Anda di halaman 1dari 3

VOLATILE MATTER DALAM

BATUBARA

Disusun oleh:

DORIE KARTIKA
PET 2018026
PT Bukit Asam Tbk Unit Dermaga Kertapati
Volatile Matter Furnace

Gambar 1. VM Furnace Carbolite

Sampel batubara dipanaskan pada suhu 9000C tanpa adanya kontak dengan
udara, selama 7 menit tepat. Persentase Volatile Matter dihitung dari hilangnya
berat sampel setelah dikoreksi oleh kandungan moisture in the analysis sample.
Pada prinsipnya, analisas kadar volatile matter ini sama dengan analisa inherent
mositure, hanya saja temperatur dan waktu pemanasan yang berbeda. Hal ini
disesuaikan dengan sifat fisik suatu kandungan bahan tertentu di dalam batubara.
Volatile matter atau zat terbang dalam batubara merupakan zat-zat yang
biasanya berupa gas-gas yang mudah terbakar misalnya gas hidrogen,
karbonmonoksida, dan gas hidrokarbon terutama gas metana (CH4). Volatile matter
ini berasal dari pemecahan struktur molekul batubara pada rantai alifatik pada
temperatur tertentu. Sifat dalam coal combustion, volatile matter memegang
peranan penting karena ikut menentukan sifat-sifat pembakaran seperti efisiensi
pembakaran karbon atau carbon loss on ignition. volatile matter yang tinggi
menyebabkan batubara mudah seklai terbakarpada saat injection ke dalam suatu
boiler. Low rank coal biasanya mengandung volatile matter yang tinggi sehingga
memiliki sehingga memiliki efisiensi yang sangat tinggi pada saat pembakaran di
power station.
Volatile matter juga digunakan sebagai parameter dalam memprediksi
keamanan batubara pada silo. bin, miller atau pada tambang-tambang bawah tanah.
Tingginya nilai volatile matter semakin besar pula risiko dalam penyimpanannya
terutama dari bahaya ledakan.
Volatile matter adalah zat terbang yang terkandung dalam batubara. Zat
yang terkandung dalam volatile matter ini biasanya gas hidrokarbon terutama gas
methane. Volaitile matter ini berasal dari pemecahan struktur molekul batubara
pada rantai alifatik pada temperature tertentu. Di laboratorium sendiri
penentuannya dengan cara memanaskan sejumlah batubara pada temperature 900
derajat Celsius dengan tanpa udara. Volatile matter keluar seperti jelaga karena
tidak ada oksigen yang membakarnya. Volatile matter merupakan salah satu
indikasi dari rank batubara. Dalam klasifikasi batubara ASTM, Volatile matter
digunakan sebagai parameter penentu rank untuk batubara high rank coal. Volatile
matter juga memiliki korelasi yang jelas dengan salah satu maceral yaitu Vitrinite.
Apabila volatile matter dalam basis DMMF di plot dengan reflectance dari vitrinite,
maka akan diperoleh suatu garis yang relative lurus yang korelatif dengan rank
batubara. Selain itu pada saat penentuan di laboratorium, juga dapat digunakan
sebagai prediksi awal apakah batubara tersebut memiliki sifat agglomerasi atau
tidak.
Sifat dalam coal combustion, volatile matter memegang peranan penting
karena ikut menentukan sifat-sifat pembakaran seperti efisiensi pembakaran karbon
atau carbon loss on ignition. Volatile matter yang tinggi menyebabkan batubara
mudah sekali terbakar pada saat injection ke dalam suatu boiler. Low rank coal
biasanya mengandung Volatile matter yang tinggi sehingga memiliki efisiensi yang
sangat tinggi pada saat pembakaran di power station.
Volatile matter juga digunakan sebagai parameter dalam memprediksi
keamanan batubara pada Silo Bin, Miller atau pada tambang-tambang bawah tanah.
Tingginya nilai volatile matter semakin besar pula resiko dalam penyimpananya
terutama dari bahaya ledakan.

Anda mungkin juga menyukai