Pada buku yang ditulis oleh Assoc. Prof. Dr. Khairudin Aljunied tentang “ Hamka and
Islam” menceritakan tentang Islam di Nusantara secara keseluruhan, bagaimana Islam tersebut
dapat berkembang secara pesat. Pada buku ini menegaskan bahwa HAMKA menjadi tokoh
Melayu yang ikut berperan dalam mendorong Islam yang Kosmopolitan, serta melawan dan
meonlak narasi Islam Radikal dan meyakinkan bahwa identitas, entitas Islam Melayu yang
Rahmatan lil Alamin.
Hamka merupakan sosok pribadi yang sangat lembut berkarakter, sosok halus yang
berprinsip, kemampuan literasi sangat tinggi, yang merupakan penulis produktif, pemikir bebas,
seorang sastrawan, sejarahwan publik dan figur pemersatu, serta Ulama yang melakhirkan Umat.
Pada buku “Hamka dan Islam” membahas tentang, Cosmopolitan Reform menurut
Assoc. Prof. Dr. Khairudin Aljunied, ia menjelaskan reformasi kosmopolitan terbagi menjadi 3,
yaitu:
1. Menyaring dan menyelaraskan apa yang terbaik dari sekian banyak aliran jika pemikiran
Islam memberikan reinterpretasi Islam yang segar - Tafiq
2. Pemilihan yang bijaksana dan penggunaan yang kreatif dari aspek-aspek yang relevan dari
epistemologi dan ide-ide Eropa dan non-Muslim lainnya - Takhrij
3. Mengatasi tendensi ekstremis, komunalis, fanatik, dan gender yang mewarnai banyak
masyarakat di dunia muslim – Tawazun
Terdapat sistematika buku yang ditulis oleh Assoc. Prof. Dr. Khairudin Aljunied tentang
“Hamka dan Islam: Cosmopolitanism Reform in the Malay World”, terbagi menjadi 6
sistematika buku tersebut, yaitu :
Penekanan atas akal yang berpedoman, akal yang beku, akal yang
terkunci, pikiran yang tumpul, taklid buta yang membunuh pemikiran
dan pengaruh kolonialisasi. Analisis akal dan wahyu ditekankan untuk
iman dan amal saleh.
Pada buku ini Hamka mengatakan satu dari masalah islam adalah
hanya melihat-lihat isu yang tinggi dan penting. Maka dari itu,
keadilan sosial sangat penting serta harus memerhatikan orang-orang
yang membutuhkan serta memerlukan bantuan.