Anda di halaman 1dari 36

ADMINISTRASI PENGUPAHAN

Pada awalnya, upah diartikan sebagai pembayaran dari hasil


keringat seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Tetapi
dalam perkembangannya pengertian upah berubah menjadi upah
(wages) dan Gaji (salaries).

Upah (wages) itu dibayar berdasarkan prestasi kerja yang umumnya


dapat dihitung (quantity) dimana jumlahnya berubah sesuai
prestasi, misalnya :

- Buruh linting rokok Gudang Garam yang upahnya dibayar berdasar-


kan prestasi (jumlah) batang rokok yang selesai dikerjakannya.
- Pemanen (SKU - H dan BHL) diperkebunan Kelapa sawit.
Sedangkan Gaji (salaries) dibayarkan berdasar keahlian, pangkat
dan wewenang dengan jumlah yang tetap setiap bulan, misalnya:

- Gaji karyawan SKU Bulanan di Kebun Sinar Mas.


- Gaji Staff dan Gaji Pegawai Negeri.

Didalam administrasi pengupahan di Perkebunan, upah


dibedakan atas :

1. Pengupahan Staff
2. Pengupahan Non Staff
1. PENGUPAHAN STAFF

Pengupahan Staff dikerjakan langsung oleh KTU, karena sifatnya


“ Private & Confidential”.
Kegiatan penggajian Staff cukup sederhana, karena jumlah
yang akan dibayarkan pada umumnya sudah defenitif sesuai SK
Gaji yang dimiliki.

Sarana administrasi yang digunakan adalah :


- SK Gaji masing - masing Staff.
- Slip Gaji.
- Kartu Gaji.
Gaji Staff dibayarkan setiap akhir bulan oleh KTU di unit
masing - masing setiap tanggal 25.
2. PENGUPAHAN NON STAFF

Karyawan Non Staff dibedakan menjadi :


- SKU Harian.
- SKU Bulanan.
- BHL (Buruh Harian Lepas)
- Honorer
2.1 SKU Harian

Penetapan upah karyawan SKU Harian didasarkan kepada


Kesepakatan antara BKS - PPS (Badan Kerja Sama Perusahaan
Perkebunan Sumatera) dengan DPP F SPPP - SPSI (Dewan
Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Pertanian Perkebunan -
Serikat Pekerja seluruh Indonesia) dan disesuaikan dengan
Peraturan Pemerintah yang berlaku seperti UMR atau UMP.
Biasanya penetapan upah diberlakukan setiap tanggal 1 Januari.
Saat ini (per 01-01-2003 upah SKU - H per bulan Rp. 510.500,-
atau Rp. 17.020 / hari (hari Minggu juga tetap dibayar walaupun
tidak kerja). Upah SKU Harian dibayarkan dua kali sebulan yaitu
Gaji Kecil / Pinjaman (pertengahan bulan) dan Gaji Besar
(akhir bulan).
2.2 SKU Bulanan

Sebagaimana yang disebutkan diatas, bahwa Upah SKU Bulanan


tersebut lebih tepatnya disebut Gaji karena jumlahnya yang tetap
setiap bulan. Penetapan Upah SKU Bulanan didasarkan kepada
prestasi masing - masing karyawan SKU Bulanan melalui evaluasi
pada akhir tahun yang dituangkan kedalam bentuk Grade
(golongan gaji). Pada saat ini, pengajuan kenaikan yang didasarkan
hasil evaluasi prestasi tersebut dibuat oleh Estate Manager (EM),
disetujui oleh Regional Controller (RC) direkomendasikan oleh
Vice President Agronomi (VPA) dan disetujui oleh Chief Executive
Officer (CEO).

Seperti SKU Harian, gaji karyawan SKU Bulanan juga dibayarkan


dua kali sebulan yaitu Gajian Kecil / Pinjaman dan Gajian Besar.
2.3 Buruh Harian Lepas

Buruh Harian Lepas ( BHL ) pada umumnya digunakan untuk


menutupi kekurangan tenaga SKU Harian untuk jenis - jenis
pekerjaan tertentu yang sifatnya kontemporer. Misalnya pekerjaan
perawatan bibitan dan pekerjaan lainnya yang urgent.

Didalam peraturan perburuhan, istilah BHL ini tidak ada, yang ada
hanya istilah Karyawan tetap dan Karyawan Tidak Tetap. Kriteria
dari karyawan tetap dan karyawan tidak tetap ini diatur tersendiri
dengan undang - undang. Pembayaran upah BHL ini juga
dilakukan dua kali sebulan yaitu pada Gajian Kecil / Pinjaman dan
Gajian Brsar.
2.4 Honorer

Honorer adalah pekerja yang dibayar dengan honor yang diatur


dalam suatu kesepakatan yang ditandatangani untuk suatu
periode tertentu.

Kesepakatan kerja yang disebut dengan PKWT (Perjanjian Kerja


Waktu Tertentu) tersebut memuat antara lain :

- Periode perjanjian kerja


- Kreteria pekerjaan yang harus dilaksanakan
- Jumlah honor yang akan diterima setiap bulannya
- Hak dan kewajiban lainnya seperti perobatan dll

PKWT ini ditandatangani oleh pihak perusahaan dan pekerja


honorer diatas kertas yang bermaterai cukup.
Pencatatan Pengupahan.

Pencatatan pengupahan Non Staff (Karyawan SKU H dan SKU B)


dibagi dalam dua tahap yaitu :

- Tahap I dari tanggal 26 bulan sebelumnya sampai tanggal 10


bulan berjalan.
- Tahap II dari tanggal 11 s/d tanggal 25 bulan berjalan.

Dasar perhitungan upah ini adalah Daftar Absensi atau Daftar Hadir.

Sedangkan untuk karyawan Honorer, periode penggajiannya sama


dengan staff yaitu sebulan sekali bersamaan dengan Staff.
Hari Kerja

Hari kerja Staff maupun Non Staff sama dengan ketentuan yang
berlaku umum yaitu 6 (enam) hari atau 40 jam kerja dinas dalam
seminggu yang terdiri dari :

- 5 hari = 7 jam kerja dinas.


- 1 hari = 5 jam kerja dinas.

Khususnya Karyawan SKU, baik itu SKU Harian maupun SKU


Bulanan, apabila melebihi dari jumlah jam kerja tersebut diatas
maka atas kelebihan jam kerja tersebut dicatat sebagai lembur
(over time).
KOMPONEN UPAH

Di Perusahaan Perkebunan, komponen upah yang diterima oleh


karyawan terdiri dari :

1. Upah uang
2. Lembur / over time
3. Premi
4. Tunjangan beras
5. Tunjangan lainnya seperti :
- subsidi dana pensiun
- subsidi jamsostek
- perumahan
- pengobatan
1. UPAH UANG

Upah uang adalah upah yang berupa uang yang diterima oleh
seorang pekerja sesuai dengan tingkat kehadirannya yang
ditetapkan melalui undang - undang ketenagakerjaan.
Simbol - Simbol dalam pencatatan pengupahan.

a. Mangkir Tidak Beralasan (M)

Untuk seorang karyawan SKU Harian, jika pekerjaan tersebut


Mangkir tanpa alasan yang dapat diterima oleh atasan maka
upah dan tunjangan beras pada hari mangkir tersebut tidak
dibayar.

Sesuai KKB antara BKS-PPS dengan DPP F SPPP - SPSI


Pasal VI ayat 2b disebutkan : Dalam hal Pekerja mangkir tidak
beralasan, maka atas setiap hari kemangkirannya dipotong
1/25 dari upah sebulan apabila di perusahaan tersebut berlaku
sistem waktu kerja 6 (enam) hari dalam seminggu, dan 1/21
dari upah sebulan apabila di perusahaan tersebut berlaku
sistem waktu kerja 5 (lima) hari dalam seminggu.
Didalam peraturan perburuhan untuk kemangkiran ini diatur sbb :

- Jika M 3 hari berturut - turut maka diberi Surat Peringatan 1 (SP1)


- Jika M 4 hari berturut - turut maka diberi Surat Peringatan 2 (SP2)
- Jika M 5 hari berturut - turut maka diberi surat Peringatan 3 (SP3)
dan diikuti dengan Surat PHK.
b. Mangkir Beralasan (P1).

Seperti Mangkir tidak Beralasan, maka upah dan tunjangan


beras pada hari Mangkir Beralasan tersebut juga tidak dibayar.
Bedanya dengan M, P1 ini tidak di iringi dengan teguran atau
peringatan karena memang sudah diberi persetujuan oleh atasan.
c. Tidak Masuk kerja untuk urusan Sosial (P3).

Didalam ketentuan perburuhan, telah diatur bahwa untuk


beberapa urusan sosial diberi kelonggaran tidak masuk kerja
dengan upah dan tunjangan beras yang tetap dibayar seperti :

- Kelahiran anak dari Pekerja diberi P3 selama 1 hari.


- Sunatan anak dari pekerja diberi P3 selama 1 hari.
- perkawinan dari pekerja sendiri diberi P3 selama 3 hari yaitu
pada hari perkawinan dan sehari sebelum serta sehari
sesudahnya. Perkaninan dari anak, saudara laki-laki /
perempuan kandung dari Pekerja diberi P3 selama 2 hari
yaitu hari perkawinan dan hari sebelum atau sesudahnya.
Kematian dari Suami / istri, orang tua, anak, nenek, cucu kandung,
saudara laki-laki / perempuan kandung dari pekerja dan orang lain
yang meninggal di rumah pekerja yang pemakamannya diurus
oleh pekerja diberi P3 selama 2 hari. Jika kematian tersebut diatas
terjadi ditempat lain yang jaraknya > 100 km, maka untuk perjalanan
pulang pergi diberi tambahan 1 hari lagi (dengan pemberitahuan
terlebih dahulu).
Pemakaman dari sesama Pekerja atau anggota keluarga Pekerja
diberi P3 selama 1 hari yakni 4 orang untuk pemakaman anak-
anak dan 6 orang untuk pemakaman orang dewasa.
d. Kewajiban sebagai warganegara / urusan pemerintah (P4).

Untuk urusan yang ada hubungannya dengan pemerintah maka


kepada pekerja tersebut diberi izin tidak masuk kerja dengan
upah dan tunjangan beras yang tetap dibayar. Misalnya kegiatan
Pemilu, Panitia Pilkades atau Pengawas Pemilu.
e. Sakit Dikebun (S1).

Jika seorang pekerja mengalami sakit, maka upah dan


tunjangan berasnya selama sakit tersebut tetap dibayar.
Jika sakitnya tetap dikebun (tidak di opname di rumah Sakit)
maka dikategorikan sebagai S1.
f. Sakit Dirumah Sakit (S2).

Jika seorang pekerja mengalami sakit yang memerlukan


perawatan di rumah sakit, maka perusahaan akan membawa
nya ke Rumah sakit yang telah ditunjuk dengan upah dan
tunjangan beras yang tetap dibayar, dan dikategorikan sebagai S2.
g. Hari Haid (H1).

Pada hari pertama dan kedua dari datangnya haid, kepada


pekerja tidak diwajibkan untuk bekerja dan pada kedua hari itu
upah dan tunjangan berasnya tetap dibayar.
h. Cuti Bersalin (H2).

Kepada pekerja yang melahirkan diberi izin tidak masuk kerja


dengan upah dan tunjangan beras tetap dibayar selama 3
bulan yaitu satu setengah bulan sebelum dan satu setengah
bulan sesudah melahirkan. Tanggal mulai cuti bersalin ini
ditetapkan oleh dokter / bidan yang ditunjuk perusahaan.
Jika ternyata terjadi kelebuhan atau kekurangan hari - hari cuti
sebelum melahirkan, maka kelebihan maupun kekurangan
hari-hari cuti bersalin tersebut tidak mengurangi atau menambah
hari - hari cuti sesudah melahirkan.
2. LEMBUR / OVER TIME

Jika seorang pekerja bekerja melebihi 7 jam kerja sehari


sesudah dengan ketetapan perburuhan yang berdasarkan
keinginan perusahaan, maka kepadanya diberikan upah
lembur.

Ketentuan mengenai perhitungan upah lembur ini diatur oleh


KKB dengan perhitungan sebagai berikut :
Perhitungan Jam Lembur

a. Hari kerja Biasa

Untuk karyawan yang bekerja pada hari kerja biasa maka


untuk setiap kelebihan jam kerja tersebut dibayarkan upah
lembur sbb :

- Untuk lembur 1 jam pertama dihitung 150 %


- Untuk jam lembur kedua selebihnya dihitung 200 %.
b. Hari Minggu atau Hari Libur Biasa.

Untuk karyawan yang bekerja pada hari minggu atau hari libur
biasa, maka untuk setiap jam kerja tersebut dibayarkan upah
lembur sbb :

- Untuk lembur 7 jam pertama dihitung 200 %


- untuk jam lembur selanjutnya dihitung 300 %
c. Hari Libur Istimewa.

Untuk karyawan yang bekerja pada hari libur istimewa yaitu :


Idul Fitri, Tahun Baru dan 17 Agustus, untuk setiap jam kerja
tersebut dibayarkan upah lembur sbb :
- Untuk jam lembur 7 jam pertama dihitung 300 %
- Untuk jam lembur selanjutnya dihitung 400 %
Untuk setiap kelipatan 4,5 jam, maka karyawan diwajibkan istirahat
selama setengah jam, dengan kata lain :

- jam lembur 4,5 jam dipotong 0,5 jam


- jam lembur 9,0 jam dipotong 1,0 jam
- dst

Keterangan mengenai lembur diatas berlaku untuk karyawan


SKU Harian dan SKU Bulanan.
Perhitungan lembur.

Perhitungan nilai rupiah lembur ditetapkan melalui KKB dengan


rumus perhitungan sbb :

Lembur SKU Harian

Upah pekerja sehari + Nilai catu beras pekerja sehari X 6


----------------------------------------------------------------------- = Rp.xx
40

Catatan :
Nilai catu beras berdasarkan harga dari BKSPPS
Lembur SKU Bulanan

Upah pekerja sebulan + nilai catu beras pekerja sebulan


--------------------------------------------------------------------------- = Rp.xxx
173

Catatan :
Nilai catu beras berdasarkan BKSPPS
3. PREMI

Premi diberikan untuk suatu prestasi menyelesaikan pekerjaan


yang melebihi target yang dibuat perusahaan.

Macam - macam premi adalah : - premi kerajinan


- premi panen
- premi non panen

Premi Kerajinan diberikan untuk pekerjaan yang sifatnya tidak


rutin dan pada umumnya memerlukan keahlian khusus, misalnya
overhoul.
Premi panen ditetapkan dengan suatu peraturan yang dikeluarkan
oleh pihak manajemen berdasarkan pengalaman dengan
memperhatikan kondisi dari masing - masing kebun seperti
topographi, jenis tanah dan tinggi pokok.

Perhitungan Premi panen diatur dengan ketentuan sbb :

1. Premi Mandor I : Premi rata-rata Mandor panen x 150 %


2. Premi Mandor Panen : Premi rata-rata Pemanen x 150 % dengan
catatan, jika Pemanennya < 10 orang
tetap dibagi 10 tetapi jika >10 orang
dibagi sesuai dengan jumlah pemanennya.
3. Premi Pemanen : Diberikan untuk setiap janjang yang
dipanen jika telah melebihi basis panen
dimana setiap basis berbeda antara thn
tanam, ketinggian dan topographi.
4. TUNJANGAN BERAS

Tunjangan Catu Beras bukan merupakan komponen upah


karena dibayar dalam bentuk natura oleh karenanya tidak
dikenai Pajak Penghasilan PPH 21.

Tunjangan Catu Beras yang diberikan kepada karyawan sbb :

- Pekerja = 0,50 kg/hari


- Istri = 0,30 kg/hari (bila istri bekerja, maka
tidak aakan mendapat
tunjangan beras ini).
- Anak = 0,25 kg/hari maksimum 3 orang anak
5. TUNJANGAN LAINNYA

- Tunjangan Pensiun.

Dari 9,51 % iuran pensiun karyawan yang dihimpun oleh Dana


Pensiun PT.SMART , 5,51 % diantaranya disubsidi oleh
Perusahaan baru sisanya sebesar 4 % dipotong dari gaji setiap
bulan. Dana pensiun ini didasarkan kepada Gaji Pokok saja
(tanpa beras).
- Tunjangan Jamsostek.

Untuk setiap 6,54 % iuran Jamsostek yang disetorkan oleh


perusahaan kepada PT. Jamsostek, 4,54 % diantaranya
merupakan subsidi perusahaan, sedangkan sisanya 2 %
dipotong dari Gaji setiap bulan. Dana Jamsostek ini didasarkan
kepada Gaji Pokok + Beras.
- Tunjangan Perumahan.

Kepada setiap karyawan SKU, diberikan fasilitas rumah dengan


ketentuan Rumah type G2 untuk karyawan SKU Harian, serta
Rumah Type G1 untuk karyawan SKU Bulanan.
- Tunjangan Perobatan.

Pengobatan Karyawan SKU beserta tanggungannya (istri dan


anak ) ditanggung seluruhnya oleh perusahaan. Pengobatan
dilakukan di Klinik kebun serta rumah sakit yang ditunjuk.

Anda mungkin juga menyukai