Posyandu remaja merupakan salah satu kegiatan berbasis kesehatan masyarakat khusus
remaja, untuk memantau dan melibatkan mereka demi peningkatan kesehatan dan
keterampilan hidup sehat secara berkesinambungan.
1. Waktu Penyelenggaraan
2. Tempat Penyelenggaraan
Tempat penyelenggraan kegiatan posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang mudah
dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut bisa di salah-satu rumah warga,
halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai RT/RW/dusun. Salah satuatau tempat khususnya
yang dibangun secara swadaya oleh masyarakatyang dapa disebut dengan nama "Wisma
Posyandu".
3. Penyelenggaraan Kegiatan
Kegiatan rutin posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh kader
posyandu dengan bimbingan teknis dari puskesmas de.
3. memiliki, melalui penemuan sendiri masalah yang dihadapi dan potensi yang dimiliki.
G.Peran Kader
1. Pengertian
Kader kesehatan atau Posyandu, menurut Depkes RI (2003). adalah anggota masyarakat yang
dipilih dari dan oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan secara sukarela. Sementara menurut WHO (1998) merupakan laki-laki atau
wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani, masalah-masalah
kesehatan perorangan maupun yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan
kesehatan.
Menurut WHO (1993) kader diatas merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan
penting dalam pelayanan kesehatan dimasyarakat. Sedangkan menurut Depkes RI (2003),
berbagai peran kader, khususnya pada kegiatan Posyandu, antara lain:
2. Melakukan pendaftaran, meliputi pendaftaran balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui,
dan sasaran lainnya.
3. Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk pelayanan kesehatan anak pada Posyandu,
dilakukan penimbangan, pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala anak,
pemantauan aktifitas anak, pemantauan status imunisasi anak, pemantauan terhadap tindakan
orangtua tentang pola asuh yang dilakukan pada anak, pemantauan tentang permasalahan
anak balita, dan lain sebagainya.
4. Membimbing orangtua melakukan pencatatan terhadap berbagai hasil
pengukuran dan pemantauan kondisi anak balita.
5. Melakukan penyuluhan tentang pola asuh anak balita. Dalam kegiatan ini, kader bisa
memberikan layanan konsultasi, konseling, diskusikelompok dan demonstrasi dengan
orangtua/keluarga anak balita.
6. Memotivasi orangtua balita agar terus melakukan pola asuh yang baik pada anaknya,
dengan menerapkan prinsip asih-asah-asuh.
7. Menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang telah datang ke Posyandu dan minta
mereka untuk kembali pada hari Posyandu berikutnya.
8. Menyampaikan informasi pada orangtua agar menghubungi kaderapabila ada
permasalahan terkait dengan anak balitanya.
9. Melakukan pencatatan kegiatan yang telah dilakukan pada hari buka Posyandu.
Melakukan kunjungan rumah pada balita yang tidak hadir pada hari
bukaPosyandu, anak yang kurang gizi, atau anak yang mengalami gizi buruk
rawat jalan, dan lain-lain.
Memotivasi masyarakat, misalnya untuk memanfaatkan 13/17rangka
meningkatkan gizi keluarga, menanam tanaman ob membuat tempat bermain anak
yang aman dan nyaman. Selain itu, memberikan penyuluhan tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, pimpinan wilayah untuk
menyampaikan hasil kegiatan Posyandu serta mengusulkan dukungan agar Posyandu
terus berjalan dengan baik.
Menyelenggarakan pertemuan, diskusi dengan masyarakat, untuk
membahas kegiatan Posyandu. Usulan dari masyarakat digunakan sebagai bahan
menyusun rencana tindak lanjut kegiatan berikutnya.
. Mempelajari Sistem Informasi Posyandu (SIP). SIP adalah systempencatatan
data atau informasi tentang pelayanan yangdiselenggarakan di Posyandu. Manfaat
SIP adalah sebagai panduanbagi kader untuk memahami permasalahan yang ada,
sehingga dapat mengembangkan jenis kegiatan yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan sasaran.
Format SIP meliputi;