Anda di halaman 1dari 4

Nama : Shafira Risqi Fadhilla

NIM : 042700074

Kimia Fisika

Sesi 6

1. Buat Peta konsep Modul 7 dengan tambahan penjelasan dari materi sesi 6 bila perlu.
2. Coba jelaskan ungkapan matematis energi bebas Gibbs sebagai fungsi entalpi dan entropi.
Jawab :
 Energi Bebas Gibbs Standar (ΔG°)
Menghitung ΔG°
Energy bebas Gibbs standar, dapat kita gunakan rumus di bawah ini
ΔG° = ΔH° - TΔS°
Dengan ΔH° adalah perubahan entalpi, T dalah suhu (kelvin) dan ΔS° adalah
perubahan entropi. Jika semua data rumus diatas diketahui, maka tentu kita dapat
dengan mudah mencarinya harga ΔG°. Perubahan entropi biasanya dihitung dalam
satuan energi joule sedangkan energi bebas Gibbs dan perubahan entalpi dihitung
dalam Kj. Agar tidak terjadi kesalahan jangan lupa mengubah satuan entropi dari
joule menjadi kJ ya!

 Hubungan Kespontangan Reaksi dengan ΔG


Reaksi berjalan spontan atau tidak, dapat di lihat dari tanda perubahan energi bebas
Gibss, ΔG – nya. Jika ΔG bernilai positif maka reaksi tidak spontan atau tidak dapat
terjadi. Tetapi jika tanda ΔG reaksi adalah negatif, maka reaksi dapat berlangsung
dengan spontan. Kadang – kadang kespontanan reaksi juga dilihat dari harga
perubahan entropi, ΔS - nya. Tanda kespontanan reaksi jika dilihat dari harga ΔS
adalah kebalikan dari ΔG. Jika ΔS bertanda + dan ΔG bertanda negatif, maka reaksi
tersebut berlangsung dengan spontan.
Memprediksi pada Suhu Berapa Reaksi Dapat Berlangsung Spontan.
Dari persamaan menghitung ΔG :
ΔG = ΔH – TΔS
Reaksi dapat berlangsung spontan jika harga ΔG nya bertanda negatif atau lebih
kecil dari 0. Secara matematika dapat di buat sebagai beriku :
ΔG < 0
Jika kita gabungkan persamaan satu dengan yang kedua, maka hasilnya adalah
sebagai berikut :
ΔG < 0
ΔH – TΔS < 0
3. Uraikan sifat-sifat energi bebas Gibbs.
Jawab :
Sifat Sifat dan Fungsi Gibbs
Untuk sebagian besar reaksi kimia, terdapat beberapa perubahan besar dalam energi dan
entalpi, dan ini menjadi ketertarikan mengenai bagaimana reaksi yang terjadi saat T dan P dalam
keadaan konstan.
Hal ini merupakan kondisi dimana sebagian besar percobaan dilakukan di laboratorium yang
mana sistem secara bebas dapat menukar panas dengan lingkungan pada suhu kamar, dan
dapat meluas atau berkontraksi pada suatu volume agar tetap berada pada tekanan atmosfir.
Suhu dan tekanan yang konstan juga merupakan kondisi umum untuk proses kehidupan. Kita
membutuhkan kriteria spontanitas yang sesuai dengan sistem untuk kondisi ini. Variabel
termodinamika baru dari keadaan, energi bebas Gibbs, berguna dalam situasi ini. Energi bebas
Gibbs, G, didefinisikan sebagi kombinasi dari entalpi, suhu dan entropi (Tinoco, 1995).

Sekarang perhatikan kesetimbangan material untuk kondisi T dan P konstan, dP=0, dT=0 Untuk
menggambarkan dP dan dT dengan dw P dV, kita tambahkan dan kurangi dengan S dT dan V dP
(Levine,2009):
dU ≤ T dS + S dT - P dV + V dP - V dP
dU ≤ d(TS) - S dT – d(PV) + V dP
d(U + pV – TS) ≤ - S dT + V dP
d(H – TS) ≤ - S dT + V dP
Oleh karena itu, untuk perubahan material pada T dan P konstan dalam sistem tertutup,
dilakukan secara mekanis dan dalam kesetimbangan termal serta hanya mampu untuk
melakukan kerja P-V, sehingga (Levine,2009):
d(H – TS) ≤ 0 (T dan P konstan)
Dimana tanda kesetaraan berlaku pada kesetimbangan.
Dengan demikian, fungsi keadaan H dan TS terus menurun selama terjadi perubahan material
saat T dan P konstan sampai kesetimbangan tercapai. Pada kondisi setimbang saat T dan P
konstan dalam sistem tertutup, kerja P-V hanya untuk meminimalkan sistem keadaan fungsi H
dan TS. Sehingga Gibbs di rumuskan sebagai berikut (Levine,2009):
G = H – TS
Karena G ditentukan oleh variabel H, T, dan S, serta H dan TS, jumlah keduanya meningkat
sebanding dengan meningkatnya jumlah material, energi bebas Gibbs dapat dikatakan sebagai
variabel keadaan yang luas dan memiliki unit yang sama dengan entalpi dan energi. Dan
berikutnya dapat dilihat bahwa jika ΔG untuk suatu proses saat kondisi P dan T konstan adalah
negatif, maka prses dapat terjadi secara spontan; jika ΔG untuk suatu proses saat kondisi P dan T
konstan adalah positif, maka proses tidak akan terjadi secara spontan; dan jika ΔG untuk suatu
proses saat kondisi P dan T konstan adalah nol, maka sistem berada pada kondisi ekuilibrium
(Tinoco, 1995).
Jika G1, H1, dan S1 mewakili fungsi termodinamika untuk sistem di keadaan awal dan G2, H2,
dan S2 pada keadaan akhir saat suhu konstan, sehingga perubahan energi bebas Gibbs adalah
(Benson,2009):
G2 – G1 = ΔG = (H2 – H1) – T(S2 – S1)
Atau ΔG = ΔH - T ΔS
Variasi perubahan energi bebas dengan variasi suhu dan tekanan, sekarang dapat
dipertimbangkan menjadi,
G = H – TS karena H = V + PV
G = U + PV – TS
Setelah terdiferensiasi menjadi,
dG = dU + PdV + VdP – TdS – SdT
Dari hukum pertama,
dq = dU + PdV
Dan untuk poses reversibel,
dS = dq/T
Dengan menggabungkan persamaan-persamaan sebelumnya didapatkan:
dG = VdP – SdT
Sponanitas Reaksi Endoterm
Fungsi Gibbs yang juga dikenal sebagai energi bebas Gibbs, lebih umum dalam kimia
dibandingkan dengan fungsi Helmholtz. Penggambaran peranan G ditunjukkan oleh adanya
reaksi endoterm spontan. Karena pada reaksi seperti ini H bertambah maka sistem naik secara
spontan keadaan entalpi lebih tinggi, dan dH > 0. Reaksi itu spontan sehingga menunjukkan
bahwa dG < 0 walaupun dH > 0. Ini pasti berarti entropi sistem bertambah sedemikian
banyaknya sehingga T dS sangat positif dan melebihi dH dalam dG = dH – T dS. Oleh karen aitu,
reaksi endoterm dikendalikan oleh penambahan enropi sistem, dan perubahan entropi
mengatasi pengurangan entropi lingkungan yang ditimbulkan oleh aliran kalor ke dalam sistem
(dS’= -dH/T) (Atkins, 1996).
Fungsi Gibbs Molar Standar
Entropi reaksi standar dan entalpi reaksi dapat digabungkan untuk memperoleh fungsi Gibbs
reaksi standar ΔG⁰ (Atkins, 1996):
ΔG⁰ = ΔH⁰ - T ΔS⁰
Seperti entalpi reaksi, fungsi Gibbs pembentukan standar ΔG⁰f baiik untuk didefinisikan.
Fungsi Gibbs pembentukan standar adalah fungsi Gibbs reaksi standar untuk pembentukan
senyawa dan unsur-unsurnya pada keadaan referensinya
Entalpi pembentukan standar unsur-unsur bernilai nol, karena pembentukannya adalah reaksi
“nol” seperti dalam:
Cl2(g) → Cl2(g) ΔG⁰f = 0

Anda mungkin juga menyukai