KESEHATAN
REMAJA
POSYANDU REMAJA
SIAPA REMAJA???
Remaja adalah kelompok usia 10-18 tahun (Permenkes No 25 Tahun 2014)
KONDISI REMAJA SAAT INI???
Salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat(UKBM)
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh untuk dan bersama masyarakat
termasuk remaja dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan ememberikan kemudahan dalam memperoleh
pelayanan kesehatan bagi remaja untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
keterampilan hidup sehat remaja
TUJUAN UMUM
a. Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi posyandu remaja
b. Meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan reproduksi bagi
remaja
d. Meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan Napza
e. Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja
f. Mendorong remaja untuk melakukan aktifitas fisik
g. Melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
h. Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan
TUJUAN KHUSUS
Sasaran kegiatan posyandu remaja: remaja usia 10-18 tahun, laki-laki dan
perempuan dengan tidak memandang status pendidikan dan perkawinan termasuk
remaja disabilitas
Sasaran petunjuk pelaksanaan:
a. Petugas kesehatan
b. Pemerintah desa/kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi
kemasyarakatan lainnya
c. Pengelola program remaja
d. Keluarga dan masyarakat
e. Kader kesehatan remaja
SASARAN
1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan
keterampilan hidup sehat remaja
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang mencakup
upaya promotif dan preventif, meliputi: PKHS, kesehatan reprodksi remaja,
pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktifitas fisik, pencegahan
Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pencegahan kekerasan pada remaja
3. Sebagai surveilans dan pementauan kesehatan remaja di wilayah sekitar
1. RAPAT INTERNAL
Rapat dilakukan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan khususnya
komunitas remaja dan tokoh masyarakat untuk memperoleh dukungan dalam
penyelenggaraan Posyandu Remaja
Inventarisasi dukungan yang dapat diberikan oleh masyarakat , seperti
dukungan dana (pendekatan kepada pemangku kebijakan agar dapat dukungan
rutin melalui pendanaan Anggaran Dana Desa), tempat penyelenggaraan atau
peralatan Posyandu Remaja
2. RAPAT EKSTERNAL
Pemetaan masalah dan potensi yang masyarakat miliki dengan bimbingan
petugas Puskesmas bersama aparat pemerintahan desa/kelurahan atau Survei
Mawas Diri (SMD)
SMD dilakkan minimal 1 kali di awal pembentukan Posyandu Remaja
Sebelum SMD dibentuk dan dilatih anggota masyarakat yang dinilai mampu
melakukan SMD, example: guru, anggota Pramuka, kelompok dasawisma,
PKK, anggota karang taruna, siswa atau kalangan pendidikan lainnya
Pelatihan berisi: penetapan responden, metode wawancara sederhana,
penyusunan dan pengisian daftar pertanyaan serta pengolahan hasil
pengumpulan data
3. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
MMD adalah pertemuan masyarakat yang dihadiri oleh para pemimpin baik
formal maupun informal dan anggota masyarakat untuk merumuskan masalah
kesehatan remaja dan upaya penanggulangannya
MMD diinisiasi para tokoh masyarakat yang mendukung pembentukan
Posyandu atau Forum Peduli Kesehatan Kecamatan
Peserta MMD adalah anggota masyarakat setempat
Materi pembahasan adalah hasil SMD serta data kesehatan lainnya yang
mendukung
Hasil MMD ditetapkan berdasarkan masalah prioritas dan upaya kesehatan
yang dilakukan , disesuaikan dengan kegiatan utama Posyandu
4. MENYUSUN USULAN
PEMBENTUKAN POSYANDU REMAJA
MELALUI MMD
1. Pemilihan pengurus dan kader remaja dilakukan melalui pertemuan khusus
dengan melibatkan komunitas remaja setempat serta mengundang para tokoh
dan anggota masyarakat
2. Undangan dipersiapkan oleh Puskesmas dan ditandatangani oleh Kepala
Desa/Lurah
3. Pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat sesuai dengan tata cara dan
kriteria yang berlaku
4. Struktur organisasi terdiri dari Pembina, ketua, wakil ketua, sekretaris ,
bendahara serta anggota yang terdiri dari Kader Kesehatan Remaja dan
seluruh remaja di wilayah terkait dibawah binaan kepala desa/lurah setempat
5. PEMBENTUKAN STRUKTUR
POSYANDU REMAJA
Penyusunan rencana kerja (Plan of Action) pada saat sosialisasi pengurus
Rencana Kerja dilengkapi dengan waktu, tempat, penyelenggaraan, pelaksana
dan pembagian tugas, sarana dan prasarana yang diperlukan
1. PERSIAPAN PEMBENTUKAN
POSYANDU REMAJA
a. Pendaftaran
b. Pengukuran BB, TB, LILA, lingkar perut, tekanan darah, pengecekan
anemia
c. Pencatatan
d. Pelayanan kesehatan termasuk konseling
e. KIE
2. PENYELENGGARAAN POSYANDU
REMAJA
Evaluasi : seluruh kegiatan posyandu remaja, proses maupun hasil
pelaksanaannya
Evaluasi : rekap hasil kegiatan , laporan bulanan dan laporan
pertanggungjawaban tahunan baik keuangan maupun program kerja
3. EVALUASI
C. PELAKSANAAN POSYANDU
REMAJA
1. Pembagian tugas: langkah I menjadi tanggung jawab Kader A, langkah 2
tanggungjawab kader B
2. Peralatan: buku pemantauan remaja, buku/formulir register, kelengkapan
kurva pemantauan tumbuh kembang,alat pemeriksaan sederhana,
laptop,kamera, tape recorder,pengeras suara/TOA, kursi, leaflet,brosur, alat
permainan
3. Informasi pada pihak Puskesmas, pihak PKK atau pihak desa/kelurahan,
bias laporan kegiatan kepada pihak Puskesmas dan desa/kelurahan
LANGKAH 1: PENDAFTARAN
1. Penimbangan BB
2. Pengukuran TB
3. Pengukuran TD
4. Pengukuran LILA dan Lingkar Perut
5. Pengecekan anemia
LANGKAH 2: PENGUKURAN
a. Konseling
b. Selain melakukan konseling, tenaga kesehatan atau kader juga menjelaskan
hasil pengisian kuesioner kecerdasan majemuk
c. Pemberian tablet tambah darah atau vitamin
d. Merujuk remaja ke fasilitas kesehatan jika diperlukan
PELAYANAN KESEHATAN
Teknik GATHER SATU TUJU
Greet-Salam: membangn hubungan untuk mencairkan suasana supaya klien merasa aman dan nyaman
dalam mengemukan masalah
Ask-Tanyakan: mengetahui secara mendalam tentang perasaan, situasi dan alasan meminta bantuan serta
mengidentifikasi masalah
Tell-Ungkapkan: memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan klien sebaya
Help-Bantu: mendiskusikan alternative pemecahan masalah beserta konsekuensinya sehingga klien sebaya
bias membuat keputusan
Explain-Jelaskan: menjelaskan kepada klien sebaya apa yang perlu dilakukan setelah mengambil
keputusan, termasuk konsekuensinya
Return-Undang: mengevaluasi proses konseling apakah sudah sesuai dengan kebutuhan klien sebaya dan
mengakhiri proses konseling (terminasi) dengan tetap membuka kesempatan bagi klien sebaya untuk
tindak-lanjut atau kembali jika diperlukan
KONSELING REMAJA
1. Membantu teman sebaya memahami masalah yang sedang dihadapi
2. Memberi informasi berkaitan dengan masalah teman sebaya tanpa memihak
dan memberikan informasi tentang jangkauan kepada berbagai sumber daya
/fasilitas kesehatan
3. Mendorong teman sebaya menemukan berbagai alternative penyelesaian
masalah
4. Membantu teman sebya untuk mengambil keputusan tersebut dengan
bertanggungjawab
5. Memberikan dukungan emosi, mengurangi kekhawatiran dan penderitaan
teman sebaya
TUJUAN KONSELING