Anda di halaman 1dari 4

National Seminar of Hamka dan Islam:

Cosmopolitanism Reform in the Malay World

Khairudin Aljunied merupakan seorang Professor of Southeast Asian Islamic and


Intelectual History Universitiy of Brunei Darussalam. Seorang tokoh ilmuwan Islam
Multitalenta yang sangat terkenal dalam sejarah Islam di dunia Melayu, dan merupakan seorang
penulis buku tentang HAMKA dengan perspektif yang dekat dengan rasa “Islam dan Dunia
Melayu”.

Pada buku yang ditulis oleh Assoc. Prof. Dr. Khairudin Aljunied tentang “ Hamka and
Islam” menceritakan tentang Islam di Nusantara secara keseluruhan, bagaimana Islam tersebut
dapat berkembang secara pesat. Pada buku ini menegaskan bahwa HAMKA menjadi tokoh
Melayu yang ikut berperan dalam mendorong Islam yang Kosmopolitan, serta melawan dan
meonlak narasi Islam Radikal dan meyakinkan bahwa identitas, entitas Islam Melayu yang
Rahmatan lil Alamin.

Hamka merupakan seorang Mu’alim, Mubaligh, Mujahid, Muslih dan Mujtahid.


Seoarang HAMKA menjadi Tokoh Modernis Karismatik yang berasal dari Indonesia, HAMKA
mengembangkan teori Islam yang sudah menulis buku sebanyak 116 buku dan ribuan artikel
yang telah ia kembangkan mengenai Islam.

Hamka merupakan sosok pribadi yang sangat lembut berkarakter, sosok halus yang
berprinsip, kemampuan literasi sangat tinggi, yang merupakan penulis produktif, pemikir bebas,
seorang sastrawan, sejarahwan publik dan figur pemersatu, serta Ulama yang melakhirkan Umat.
Pada buku “Hamka dan Islam” membahas tentang, Cosmopolitan Reform menurut
Assoc. Prof. Dr. Khairudin Aljunied, ia menjelaskan reformasi kosmopolitan terbagi menjadi 3,
yaitu:

1. Menyaring dan menyelaraskan apa yang terbaik dari sekian banyak aliran jika pemikiran
Islam memberikan reinterpretasi Islam yang segar - Tafiq
2. Pemilihan yang bijaksana dan penggunaan yang kreatif dari aspek-aspek yang relevan dari
epistemologi dan ide-ide Eropa dan non-Muslim lainnya - Takhrij
3. Mengatasi tendensi ekstremis, komunalis, fanatik, dan gender yang mewarnai banyak
masyarakat di dunia muslim – Tawazun

Terdapat sistematika buku yang ditulis oleh Assoc. Prof. Dr. Khairudin Aljunied tentang
“Hamka dan Islam: Cosmopolitanism Reform in the Malay World”, terbagi menjadi 6
sistematika buku tersebut, yaitu :

1. Of Reason and Revelation (Perihal Akal dan Wahyu)

Pada buku ini menjelaskan bahwa Hamka mengungkapkan akal


merupakan petunjuk bagi kehadiran manusia untuk membedakan
antara haq dan batil, serta mampu menggunakan akalnya untuk berfikir
dengan maksud untuk mencari dan menemukan kebenaran.

Penekanan atas akal yang berpedoman, akal yang beku, akal yang
terkunci, pikiran yang tumpul, taklid buta yang membunuh pemikiran
dan pengaruh kolonialisasi. Analisis akal dan wahyu ditekankan untuk
iman dan amal saleh.

2. In Praise of Moderation ( Menyanjung Kesederhanaan)

Dalam buku ini terdapat pemikiran Hamka yang berisi tentang


penafsirannya terhadap doktrin bercorak fleksibel dan luwes,
pandangan ijtihad yang terbuka luas, pandangan ijma atau konsensus
yang telah dicapai oleh generasi sebelumnya, pandangan positif
terhadap plualism, dan keleluasn untuk mengambil hikmah dari
kelompok atau golongan yang lain.

Hamka menekankan untuk seimbang, jika umat Islam tidak


seimbang akan mendapatkan kemudharatan pada hidupnya sendiri.
Kesederhanaan, atau keberanian untuk menempuh jalan tengah agar
bahagia. Moderat dalam pandangan dan tindakan menghindari
fanatosme buta, bukan ekstrimisme istilah yang problematis.
3. Muslim and Social Justice (Umat Islam dan Keadilan Sosial)

Pada buku ini Hamka mengatakan satu dari masalah islam adalah
hanya melihat-lihat isu yang tinggi dan penting. Maka dari itu,
keadilan sosial sangat penting serta harus memerhatikan orang-orang
yang membutuhkan serta memerlukan bantuan.

Dalam buku ini mencakup mengenai kritik atas kapitalisme,


solodisme dan komunisme, dalam hal itu juga keadilah terhadap
HAM dan hak orang-orang yang membuuthkan perhatian lebih karena
nasibnya sangat malang.

4. Women in the Malay World (Perempuan di Dunia Melayu)

Dalam buku ini Hamka mengatakan wanita memiliki peranan


penting, perempuan mengandung wacana kedudukan perempuan
dalam pandangan Islam. Islam sangat menghargai dan memuliakan
perempuan, dengan demikian seharusnya dapat menjaga dan
menerapkan nilai-nilai perempuan dengan baik. Hamka juga
menjelaskan bagaimana sesungguhnya kedudukan dan hak-hak
istimewa perempuan dalam islam.

5. Reorienting Sufism (Memurnikan Tasawuf di Zaman Modern)

Hamka menekankan Tasawuf yang mengikuti Al-Quran dan


Sunnah, yang menguatkan rohani, serta menekankan kehidupan
Islam. Ini merupakan Tasawuf yang berkemajuan mengikuti keadaan
sosial yang sesuai dengan Al-Qur’an untuk menguatkan rohani umat
Islam.

Tasawuf modern karya Hamka mampu memberikan pencerahan


kepada masyarakat serta manfaat, pada hakikatnya tasawuf
merupakan akhlak yang baik sebagai implementasi ketaqwaan.
6. History as a Tool of Reform (Sejarah untuk Reformasi Islam)

Buku ini mengenai sejarah umat Islam, membahas tentang


perkembangan Islam di Nusantara dan tersebarnya agama Islam di
Melayu. Analisa dan strateg sejarah kesatuan dalam membaca sejarah
Islam dan Dunia melayu berikut sejarah tokoh-tokoh pejuang dan
perlawanan terhadap kolonialisasi.

By : Elsa Fujianti (1907025052)

Anda mungkin juga menyukai