Anda di halaman 1dari 14

GANGGUAN ALAM PERASAAN ( DEPRESI ) I. Landasan Teori A.

Pengertian Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh keperibadiaan dan fungsi kehidupan seseorang. Gangguan alam perasaan ditandai oleh syndrom depresif sebagian atau penuh, selain itu juga ditandai oleh kehilangan minat atau kesenangan dalam aktifitas sehari-hari dan rekreasi. A. Psikodinamik Gangguan alam perasaan depresi dapat terjadi karena ketidakseimbangan elektrolit, yaitu perubahan natriun dan kalium didalam neuron (Gibbson dikutip dari Towsend , M C, 1995). Perubahan biokimia (noreefinefrin, dopamine dan serotonin) juga mempengaruhi keadaan emosional individu. Rendahnya kadar noreefinefrin dan dopamine mengakibatkan individu berada dalam episode depresi dan sebaliknya meningkatkan kadar norefinefrin dan dopamine didalam otak mengakibatkan perilaku maniak. B. Rentang Respon Emosinal Rentang respon emosi individu dapat berfluktuasi dari respon emosi adaftif sampai respon maladaftif, seperti pada gambar dibawah.

Respon Adaptif

Respon Maladaptif

Resposif

Reaksi Kehilangan Yang Wajar

Supresi

Reaksi Kehilangan Yang Menunjang

Mania/ depresi

Gambar 1. Rentang Respon Emosi Responsif adalah respon emosional yang terbuka dan sadar akan perasaannya. Pada rentang ini individu dapat berpartisipi dengan dunia eksternal dan 1 internal. Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normal dialami oleh individu yang mengalami kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya bersedih, berfokus pada diri sendiri, berhenti melakukan kegiatan sehari-hari. Reaksi kehilangan tersebut tidak brerlangsung lama. Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive, individu menyangkal, menekan atau menginternalisasi semua aspek perasaan tentang lingkungan. Reaksi berduka yang memanjang merupakan penyangkalan yang menetap dan memanjang, tetapi tidak nampak reaksi emosional terhadap kehilangan. Reaksi berduka yag menajang ini dapat terjadi beberapa tahun. Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang. Kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku berupa peningkatan kegiatan, banyak bicara, ide-ide yang meloncat, senda gurau, tertawa berlebihan, penyimpangan seksual. Depresi adalah sutu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan. Depresi dapat juga digunakan untuk menunjukkan berbagai fenomena : tanda, gejala, keadaan emosi, reaksi penyakit atau kondisi klinis secara menyeluruh.

II. Proses Keperawatan A. Pengkajian. a. Faktor genetic, mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan. b. Teori agresi berbalik pada diri sendiri, mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang yang dialihkan pada diri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang, ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri. c. Teori kehilangan, berhubungan dengan factor perkembangan misalnya kehilangan orang tua pada masa anak, perpisahan yang bersifat traumatis denagn orang yang sangat dicintai, individu tidak berdaya mengatasi kehilangan. d. Teori kognitif, mengemukakan bahwa depresi terjadi sebagai akibat gangguan perkembangan terhadap penilaian diri, yaitu penilaian negatif terhadap diri, sehingga terjadi gangguan proses pikir. Individu menjadi pesimis dan memandang dirinya tidak adekuat dan tidak berharga serta hidup sebagai tidak harapan. e. Model belajar ketidakberdayaan, mengemukakan bahwa depresi terjadi karena individu mempunyai pengalaman kegagalankegagalan, lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah. Akhirnya timbul keyakinan individu akan ketidakmampuannya mengendalikan kehidupannya sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif. f. Model perilaku, mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya penguatan positif selama bereaksi dengan lingkungan. g. Model biologis, mengemukakan bahwa pada keadaan depresi terjadi perubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol. 1. Faktor predisposisi

2. Faktor presipitasi Ada lima stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan: a. Kehilangan kasih sayang secara nyata atau bayangan, termasuk kehilangan cinta seseorang, fungsi tubuh, status atau harga diri. b. Kejadian penting dalam kehidupan seseorang sebagai keadaan yang mendahului episode depresi dan mempunyai dampak pada masalah saat ini dan kemampuan individu untuk menyelesaikan masalah c. Banyaknya peran dan komplik peran, dilaporkan mempengaruhi berkembangnya depresi, terutama pada wanita. d. Sumber koping termasuk status social ekonomi, keluarga, hubungan e. Ketidak inter personal dan organisasi dapat kemasyarakatan. menimbulkan Kurangnya sumber pendukung social, menambah stress individu. seimbangan metabolisme gangguan alam perasaan. Khususnya obat-obatan anti hipertensi dan gangguan zat adiktif. Kebanyakan penyakit kronis yang melemahkan sering disertai depresi. Depresi pada usia lanjut akan menjadi komplek jika disertai kerusakan organic dan gejala depresi secara klinik. 3. Mekanisme koping Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang memanjang adalah denial dan supresi, hal ini dilakukan untuk menghindari tekanan yang hebat. Pada depresi mekanisme koping yang digunakan adalah represi, supresi, mengingkari dan disosiasi. Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakibatkan karena kurang efektifnya koping dalam menghadapi kehilangan. 4. Perilaku Perilaku yang berhubungan dengan mania dan depresi bervariasi. Gambaran utama dari mania adalah perbedaan intensitas psikologikal

yang tinggi. Pada keadaan depresi kesedihan dan kelambanan dapat menonjol atau dapat terjadi agitasi. Perilaku yang berhubungan dengan depresi (Stuart & Sundeen, 1995 hal. 215) Afektif Sedih, cemas apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah, perasaan ditolak, perasaan bersalah, meras tidak berdaya, putus Kognitif asa, merasa sendirian, merasa rendah diri, merasa tak berharga. Ambivalence, bingung, ragu-ragu, tidak mampu konsentrasi, hilang perhatian dan motivasi, menyalahkan diri sendiri, pikiran Fisik merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis. Sakit perut, anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepal, pusing, insomnia, nyeri dada, over acting, perubahan berat badan, gangguan selera makan, gangguan menstruasi, impoten, tidak berespon terhadap Tingkah laku seksual. Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat aktivitas, kemunduran psikomotor, menarik diri, isolasi social, irritable, berkesan menyedihkan, kurang spontan, gangguan kebersihan. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. C. Masalah Keperawatan Ketidakberdayaan Berduka disfungsional Keputusasaan Resiko tinggi terhadap cedera Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh Defisit perawatan diri Gangguan pola tidur Resiko mencedrai diri Diagnosa Keperawatan koping individu tidak efektif.

Masalah keperawatan yang berhubungan dengan respon emosional adalah

1. Resiko tinggi mencedrai diri berhubungan dengan harga diri rendah,

2. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan selera makan. C. Perencanaan Tujuan Umum : Setelah tindakan perawatan diterapkan, klien dapat berespon emosional No yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta senang yang dapat diterima oleh lingkungan. Tujuan Khusus 1 Klien terlindungi dari Klien dari mencederai diri. Klien Rasionalisasi dengan Tindakan klien

gangguan Rawat

upaya alam perasaan berat berada diri dalam resiko tinggi untuk

dirumah sakit bila ada resiko bunuh diri yang tinggi terus terhadap

sendiri atau bunuh melakukan bunuh diri 2 mampu Perubahan dapat mengurangi memberikan pengembangan baru

lingkungan Secara klien, dan sumber stress klien

mengembangkan diri

melindungi

menerus evaluasi kemungkinan melakukan bunuh diri Bantu klien untuk dapat dengan lingkungan beradptasi

Klien membina terapeutik perawat .

mampu Klien hubungan enggan

depresi terlibat

barunya. biasanya Lakukan dalam pendekatan yang hangat, menerima klien apa adanya dan empati bersifat terapeutik.

dengan hubungan dapat

Diperlukan cara agar klien menerima dan bertahan dalam hubungan

terapeutik.

Mawas diri dan dapat mengendalikan perasaan reaksi perawat (misalnya marah, dan diri sendiri rasa frustasi

Klien mengenali

dan empat) mampu Klien depresi mempunyai Tunjukkan respon dan kesul;itan mengidentifikasi mengekspresikan perasaannya. dalam dan emosinal Gunakan kemampuan berkomunikasi. Berikan empati berfokus perasaan pada respon dengan pada bukan dan menerima klien

mengekspresikan emosinya

kenyataan

yang terjadi. Mengaku kesedihan dan harapan Bantu klien untuk mengekspresikan perasaannya. Bantu klien untuk mengekspresikan perasaan marahnya dengan klien berikan

tepat Bantu klien untuk menurunkan tingkat kecemasannya : 1. Sediakan waktu berdiskusi yang 2. Beri untuk berespon. 3. Beri perawatan individu sebagai manusia layaknya. 5 Klien memodifikasi mampu Memodifi akan meningkatkan pengendalian diri, tingkah laku dan perubahan harga diri memodifikasi Diskusikan tentang yang klien memintanya untuk menyimpulkanny a. Identifikasi pemikiran untuk yang negatif dan Bantu masalah dihadapi tanpa membantu untuk dan

bina hubungan sifatnya waktu klien supportif.

pola pola kognitif yang negatif

kognitif yang negatif

menurunkannya melalui interupsi atau substitusi. Bantu klien untuk meningkatkan pemikiran positif. Evaluasi ketepatan persepsi klien, logika dan kesimpulan yang dibuat klien. Identifikasi persepsi klien yang tidak tepat, penyimpangan dan pendapatnya yang rasional Bantu klien untuk dapat merubah tujuan yang tidak realistis ketujuan yang realistis. Kurangi tujuantujuan yang tidak mungkin dicapai. Kurangi penilaian klien yang negatif terhadap dirinya. Bantu klien untuk menyadari nilai tidak yang

10

yang dimilikinya atau dan 6 perilakunya perubahan

yang terjadi. Klien mampu untuk Penampilan prilaku yang Beri tanggung aktif mencapai tujuan baik yang realistik akan jawab tindakan terorientasi. Beri kepada kegiatan kebebasan melakukan kegiatan sehingga energi Persiapkan program dapat dengan baik. Tetapkan yang relevan kebutuhan dan serta pada Fokuskan tujuan realistis, dengan klien minatnya difokuskan kegiatan yang dilakukan klien dapat disalurkan. dorongan klien secara untuk yang mengurangi/menghilangkan perasaan tak berdaya dan putus asa. melakukan terapi

untuk melakukan teratur atau beri

yang positif.

11

kegiatan pada saat ini, kegiatan masa lalu masa dating Beri pujian jika klien kegiatan bagus Pertahankan penampilan kegiatan mungkin. Buat exercise dalam 7 Klien mampu untuk Sosialisasi melakukan hubungan mengurangi interpersonal jadwal fisik rencana atau jika berhasil atau melakukan penampilannya bukan pada atau

keperawatan. akan Kaji kemampuan kesempatan klien dukungan diperlukan minat klien Diskusikan sumber yang ada social dan untuk yang serta bersosialisasi dan

untuk menarik diri dan akan meningkatkan harga diri, melalui pemanfaatan dari dukungan lingkunagn yang tepat dan menerima.

dapat digunaka. Tunjukkan kemampuan bersosialisi yang

12

efektif. Gunakan role play dalam melakukan interaksi social. Beri umpan balik dan terhadap kemampuan klien dalam melakukan hubungan interpersonal yang efektif. Beri kepada untuk meningkatkan hubungan sosialnya lebih luas. Beri dengan terhadap emosional yang adaptif. Beri dan dalam keluarga terapi dukungan libatkan terapi dan kelompok dorongan penuh respon klien dalam lingkungan yang dorongan klien pujian

kekeluargaan

jika diperlukan.

13

Klien meningkatkan

mampu Perawatan fisik dan terapi Lengkapi somatic diperlukan untuk yang terjadi karena pengkajian tentang kesehatan fisiologi klien. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan perawatan terutam kebutuhan nutrisi, dan diri. Anjurkan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan perawatan secara jika memungkinkan. Berikan pengobatan. terapi diri mandiri klien dapat kebersihan diri

kesehatan fisik dan mengatasi perubahan fisik kesejahteraannya. gangguan alam perasaan

D. Evaluasi 9. dapat digali. 10. 11. tersebut tampak. Masalah klien mengenai konsep diri, rasa marah dan Perubahan pola tingkah laku dan respon klien hubungan interpersonal dapat digali. Semua sumber pencetus stress dan persepsi klien

14

12. 13. 14. dunia klien. 15.

Riwayat individu klien dan keluarganya sebelum Tindakan untuk mencegah kemungkinan terjadinya Tindakan keperawatan telah mencakup semua aspek Reaksi perubahan klien dapat diidentifikasi dan

fase depresi dapat dievaluasi sepenuhnya. bunuh diri telah dilakukan.

dilalui dengan baik oleh klien.

Anda mungkin juga menyukai