Anda di halaman 1dari 24

Tutorial Fisika Dasar I

(FISD4211)

Pertemuan ke-4

Energi dan Momentum


Tutor : Mulyatno
Kerja dan Energi
Kerja atau usaha (W), didefinisikan F F
sebagai hasil perkalian titik (dot product) 
antara gaya dengan jarak. Kerja adalah
besaran skalar. Untuk gerak satu dimensi
dapat kita tuliskan, x
Gambar 1
W  F  x  Fx cos 
dengan  adalah sudut antara vektor gaya F dengan vektor lintasan x.
Satuan dari kerja adalah joule (J), dimana 1 J  1 Nm.
Contoh 1 :
Sebuah benda dengan massa 0,5 kg mula-mula diam,kemudian mendapat
gaya sebesar 1 N selama 5 s. Jika arah gaya membentuk sudut 60o , dan
selama waktu tersebut benda bergerak lurus, tentukan besarnya kerja oleh
gaya selama waktu tersebut.
Penyelesaian :
Benda bergerak lurus dengan percepatan,
o F cos 60o 1 0,5 
F cos 60  ma  a  m/s 2  1 m/s 2
m 0,5
Jauh jalan yang ditempuh benda selama 5 s,
xt  v0t  12 at 2  0  12 1 52  m  12,5 m
Kerja yang dilakukan gaya F selama 5 s adalah :
W  Fx cos 60o  112,5  0,5  J  6, 25 J

Contoh 2 :
Sebuah benda mula-mula diam, kemudian mendapat gaya selama 10 s dengan
arah gaya membentuk sudut 30o terhadap lintasan benda. Jika selama waktu
tersebut benda bergerak lurus dengan percepatan 2 m/s 2 , dan besarnya kerja
yang dilakukan oleh gaya besarnya 20 J, tentukan besarnya gaya yang bekerja
selama waktu tersebut.
Penyelesaian :
Jauh jalan yang ditempuh benda,
x  v0t  12 at 2  0  12  2  10 2  m  100 m
Gaya yang bekerja pada benda selama 10 s,
W 20
W  Fx cos 30o  F  N  0, 23 N
x cos 30 o
100  0,87 
Contoh 3 :
Sebuah benda dengan massa 0,5 kg mula-mula diam, kemudian mendapat gaya
sebesar 0,2 N selama 4 s dengan arah gaya searah dengan lintasan benda.
Berapa lama gaya tersebut bekerja pada benda jika kerja oleh gaya tersebut
besarnya 10 J ?
Penyelesaian :
Gaya searah dengan lintasan, maka   0.
Besarnya percepatan gerak benda,
F 0, 2
F  ma  a  m/s 2  0, 4 m/s 2
m 0,5
Jauh jalan yang ditempuh benda,
W 10
W  Fx cos 0o  x  m  50 m
F cos 0 o
0, 2 1
Lamanya gaya bekerja,
x  v0t  12 at 2  0  12 at 2  12 at 2
2x
t2 
a
2x 2 50 
t  s  15,8 s
a 0, 4
Energi (E ) adalah kemampuan untuk melakukan kerja. m
Besarnya energi kinetik  Ek  dari suatu benda yang
g
bergerak dengan kecepatan v dinyatakan dengan :
Ek  12 mv 2
Satuan energi sama dengan satuan kerja, yaitu joule m
(J).
Besarnya  
energi potensial E gravitasi dari suatu benda
p
v
yang berada pada ketinggian h dari permukaan tanah
dinyatakan dengan : h
E p  mgh
Gaya gravitasi bumi dikenal sebagai gaya konservatif.
Untuk system konservatif berlaku :
Ek  E p Gambar 2
artinya, penambahan energi kinetik benda sama
dengan pengurangan energi potensial benda.
Hukum Kekekalan Energi :
Ebergi total benda, yaitu E  Ek  E p , setiap saat
selalu konstan.
Contoh 4 :
Sebuah benda dengan massa 0,1 kg dijatuhkan bebas dari ketinggian 10 m.
Jika g  9,8 m/s 2 , tentukan besarnya kecepatan benda pada saat :
a) ketinggiannya 5 m,
b) jatuh di tanah.
Penyelesaian :
a) Keadaan 1 :
h1  10 m , v1  0
E1  Ek,1  E p ,1  12 mv12  mgh1  0  mgh1  mgh1
Keadaan 2 :
h2  5 m , v2  ?
E2  Ek,2  E p ,2  12 mv22  mgh2
Hukum kekekalan energi :
E2  E1
1
2 mv22  mgh2  mgh1
1
2 v22  g  h1  h2 
v22  2 g  h1  h2 
v2  2 g  h1  h2   2 9,8 10  5  m/s  9,9 m/s
Jadi kecepatan jatuh benda pada ketinggian 5 m adalah 9,9 m/s.
b) Keadaan 3 :
h3  0 , v3  ?
E3  Ek,3  E p ,3  12 mv32  mgh3  12 mv32  0  12 mv32
Hukum kekekalan energi :
E3  E1
1
2 mv32  mgh1
1
2 v32  gh1
v32  2 gh1
v3  2 gh1  2 9,8 10  m/s  14 m/s

Contoh 5 :
Sebuah benda dengan massa 0,1 kg dijatuhkan bebas dari ketinggian h
dan sampai di tanah dengan kecepatan 20 m/s. Jika g  9,8 m/s 2 , tentukan
besarnya h.
Penyelesaian :
Keadaan 1 :
h1  h , v1  0
E1  Ek,1  E p ,1  12 mv12  mgh1  0  mgh  mgh
Keadaan 2 :
h2  0 , v2  20 m/s
E2  Ek,2  E p ,2  12 mv22  0  12 mv22
Hukum kekekalan energi :
E2  E1
2 v22 20 2
1
mv  mgh  h  m  20, 4 m
2 g 2 9,8 
2 2
Gaya yang timbul pada pegas akibat ditekan atau
ditarik dikenal sebagai gaya balik pegas. Gaya
balik pegas tergolong sebagai gaya konservatif.
Besarnya gaya balik pegas dinyatakan dengan :
Fp  kx
dengan :
Fp  gaya balik pegas
k  konstanta pegas, satuannya N/m
x  simpangan pegas, Gambar 3
(Dari city-collegiate.com)
Tanda minus menunjukkan bahwa arah gaya
balik pegas selalu berlawanan dengan arah
simpangannya.
Gaya pegas tergolong gaya konservatif.
Besarnya energi potensial pegas dinyatakan
dengan :
E p  12 kx 2
Contoh 6 :
Sebuah benda dengan massa 0,2 kg dihubungkan dengan pegas seperti pada
Gambar 3. Mula-mula benda ditarik dengan gaya horizontal sampai
simpangannya 3 cm, kemudian dilepaskan sehingga pegas bergerak lurus ke
arah titik setimbang. Jika konstanta pegas besarnya 100 N/m, tentukan
besarnya :
a) gaya dan energi potensial pegas ketika simpangannya 3 cm
b) kecepatan pegas di titik setimbang
Penyelesaian :
a) Gaya dan energi potensial pada keadaan 1 (awal gerak) :
x1  3 cm  3  102 m
Fp ,1  kx1   100  3  10 2  N  3 N
2
E p ,1  kx 
1
2 1
1
2 100  3 10 
2 2
J  4, 5  102 J
b) Keadaan awal :
v1  0
Ek ,1  12 mv12  0
E p ,1  4,5  102 J
E1  Ek ,1  E p,1  0  E p ,1  E p,1  4,5  10 2 J
Di titik setimbang :
x2  0
Ek ,2  12 mv22 ,
E p ,2  12 kx22  0
E2  Ek ,2  E p ,2  12 mv22  0  12 mv22
Hukum kekekalan energi :
E2  E1
1
2 mv22  4,5 102
2  4,5  102 
v22 
m
2  4, 5  102  2  4,5 102 
v2   m/s  0, 67 m/s
m 0, 2
Jadi kecepatan benda di titik setimbang adalah 0,67 m/s.

Contoh 7 :
Sebuah pegas dengan konstanta pegas 100 N/m digantung vertikal dan kemudian
diberi beban 0,5 kg. Jika g  9,8 m/s 2 , berapakah besarnya pertambahan panjang
pegas? Berapakah besarnya energi potensial pegas ?
Penyelesaian :
Pada beban bekerja gaya gravitasi dan gaya pegas yang sama
besarnya (setimbang),
F  mg   0,5 9,8  N  4,9 N
Fp
Fp  kx  100 x
x
Fp  F
m
4,9
 100 x  4,9  m   4,9  102 m
x F
100
Besarnya pertambahan panjang pegas adalah 4,9 10 2 m, dengan Gambar 4
tanda minus hanyalah menunjukkan arah pertambahan panjangnya
berlawanan dengan arah gaya pegas.
Besarnya energi potensial pegas,
100   4, 9 102 
2
E p  12 kx 2  1
2 J  0,12 J
Momentum Linear
Momentum linear (p), didefinisikan sebagai perkalian m
v
massa dengan kecepatan.
p  mv Gambar 5
Gaya, pada Hukum Newton II, dapat dinyatakan dengan,
dp d  mv 
F 
dt dt
Gaya impulsif adalah gaya yang bekerja dalam waktu yang sangat singkat, misalkan
pada saat tumbukan. Besarnya gaya impulsif sama dengan besarnya perubahan
momentum dalam waktu yang singkat tersebut. Besarnya gaya impulsif dinyatakan
dengan,
p
F
t
dengan :
p  perubahan momentum
t  interval waktu terjadinya p
Momentum adalah besaran vektor dan satuannya adalah kg.m.
Contoh 8 :
Sebuah bola dengan massa 300 gram dilemparkan pada arah horizontal ke suatu
dinding dengan kecepatan 10 m/s. Bola memantul ke arah yang berlawanan dengan
kecepatan 8 m/s. Jika tumbukan berlangsung selam 0,1 s, berapa besar gaya impulsif
yang bekerja pada bola?
Penyelesaian :
Massa dan kecepatan bola,
m  300 g  0,3 kg
v1  10 iˆ m/s
 
v2  8 iˆ m/s  8 iˆ m/s (arahnya berlawanan dengan v1 )
Besar perubahan momentum,
p  p1  p2  mv1  mv2  m  v1  v2 
  0,3 10   8  kg.m  5, 4 kg.m
Besarnya gaya impulsif,
p 5, 4
F  N  54 N
t 0,1
Contoh 9 :
Sebuah gaya impulsif sebesar 100 N bekerja pada sebuah benda yang menumbuk
dinding. Ketika menumbuk dinding kecepatan benda 5 m/s, dan setelah menumbuk
dinding benda berhenti. Jika massa benda 1 kg, tentukan besarnya interval waktu
tumbukan.
Penyelesaian :
Besarnya perubahan momentum,
p  p1  p2  mv1  mv2  m  v1  v2 
 15  0  kg.m  5 kg.m
Besarnya interval waktu tumbukan,
p p 5
F  t   s  0, 05 s
t F 100
Hukum kekealan momentum :
Jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada system (sistem tertutup), maka momentum
sistem konstan.
F 0  p  kons tan
p  pawal  pakhir  0
pawal  pakhir
Tumbukan :
Pada peristiwa tumbukan, momentum v1 v2 v1' v2'
system sebelum dan sesudah tumbukan
konstan. m2 m1 m2
m1
pawal  m1v1  m2 v 2
Sebelum tumbukan Sesudah tumbukan
' '
pakhir  m v  m v
1 1 2 2
Gambar 6
Hukum kekekalan momentum :
pawal  pakhir
m1v1  m2v 2  m1v1'  m2v 2'
Jenis tumbukan ditentukan oleh besarnya koefisien tumbukan (e ) :
v 2'  v1'
e
v 2  v1
e 1  tumbukan elastis (lenting) sempurna
0  e 1  tumbukan elastis (lenting) sebagian
e0  tumbukan tidak elastis (tidak lenting) sempurna

Contoh 10 :
Sebuah benda dengan massa 0,25 kg dan kecepatan 5 m/s menumbuk benda lain
dengan massa 0,5 kg yang diam. Setelah tumbukan, benda pertama bergerak dengan
kecepatan 1 m/s searah dengan arah semula. Tentukan besarnya koefisien tumbukan.
Penyelesaian :
Sebelum tumbukan,
m1  0, 25 kg , v1  5 iˆ m/s
m2  0,5 kg , v2  0
Penyelesaian :
Setelah tumbukan,
v1'  iˆ m/s , v2'  ?
Hukum kekekalan momentum :
m1v1  m2 v2  m1v1'  m2 v2'
 0, 25  5 iˆ    0,50   0, 25  iˆ   0,5  v2'
1, 25 iˆ  0  0, 25 iˆ   0,5  v 2'

iˆ   0,5  v 2'  '
v 
2 m/s  2 iˆ m/s
0, 5
Koefisien tumbukan,
v 2'  v1' 2 iˆ  iˆ
e   0, 2
v 2  v1 0  5i ˆ
Jadi tumbukannya elastis sebagian.
Contoh 11 :
Sebuah benda dengan massa 2 kg dan kecepatan 10 m/s menumbuk benda lain yang
massanya 3 kg dan mula-mula diam. Jika tumbukan ini mempunyai koefisien
tumbukan yang besarnya 0,5 , tentukanlah besarnya kecepatan masing-masing benda
setelah tumbukan.
Penyelesaian :
Sebelum tumbukan,
m1  2 kg , v1  10 iˆ m/s
m2  3 kg , v2  0
Setelah tumbukan,
v1'  ? , v2'  ?
Koefisien tumbukan,
v2'  v1'
e
v2  v1
v 2'  v1'
0,5    v 2'  v1'  5 iˆ . . . (1)
0  10 iˆ
Hukum kekekalan momentum :
m1v1  m2 v2  m1v1'  m2 v2'
 
2 10 iˆ  3  0   2v1'  3v 2'
20 iˆ  2v1'  3v2' . . . (2)
Dari persamaan (1) dan (2) kita dapatkan,
(1)  3   3v1'  3v2'  15 iˆ
(2) 1  2v1'  3v2'  20 iˆ
 5v1'  5 iˆ  v1'  iˆ m/s
Kembali ke Persamaan (1),
v 2'  v1'  5 iˆ
v 2'  iˆ  5 iˆ  v2'  6 iˆ m/s
Jadi, setelah tumbukan, kedua benda bergerak searah
dengan arah semula dengan kecepatan v1'  1 m/s dan v2'  6 m/s.
Sampai di sini dahulu pertemuan kita,
sampai jumpa lagi di pertemuan ke –5,
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai