Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat
madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya
itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan
yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang
patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut PNS berhak memperoleh: 1) gaji,
tunjangan, dan fasilitas; 2) cuti; 3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua; 4) perlindungan; dan 5)
pengembangan kompetensi Sedangkan PPPK berhak memperoleh: 1) gaji dan tunjangan; 2) cuti; 3)
perlindungan; dan 4) pengembangan kompetensi
PNS yang berhenti bekerja berhak atas jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. meninggal dunia;
5. tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan
kewajiban.
Jaminan Pensiun PNS (JP PNS) adalah "jaminan berupa manfaat pensiun PNS sebagai bentuk
perlindungan kesinambungan penghasilan hari tua, hak, dan penghargaan atas pengabdian PNS".
Sedangkan Jaminan Hari Tua PNS (JHT PNS) adalah "Jaminan berupa manfaat tabungan PNS
yang bersifat sukarela sebagai bentuk perlindungan kesinambungan penghasilan hari tua, hak,
dan penghargaan atas pengabdian PNS".
Manfaat Pensiun PNS adalah "sejumlah uang yang berasal dari iuran Pemerintah dan iuran
Pegawai Negeri Sipil setiap bulan beserta hasil pengembangannya yang digunakan untuk
membayar pensiun setiap bulan".
Manfaat Tabungan PNS adalah "sejumlah uang yang berasal dari iuran Pemerintah dan iuran
PNS setiap bulan beserta hasil pengembangannya yang diberikan pada saat masih aktif sebagai
PNS, diberhentikan sebagai PNS sebelum batas usia pensiun, dan/atau pada saat pensiun".
a. Peserta penerima upah yang bekerja pada pemberi kerja selain penyelenggara negara,
meliputi:
1. Pemberi Kerja;
2. Pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri; dan
3. Pekerja yang tidak termasuk di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri yang bukan
menerima upah.
Manfaat JHT adalah berupa uang tunai yang dibayarkan apabila peserta berusia 56 tahun,
meninggal dunia, atau mengalami cacat total tetap.Besarnya manfaat JHT yang akan dibayarkan
secara sekaligus adalah sebesar nilai akumulasi seluruh iuran yang telah disetor ditambah hasil
pengembangannya yang tercatat dalam rekening perorangan peserta.
Selain manfaat sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, peserta memperoleh manfaat
layanan tambahan berupa fasilitas pembiayaan perumahan dan/atau manfaat lain.Manfaat
layanan tambahan tersebut dibiayai dari dana investasi JHT sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Merujuk pada Penjelasan Pasal 25 ayat (1) PP 46/2015, khusus mengenai fasilitas pembiayaan
perumahan secara tunai dilakukan melalui lembaga keuangan berupa pinjaman uang muka
perumahan (rumah tapak dan rumah susun), kredit pemilikan rumah (rumah tapak dan rumah
susun), rumah susun sederhana sewa dan pinjaman renovasi perumahan.
Penerima manfaat JHT adalah peserta dalam kondisi apabila:
a. Peserta mencapai usia pensiun, termasuk pula peserta yang berhenti bekerja;
b. Peserta mengalami cacat total tetap; atau
c. Peserta meninggal dunia, termasuk jika meninggal sebelum mencapai usia
pensiun, sehingga manfaat JHT diberikan kepada ahli waris yang sah
B.Jaminan Pensiun
Jaminan pensiun PNS dan jaminan hari tua PNS diberikan sebagai perlindungan
kesinambungan penghasilan hari tua, sebagai hak dan sebagai penghargaan atas pengabdian
PNS. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS mencakup jaminan pensiun dan jaminan hari
tua yang diberikan dalam program jaminan sosial nasional. Sumber pembiayaan jaminan pensiun
dan jaminan hari tua PNS berasal dari pemerintah selaku pemberi kerja dan iuran PNS yang
bersangkutan. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan program jaminan pensiun dan
jaminan hari tua PNS diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Jaminan pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk mempertahankan derajat
kehidupan yang layak bagi peserta dan/atau ahli warisnya dengan memberikan penghasilan setelah
peserta memasuki usia pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia
Mengacu pada Pasal 2 PP 45/2015, peserta yang dimaksud terdiri atas:
Kemudian, menurut Pasal 14 ayat (1) dan (2) PP 45/2015, penerima manfaat pensiun terdiri atas:
a. Peserta;
b. Satu orang istri atau suami yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
c. Paling banyak 2 orang anak dan jika anak peserta yang lahir paling lama 300 hari setelah
putusnya hubungan pernikahan istri atau suami yang telah terdaftar dinyatakan sah atau
setelah peserta meninggal dunia, maka anak tersebut dapat didaftarkan sebagai penerima
manfaat pensiun; atau
d. Satu orang Orang Tua.
Perlu diketahui bahwa merujuk pada Pasal 15 ayat (2) dan (3) PP 45/2015 telah dinyatakan
secara tegas bahwa mulai 1 Januari 2019, usia pensiun menjadi 57 tahun dan selanjutnya
bertambah 1 tahun untuk setiap 3 tahun berikutnya sampai mencapai usia pensiun 65 tahun.
Selain itu, jenis manfaat pensiun berupa.
Manfaat pensiun hari tua diterima oleh peserta yang telah mencapai usia pensiun dan
telah memiliki masa iuran paling singkat 15 tahun yang setara dengan 180 bulan
b. Pensiun cacat
Manfaat pensiun cacat diterima oleh peserta yang mengalami cacat total tetap sebelum
mencapai usia pensiun. Penetapan cacat total tetap tersebut dilakukan oleh dokter
penasihat, dokter yang merawat, dan/atau dokter pemeriksa
Manfaat pensiun janda atau duda diterima oleh istri atau suami dari peserta yang
meninggal dunia. Besar manfaat pensiun janda atau duda dihitung sebesar
1. 50% dari formula manfaat pensiun, untuk peserta yang meninggal dunia sebelum
menerima manfaat pensiun; atau
2. 50% dari manfaat pensiun hari tua atau manfaat pensiun cacat, untuk peserta yang
meninggal dunia setelah menerima manfaat pensiun.
d. Pensiun Anak
1. Peserta meninggal dunia dan tidak mempunyai istri atau suami; atau
2. Janda atau duda dari peserta meninggal dunia atau menikah lagi.
1. 50% dari formula manfaat, untuk peserta yang meninggal dunia sebelum menerima
manfaat pensiun dan tidak mempunyai janda atau duda;
2. 50% dari manfaat pensiun hari tua atau manfaat pensiun cacat, untuk peserta yang
meninggal dunia setelah menerima manfaat pensiun dan tidak mempunyai janda atau
duda; atau
3. 50% dari manfaat pensiun janda atau duda, untuk janda atau duda yang meninggal dunia
atau menikah lagi.
Manfaat pensiun orang tua diterima oleh orang tua dalam hal peserta meninggal dunia
dan tidak mempunyai istri, suami, atau anak. Besar manfaat pensiun orang tua tersebut
dihitung sebesar:
1. 20% dari formula manfaat pensiun, untuk peserta yang meninggal dunia sebelum
menerima manfaat pensiun; atau
2. 20% dari manfaat pensiun hari tua atau manfaat pensiun cacat, untuk peserta yang
meninggal dunia setelah menerima manfaat pensiun.
Dalam Pasal 24 ayat (1) PP 45/2015 dijelaskan bahwa peserta yang mencapai usia pensiun
sebelum memenuhi masa iuran 15 tahun, maka peserta tersebut tetap berhak mendapatkan
seluruh akumulasi iurannya ditambah hasil pengembangannya.
PNS yang berhenti bekerja berhak atas jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.Namun ada beberapa masalah terkait jaminan hari tua
dan jaminan pensiun seperti kurangnya pengetahuan PNS tentang informasi jaminan hari tua dan
jaminan pensiun, dana pensiun dinilai lebih kecil,dan pengklaiman jaminan hari tua dan jaminan
pensiun kurang efektif karena proses klaim yang lama.
Oleh karena itu , diharapkan kepada perusahaan /pemerintah pengurus klaim bisa
menindaklanjuti masalah yg terjadi sehingga bisa teratasi.