Anda di halaman 1dari 14

LAMPIRAN SOSIALISASI

22 SEPTEMBER 2020

CUTI & IJIN


• Cuti tahunan hanya berlaku bagi Staf Non
Edukatif yang sudah memiliki masa kerja
minimal 1 tahun
• Jumlah hak cuti tahunan yang diberikan yaitu
12 hari
• Staf yang memiliki hak cuti tahun adalah sbb:
- Kepala Sekolah - Kepala Asrama
- Pembina Asrama - Staf Tata Usaha
- Staf Kerumahtanggaan - Sarpras
- Staf Perawat

Jenis-jenis CUTI
• Cuti Sakit:
– Jika tidak masuk kerja karena sakit, wajib
memberitahukan via WA, SMS atau telepon
kepada atasan langsung pada hari ybs tidak
masuk kerja atau paling lambat 1 hari
setelahnya;
– Jika tidak masuk kerja lebih dari 1 hari, wajib
menyerahkan surat dokter atau keterangan
lainnya yang membuktikan bahwa ybs benar-

1
benar sakit. Surat atau keterangan
lainnya tsb wajib diserahkan segera setelah ybs
kembali bekerja;
– Wajib mengisi Form Ijin Karyawan paling lambat
1 hari setelah ybs kembali bekerja;
• Cuti Melahirkan:

– Istirahat melahirkan adalah hak guru/staff


perempuan yang telah menikah secara sah
yang diberikan maksimal 1,5 (satu setengah)
bulan sebelum dan 1,5 (satu setengah) bulan
sesudah melahirkan ATAU dapat diatur sesuai
kesepakatan antara staff dengan atasan
langsungnya
– Permohonan istirahat melahirkan harus
diajukan paling lambat 30 (tiga puluh) dengan
mengisi Form Ijin Karyawan sebelum istirahat
melahirkan diambil.
• Cuti Khusus:

– Cuti Khusus harus diambil pada hari-hari


kejadian, termasuk hari libur dan tidak dapat
digantikan dengan hari lainnya;

– Staff yang ingin mengambil Cuti Khusus untuk


acara-acara penting wajib mengisi Form Ijin
Karyawan dan meminta ijin kepada atasan
langsung minimal 1 minggu sebelumnya;

2
– Untuk cuti khusus lainnya yang bersifat
mendadak, staff wajib menginfokan via WA,
SMS atau telepon kepada atasan langsung,
paling lambat 1 hari setelah cuti tersebut
diambil;

– Yang termasuk dalam cuti khusus adalah:

 Pernikahan Staff : 3 hari kerja


 Pernikahan Anak Kandung : 2 hari kerja
 Istri Staff Melahirkan/Keguguran : 2 hari
kerja
 Baptisan/ Khitanan Anak Kandung : 2 hari
kerja
 Istri/Suami/Anak/Menantu/Orangtua/Mert
ua meninggal : 2 hari kerja
 Anggota Keluarga dalam satu rumah
meninggal : 1 hari kerja
 Tertimpa musibah bencana alam :
disesuaikan dengan kondisi parah/tidaknya
musibah yang diderita

Aturan Perpanjangan Cuti yang belum


digunakan
• Hak cuti tahunan berlaku selama 1 tahun dihitung
sejak cuti tersebut muncul

3
• Jika masa berlaku cuti tahunan habis,
namun masih ada sisa cuti maka cuti tersebut
dianggap hangus ATAU dapat diperpanjang selama
3 bulan apabila karyawan tersebut tidak
menggunakan cutinya dikarenakan kepentingan
atau permintaan Sekolah/Yayasan. Dalam hal ini
pengajuan perpanjangan harus dengan
persetujuan atasan yang bersangkutan

• Yayasan akan memberikan kebijakan untuk


memperpanjang hak cuti lebih dari 3 bulan apabila
terjadi kondisi-kondisi tertentu yang tidak
memungkinkan karyawan menggunakan hak
cutinya selama perpanjangan 3 bulan tersebut

PENSIUN
• Batas usia pensiun adalah 55 tahun, maksimum 60
tahun

• Staff edukatif dan non edukatif yang telah


mencapai batas usia pensiun dapat dipekerjakan
kembali sebagai Staff edukatif dan non edukatif .
Adapun rincian kondisi-kondisi dan persyaratan
yang harus dipenuhi Staff edukatif dan non
edukatif adalah sebagai berikut :

– Keahlian dan tenaganya diperlukan Yayasan.


– Secara medis masih dinyatakan sehat
(berdasarkan hasil pemeriksaan medis)

4
– Kinerja yang baik secara terus menerus
pada hubungan kerja sebelumnya.
– Mempunyai loyalitas dan tanggung jawab
kepada Yayasan.
– Staff edukatif dan non edukatif kontrak pensiun
tidak dapat diangkat menjadi Staff edukatif dan
non edukatif tetap.

BPJS

BPJS KESEHATAN

1. BPJS Kesehatan Yayasan/Perusahaan


BPJS Kesehatan Yayasan/Perusahaan pada
dasarnya sama dengan BPJS Kesehatan
individu, hanya saja pembayaran iurannya
diambil dari perhitungan gaji karyawan.
Yayasan/Perusahaan memiliki wewenang
untuk melakukan potongan terhadap gaji
karyawan terkait iuran yang harus
dibayarkan, sehingga Karyawan Yayasan
Alirena masih terdaftar BPJS PBI (Penerima
Bantuan Iuran) ataupun BPJS Mandiri,
maka wajib untuk segera keluar dari BPJS
PBI dan mendaftar di Yayasan Alirena.

5
2. Iuran BPJS Kesehatan untuk Yayasan/
Perusahaan yaitu 5 %, dengan perincian :
 4 % dibayarkan Yayasan/
Perusahaan
 1% ditanggung pekerja/guru/
karyawan
 Minimal Iuran adalah UMR
Tangerang Kota, karena Yayasan
terdaftar di Tangerang
3. Kepesertaan yang ditanggung oleh BPJS
Kesehatan Yayasan/Perusahaan:
 Satu Keluarga dalam satu KK (Ayah,
Ibu dan 3 orang Anak)
 Masa tanggungan anak dibatasi
hingga anak tersebut berusia 21
tahun atau 25 tahun bila anak
tersebut menempuh pendidikan
formal semisal kuliah. Bila anak yang
ditanggung berusia 21 tahun, maka
secara otomatis pelayanan Kartu
Indonesia Sehat yang dimiliki akan di
non-aktifkan.
 Untuk mengaktifkan layanan BPJS
Kesehatan bagi anak yang berusia 21
tahun dan masih menempuh
pendidikan formal, perlu melakukan
konfirmasi kepada kantor layanan
BPJS Kesehatan setempat

6
4. Perpindahan dari PBI APBN ke PPU
(Pekerja Penerima Upah) Yayasan Alirena
Membuat surat pernyataan yang ditujukan
ke BPJS Kesehatan, dengan contoh surat
terlampir.

5. Perpindahan Peserta Mandiri ke PPU


(Pekerja Penerima Upah)
 Apabila peserta ada tunggakan, wajib
segera melunasi tunggakan sebelum
didaftarkan oleh Yayasan/Perusahaan.
 Apabila ada tunggakan, bisa mengikut
Program Relaksasi
pembayaran tunggakan iuran di tengah
pandemi Covid-19 ini, sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 64 tahun
2020 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Presiden Nomor 82 tahun
2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Bukan berarti dihilangkan tapi
ditangguhkan untuk segmen PBPU
(Pekerja Bukan Penerima Upah) atau
mandiri. Misalnya : tunggakannya 2
tahun atau 24 bulan, tapi mau
menggunakan kembali kartu BPJS,
maka harus membayar 6 bulan terlebih
dahulu. Sisa tunggakan yang 18 bulan
tercatat sebagai hutang untuk dilunasi.
Proses penangguhan ini harus diajukan

7
ke kantor BPJS terdekat (berlaku
sampai dengan Desember 2020)

6. Karyawan keluar :
a) Wajib membayar iuran mandiri
(mengikuti perubahan sesuai Peraturan
Pemerintah) :
 Kelas I : Rp. 150.000
 Kelas II : Rp. 100.000
 Kelas III : Rp. 42.000
b) Kembali menjadi peserta PBI (Penerima
Bantuan Iuran) dengan cara melaporkan
ke RT/RW dan kelurahan, jika masih
merasa tidak mampu untuk membayar
iuran dan diajukan ke Dinas Sosial
Setempat, selanjutnya diproses di
kantor BPJS setempat.

7. Syarat Pendaftaran BPJS Kesehatan :


 Fotokopi KTP
 Fotokopi KK
 Fotokopi Kartu peserta (jika ada)
 Memilih Faskes yang sudah di
tentukan
 Memastikan tidak ada tunggakan
angsuran

8
 Membuat surat pernyataan
keluar dari PBI (Penerima Bantuan
Iuran) APBN

BPJS KETENAGAKERJAAN

PROGRAM BPJS TENAGAKERJA:


1. Jaminan Hari Tua ( JHT )

 Program ini ditujukan bagi pekerja


sebagai tabungan ketika memasuki
masa pensiun (56 tahun). Besaran iuran
setiap bulannya adalah 5,7% dari total
gaji yang diterima pegawai atau pekerja
dengan rincian, 2% dibayar oleh pekerja
dan 3,7% dibayar Yayasan/Perusahaan
atau pemberi kerja.
 Peserta JHT akan menerima manfaat
berupa uang tunai yang dibayar
sekaligus. Besarannya sesuai jumlah
iuran ditambah dengan hasil
pengembangannya. Uang tersebut
diberikan apabila peserta mencapai usia
56 tahun, meninggal dunia, atau cacat
total tetap.
 JHT juga bisa diambil sebagian jika
peserta mencapai kepesertaan selama
10 tahun dengan ketentuan :

9
 Diambil 10% dari total saldo
sebagai persiapan pension
 Diambil 30% dari total saldo untuk
keperluan KPR
 Namun perlu diketahui bahwa
pengambilan sebagian tersebut hanya
bisa dilakukan sekali selama menjadi
peserta BPJS Ketenagakerjaan.
 Jika peserta JHT meninggal dunia, maka
manfaat JHT akan diberikan kepada ahli
waris dari peserta: suami/istri, anak,
orang tua, cucu, saudara kandung,
mertua, atau pihak lain yang ditunjuk
pada wasiat.

2. Jaminan Kecelakaan Kerja ( JKK )

 Program ini memberikan perlindungan


atas resiko kecelakaan yang terjadi dalam
hubungan kerja dimulai dari berangkat
hingga pulang kerja dan penyakit akibat
lingkungan kerja.

 Program JKK memiliki manfaat berupa


layanan kesehatan, santunan uang
(penggantian biaya transportasi,
sementara tidak mampu bekerja/STMB,
cacat, kematian dan biaya pemakaman),
dll.

10
 Seluruh iuran akan dibayarkan oleh
Pemberi Kerja sebesar 0,24 %

 Apabila Karyawan mengalami kecelakaan


kerja, kabar ini harus segera diterima oleh
Yayasan/Perusahaan, karayawan bisa
langsung menuju RS yang bekerjasama
dengan BPJS TK dengan menunjukkan
kartu peserta ke pihak Rumah Sakit.

 Apabila RS tidak bekerjasama dengan BPJS


TK:

 Tahap I : Yayasan/Perusahaan
melakukan pengisian formulir BPJS TK.
Syarat pelengkap yang juga harus
disertakan adalah bukti kehadiran
atau presensi yang mendetail terkait
karyawan yang bersangkutan.
 Tahap II : Melakukan pengisian
formulir BPJS 3a. Formulir tahap kedua
ini dikirimkan selambat-lambatnya 2 x
24 jam setelah karyawan dinyatakan
sembuh atau meninggal.

 Selanjutnya, formulir yang dikirimkan ini


kemudian akan menjadi dasar yang
digunakan oleh BPJS Ketenagakerjaan
dalam menghitung dan membayar
santunan atau ganti rugi kecelakaan kerja
yang dialami karyawan. Dalam hal karyawan

11
sembuh, maka perhitungan akan
dilakukan untuk membayar biaya
perawatan. Dalam hal karyawan meninggal,
perhitungan yang dilakukan untuk
memberikan santunan pada ahli waris dari
karyawan yang bersangkutan.

 Pengajuan atau pengirimannya harus


disertai dengan salinan kartu peserta
jaminan atau kartu keanggotaan BPJS,
surat keterangan dokter yang merawat
karyawan (dalam bentuk 3a dan 3c),
kwitansi biaya pengobatan dan kwitansi
pengangkutan.

3. Jaminan Kematian (JK)

 Program JK akan memberikan benefit


kepada ahli waris pekerja yang mengalami
musibah meninggal dunia bukan akibat dari
kecelakaan kerja. Peningkatan manfaat
terdapat pada santunan sekaligus, santunan
berkala dan biaya pemakaman dengan total
santunan sebesar Rp.24.000.000 dan
pemberian beasiswa bagi anak pekerja yang
ditinggalkan sebesar Rp.12.000.000,-bagi
peserta yang sudah memasuki masa iuran 5
tahun.

 Dengan iuran sebesar 0,3%, dibayarkan oleh


Pemberi Kerja.

12
4. Syarat Pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan :

 Fotokopi KTP
 Fotokopi KK
 Fotokopi Kartu peserta (jika ada)

* PROSES PENDAFTARAN :

1. Data masuk ke BPJS tanggal 1- 20, makan


akan terdaftar di BPJS tanggal 1 bulan
berikutnya,dengan syarat data lengkap.
(data masuk di Yayasan Alirena tanggal 22
September sampai 15 Oktober, BPJS akan
aktif 1 November 2020).

2. Data masuk ke BPJS tanggal 21-30, makan


akan terdaftar di BPJS tanggal 1, 2 bulan
berikutnya, dengan syarat data lengkap.
(data masuk di Yayasan Alirena tanggal 16 –
30 Oktober makan akan terdaftar BPJS
tanggal 1 Desember 2020)

3. Apabila karyawan merasa keberatan untuk


mengikuti BPJS Yayasan/Perusahaan, maka
diwajibkan membuat surat pernyataan
bermaterai, disertakan dengan alasannya.

4. Sesuai dengan ketentuan


Yayasan/Perusahaan, apabila tidak mengikuti

13
salah satu program BPJS ini, berarti
tidak bisa mengikuti ke dua nya.

14

Anda mungkin juga menyukai