MEMUTUSKAN:
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
7. Pensiunan : adalah Direksi dan Karyawan Perhutani yang telah berhenti bekerja
dan telah menjalani masa pensiun dan telah terdaftar sebagai Peserta
Program Bantuan Kesehatan bagi Pensiunan Direksi dan Karyawan
Perum Perhutani.
8. Kartu Peserta : Tanda bukti kepesertaan yang merupakan bagian mutlak dari
Program Bantuan Kesehatan Pensiunan Direksi dan Karyawan
Perum Perhutani.
9. Meninggal dunia : adalah kondisi meninggal dunia yang dialami oleh peserta dan Isteri
peserta atau Suami peserta dan 1 (satu) anak Peserta diwaktu aktif
dan pensiunan sewaktu masa pensiun.
10. Cacat Tetap Total : adalah kondisi yang dialami peserta sehingga peserta tersebut tidak
mampu untuk melakukan pekerjaan apapun yang dikuatkan dengan
keterangan dari tim Dokter.
11. Reimbursement : adalah penggantian Bantuan biaya rawat inap atau pembedahan
karena suatu penyakit atau kecelakaan dimana Pensiunan membayar
terlebih dahulu biaya perawatan dan pembedahan selanjutnya
diganti oleh Perusahaan sesuai dengan Ketentuan yang berlaku.
12. Masa Iuran : adalah masa pembayaran iuran terhitung mulai tanggal peserta
diangkat sebagai Karyawan Tetap Perum Perhutani/Direksi sampai
dengan berhenti atau pensiun.
Bantuan Kesehatan: adalah masa pemberian manfaat Bantuan Kesehatan terhitung mulai
tanggal peserta pensiun dan atau berhenti dengan hak pensiun.
Pasal 2
KEPESERTAAN
(1) Yang dapat menjadi Peserta Program Bantuan Kesehatan Pensiunan Perum Perhutani
adalah :
a) Direksi yang masih aktif pada tanggal 1 Januari 1998 dan seterusnya.
b) Pegawai Definitif yang masih aktif pada tanggal 1 Januari 1998 dan seterusnya.
c) Pekerja Pelaksana yang masih aktif pada tanggal 1 Januari 2014 dan seterusnya.
beserta isteri/suami dan 1 (satu) anak yang masih menjadi tanggungan.
(2) Kepada masing-masing peserta sewaktu jatuh tempo pensiun akan diberi Kartu Tanda
Peserta oleh Perusahaan.
Pasal 3
(1) Bagi Direksi yang berasal dari lingkungan Perum Perhutani yang berakhir masa
jabatannya/berhenti bekerja, diberikan masa perlindungan bantuan kesehatan sesuai masa
iuran yang bersangkutan.
(2) Bagi Direksi yang berasal dari luar Perum Perhutani yang berakhir masa
jabatannya/berhenti bekerja, diberikan masa perlindungan Bantuan Kesehatan sesuai masa
iuran yang bersangkutan.
(3) Bagi Karyawan yang pensiun usia 56 tahun (normal) atau diatas usia 56 tahun diberikan
masa perlindungan bantuan kesehatan selama 15 tahun.
(4) Bagi Karyawan yang pensiun dipercepat karena Meninggal Dunia / Mengundurkan
Diri/Diberhentikan/Catat Total, diberikan masa perlindungan Bantuan Kesehatan sesuai
masa iuran yang bersangkutan.
(5) Bantuan Kesehatan sesuai masa iuran sesuai ayat 1, 2 dan 4 dihitung dari dasar masa
pembayaran iuran yakni :
a. Masa Iuran 1 bulan - 5 tahun masa perlindungan 4 tahun.
Pasal 4
Besaran penggantian bantuan kesehatan ditetapkan sesuai masa iuran yang bersangkutan :
(1) Masa Iuran 1 bulan - 5 tahun sebesar 70% dari biaya yang disyahkan.
(2) Masa Iuran > 5 tahun sebesar 100% dari biaya yang disyahkan.
Penggantian bantuan kesehatan sebesar sesuai ayat (1) dan (2) dikalikan terhadap biaya yang
disyahkan.
Pasal 5
MEKANISME PELAYANAN
1. Jika pada usia Pensiun Peserta masih hidup, maka kepada Peserta beserta Pasangan
dan 1 (satu) anak yang memenuhi syarat, diberikan bantuan kesehatan sesuai
lampiran 1 dengan masa berlaku seperti tersebut lampiran 2.
2. Jika Peserta Pensiun Dipercepat atau cacat tetap total sehingga tidak mampu
bekerja kembali, diberikan bantuan kesehatan sesuai lampiran 1 dengan masa
berlaku seperti tersebut lampiran 2.
3. Pasangan dan 1 (satu) anak yang memenuhi syarat diberikan bantuan kesehatan
sebesar 50% dari hak Peserta, dengan kriteria sebagai berikut:
- Bagi anak usia maksimal 25 tahun
- Bagi anak belum bekerja dan atau belum menikah
- Bagi Pasangan belum menikah lagi
Sesuai masa perlindungan bantuan kesehatan tersebut pasal 3 ayat (5).
Penggantian bantuan biaya rawat inap dan pembedahan sesuai lampiran dengan rincian
sebagaimana dimaksud pada lampiran 1 dengan penjelasan sebagai berikut :
1) Biaya Kamar.
Biaya kamar dan makan per hari, dibayar jika peserta terdaftar sebagai pasien rawat inap
di rumah sakit sebesar kuitansi, maksimum sesuai tabel dari kelas yang diambil, dan
jaminan ini diberikan maksimum 60 hari termasuk perawatan diruang ICU/ICCU.
2) Biaya Kamar Untuk Perawatan Intensif.Biaya kamar untuk perawatan intensif perhari
jika dirawat diruang ICU/ICCU diganti sebesar kuitansi, maksimum sesuai tabel dari
kelas yang diambil, Jaminan ini diberikan lamanya maksimum 10 hari.
Selama peserta dirawat diruang ICU/ICCU biaya kamar dalam butir 1 diatas tidak
diberikan.
3) Biaya Rumah Sakit Lainnya.
Yang dimaksud dengan biaya rumah sakit lainnya adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
selama rawat inap untuk keperluan :
a. Obat-obatan
b. Perban, Pembalut dan Plester
c. E.C.G.
d. Test Metabolisme.
e. Fisio Terapi.
f. Oksigen.
g. X-Ray Examination.
h. Laboratorium.
i. Infus kedalam Pembuluh darah.
j. Administrasi darah atau plasma darah.
Total biaya tersebut diganti sebesar kuitansi maksimum sesuai tabel dari kelas yang
diambil.
4) Biaya Bedah/Operasi.
Biaya Bedah Operasi terdiri dari :
a. Dokter Bedah.
b. Biaya dokter bedah termasuk perawatan lanjutan diganti sebesar kuitansi,
maksimum sesuai dengan kelas penggantian biaya operasi dari tabel yang
diambil.
c. Kamar Bedah.
Biaya kamar bedah diganti sebesar kuitansi, maksimum sebesar 30% dari biaya
dokter bedah yang diganti pada butir (4) a.
d. Anestesi
Biaya Anestesi diganti sebesar kuitansi, maksimum sebesar 25% dari biaya dokter
bedah yang diganti pada butir (4) a.
9) Biaya Ambulance.
Biaya Ambulance ke dan atau dari rumah sakit diganti sebesar kuitansi, maksimum
sesuai tabel dari kelas yang diambil.
11) Apabila Biaya Bedah / Operasi tidak terpakai dapat digunakan sebagai kompensasi
biaya Rumah Sakit lainnya maksimum sebesar 25% x Biaya Operasi.
12) Bagi Pensiunan Perum Perhutani peserta bantuan kesehatan yang menjalani operasi
Katarak atau operasi lainnya tanpa inap, diberikan penggantian biaya dengan batasan
biaya sesuai tabel manfaat yang berlaku.
13) Bagi Pensiunan Perum Perhutani, peserta bantuan kesehatan yang menjalani perwatan di
UGD/IGD diberikan penggantian biaya dengan batasan biaya sesuai tabel manfaat yang
berlaku.
Pasal 8
KARTU PESERTA
(1) Sebagai bukti kepesertaan Program Bantuan Kesehatan Pensiunan diterbitkan Kartu Peserta
yang disesuaikan dengan Kondisi Terakhir disatuan Unit Kerja yang memuat data tentang :
SISI MUKA
Nomor Peserta.
Nama Peserta.
Golongan
Tanggal Pengangkatan.
Nama Pasangan.
Nama Anak.
Tanggal Lahir anak.
Masa Manfaat.
SISI BELAKANG
Berisi keterangan ringkas tentang manfaat yang berhak diterima bagi Peserta Bantuan
Kesehatan beserta Isteri/Suami dan 1 (satu) Anak.
(2) Permohonan penerbitan kartu Peserta diajukan oleh Satuan Unit Kerja dengan melampirkan
data-data tersebut butir (1) dan dikirimkan kepada Yayasan Kesejahteraan Pegawai Perum
Perhutani Jati Sejahtera dengan Alamat Jln. Villa No.1 Gatot Subroto Kav.17-18 Jakarta
12930.
(3) Kartu Peserta akan diproses segera setelah data peserta diterima oleh Yayasan dan selesai 1
(satu) bulan setelah data diterima lengkap dan benar oleh Yayasan.
Pasal 9
a. Ahli waris atau keluarga pensiunan mengajukan surat permohonan bantuan Santunan
Kematian atau Santunan Cacat kepada Yayasan melalui satuan Unit Kerja Perum
Perhutani terdekat.
b. Satuan Unit kerja Perum Perhutani menyampaikan permohonan tersebut butir (1) a.
kepada Yayasan dengan dokumen persyaratan sebagai berikut :
1. Surat permohonan dari ahli waris pensiunan (lampiran 3).
2. Surat Keterangan meninggal dunia dari Lurah/Kepala Desa yang disyahkan oleh
Camat setempat.
3. Surat Keterangan dari Rumah Sakit apabila peserta meninggal dunia di Rumah
Sakit.
4. Surat Keterangan dari Kepolisian apabila peserta meninggal dunia akibat
kecelakaan.
5. Copy Kartu Peserta.
6. Copy Kartu Keluarga.
7. Copy SK Pensiun/Pemberhentian Hubungan Kerja (apabila tidak mempunyai Kartu
Peserta).
8. Copy Surat Permohonan Pensiun/SKPP (yang memuat data keluarga)
9. Copy Surat Keterangan ahli waris dari Lurah/Kepala Desa yang disyahkan oleh
Camat setempat.
10. Nomor rekening Bank milik Satuan Kantor untuk tujuan bayar.
Santunan kematian dibayarkan kepada ahli waris melalui satuan Unit Kerja Perum
Perhutani selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah berkas pengajuan diterima dengan
lengkap dan benar oleh Yayasan.
a. Dengan metode ini pensiunan, istri/suami dan anak yang dirawat di rumah sakit terlebih
dahulu membayar biaya tersebut, dan setelah keluar dari rumah sakit melalui satuan
Unit kerja Perum Perhutani mengajukan biaya penggantian ke Yayasan dengan
dokumen persyaratan sebagai berikut :
1. Surat permohonan Bantuan Biaya Rawar Inap dari pensiunan (Lampiran 4).
2. Kuitansi asli dari rumah sakit pensiunan di rawat.
3. Surat Keterangan Sakit yang ditanda tangani oleh Rumah Sakit. (Lampiran 5).
4. Foto copy kartu peserta.
5. Copy SK Pensiun/Pemberhentian Hubungan Kerja (apabila tidak mempunyai Kartu
Peserta).
6. Copy Surat Permohonan Pensiun/SKPP (yang memuat data keluarga).
7. Nomor rekening Bank milik Satuan Kantor untuk tujuan bayar.
b. Untuk pensiunan, istri/suami dan anak yang telah ikut dalam Asuransi Kesehatan
lainnya, prosedur dan dokumen persyaratan sama dengan butir (3) a. dengan
menggunakan salinan kuitansi yang telah dilegalisir oleh Pejabat atau instansi yang
berwenang. Nilai permintaan bantuan kesehatan oleh yayasan dilakukan verifikasi
dengan bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh pihak Asuransi, dan yayasan hanya
berkewajiban mengganti selisih biayanya sebesar realisasi dari yang telah diverifikasi.
a. Pensiunan Perum Perhutani yang masa perlindungan bantuan kesehatan sudah mencapai
15 tahun, sejak jatuh tempo pensiun, dan tidak pernah mengajukan klaim Rawat Inap
dapat mengajukan surat permohonan Nilai Hidup kepada Yayasan melalui Satuan Unit
Kerja Perum Perhutani terdekat.
b. Satuan Unit kerja Perum Perhutani menyampaikan permohonan tersebut butir a. kepada
Yayasan dengan dokumen persyaratan sebagai berikut :
1. Surat permohonan dari Pensiunan Perum Perhutani (lampiran 6).
2. Surat Pernyataan dari Pensiunan Perum Perhutani dan diketahui Pejabat yang
berwenang (Kepala Biro/General Manager/Administratur) dari satuan unit kerja
Perum Perhutani (Lampiran 7).
3. Copy Kartu Peserta.
4. Copy SK Pensiun/Pemberhentian Hubungan Kerja (apabila tidak mempunyai Kartu
Peserta).
5. Nomor rekening Bank milik Satuan Kantor untuk tujuan bayar.
6.
Nilai Hidup dibayarkan kepada Pensiunan melalui satuan Unit Kerja Perum Perhutani
selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah berkas pengajuan diterima dengan lengkap dan
benar oleh Yayasan.
Penggantian Biaya Pembelian Kacamata dibayarkan kepada Pensiunan melalui satuan Unit
Kerja Perum Perhutani selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah berkas pengajuan diterima
dengan lengkap dan benar oleh Yayasan.
Pasal 10
SANKSI
(1) Yayasan berhak melakukan klarifikasi terhadap kebenaran bukti pembayaran yang diajukan
oleh Pensiunan/Istri/Suami/Anak.
(2) Pensiunan/Istri/Suami/Anak yang terbukti melakukan rekayasa dalam pengajuan
penggantian bantuan kesehatan diminta untuk mengembalikan jumlah uang yang diterima
dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari.
(3) Apabila Pensiunan/Istri/Suami/Anak tidak dapat mengembalikan uang tersebut butir (2)
maka hak atas bantuan kesehatan tidak akan dilayani sampai dengan kewajiban tersebut
butir (2) dipenuhi.
Pasal 11
PERKECUALIAN
Yayasan Kesejahteraan Pegawai Perum Perhutani Jati Sejahtera bebas dari kewajiban untuk
membayar Santunan Kematian atau Penggantian bantuan rawat inap dan pembedahan, untuk
kasus-kasus sebagai berikut :
(2) Yayasan Kesejahteraan Pegawai Perum Perhutani Jati Sejahtera bebas dari kewajiban
untuk membayar manfaat bantuan rawat inap dan pembedahan yang disebabkan oleh hal-
hal sebagai berikut :
a. Melakukan penyalahgunaan bantuan kesehatan dengan cara memalsukan atau
merekayasa dokumen pengobatan.
b. Perawatan khusus diluar rumah sakit (spesial nursing care) pemeliharaan/perawatan
gigi biasa dan pengobatannya.
c. Perawatan fisik rutin, general check up yang berkaitan langsung dengan perawatan
atau diagnosa atau suatu penyakit atau cidera yang secara medis sebenarnya tidak
diperlukan.
d. Menciderai diri sendiri, cidera akibat kejiwaan, atau keadaan yang ada kaitannya
dengan kelainan jiwa, perawatan istirahat atau perawatan non medis termasuk
perawatan dengan cara istirahat atau sanitasi, ketergantungan obat (narkotik) atau
alkohol, cuci darah, penyakit menular sehingga harus dikarantinakan.
e. Kecelakaan yang disebabkan langsung maupun tidak langsung oleh perang, baik
peperangan itu dinyatakan atau tidak.
f. Pengobatan atas penyakit bawaan.
g. Tindakan yang bukan merupakan keharusan, misalkan bedah plastik atau bedah
kosmetik untuk keperluan kecantikan.
h. Pelayanan Non Medis untuk keperluan pribadi seperti radio, telepon, pembelian
nutrisi, suplemen, vitamin, kosmetik.
i. Alat-alat bantu atau penggunaan alat penyangga atau anggota tubuh buatan (palsu).
j. Hamil, melahirkan, keguguran atau serta komplikasi yang timbul karena pengobatan
untuk memperoleh kesuburan.
k. Rontgen, pemeriksaan laboratorium yang tidak berkaitan langsung dengan
perawatan atau pembedahan.
l. Kecelakaan yang disebabkan karena dengan sengaja melibatkan diri dalam peristiwa
penganiayaan, perbuatan kekerasan, pemberontakan, huru hara, pengacauan atau
perbuatan teror, satu sama lain menurut pertimbangan Badan.
Pasal 12
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pada saat keputusan ini mulai berlaku maka, Surat Keputusan PT Kereta Api Indonesia (persero)
Nomor : 17/KPTS/YKP3JS/2013 tanggal 29 Nopember 2013 Tentang Jaminan Kesehatan
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 13
PENUTUP
Peraturan ini berlaku terhitung mulai tanggal 1 Januari 2017, dengan ketentuan :
(1). Rawat Inap/kwitansi dan Kematian, tanggal Kejadian terhitung mulai tanggal 1 Januari
2017.
(2). Nilai Hidup, bagi peserta yang masa perlindungannya berakhir terhitung mulai tanggal 1
Januari 2017.
apabila ada hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.
Sugeng Priyono
Direktur PT.KAI (Persero)
LAMPIRAN 1
BANTUAN KESEHATAN BAGI KARYAWAN
PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Ragam
Paket
1. Biaya Kamar Perhari 100.000 175.000
(Max.60 hari termasuk ICU)
2. Perawatan Intensif Perhari (Max.10 hari) 175.000 275.000
3. Biaya Rumah Sakit Lainnya 1.250.000 1.550.000
4. Biaya Operasi :
Dokter Bedah 6.000.000 9.000.000
Kamar Operasi 1.800.000 2.700.000
Anastesi 1.500.000 2.250.000
5. Biaya Perawatan Darurat 600.000 900.000
(Hanya akibat Kecelakaan)
6. Biaya Konsultasi Dokter yg merawat 35.000 70.000
(Max.60 hari).
7. Biaya Konsultasi Dokter Spesialis 225.000 350.000
8. Biaya Diagnostic X-Ray & Lab. 225.000 350.000
9. Biaya Perawatan Lanjutan 675.000 1.000.000
(Setelah Rawat Inap)
10. Biaya Ambulance 100.000 100.000
Kompensasi sebesar 25% dari Biaya Operasi kepada biaya lainnya, apabila tidak
memanfaatkan biaya operasi.
Dimasa Pensiun :
- Peserta 5.000.000
- Pasangan
2.500.000
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
Kepada Yth.
Jl. Lempuyangan No.1, Tegal Panggung, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55212
..............................................................
................................................................
................................................................
No.Telpon/HP. : ................................................................
................., ..............................
Pemohon
(............................................)
LAMPIRAN 4
Kepada Yth.
Kepala Daerah Operasional VI PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Jl. Lempuyangan No.1, Tegal Panggung, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55212
Nama : ........................................................
NIP/NPP : ........................................................
.........................................................
.........................................................
Dengan ini mengajukan permohonan bantuan Biaya Rawat Inap dariPT Kereta Api Indonesia
(Persero. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
...................., .............................
Pemohon
(........................................)
LAMPIRAN 5
Usia : ..............................................................................
Penyakit : ..............................................................................
..............., .........................
( ............................... )
LAMPIRAN 6
SURAT PERNYATAAN
Nama :
Tanggal Lahir :
No. Peserta :
TMT. Pensiun :
Gol/Pangkat Terakhir :
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya dan keluarga sebagai peserta
Program jaminan Kesehatan PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerima / mengajukan manfaat
bantuan kesehatan dari PT Kereta Api Indonesia.
Demikian pernyataan ini saya buat dan apabila terdapat kekeliruan dalam pernyataan tersebut
kami bersedia menerima sanksi hukum.
................., ..............................
Mengetahui,
(.......................................) (...............................................)
LAMPIRAN 7
Kepada Yth.
Kepala Daerah Operasional VI PT Kereta Api Indonesia (Persero) Jl.
Lempuyangan No.1, Tegal Panggung, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55212
..............................................................
................................................................
................................................................
No.Telpon/HP. : ................................................................
Dengan ini mengajukan permohonan Pembelian Kacamata dari Yayasan Kesejahteraan Pegawai
Perum Perhutani Jati Sejahtera.
Pemohon
................., ..............................
(..............................................)
LAMPIRAN 8
Peserta.
Pengajuan Klaim
Pembayaran Klaim