Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian posyandu remaja

Posyandu remaja merupakan salah satu kegiatan berbasis kesehatan masyarakat khusus
remaja, untuk memantau dan melibatkan mereka demi peningkatan kesehatan dan
keterampilan hidup sehat secara berkesinambungan.

Setiap dusun atau RW biasanya mengadakan posyandu remaja dengan beranggotakan


maksimal 50 orang. Adapun kriteria kader posyandu remaja, yaitu berusia antara 10-18
tahun, mau secara sukarela menjadi kader, dan berdomisili di wilayah posyandu remaja
tersebut berada.

B. Manfaat posyandu remaja


1. Memperoleh pengetahuan mengenai kesehatan
Posyandu remaja berperan sebagai wadah pemberdayaan masyarakat, khususnya
remaja, perihal informasi dan pengetahuan mengenai kesehatan. Pengetahuan tersebut
mencakup kesehatan reproduksi remaja, masalah kesehatan jiwa, menanggulangi
penyalahgunaan NAPZA, pemenuhan gizi, aktivitas fisik, pencegahan penyakit tidak
menular, dan kekerasan pada remaja.
2. Membekali remaja keterampilan hidup sehat
Manfaat lain dari posyandu remaja adalah membekali remaja untuk memiliki
keterampilan hidup sehat, sekaligus sebagai aktualisasi diri dalam peningkatan derajat
kesehatan mereka. Dengan adanya keterampilan ini, diharapkan dapat membantu para
remaja membentuk pribadi yang lebih baik dan berprinsip.
3. Sebagai sarana sosialisasi remaja
Selain memperoleh pengetahuan tentang kesehatan, posyandu remaja juga dapat
menjadi sarana sosialisasi antarsesama. Bertemu dengan teman sebaya, mengobrol,
dan bertukar pikiran bisa saling memberikan motivasi dan sugesti positif yang baik
untuk perkembangan psikologis mereka.
4. Kesehatan akan terus terpantau
Kegiatan posyandu remaja diawali dengan pengecekan kesehatan secara
menyeluruh. Pengecekan kesehatan yang dilakukan setiap bulan sekali ini membantu
remaja untuk memperoleh tumbuh kembang yang optimal. Dengan begitu, kesehatan
fisik maupun mental remaja akan terpantau dengan baik.
C. Kegiatan posyandu remaja
Posyandu remaja melakukan kegiatan pengecekan kesehatan dan konseling. Hanya saja,
posyandu remaja lebih menekankan pada edukasi kesehatan remaja, atau lebih tepatnya
pemberdayaan untuk mengenali diri sendiri dan mengenali masalah dalam diri beserta
solusinya. Berikut ini penjelasan mengenai kegiatannya.
1. Pengisian kuisiner kesehatan
Bagi remaja yang baru pertama kali mengikuti posyandu remaja, biasanya setelah
mendaftar akan diarahkan untuk mengisi formulir data diri dan pengisian kuisioner
kesehatan.
2. Pemeriksaan kesehatan
Kegiatan selanjutnya adalah pemeriksaan kesehatan, yang meliputi penimbangan
berat badan, pengukuran tinggi badan, mengukur tekanan darah, lingkar lengan atas
dan lingkar perut, serta pengecekan anemia pada remaja putri. Apabila ada tanda
klinis anemia, seseorang akan dirujuk ke fasilitas kesehatan.
3. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan akan diberikan sesuai dengan permasalahan masing-masing,
seperti konseling, pemberian obat atau vitamin, menjelaskan mengenai kondisi
kesehatan tertentu, dan merujuk remaja ke fasilitas kesehatan jika diperlukan.
4. Kegiatan berbeda setiap bulannya
Kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama setelah semua remaja melewati beberapa
tahap di atas. Materi kegiatan ini dapat berupa penyuluhan, pemutaran film, bedah
buku, pengembangan soft-skill, atau senam.
D. Tujuan Posyandu Remaja

Tujuan pelaksanaan kegiatan Posyandu remaja adalah:

1. Melibatkan remaja dalam upaya intervensi terkait permasalahan remaja


2. Memantau kesehatan remaja secara berkala
3. Mengedukasi remaja untuk hidup sehat
4. Menurunkan angka pernikahan dini
E. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Remaja
Dalam pelaksanaannya posyandu remaja dibagi menjadi beberapa meja, yaitu:
 Dimeja 1
Meja 1 adalah meja pendaftaran. Semua peserta yang hadir harus registrasi agar kader
remaja dapat mengetahui jumlah peserta yang hadir disetiap posyandu, selain itu
registrasi dapat dimanfaatkan untuk melihat jumlah penerima manfaat dan kurvanya
setiap bulan untuk bahan evaluasi promosi kegiatan posyandu remaja
 Dimeja 2
Meja 2 adalah meja pengukuran berat badan dan tinggi badan. Dalam pengukuran
berat badan tentunya dimanfaatkan sebagai petunjuk adanya remaja yang kurang gizi atau
gizi lebih sehingga dapat dilakukan penanggulangan secepartnya. Dimeja ini setiap
peserta dicatat hasilnya untuk mengetahui pertumbuhannya setiap bulan.
 Dimeja 3
Meja 3 adalah meja gizi. Dimeja ini remaja dapat melakukan konsultasi gizi terutama
bagi mereka yang gizi kurang dan gizi lebih. Selain itu dimeja ini juga dilakukan
pemeriksaan LILA dan anemia bagi remaja perempuan. Secara berkala dimeja ini juga
remaja diberikanvitamin. Bagi remaja yang bermasalah dengan gizi atau masalah
kesehatan yanglain, dimeja ini kader akan memberikan rujukan ke sarana pelayanan
kesehatan primer yaitu Puskesmas jika memang diperlukan.
 Dimeja 4
Meja 4 adalah meja KIE atau komunikasi informasi dan edukasi. Dimeja ini peserta
mendapatkan edukasi mengenai kesehatan remaja ataupun mengenai informasi yang lain
seperti kewirausahaan. Dalam pelaksanaannya meja ini sangat flexible.
F.Penyelenggaraan Posyandu

1. Waktu Penyelenggaraan

Penyelenggaraan posyandu pada hakekatnya dilaksanakandalam satu bualan kegiatan, baik


pada hari buka posyandu sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan. Hari dan waktu yang
dipilih, sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila diperlukan, hari buka posyandu dapat lebih
dari sau kali dalam sebulan

2. Tempat Penyelenggaraan
Tempat penyelenggraan kegiatan posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang mudah
dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut bisa di salah-satu rumah warga,
halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai RT/RW/dusun. Salah satuatau tempat khususnya
yang dibangun secara swadaya oleh masyarakatyang dapa disebut dengan nama "Wisma
Posyandu".

3. Penyelenggaraan Kegiatan
Kegiatan rutin posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh kader
posyandu dengan bimbingan teknis dari puskesmas de.

G. Pembentukan Posyandu Langkah-langkah pembentukan Posyandu. Mempersiapkan


para petugas/aparat sehingga bersedia dan memiliki

1. kemampuan mengelola serta membina Posyandu. Mempersiapkan

masyarakat, khususnya tokoh masyarakat sehingga

2. bersedia mendukung penyelenggaraan Posyandu. Melakukan Survei

Mawas Diri (SMD) agar masyarakat mempunyai rasa

3. memiliki, melalui penemuan sendiri masalah yang dihadapi dan potensi yang dimiliki.

4. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk mendapatkan dukungan dari


tokoh masyarakat.

5. Membentuk dan memantau kegiatan Posyandu dengan kegiatan pemilihan

G.Peran Kader

1. Pengertian
Kader kesehatan atau Posyandu, menurut Depkes RI (2003). adalah anggota masyarakat yang
dipilih dari dan oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan secara sukarela. Sementara menurut WHO (1998) merupakan laki-laki atau
wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani, masalah-masalah
kesehatan perorangan maupun yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan
kesehatan.

Menurut Depkes RI (2003), terdapat beberapa syarat menjadi Kader, antara


lain:

a) Dipilih dari dan oleh masyarakat setempat

b) Bersedia dan mampu bekerja bersama masyarakat secara sukarela

c) Bisa membaca dan menulis huruf latin

d) Sabar dan memahami usia lanjut

Menurut WHO (1993) kader diatas merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan
penting dalam pelayanan kesehatan dimasyarakat. Sedangkan menurut Depkes RI (2003),
berbagai peran kader, khususnya pada kegiatan Posyandu, antara lain:

a) Melakukan pendekatan kepada aparat pemerintah dan tokoh masyarakat:


b) Melakukan Survey Mawas Diri (SMD) bersama petugas yang
antara lain untuk melakukan kegiatan pendataan sasaran,
pemetaan, serta mengenal masalah dan potensi.
c) Melaksanakan musyawarah bersama masyarakat setempat untuk
membahas hasil SMD, menyusun rencana kegiatan, pembagian tugas, dan jadwal kegiatan

Sedangkan peranan kader dalam penyelenggaraan posyandu antara lain:

a) Memberitahukan hari dan jam buka posyandu kepada masyarakat


b) Menyiapkan peralatan untuk penyelenggaraan posyandu sebelumpelaksanaan Posyandu
(buku catatan, KMS, alat peraga)
c) Melakukan pendaftaran bayi, balita, ibu hamil, dan ibu usia subur yang
hadir di posyandu.

d) Melakukan penimbangan bayi dan balita.

e) Mencatat hasil penimbangan pada KMS.

f) Melakukan penyuluhan perorangan kapada ibu-ibu dimeja IV.

g) Melakukan kunjungan rumah untuk melakukan penyuluhan khususnya

pada bumil, ibu yang mempunyai bayi/balita, pasanga

H.Sebelum Hari Buka Posyandu

1. Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.


2. Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu melalui pertemuan warga
setempat atau surat edaran.
3. Melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi pendaftaran,
penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan tambahan,
serta pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader.
4. Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya
terkait dengan jenis layanan yang akan diselenggarakan.
NOTE: Jenis kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Posyandu
sebelumnya atau rencana kegiatan yang telah ditetapkan berikutnya.
5. Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan. Bahan-bahan
penyuluhan sesuai permasalahan yang di dihadapi para orangtua serta disesuaikan dengan
metode penyuluhan, misalnya: menyiapkan bahan-bahan makanan apabila ingin melakukan
demo masak, lembar balik untuk kegiatan konseling, kaset atau CD, KMS,
buku KIA, sarana stimulasi balita.
6. Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu

Q.Saat Hari Buka Posyandu

2. Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui,
dan sasaran lainnya.

3. Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk pelayanan kesehatan anak pada Posyandu,
dilakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala anak,
pemantauan aktifitas anak, pemantauan status imunisasi anak, pemantauan terhadap tindakan
orangtua tentang pola asuh yang dilakukan pada anak, pemantauan tentang permasalahan
anak balita, dan lain sebagainya.
4. Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap berbagai hasil
pengukuran dan pemantauan kondisi anak balita.
5. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak balita. Dalam kegiatan ini, kader bisa
memberikan layanan konsultasi, konseling, diskusikelompok dan demonstrasi dengan
orangtua/keluarga anak balita.
6. Memotivasi orangtua balita agar terus melakukan pola asuh yang baik pada anaknya,
dengan menerapkan prinsip asih-asah-asuh.
7. Menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang telah datang ke Posyandu dan minta
mereka untuk kembali pada hari Posyandu berikutnya.
8. Menyampaikan informasi pada orangtua agar menghubungi kaderapabila ada
permasalahan terkait dengan anak balitanya.
9. Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari buka Posyandu.

J. Sesudah Hari Buka Posyandu

 Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari
bukaPosyandu, anak yang kurang gizi, atau anak yang mengalami gizi buruk
rawat jalan, dan lain-lain.
 Memotivasi masyarakat, misalnya untuk memanfaatkan 13/17rangka
meningkatkan gizi keluarga, menanam tanaman ob membuat tempat bermain anak
yang aman dan nyaman. Selain itu, memberikan penyuluhan tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
 Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah untuk
menyampaikan hasil kegiatan Posyandu serta mengusulkan dukungan agar Posyandu
terus berjalan dengan baik.
 Menyelenggarakan pertemuan, diskusi dengan masyarakat, untuk
membahas kegiatan Posyandu. Usulan dari masyarakat digunakan sebagai bahan
menyusun rencana tindak lanjut kegiatan berikutnya.
 . Mempelajari Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP adalah systempencatatan
data atau informasi tentang pelayanan yangdiselenggarakan di Posyandu. Manfaat
SIP adalah sebagai panduanbagi kader untuk memahami permasalahan yang ada,
sehingga dapat mengembangkan jenis kegiatan yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan sasaran.
 Format SIP meliputi;

a) catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi,kematian ibu hamil, melahirkan,nifas;


b) catatan bayi dan balita yang ada di wilayah kerja Posyandu; jeniskegiatan yang
tepat dan sesuai
c) catatan pemberian vitamin A, pemberian oralit, pemberian tablet tambah darah bagi
ibu hamil, tanggal dan status pemberianimunisasi;
d) catatan wanita usia subur, pasangan usia subur, jumlah rumah tangga, jumlah ibu
hamil, umur kehamilan, imunisasi ibu hamil, risiko kehamilan, rencana penolong
persalinan, tabulin, ambulan desa, calon donor darah yang ada di wilayah kerja
Posyandu.

Anda mungkin juga menyukai