Anda di halaman 1dari 23

RINGKASAN MATERI

OPTIMASI
(Tugas Mata Kuliah Hitung Keuangan)

Oleh
Kelompok 9

1. Ari Wiranata 1213021005


2. Burhan Yusuf 1213021011
3. Iis Triyani 1213021029
4. I Wayan Agus Setiawan 1213021028
5. Mega Fitri Widyo Wati 1213021038
6. Ni Kadek Suriani 1213021046
7. Ni Made Ariestaniati 1213021047
8. Ressa Dwi Kurnia 1213021057
9. Tiurmma Natalia S. 1213021073
10. Willy Setiawan 1213021075
11. Ni Iluh Eka 1113021050

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Optimasi adalah suatu konsep penting dalam analisis ekonomi.Perusahaan
mencoba untuk memaksimaikan laba dan maminimasikan biaya. Pemerintah
berupaya untuk memperkecil pengangguran,inflasi dan juga memaksimalkan
hasil pajak. Konsemen ingin memperoleh kepuasaan maksimal dari produk
yang mereka beli.

Didalam model yang sederhanakan, optimasi pada umumnya tanpa batasan.


Model lebih teoretis,walaupun dalam praktiknya optimasi cenderung dibatasi.
sebagai contoh, pada suatu kegiatan usaha, pengusaha akan berusaha untuk
memaksimalkan laba, yang ternyata juga sangat ditentukan oleh biaya yang
harus ditanggungnya. Pemerintah berupaya untuk memperkecil tingkat bunga,
selain berusaha untuk memperkecil inflasi pada suatu tingkat tertentu .
konsemen mencoba untuk memaksimalkan kepuasannya tetapi berbenturan
yang tidak tersedia. Pada pembahasan ini akan diuraikan beberapa taknik
optimasi. Pertama, optimasi tanpa ada batasan dan kemudian dilanjutkan
dengan optimasi dengan batasan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian optimasi?
2. Bagaimanana cara penyelesaian masalahan yang terkaitan dengan
otimasi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian optimasi.
2. Mengetahui Bagaimanana cara penyelesaian masalahan yang terkaitan
dengan otimasi?
BAB II
PEMBAHASAN

OPTIMASI

9.1 PENDAHULUAN

Optimasi adalah suatu konsep penting dalam analisis ekonomi.Perusahaan


mencoba untuk memaksimaikan laba dan maminimasikan biaya. Pemerintah
berupaya untuk memperkecil pengangguran,inflasi dan juga memaksimalkan hasil
pajak. Konsemen ingin memperoleh kepuasaan maksimal dari produk yang
mereka beli.

Didalam model yang sederhanakan, optimasi pada umumnya tanpa batasan.


Model lebih teoretis,walaupun dalam praktiknya optimasi cenderung dibatasi.
sebagai contoh, pada suatu kegiatan usaha, pengusaha akan berusaha untuk
memaksimalkan laba, yang ternyata juga sangat ditentukan oleh biaya yang harus
ditanggungnya. Pemerintah berupaya untuk memperkecil tingkat bunga, selain
berusaha untuk memperkecil inflasi pada suatu tingkat tertentu . konsemen
mencoba untuk memaksimalkan kepuasannya tetapi berbenturan yang tidak
tersedia.

Pada pembahasan ini akan diuraikan beberapa taknik optimasi. Pertama, optimasi
tanpa ada batasan dan kemudian dilanjutkan dengan optimasi dengan batasan.

9.2 Optimasi Tanpa Ada Batasan

Optimasi fungsi suatu variabel telah dibahas pada bagian sebelumnya. Di depan
sudah diperkenalkan istilah maksimum dan minimum, menentukan produksi yang
optimal hingga bagaimana mencari titik produksi yang menunjukan produsen
mencapai profit maksimal. Optimasi yang dimaksud adalah menemukan nilai dari
suatu fungsi dan kemudin melihanya apakah maksimum atau minimum.

Optimasi tanpa batasan yang dibahas pada bagian ini lebih lebih sulit
dibandingkan sebelumnya karena variabel yang dibahas lebih dari satu . contoh ,
fungsi f(x,y) akan berada pada titik optimum bila derivasi pertama nilainya
disamakan dengan nol. Dengan demikian bisa dikatakan variabel x dan y berada
pada titik stasioner pada x = x 0 dan y = y 0. Jika derivasi pertama secara parsial
untuk f kedua variabelnya sama dengan nol maka dapat dirumuskan sebagai
berikut:

fx( x 0 , y 0 ¿ = fy( x 0 , y 0 ¿ = 0

secara umum untuk fungsi lebih dari suatu variabel independen , posisi stasioner
akan berada pada derivasi pertama secara parsial sama dengan nol.

Contoh 9.1:

Hitung posisi stasioner dari fungsi berikut :

F(x,y) = 3 x 2 + y 2 + 4x - 4y + 7

Penyelesaian :

Orde pertama secara parsial f adalah sebagai berikut

f x = 6x + 4, f y = 2y – 4

−4 2
Syarat posisi stasioner adalah f x = f y = 0 sehingga diperoleh x = - dan y = 2
6 3

−2
Dengan demikian dapat dikatakan posisi stasioner teletak . pada titik sebagai f(
3
,2) = 1,667. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam
Gambar 9.1 membantu kita untuk memahami letak koordinat stasioner . jika
fungsi hanya digambar f(x,y) maka letak stasioner berada pada cekungan terendah
dari fungsi . jka dibantu dengan perhitungan f x = f y = 0 maka bdang tersebut
−2
berada pada titik 3 dimensi x = , y = 2 dan z = f(x,y) =1,667 .Di dalam
3
gambar dapat dilihat letak stasioner itu. Posisi tersebut dapat ditentukan minimum
atau maksimum. Dikatakan minimum bila berada pada posisi paling
rendah,maksimu m bila berada pada nilai tetinggi. Untuk kasus nilai stasioner
tertinggi dapat dilihat gambar dari contoh 9.2

Contoh 9.2 :

Hitung posisi stasioner dari fungsi sebagai berikut :

F(x,y) = 100 - x 2 - y 2

Penyelesain :

Derivasi orde pertama secara parsial parsial f adalah sebagai berikut:

f x = -2x , f y = -2y

Titik stasioner berada pada x = 0, y = 0 f( 0,0) = 100. Untuk lebih jelasnya, Lihat
Gambar 9.2

Selain maksimal dan minimum. Dalam posisi stasioner juga terdapat posisi
sadel(tempat duduk pada sepeda). Jadi tidak bisa dikatakan sebagai maksimum
atau minimum. Syarat untuk mencari titik tersebut juga sama . misal f(x,y) = y 2 -
2
x + 100, maka x = 0, y = 0 dan f(0,0) = 100

Sebagai tindak lanjut penggunaan istilah maksimum dan minimum yang ternyata
tidak tepat maka kemudian digunakan istilah nilai ekstrem . Seperti letak
statisioner pada gambar 9.3, letak tersebut dinamakan nilai ekstrem posisi
stasioner.
Bila analisis dilakukan dengan menggunakan gambar maka secara visual dapat
diketahui nilai ekstrem tersebut berada pada maksimum atau minimum dan bisa
juga terlihat titik sadel(saddle point ). Tetapi saat analisis terkadang kita tidak
perlu menggambar fungsi tersebut , tetapi cukup dengan analisi melalui proses
matematis. Caranya adalah dengan menggunakan alat perhitungan fungsi
diskriminan . Fungsi diskriminan tersebut dinotasikan sebagai D, dan bila fungsi
terdiri dari dua variabel maka rumusnya adalah sebagai berikut:

Bia x dan y sebagai f(x,y) maka :

D = f xx . f yy - ( f xy ¿2

Contoh 9.3

Diketahui fungsi f(x,y) = x 3 + 5xy + y 3 + 4, maka

f x = 3 x 2 + 5y , f y = 5x + 3 y 2 , f xx = 6x , f yy = 6y , dan f xy = 5

Perhitungkan diskriminan dari fungsi adalah sebagi berikut:

D = f xx . f yy - ( f xy ¿2

D = (6x).(6y) - 52 = 36xy – 25

Untuk mencari nilai stasioner dari fungsi f(x,y) dan menentukan ciri hasil
perhitungan apakah sebagai maksimum, minimum atau saddle point maka
diperlukan langakah sebagai berikut:

1. Hitung nilai stasioner f(x,y). Cara perhitungannya dengan mencari nilai x 0


dan y 0dengan syarat f x ( x 0 , y 0 ¿= 0 dan f y (( x 0 , y 0 ¿ = 0
2. Hitung besarnya nilai f xx , f yy dan f xy dari fungsi f(x,y)
3. Hitung nilai D = f xx , f yy - ( f xy , kemudian tuntaskan nilai D dengan
¿2

memasukan hasil x 0 dan y 0 perhitungan 1


4. Hasilnya bila :
i. D < 0, nilai stasioner berada pada titik sadel
ii. D = 0, nilai stasinoner berada pada nilai yang tidak jelas
iii. D > 0, nilai stasioner adalah nilai ekstrem dari fungsi f(x,y)

Nilai ekstrem ada dua kemungkinan , maksimum atau minimum. Kesimpulanya


adalah

i. Disebut maksimum bila f xx < 0 dan f yy < 0


ii. Disebut minimum bila f xx > 0 dan f yy < 0

Bila diperoleh hasil diskriminan D adalah nol maka deteksi terhadap titik
stasioner tidak bisa dilanjutkan . Ada cara tersendiri ang belum dijelaskan
dibagian ini.

Bila f xx dan f yy berbeda tanda ( yang satu positif dan yang lain negatif) maka hasil
perhitungannya D< 0 . Untuk mendapatkan nilai D > 0 diperlukan hasil
perhitungan f xx dan f yy dengan tanda yang sama.

Contoh 9.4 :

Tentukan dan klasifikasikan titik stasioner dari fungsi berikut :

F(x,y) = x 2 + 3 y 2 - 2xy + 1

Penyelesaian:

Perhitungan f x = 2x – 2y, f y = 6y – 2x . f xx = 6 , dan f xy = -2

Untuk mencari nilai letak stasioner, syarat pertama f x =f y =0 sehingga


f x =2 x 2 y=0 dan f y =6 y −2 x=0. Penggabungan dua persamaan tersebut
menghasilkan x= y =0. uintuk melakukan uji maksimum atau minimum maka
dihitung nilai D= f xx . f yy −¿ ¿ adalah positif. Karena f xx >0

dan f yy >0 maka titik stasioner berada pada posisi minimum dab nilai perehitungan
f ( 0,0 )=1

Contoh 9.5 :

Tentukan dan klasifikasikan titik stasioner dari fungsi berikut:


3 2
f ( x , y )=x + 2 y −5 x−8 y

Penyelesaian :

Perhitungan f x =3 x 2−5 , f y =4 y−8 , f xx =6 x , f yy=4 , dan f xy =0

Untuk mencari nilai stasioner, syarat pertama f x =f y =0, sehingga f x =3 x 2−5=0

dan f y =4 y−8=0 . Penggabungan dua persamaan tersebut menghasilkan x 1=−1 ,

x 2=1 , dan y1 = y 2=2.sebelumnya, posisi letak stasioner terlebih dahulu dapat


digambar seperti gambar berikut:

Untuk melakukan uji maksimum atau minimum maka dihitung nilai D. Karena
ada dua pasangan (x,y) mka masing-masing dimasukan pada D ( x , y )=f xx . f yy −¿ ¿
dan persamaan D ( x , y )=( 6 x ) ( 4 )−¿ jadi, D (−1,2 )=−24. (−24 ) adalah negatif.
Karena f xx =6 (−2 ) <0 dan f yy >0 maka titik f (−1,2 ) =−6. stasioner berada pada
posisi maksimum.

Pada D ( 1,2 )=24=24 , karena f xx =6 ( 1 )> 0 dan f yy >0 , maka hasil perhitungan
fungsi f ( 1,2 ) =−10. Stasioner adalah berada pada posisi maksimum.

Contoh 9.6 :

Diketahui bahwa fungsi biaya produsen ditentukan oleh dua barang, X dan Y
Yaitu sebagai berikut:

C(X,Y)=2+3x2+2y2-(0,5)XY

Dengan fungsi revenue sebagai:

R(X,Y)=10 X+15Y

Ditanyakan : Berapa besar produksi Xdan Y yang mengakibatkan profit menjadi


maksimum?

Penyelesaian :
Untuk mencari profit maksimum terlebih dahulu dicari fungsi profitnya, yaitu
sebagai berikut:

PROFIT=R(X,Y)-C(X,Y)=10X+15Y-(2+3X2+2Y2-(0,5)XY)

PROFIT(X,Y)=10X+15Y-2-3X2-2Y2+(0,5)XY

Sehingga :

f x = - 6X + 0, 5 Y + 10, ........................................................................................(1)

f y = -4X + 0,5 Y + 15,.........................................................................................(2)

f xx = -6

f yy = -4

f xy = 0,50

Syarat I mencari keuntungan dipenuhi bila f x = f y = 0 sehingga persamaan (1) dan


(2) disamakan dengan nol, hasilnya

-6X + 0,5 Y + 10 = 0.............................................................................................(3)

-4Y + 0,5 X + 15 = 0.............................................................................................(4)

Untuk mencari nilai X dan Y , persamaan (3) dan (4) digabungkan. Sebelum
digabungkan, persamaan (3) dikalikan (8) menjadi

-6X(8) + 0,5 Y (8) + 10(8) = 0........................................................................(3) x 8

Kemudian menjadi :

-48 X + 4 Y + 80 = 0........................................................................................(5)

0.5 X – 4 Y + 15 ...................................................................................................(4)

Persamaan (5) +(4) menjadi :

47,5 X + 95 = 0, maka X = 2 dan Y= 4 (dengan menggunakan persamaan 4)

Uji stasioner dengan D sebagai syarat II menentukan profit maksimum:


D = f xx . f yy ( f xy = -6(-4) – (0,5 ¿ ¿2= 23,75 > 0,
¿2

f xx < 0 , dan f yy < 0 , menunjukan nilai stasioner maksimum. Berarti terbukti


propil maksimum sebesar f(x,y) = f(2,3) = 32.

Agar lebih jelas, kondisi tersebut bisa digambar seperti ditunjukan gambar 9.5

Catatan :

Tes yang dibahas tersebut untuk menentukan nilai suatu titik stasioner dari fungsi
dua variabel. Fungsi lebih dari dua variabel lebih rumit. Langkah yang paling
utama adalah devirasi parsial orde pertama dinolkan sehingga semua maksimum
atau minimum fungsi akan terjadi pada suatu titik stasioner.

9.4 OPTIMASI DENGAN BATASAN

Istilah batasan dalam ekonomi bisa juga disebut kendala (constrain). Seperti yang
sudah disebutkan di atas, misal untuk mencapai profit maksimum ternyata
produsen menghadapi batasan biaya. Konsumen, untuk mencapai kepuasan
maksimum, ada batasan pendapatan. Analisis yang akan dibahas di bagian ini
disebut optimasi dengan batasan.

Penyelesaian optimasi juga masih dibatasi dengan fungsi dua variabel. Dasar
pembahsannya adalah sebagai berikut : terdapat fungsi f ( x , y ) yang dicari nilai
stasionernya dengan batasan fungsi, misal g( x , y). Jadi f (x , y ) akan dicari nilai
optimumnya tetapi dibatasi oleh fungsi g( x , y). Fungsi g( x , y) itu sering disebut
sebagai kendala. Istilah lain f sebagai fungsi tujuan (objective function) dan
g ( x , y )=k , dan k sebagai kendala konstanta.

Ada dua metode yang akan dibahas dalam bagian ini. Pertama, metode substitusi
dan yang kedua adalah metode lagrange multipler.

9.4.1 Metode Substitusi


Bila yang dijumpai fungsi batasan hanya dengan satu variabel, katakanlah x , maka
persamaan tersebut disubstitusikan pada fungsi objeknya. Dengan demikian
penyelesaian pencarian titik stasioner sama dengan optimasi tanpa batasan.

Contoh 9.7 :

Seorang petani ingin membuat pagar untuk lahannya semaksimal mungkin dengan
batasan pagar yang dimilikinya hanya 1 km.

Penyelesaian :

Bentuk fungsi objektifnya adalah A=x . y . untuk membuat pagar agar menjadi
luas maka pagarr tersebut secara teoretis harus berupa segi empat sama sisi,
sehingga rumusan batasan menjadi 2 x+2 y=1 . Karena luas tersebut mempunyai
keliling 1 km maka x + y=0,5 . Dengan demikian x=0,5− y . Akhirnya persamaan
fungsi tujuan menjadi A=( 0,5− y ) . y=0,5 y− y 2. Dengan menggunakan fungsi
A=f ( y) maka optimum dapat diselesaikan dengan langkah sebagai berikut :

Hitung devirasi pertama dan kedua :

2
dA
=0,5−2 y dan d A =−2
dy dy

dA
Syarat I untuk mencapai optimum adalah =0 sehingga 0,5−2 y =0 dan
dy
diperoleh y=0,25 dan x=0,5−2 y=0

d2 A
Syarat II adalah tes maksimum atau minimum. Bila <0 akan maksimum dan
dy
2 2
d A d A
bila >0 akan minimum. Hasil yang diperoleh =−2 dan x=0,25 dan
dy dy
y=0,25 berada pada titik stasioner maksimum. Jadi hasil maksimum petani
memberi pagar lahannya sebesar A=( 0,25 ) . ( 0,25 )=0,0625 km 2 atau 625 meter
persegi. Untuk membatu pemahaman , lihat gambar 9.5
Contoh 9.8:

Seorang produsen mempunyai fungsi produksi sebagai Q=8 k 1/ 4 L1/ 2 dimana K


adalah input modal dan L adalah input tenanga. Biaya per unit penggunaan. K dan
L adalah sebanyak 2 dan 1. Berapa biaya terendah akan dicapai bola produsen
memproduksi Q sebesar 240 unit ?

Penyelesaian :

Anggap bahwa total input cost (TIC) dengan persamaan TIC=2 K + L sebagai
fungsi tujuan. Persamaan batasan menjadi 240=8 K 1/ 4 L1/ 2 yang dapat
disederhanakan menjadi K 1 /4 L1 /2=30 . Dengan demikian:

1 −1
30
L2= 1
=30. K 4 , maka
K4

1 −1
2 2 4 2
( L ) =(30. K )

−1
L=900. K 2 .................................(1)

TIC=2 K + L................................(2)

Persamaan (1) disubstitusikan ke dalam persamaan (2), menjadi:

−1
TIC=2 K +900. K 2 ...................(3)

Dengan menggunakan persamaan (3) dapat dicari TIC ' dan TIC menjadi sebagai
berikut:

−3
d (TIC)
=2−450 K 2 .................(4)
dK

d 2 (TIC) −5
2
2
=675 K .......................(5)
dK

Syarat I optimum persamaan (4) sama dengan nol, maka :


−3
d (TIC)
=2−450 K 2 =0
dK

−3
2−450 K =0 .........................(6)
2

−3
2
450 K =2

450
3
=2
K 2

3
2
2 K =450

3
2 450
K =
2

3
K =225 , sisi kiri dan kanan dipangkatkan (2/3)
2

3 2 2
2/ 3
( K ) =(225) , sehingga K=225 , K =36,883≈ 37
2 3 3

Syarat optimum II dihitung nilai persamaan (5), hasilnya :

2 −5
d (TIC) 2
2
=675 ( 36,883 ) >0 , berarti posisi minimum
dK

Dengan menggunakan persamaan (1) diperoleh L=900(36,883)−1/ 2=148,194 ,


sehingga TIC=2 K + L=2 ( 37 ) +148=222.

Kesimpulannya, perusahaan akan berada pada posisi biaya terendah bila


menggunakan k =37 dan L=148 sehingga biaya input minimum terjawab sebesar
TIC=222. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar 9.7

Contoh 9.9:

Diketahui seorang produsen menghadapi biaya produksi sebagai K dan L per unit
sebesar 2 dan 4. Fungsi produksi dirumuskan sebagai Q = 6 KL + 2 L2.
Ditanyakan:
1. Bila TIC = 200, berapa output maksimum yang bias dicapai?
2. Bila Q yang ingin dicapai 1200 unit, berapa biaya minimum input yang
harus dikeluarkan untuk mencapai produksi tersebut?

Penyelesaian:

1. Persamaan fungsi tujuan adalah


Q = 6 KL + 2 L2,……………………………(1)
Dengan kendala fungsi sebagai
200 = 2K + 4L
Atau dapat disederhanakan,
K + 2L = 100
Dijadikan K = f(L) sehingga menjadi
K = 100 – 2L……………………………….(2)
K dalam persamaan (1) diganti dengan persamaan (2) menjadi:
Q = 6(100 – 2L)L + 2L2 = 600L – 12 L2 + 2L2 = 600L – 10 L2
dQ
Untuk mencari posisi stasioner diperlukan diperlukan syarat I, =0 ,
dL
sehingga diperoleh 600 – 20L = 0, sehingga L = 30. Hasilnya
disubtitusikan ke dalam persamaan (2), diperoleh K = 100 – 2(30) = 40.
2
d Q
untuk mengtahui posisi optimum diperlukan syarat II, 2
=−20 ,
dL
hasilnya negatif yang merupakan bukti adanya stasioner maksimum.
produksi akan maksimum pada Q = 6 KL + 2 L2 = 9000 unit, dan total
input cost (TIC) sebesar 200.

2. Persoalan kedua merupakan kebalikan dari soal pertama.


Persamaan fungsi tujuan adalah :
TIC = 2K +4L……………………………(1)
Dengan fungsi kendala
Q = 6KL + 2L2 = 1200, disederhanakan
6KL = 1200 – 2L2
1200−2 L2 200 L
K= = − …………………(2)
6L L 3
K persamaan (1) diganti dengan K persamaan (2) menjadi:
200 L2
TIC = 2 ( − ) + 4L
L 3
400 2 L
TIC = − + 4L
L 3
400 2 L 12 L
TIC = − +
L 3 3
200 10 L
TIC = −
L 3
dQ
Untuk mencari posisi stasoner diperlukan syarat I, =0 ,sehingga
dL
200 10 L
- − =0
L 3
400 10
=
L
2
3
10 L2 = 1200
L2 = 120
L = ± 2 √ 30

Sebenarnya secara matematis nilai L ada 2, hanya saja perhitungan secara


ekonomis nilai negative untuk L tidak rasional sehingga L = 10,954.
Berikutnya nilai K dihitung dengan persamaan (2):
200 10,954
K= − =14,607 dan
10,954 3
TIC = 2K + 4L = 73,03

dQ 800
Uuntuk mengetahui posisi optium diperlukan syarat II, = 3 , dengan
dL L
2
d Q
L = 10,954. Hasilnya =0,607 positif, berarti bukti adanya stasioner
d L2
minimum.
Kesimpulannya, 73,03 adalah biaya minimum untuk bias menghasilkan Q
= 1200 pada K = 14,607 dan L = 10,954.
9.4.2 Metode Langrange Multiplier (LM)

Penyelesaian nilai optimum dengan metode langrange multiplier tidak jauh


berneda dengan metode subtitusi. Beda perhitunganya terletak pada pembentukan
fungsi baru setelah diketahui fungsi batasannya. Model ini lebih mengarah pada
situasi subtitusi yang lebih luas. Dengan kata lain jumlah variable bias lebih dari
dua. Pembahasan yang pertama adalah dengan menggunakan dua variable
independen. Proses untuk menemukan nilai stasioner juga dimulai dengan fungsi
tujuan dan selalu ada batasan. Fungsi tujuan dimulai dengan dua variable sebagai
f(x,y). fungsi batasan ditentukan dalam bentuk persamaan k = g(x,y). nilai dalam
persamaan batas adalah konstan, dapat diartikan sebagai nilai relative anatara x
dan y.

Apabila kedua fungsi tersebut sudah tersedia maka metode langrange multiplier
akan menghasilkan variable sebagai pembantu pemecahan maslah optimasi
dengan memisalkan nilai λ (dibaca lambda). Variable λ digunakan untuk
membentuk fungsi baru lagrangian sebagai berikut:

F(X,Y, λ ¿ = f(x,y) + λ { k−g( x , y) }

Parameter λ disebut sebagai lagrange multiplier. Penuulisannya disedrerhanakan


menjadi:

F = f(x,y) + λ { k−g(x , y) }

Hasil optimum diperoleh dengan mencari X = X0, Y=Y0, dan λ=λ 0.

Langkah penyelesaian:

1. Bentuk persamaan langrange sebagai F = f(x,y) + λ { k−g( x , y) }


2. Hitung derivasi parsial pertama untuk setiap variabeldari F, sebagai
∂F ∂F ∂F
, dan
∂ x ∂Y ∂λ
∂F ∂F ∂F
3. Hitung x, y dan λ dengan persamaan =0 , =0 dan =0
∂x ∂Y ∂λ
4. Untuk mencari nilai f(x,y) gunakan x dan y dari hasil perhitungan ke 3.
5. Untuk mengatakan optimum sebagai maksimum atau minimum diperlukan
perhitungan nilai determinan matriks hessian atau jacobian.

Contoh 9.10 :

Sebuah perusahaan memproduksi barang x dan y, masing-masing membentuk


fungsi harga sebagai p1(x,y)=20 – x + 2y dan p2 (x,y) = 10 + x – y. fyngsi biaya
yang dihadapi sebagai c(x,y) = 12x + x.y + 6y. dalam kegiatan usahanya produsen
dibatasi oleh jumlah produksi x + y = 20. Ditanyakan beberapa unit produksi x
dan y mencapai keuntungan maksimum?

Penyelesaian :

Solusi bagi seorang yang rasional adalah mencapai keuntungan maksimum


sehingga model fungsi yang akan dibentuk sebagai tujuan adalah fungsi
keuntungan. Hanya saja dalam persoalan ini produsen tidak bebas memroduksi
barang x dan y, karena ada batasan x + y = 20. Langakah pertama membentuk
fungsi keuntungan ( π ¿adalah dengan rumus π=R−C , dimana R = P1 (X,Y).X +
P2(X,Y) dan C = c(x,y). hasilnya adalah sebagai berikut:

π=R−C ,

π=¿ {p1(x,y).x + p2(x,y)} – c(x,y)

π=¿ (20 – x +2y)x + (10 + x - y)y – (12x + x.y + 6y)

π=¿ (20x – x2 +2xy) + (10y + xy – y2) – (12x + x.y + 6y)

π=¿ (8x – x2 +2xy) + 4y + y2

Hasil pembentukan fungsi tersebut sebagai fungsi tujuan dan fungsi batasan, yaitu
X + Y = 20, dijadikan persamaan implicit 20 –X –Y = 0, sehingga F lagrangian
menjadi :

F=¿ 8x – x2 + 2xy + 4y + 4y2 + + λ (20−x− y)


∂F ∂F ∂F
Untuk mencari posisi stasioner diperlukan syarat =0 , =0 dan =0.
∂x ∂Y ∂λ
Sehingga:

8−2 x +2 y−λ=0 ……………….(1)

4−2 x +2 y−λ=0……………….(2)

20−x+ y =0…………….……….(3)

Penyelesaian dengan menggabungkan persamaan dengan tujuan mencari x, y dan


λ . Menghasilkan λ dengan persamaan (1) – (2), hasilnya:

4−4 x +4 y=0…………………..(4)

Menghilangkan X dari persamaan (4) - (3) dikalikan 4, hasilnya:

4−4 x +4 y=0

80−4 x −4 y =0, jadi:

−76+ 8 y =0, sehingga

Y=9,5

X= 20 -9,5 = 10,5

Dan λ=¿ 4 + 2 (10,5) – 2(9,5) = 6

Profit optimum adalah π=¿ 8x – x2 +2xy + 4y + y2 sehingga :

π=¿ 8x(10,5) – (10,5)2 +2(10,5)(9,5) + 4(9,5) + (9,5)2 = 121.

Untuk mengetahui letak (x0,y0) berada pada f ( x , y )maksimum dan minimum


diperlukan tes determinan matriks hessian sebahgai berikut:

Tabel 9.1 tes determinan nilai ekstrim dengan batasan

Kondisi maksimum Minimum


Derivasi parsial orde ∂F ∂F ∂F ∂F ∂F ∂F
=0 , =0 , =0 =0 , =0 , =0
∂x ∂y ∂λ ∂x ∂y ∂λ
pertama
Determinan matrik |H|> 0 |H|< 0
hessian

Matriks hessian ditulis sebagai berikut:

[ ] |[ ]|
0 gx gy 0 gx g y
H= g x f xx f xy sehingga |H|= g x f xx f xy =2 g x g y f xy −g2y f xx −g2x f yy
g y f yx f yy g y f yx f yy

Jadi penerapan untuk contoh 9.10dapat dilanjurtkan dengan tes optimal hessian
sebagai berikut:

Fungsi tujuan f ( x , y )=8 x−x 2+ 2 xy + 4 y− y 2 dan batasan g ( x , y )=x + y , maka


f x =8−2 x+ 2 y , f yy =−2 , f xy =f yx=2

g x =1 , g y =1

Dan dapat disusun dalam matriks hessian menjadi:

[ ][ ]
0 gx gy 0 1 1
H= g x f xx f xy = 1 −2 2 =|H|=2 ( 2 )−¿
g y f yx f yy 1 2 −2

Berarti |H|> 0, dapat disimpulkan proft maksimum pada |2| terbukti.

Contoh 9.11

Sebuah perusahaan akan mengalokasikan dana sebesar Rp 600 ribu untuk iklan
dan penelitian. Dalam mengukur biaya iklan dan dana penelitian dirumuskan
sebagai berapa ribu unit x untuk iklan dan berapa ribu unit y untuk penelitian.
Kegiatan usaha perusahaan dirumuskan sebagai fungsi penjualan
f ( x , y )=30 x 4 /5 y 1/3 unit produk .ditanyakan berapa besar penjualan maksimum
dicapai karena akibat dari penggunaan barag untuk iklan dan penelitian?

Penyelesaian:

Untuk mencapai tujuan maka dibuat rumusan fungsi tujuan dalam ribuan menjadi
menjadi f ( x , y )=30 x 4 /5 y 1/3 dan batasan f ( x , y )=x+ y=600 , diubah dalam
persamaan implisit 600−x− y=0 sehingga:
4 /5 1/ 3
F=30 x y + λ(600−x− y )

∂F ∂F ∂F
=0 , =0 , dan =0 , menjadi
∂x ∂y ∂λ
−1
y −λ=0..................(1)
5 1/3
24 x
4 −2
10 x y −λ=0......................(2)
5 3

600−x− y=0 .....................(3)

Untuk mencari x , y , dan λ dilakukan penggabungan persamaan:

Persamaan (1)-(2)
−1 4 −2
5 1/3
24 x y −10 x 5 y 3 =0

Persamaan (3) dijadikan x=600− y , maka

−1 4 −2
24 (600− y ) 5 y 1/3 −10(600− y) 5 y 3 =0

Hasilnya, y=176,471 , x=423,529 , λ=40,154

Penjualan maksimal pada f ¿ ;40,154 ¿=21257,812

Untuk tes optimal maka dihitung nilai-nilai f x , f xx , f y , f yy , f xy =f yx , g x dan g y .

Hasilnya:
4 1
5 3
f ( x , y )=30 x y

g ( x , y )=x + y
1
24
f ( x ) (x , y )= 6
y3
5
x

f xx =−0,019
4
d x5
f ( x , y ) ;= f ( x , y )→ 10 4
dy
x5
4
5
−20 x
f yy ( x , y ) ;= . 5
3
y3

f yy =−0,152

8
f xy ( x , y ) :=
[x . x ]
1 4
5 5

f xy =0,076

[ ][ ]
0 gx gy 0 1 1
H= g x f xx f xy = 1 −0,019 0,076
g y f yx f yy 1 0,076 −0,152

|[ ]|
0 gx gy
|H|= g x f xx f xy =2 g x g y f xy −g2y f xx −g2x f yy
g y f yx f yy

¿ 2 ( 0,076 )−(−0,019 )−(−0,152 ) =0,286 , terbukti|H|> 0 berarti maksimum

Hasil perhitungan λ=40,154 juga bisa digunakan untuk memprediksi hasil


penjualan atau fungsi tujuan. Sebagai contoh anggaran atau batasan dinaikan
1%menjadi 606 sehingga 6 λ=6 ( 40,154 )=240,924 . Perhitungan ini bisa
menjelaskan prediksi penjualan naik sebesar 1,13%.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Optimasi adalah suatu konsep penting dalam analisis ekonomi.Perusahaan


mencoba untuk memaksimaikan laba dan maminimasikan biaya.

a. Optimasi Tanpa Ada Batasan


Optimasi fungsi suatu variabel telah dibahas pada bagian sebelumnya. Di
depan sudah diperkenalkan istilah maksimum dan minimum, menentukan
produksi yang optimal hingga bagaimana mencari titik produksi yang
menunjukan produsen mencapai profit maksimal. Optimasi yang dimaksud
adalah menemukan nilai dari suatu fungsi dan kemudin melihanya apakah
maksimum atau minimum.
b. Optimasi dengan Batasan
Istilah batasan dalam ekonomi bisa juga disebut kendala (constrain). Seperti
yang sudah disebutkan di atas, misal untuk mencapai profit maksimum
ternyata produsen menghadapi batasan biaya.
c. Metode Lagrange Multiplier (LM)
Penyelesaian nilai optimum dengan metode langrange multiplier tidak jauh
berneda dengan metode subtitusi. Beda perhitunganya terletak pada
pembentukan fungsi baru setelah diketahui fungsi batasannya. Model ini lebih
mengarah pada situasi subtitusi yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai