutuhan yang ditentukan atau tersirat. yang akan dijalankan dengan mengacu pada
Sekolah yang bermutu harus rencana kegiatan tahunan. Kepala sekolah
memenuhi Standar Nasional Pendidikan bersama guru juga menyusun anggaran yang
(SNP) sebagai berikut: lulusan yang cerdas dibutuhkan dalam kegiatan.
5
Kelola
Ju rn al Man ajemen Pend i di k an
Magister Manajemen Pendidikan e-ISSN 2549-9661
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Volume: ?, No. ?, ????
jurnalkelola@gmail.com Halaman: ?-?

Ketiga, sebagai manajer kepala sekolah perempuan MIS Ngalian Kecamatan


sekolah bersama guru menentukan prioritas Tirto kabupaten Pekalongan melakukan peran
agenda yang diperlukan untuk segera sebagai educator, administrator, manajer,
terealisasi sesuai kebutuhan. Kepala sekolah supervisor, leader dan innovator. Peran-peran
juga membagi tugas kepada guru-guru untuk yang dilakukan oleh kepala sekolah
menjadi penanggung jawab agenda. Selain perempuan di MIS Ngalian Kecamatan Tirto
itu, untuk meningkatkan kompetensi guru Kabupaten Pekalongan dinilai dapat
kepala sekolah memberikan mandat kepada meningkatkan mutu pendidikan yang ada di
guru-guru untuk mengikuti pelatihan sekolah tersebut.
pengembangan profesi guru. Saran
Keempat, sebagai supervisor kepala Dari penelitian ini dapat dibuktikan
sekolah selalu menyempatkan untuk melihat bahwa perempuan juga dapat memiliki
kinerja guru baik dalam aspek administrasi kemampuan untuk memimpin. Oleh karena
maupun kemampuan melaksanakan proses itu, sudah seyogyanya sebagai perempuan
pembelajaran di kelas. Kepala sekolah selalu harus meyakini dan membuktikan kapasitas
mengevaluasi jika terdapat kinerja yang tidak kepemimpinan yang dimiliki. Bagi beberapa
sesuai dengan semestinya baik di dalam kalangan yang masih membatasi perempuan
pertemuan maupun berkomunikasi secara menjadi pemimpin dengan anggapan bahwa
langsung dengan guru yang bersangkutan. laki-laki yang lebih pantas untuk menjadi
Kelima, sebagai leader kepala pemimpin juga diharapkan dapat membuka
sekolah selalu memperhatikan kondisi guru, pikiran dan memberi kesempatan kepada
memotivasi guru, melibatkan guru dalam perempuan. Karena sejatinya pantas atau
pengambilan keputusan, dan selalu terbuka tidaknya seseorang untuk memimpin bukan
untuk mendengarkan kritik dan saran dilihat dari jenis kelamin, tetapi kualitas yang
terhadap kepemimpinannya. dimilikinya.
Keenam, sebagai innovator kepala
sekolah melakukan pengembangan pada DAFTAR PUSTAKA
siswa dengan memunculkan budaya-budaya
sekolah yang sebelumnya belum ada dengan Sudjana, D. 2001. Metode dan Teknik
menekankan pendidikan karakter Pembelajaran Partisipatif. (Bandung:
didalamnya. Selain itu juga melakukan Falah Production).
pengembangan sarana dan prasarana yang
mendukung seperti laboratorium computer Asmanah Rohmatun Sholehah, Saeful
untuk menyesuaikan kebutuhan zaman. Anwar, H. (2016). Pola
Kepemimpinan Perempuan dalam
SIMPULAN DAN SARAN Pengelolaan Yayasan Lembaga
Simpulan Pendidikan. Tadbir: Jurnal
Dari paparan sebelumnya dapat Manajemen Dakwah, 1(1), 69–84.
disimpulkan bahwa seorang perempuan juga Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif,
berkesempatan menjadi seorang pemimpin Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
dalam lembaga pendidikan, yakni kepala
sekolah. Dalam menjalankan perannya kepala
6
Kelola
Ju rn al Man ajemen Pend i di k an
Magister Manajemen Pendidikan e-ISSN 2549-9661
FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Volume: 7, No. 2, Juli-Desember 2020
jurnalkelola@gmail.com Halaman: 0-0

Abdul Aziz Wahab, Anatomi Organisasi dan


Kepemimpinan Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2008)
Sudarwan Danim, Otonomi Manajemen
Sekolah, (Bandung: Alfabeta, 2010)
Han, H. (2016). Peran Kepemimpinan
Perempuan Dalam Pengambilan
Keputusan Di Indonesia. Jurnal Imiah
Bongaya (Manajemen & Akuntansi),
04(19), 57–72.
Naisbitt, J., Aburdene P., Megatrens 2000:
Sepuluh Arah Baru Untuk Tahun 1990
an, Alih Bahasa F.X. Budijanto,
(Jakarta: Bina Putra Aksara,
Kompri. 2017. Standardisasai Kompetensi
Kepala Sekolah: Pendekatan Teori
Untuk Praktik Profesional. Jakarta:
Kencana

Anda mungkin juga menyukai