MPK KOMUNITAS
Oleh:
Dosen Pengampu:
Pendaftaran bagi peserta JKN-KIS, dapat dilakukan secara online dan manual,
sebagai berikut:
1. Pendaftaran online
a. Aplikasi Mobile JKN
Unduh aplikasi Mobile JKN di Appstore atau Google Play Store.
Pilih menu Pendaftaran Peserta Baru dan pilih persetujuan untuk
mematuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Siapkan kelengkapan data: Nomor Induk Kependudukan (NIK),
Kartu Keluarga dan Nomor Rekening Bank.
Isi data sesuai dengan ketentuan dalam Aplikasi Mobile JKN
diantaranya nama lengkap, tempat lahir, tanggal lahir, status
pernikahan, alamat/domisili, pilih Kelas Perawatan (I, II atau III),
pilih FKTP terdekat, nomor handphone dan email yang aktif dan
nomor rekening Bank.
Setelah semua data lengkap, konfirmasi pendaftaran dan nomor
virtual account yang digunakan untuk melakukan pembayaran iuran
secara autodebit dan akan dikirim melalui email.
Calon peserta melakukan pembayaran iuran pertama melalui
Autodebet dalam waktu paling cepat 14 (empat belas) hari atau
paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pendaftaran.
Kartu JKN-KIS dikirimkan paling lambat 6 (enam) hari setelah
pembayaran atau dapat di download pada Mobile JKN.
b. BPJS Kesehatan Care Center 1500 400
Hubungi BPJS Kesehatan Care Center 1500 400, ikuti petunjuknya
sesuai dengan instruksi operator Care Center. Lengkapi persyaratan
dan data yang dibutuhkan, diantaranya nama lengkap, tempat lahir,
tanggal lahir, status pernikahan, alamat/domisili, pilih kelas
perawatan (I, II atau pilih FKTP terdekat, nomor handphone dan
email yang aktif serta nomor rekening bank.
Setelah semua data lengkap, konfirmasi pendaftaran dan nomor
virtual account yang digunakan untuk melakukan pembayaran iuran
dan akan dikirim melalui email.
Calon peserta melakukan pembayaran iuran pertama melalui
Autodebet dalam waktu paling cepat 14 (empat belas) hari atau
paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pendaftaran.
Kartu JKN-KIS dikirimkan paling lambat 6 (enam) hari setelah
pembayaran atau dapat di download pada Mobile JKN
2. Pendaftaran Manual
Kantor Cabang atau Kantor Kabupaten/ Kota (Perorangan dan Kolektif)
Calon peserta mengunjungi BPJS Kesehatan Kantor Cabang atau
Kantor Kabupaten/ Kota, mengisi Formulir Daftar Isian Peserta
(FDIP) melengkapi persyaratan dan data yang dibutuhkan
diantaranya nama lengkap, tempat lahir, tanggal lahir, status
pernikahan, alamat/domisili, pilih kelas perawatan (I, II atau III),
pilih FKTP terdekat, nomor handphone dan email yang aktif serta
nomor rekening bank, mengambil nomor antrian administrasi, dan
menunggu antrian untuk mendapatkan pelayanan.
Setelah data lengkap, calon peserta akan menerima nomor virtual
account yang digunakan untuk pembayaran iuran pertama.
Calon peserta melakukan pembayaran iuran pertama melalui
Autodebet dalam waktu paling cepat 14 (empat belas) hari atau
paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pendaftaran.
Setelah melakukan pembayaran Kartu JKN-KIS dikirimkan paling
lambat 6 (enam) hari setelah melakukan pembayaran.
(BPJS Kesehatan, 2020)
Pada kasus pasien ingin mengganti obat yang diberikan menjadi obat generik
karena pasien tidak merasa yakin apakah penghasilannya akan tetap seperti saat ini.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/068/I/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah Pasal 7 yang menyatakan bahwa apoteker
dapat mengganti obat merek dagang/obat paten dengan obat generik yang sama
komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau
pasien. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka pada kasus ini apoteker dapat
menyarankan penggantian obat yang diperoleh pasien sebelumnya diganti menjadi
obat generik. Obat tersebut yaitu:
1. Metformin tablet 500 mg tetap dapat diberikan karena termasuk dalam
Formularium Nasional, metformin 500 mg merupakan obat yang harus
tersedia untuk pasien BPJS di tingkat Faskes 1-3 dengan maksimal peresepan
90 tab/bulan
2. Obat merek dagang Actos tablet 15 mg dengan kandungan Pioglitazone tidak
termasuk dalam daftar obat Formularium Nasional, sehingga tidak ditanggung
oleh BPJS.
3. Atorvastatin tablet 40 mg dapat tetap diberikan karena termasuk dalam
Formularium Nasional dan merupakan obat yang masuk dalam daftar
tanggungan BPJS.
4. Obat merek dagang Ezetrol tablet 10 mg dengan kandungan Ezetimibe tidak
termasuk dalam daftar obat Formularium Nasional, sehingga tidak ditanggung
oleh BPJS.
5. Furosemida 40 mg dapat tetap diberikan karena termasuk dalam Formularium
Nasional dan merupakan obat yang harus tersedia untuk pasien BPJS di
tingkat Faskes 1-3 dengan peresepan maksimal 30 tab/bulan
6. Obat merek dagang Aspilet tablet dengan kandungan asam asetilsalisilat
diganti menjadi asam asetilsalisilat 80 mg generik. Dalam Formularium
Nasional, asam asetilsalisilat 80 mg termasuk dalam daftar obat yang harus
tersedia untuk pasien BPJS di tingkat Faskes 1-3 dengan peresepan maksimal
30 tab/bulan
7. Obat merek dengan Coveram memiliki kandungan kombinasi zat aktif
Perindopril arginine dan Amlodipine besylate. Obat perindopril arginine 5 mg
generik tidak tersedia pada Faskes tingkat 1, tetapi tersedia untuk pasien BPJS
di tingkat 2 dan 3. Kemudian untuk obat amlodipine 5 mg generik tersedia
untuk pasien BPJS di tingkat Faskes 1-3.
8. Obat merek dagang Cardismo 20 mg dengan kandungan isosorbid dinitrat 20
mg tidak termasuk dalam daftar obat Formularium Nasional, sehingga tidak
ditanggung oleh BPJS. Meski demikian pasien masih dapat membeli karena
harganya masih terjangkau.
(Kemenkes, 2019)
Daftar Pustaka