Anda di halaman 1dari 6

Alfiyah Munawwaroh Abdullah-04011181924010-Alpha 2019

BPJS Kesehatan
Menurut UU No. 24 tahun 2011, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial,
atau yang disingkat BPJS, adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial. Dalam menyelenggarakan sistem
jaminan sosial nasional, BPJS bekerja berdasarkan asas kemanusiaan, manfaat,
dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam Pasal 5, disebutkan
bahwa BPJS ada dua, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS
Kesehatan menyelenggarakan program jaminan kesehatan sedangkan BPJS
Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan
hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian (Kementerian Kesehatan, 2011).
1. Tujuan dibentuknya BPJS Kesehatan
BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan
dan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau
anggota keluarganya. Berdasarkan pasal 9 UU No. 24 tahun 2011, BPJS
Keseharan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Dalam
menjalankan fungsi tersebut, BPJS Kesehatan bertugas untuk (Kementerian
Kesehatan, 2011):
a. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta
b. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja
c. Menerima bantuan iuran dari pemerintah
d. Mengelola dana jaminan sosial untuk kepentingan peserta
e. Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial
f. Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai
dengan ketentuan program jaminan sosial, dan
g. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial
kepada peserta dan masyarakat

2. Peserta BPJS Kesehatan


Peserta BPJS Kesehatan dapat diartikan juga sebagai konsumen Jasa
layanan kesehatan. Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, menyebutkan bahwa peserta
Alfiyah Munawwaroh Abdullah-04011181924010-Alpha 2019

adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja 6 (enam) bulan di
Indonesia, yang telah membayar iuran. Peserta BPJS Kesehatan dalam Pasal 4
Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan dibagi ke dalam 2 kelompok
peserta, yakni Peserta penerima bantuan iuran (PBI) dan peserta bukan penerima
bantuan iuran (non PBI). Kritria-kriteria orang yang termasuk kedalam kedua
kelompok peserta BPJS Kesehatan tersebut diatur pada Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8,
dan Pasal 9 Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1
Tahun 2014 Tentang Penyelenggaran Jaminan Kesehatan, yaitu:
1. Penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI): fakir miskin dan orang
tidak mampu, dengan penetapan peserta sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Bukan penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (non PBI), terdiri dari:
Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya:
a) Pegawai Negeri Sipil;
b) Anggota TNI;
c) Anggota Polri;
d) Pejabat Negara;
e) Pegawai pemerintah non pegawai Negeri;
f) Pegawai swasta; dan
g) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan f yang
menerima upah. Termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling
singkat 6 (enam) bulan.
Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya:
a) Pekerja diluar hungan kerja atau Pekerja mandiri; dan
b) Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima upah.
Termasuk WNA yang bekerja diIndonesia paling singkat 6 (enam)
bulan.
Bukan pekerja dan anggota keluarganya:
a) Investor
b) Pemberi Kerja
Alfiyah Munawwaroh Abdullah-04011181924010-Alpha 2019

c) Penerima Pensiun, terdiri dari:


1) Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hakpensiun;
2) Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhentidengan
hakpensiun;
3) Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;
4) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun yang
mendapatkan hak pensiun
5) Penerima pensiun lain; dan
6) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun lain
yang mendapatkan hak pensiun.
7) Veteran;
8) Perintis Kemmerdekaan;
9) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteranatau Perintis
Kemerdekaan; dan
10) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan e
yang mampu membayar iuran.
Pasal 10 Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan No. 1
Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, menyebutkan bahwa
anggota keluarga yang di tanggung sebagai mana dimaksud dalam kelompok
peserta bukan penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (non PBI), diantaranya:
1. Pekerja Penerima Upah:
a. Keluarga inti meliputi istri/suami dan anak yang sah (anakkandung,
anak tiri dan/atau anak angkat), sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang.
b. Anak kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah, dan anak angkat
yang sah, dengan kriteria:
1) Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai
penghasilansendiri,
2) Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25
(dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.
2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja : Peserta dapat
mengikutsertakan anggota keluarga yang diinginkan (tidak terbatas).
Alfiyah Munawwaroh Abdullah-04011181924010-Alpha 2019

3. Pesertadapat mengikutsertakan anggota keluarga tambahan, yang meliputi


anak ke-4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua.
4. Peserta dapat mengikutsertakan anggota keluarga tambahan, yang meliputi
kerabat lain seperti Saudara kandung/ipar, asisten rumah tangga, dan lain-
lain.

3. Hak dan Kewajiban Peserta BPJS


Dalam menjamin terselenggaranya jaminan kesehatan oleh BPJS
kesehatan kepada peserta, berdasarkan pasal 25 dan 26 Peraturan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan No. 1 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, setiap peserta BPJS mempunyai hak untuk:
1. Mendapatkan identitas peserta;
2. Mendapatkan Nomor Virtual Account ;
3. Memperoleh manfaat Jaminan Kesehatan;
4. Menyampaikan pengaduan kepada Fasilitas Kesehatan dan/atau BPJS
Kesehatan yang bekerja sama;
5. Mendapatkan informasi pelayanan kesehatan; dan
6. Mengikuti program asuransi kesehatan tambahan
Selain itu, peserta BPJS juga wajib melakukan beberapa hal berikut:
1. Membayar iuran
2. Melaporkan perubahan data kepesertaan
3. Melaporkan perubahan status kepesertaan, dan
4. Melaporkan kerusakan dan/atau kehilangan kartu identitas peserta jaminan
kesehatan

4. Cara Mendaftar
Pendaftaran peserta jaminan kesehatan dilakukan baik sendiri-sendiri
maupun kelompok. Pedanftaran dapat dilakukan secara migrasi data atau manual.
Pendaftaran peserta jaminan kesehatan dilakukan untuk PBI Jaminan Kesehatan
dan Bukan PBI Jaminan Kesehatan. Menurut Pasal 13 dan 14 Peraturan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan No. 1 Tahun 2014 Tentang
Alfiyah Munawwaroh Abdullah-04011181924010-Alpha 2019

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, pendaftaran peserta PBI Jaminan Kesehatan


dilakukan oleh Menteri secara migrasi data sesuai dengan format yang ditetapkan
oleh BPJS Kesehatan sedangkan pendaftaran peserta bukan PBI jaminan
kesehatan dilakukan sebagai berikut:
1. Pendaftaran peserta Jaminan Kesehatan bagi Pekerja Penerima Upah
dilakukan oleh Pemberi Kerja secara kelompok melalui entitasnya kepada
BPJS Kesehatan.
2. Pendaftaran dilakukan secara migrasi data sesuai dengan format yang
ditetapkan oleh BPJS Kesehatan atau secara manual.
3. Pendaftaran secara migrasi data dilakukan paling sedikit untuk 1000
(seribu) calon peserta.
4. Pendaftaran secara manual dilakukan dengan cara:
a. Datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan atau melalui pihak ketiga
yang ditunjuk oleh BPJS Kesehatan (perbankan, asosiasi profesi atau
asosiasi lain, retail, lembaga lainnya)
b. Mengisi formulir dan menyerahkan kelengkapan data calon peserta.
5. Pendaftaran Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja
dilakukan oleh yang bersangkutan kepada BPJS Kesehatan di kantor BPJS
Kesehatan yang wilayah kerjanya meliputi daerah tempat calon peserta
berdomisili atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk BPJS Kesehatan
dengan cara mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP), melampirkan
pas foto dan menunjukan/memperlihatkan dokumen asli/fotokopi kartu
tanda penduduk atau kartu keluarga.
6. Verifikasi dan identitas peserta dilakukan oleh BPJS Kesehatan setelah
menerima data yang diajukan oleh calon peserta
7. Calon peserta dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja
sejak diterimanya pemberitahuan harus menyampaikan kembali data
secara lengkap dan benar kepada BPJS Kesehatan
8. Apabila berdasarkan hasil verifikasi data calon peserta sudah dinyatakan
lengkap dan benar, BPJS Kesehatan menerbitkan Kartu Identitas Peserta
Jaminan Kesehatan yang paling sedikit memuat:
Alfiyah Munawwaroh Abdullah-04011181924010-Alpha 2019

a. Nomor kepesertaan
b. Nama peserta
c. Tanggal lahir
d. Nomor induk kependudukan
e. Nama fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan dan dipilih oleh calon peserta
f. Tanggal penerbitan kartu
9. BPJS Kesehatan melakukan perekaman dan memelihara data Peserta
Jaminan Kesehatan dalam sistem database (master file) BPJS Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai