BAB II
TINJAUAN TEORI
I. MASALAH UTAMA
Gangguan alam perasaan: depresi.
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. Masalah Utama
1. Pengertian
a. Gangguan alam perasaan adalah suatu keadaan atau suasana hati yang
mempengaruhi seseorang dalam jangka waktu yang lama dan di gunakan
untuk komunikasi social, menggerakan fisik, kesadaran diri, pertahanan
psikodinamik.
b. Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan
dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan
pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, keindahan, rasa putus
asa dan tidak berdaya, serta gagasan bunuh diri (Kaplan,1998).
c. Depresi adalah salah satu bentuk gangguan kekecewaan pada alam perasaan,
(affective atau mood disorder) yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan,
ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa (Hawari, 2001)
2. Etiologi
Menurut Prasetyono (2007), sumber-sumber yang umum seseorang dapat
menderita depresi, adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
a. Afek disforik, yaitu perasaan murung, sedih, gairah hidup menurun, tidak
b.
c.
d.
e.
f.
meninggal.
g. Agitasi atau retardasi psikomotor (gaduh gembira atau lemah tak berdaya).
h. Hilangnya rasa senang, semangat dan minat, tidak suka lagi melakukan hobi,
kreativitas menurun, produktivitas juga menurun.
i. Gangguan seksual (libido menurun).
j. Pikiran-pikiran tentang kematian, buduh diri.
Menurut Prasetyono (2007) gejala-gejala depresi dibagi menjadi dua yaitu gejala
psikologis dan gejala fisik.
a. Gejala psikologis: kesedihan, hilang rasa ketertarikan, hilangnya kekuatan,
sulit atau hilang konsentrasi, rasa murung, khilaf atau gelap mata, perasaan
bersalah, ketidakmampuan
b. Gejala-gejala fisik: hilangnya selera makan, sulit tidur, menurunnya stamina
tubuh, disfungsi seksual.
4. Rentang respon
Respon adaptif
Reponsif
Reaksi
Kehilangan
yang wajar
Reaksi
Kehilangan
yang
memanjang
Respon maladaptif
Depresi
a. Respon emosi yang responsif adalah keadaan individu yang terbuka dan sadar
akan perasaannya, dapat berpartisipasi dengan eksternal dan internal
b. Reaksi kehilangan yang wajar adalah reaksi yang dialami oleh setiap orang
jika menghadapi kehilangan, misalnya: bersedih, berhenti kegiatan sehari-hari,
berfokus pada diri sendiri, dan berlangsung tidak lama.
bermusuhan,
kesedihan
yang
berlebihan,
tidak
mampu
5. Faktor Predisposisi
a. Faktor genetik, diannggap mempengaruhi transmisi gangguan afektif melalui
keluarga atau keturunan
b. Teori agresi menyerang kedalam, menunjukan bahwa depresi terjadi karena
perasaan marah yang ditujukan pada diri sendiri.
c. Teori kehilangan objek, merujuk kepada perpisahan traumatik individu dengan
benda yang sangat berarti
d. Teori organisasi kepribadian, menguraikan bagaimana konsep diri yang
negative dan harga diri rendah mempengaruhi system keyakinan dan
penialaian seseorang terhadap stressor.
e. Model kognitif menyatakan bahwa depresi merupakan masalah kognitif yang
didominasi oleh evaluasi negative seseorang , dunia seseorang dan masa depan
seseorang.
f. Model ketidak berdayaan yang dipelajari, menunjukan bahwa bukan sematamata trauma menyebabkan depresi tetapi keyakinan bahwa seseorang tidak
mempunyai kendali terhdap hasil yang penting dalam kehidupannya, oleh
karena itu ia mengulang respon yang adaptif
POHON MASALAH
IV.
Akibat
Core promblem
Penyebab
Tidak
mampu
mengutarakan
pendapat
dan
malas
berbicara.Sering
mengemukakan keluhan somatik. Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak
berarti, tidak ada tujuan hidup, merasa putus asa dan cenderung bunuh diri.
2. Data obyektif
Gerakan tubuh yang terhambat, tubuh yang melengkung dan bila duduk dengan
sikap yang merosot, ekspresi wajah murung, gaya jalan yang lambat dengan
langkah yang diseret.Kadang-kadang dapat terjadi stupor. Pasien tampak malas,
lelah, tidak ada nafsu makan, sukar tidur dan sering menangis.Proses berpikir
terlambat, seolah-olah pikirannya kosong, konsentrasi terganggu, tidak
mempunyai minat, tidak dapat berpikir, tidak mempunyai daya khayal Pada
pasien psikosa depresif terdapat perasaan bersalah yang mendalam, tidak masuk
akal (irasional),waham dosa, depersonalisasi dan halusinasi.Kadang-kadang
pasien suka menunjukkan sikap bermusuhan (hostility), mudah tersinggung
(irritable) dan tidak suka diganggu.
B. Koping Maladaptif
1. Data Subjektif : menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada
harapan.
2. Data Objektif : nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol
impuls.
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Resiko mencederai diri
B. Gangguan alam perasaan: depresi
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani. 2012. Sistem Neurobehaviour. Jakarta: Salemba Medika
Hawari. 2001. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: EGC
Keliat.
Nanda.
1998.
2006.
Proses
Keperawatan
Panduan
Diagnosa
Kesehatan
Jiwa.
Jakarta
Keperawatan.
Prima
EGC
Medika.