Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


DI PUSKESMAS TRUCUK

Disusun oleh :
Nama : Aprilia Nuqta Iswaida
Kelas : (XI-Oryzae)
No. Absen : 04
NIS : 884/ 06.074

KOMPETENSI KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS


SMK FARMASI DAN DENTAL ASISTEN BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun dan di ajukan sebagai syarat kelengkapan dan bukti kegiatan
Prakerin atau PKL SMK Farmasi dan Dental Asisten Bojonegoro Tahun Ajaran
2021-2022.
Nama : Aprilia Nuqta Iswaida
NIS : 884/ 06.074
Kelas : XI-Oryzae (04)

Telah Disetujui dan Disahkan Oleh

Pembimbing Puskesmas

Khuwaidah Hesti N.
NIP. 198601152019032000

Koordinator Prakerin Pembimbing Prakerin

Muhammad Ridwan, S.Pd Indah Purnama Sari, S.Pd


NUPTK.9946 7716 72130142 NUPTK.1434771672230133

Mengetahui,
Kepala SMK Farmasi dan Dental Asisten Bojonegioro
(Kompetensi keahlian Farmasi dan Dental Asisten Bojonegoro)

Frestina Bhakti H., ST.,M.M.


NRKS. 19023L12205050242143712

KATA PENGANTAR

i
Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat karunian-Nya kepada kita, sehingga laporan pelaksanakan
praktek kerja industri di Apotek Sehat dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak
yang bersangkutan. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang ikut dalam membantu penyelesaian laporan ini, terutama kepada :
1. Ibu Frestina Bhakti H,ST.,M.M. selaku Kepala SMK Farmasi dan Dental
Asisten Bojonegoro.
2. dr. Widya Aksita. selaku pimpinan Puskesmas Trucuk.
3. Ibu Khuwaidah Hesti N. selalu Pembimbing di Puskesmas Trucuk.
4. Bapak Muhammad Ridwan, S.Pd. selaku Koordinator Praktek Kerja Industri.
5. Ibu Indah Purnama Sari, S.Pd. selaku Pembimbing dari SMK Sentosa Dharma
Bojonegoro.
6. Seluruh pihak yang bersangkutam dan yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan ini.
Akhirnya, kami sadar betul bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna masih ada kekurangan dari berbagai sisi sehingga kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca guna
perbaikan diri di kedepannya. Semoga laporan ini berguna bagi semua pembaca.

Bojonegoro, 18 Februari 2022

Aprilia Nuqta Iswaida

DAFTAR ISI

ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Tujuan................................................................................................ 1
1.3 Manfaat.............................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 3
2.1 Pengertian Puskesmas....................................................................... 3
2.2 Sejarah Puskesmas............................................................................ 3
2.3 Fungsi dan Kegiatan Puskesmas....................................................... 5
2.4 Visi, Misi, dan Motto Puskesmas...................................................... 6
2.5 Struktur.............................................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN...................................................................... 7
3.1 Profil Puskesmas Trucuk................................................................... 7
3.2 Cara Kerja Seorang Apoteker Puskesmas Trucuk............................ 7
3.3 Aset Di Puskesmas Trucuk............................................................... 8
3.4 Jenis-Jenis Pelayanan Di Puskesmas Trucuk.................................... 8
3.5 Jam Kerja Di Puskesmas Trucuk...................................................... 10
BAB IV PENUTUP............................................................................... 11
4.1 Kesimpulan........................................................................................ 11
4.2 Saran.................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Prakerin adalah suatu kegiatan pendidikan pelatihan dan pembelajaran yang di
lakukan di dunia Usaha atau dunia Industri dalam upaya pendekatan atau untuk
meningkatkan mutu para siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Prakerin merupakan singkatan dari Praktek Kerja Industri. Dengan adanya
prakerin ini diharapkan siswa dapat menambah bekal untuk masa yang akan
mendatang dalam memasuki dunia kerja yang semakin banyak persaingan seperti
sekarang ini.
Biasanya dengan prakerin selama 3 bulan ini bisa dapat membakelai siswa
untuk masa yang akan datang. Lalu apakah sama prakerin dengan PKL ? Ya, PKL
dan prakerin memang memiliki kesamaan. Yang membedakannya adalah kata-
katanya saja. PKL merupakan kependekatan dari Praktek Kerja Lapangan.

1.2 Tujuan
Tujuannya sama, yakni meningkatkan kualitas siswa dalam kegiatan didunia
kerja agar nantinya setelah lulus dari prakerin ataTujuan prakerin atau PKL yang
paling utama adalah meningkatkan kompetensi siswa dalam melatih kemampuan
dalam dunia kerja. Selain itu, tujuan lainnya adalah wadah untuk meningkatkan
kualitas siswa SMK menurut jurusan masing-masing. Kegiatan ini ditujukan
untuk memantapkan kegiatan di dunia kerja sebelum memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya.u PKL ini siswa sudah mantap dalam menjalankan perkejaannya.

1.3 Manfaat
1) Bagi Diri Sendiri
a. Lebih mengetahui dunia kefarmasian.
b. Mengetahui spesialis atau pengelompokkan obat dan jenis-jenis obat di
instalasi puskesmas Trucuk.
c. Mengetahui karakteristik pelayanan resep di Puskesmas Trucuk.

1
d. Menjalin kerja sama yang baik antar rekan kerja.

2) Bagi Sekolah
a. Mengikat kerja sama yang baik antar pihak sekolah dan puskesmas
yang terkait.
b. Menjadikan lulusan yang siap kerja dan kompeten di bidang
kefarmasian.
c. Meningkatkan mutu siswa/siswi dalam kompetensi bidang farmasi.

3) Bagi Puskesmas
a. Membantu dan meringankan pekerjaan di puskesmas tersebut.
b. Dapat membagi ilmunya kepada siswa atau siswi Prakerin.
c. Terciptanya kerja sama dalam melakukan pekerjaan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Puskesmas


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).
Jadi dengan adanya Puskesmas di setiap kecamatan atau tingkat lebih rendah
lainnya diharapkan seluruh warga mendapat akses kesehatan yang merata.
Puskesmas ini adalah unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu
wilayah tertentu (Azrul Azwar, 1996).
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009). Jadi bisa
dibilang Puskesmas merupakan ujung tombak sistem pelayanan kcsehatan di
Indonesia.

2.2 Sejarah Puskesmas


Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai Sejak
pemerintahan Belanda pada abad ke-16. Kesehatan masyarakat di Indonesia pada
waktu itu dimulai dengan adanya upaya pemberantasan Cacar dan kolera yang
sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu. Kolera masuk di Indonesia tahun 1927
dan tahun 1937 terjadi Wabah kolera eltor di Indonesia. Kemudian pada tahun

3
1948 cacar masuk Ke Indonesia melalui Singapura dan ternyata efek yang
ditimbulkan penyakit tersebut sangat mengkhawatirkan. Berawal dari wabah
kolera tersebut, pemerintah Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya
Kesehatan masyarakat.
Kemudian pada September 1959, wabah malaria masuk ke Malang. Dengan
tekad yang kuat, malaria ditargetkan terberantas pada tahun 1970. Puskesmas
telah menjadi tonggak periode perjalanan sejarah Dinas Kesehatan Kabupaten di
Indonesia. Konsep Puskesmas sendiri diterapkan Di Indonesia pada tahun 1969.
Perihal diterapkannya konsep Puskesmas Ini, pada awal berdirinya, sedikit sekali
perhatian yang dicurahkan Pemerintah di Kabupaten pada pembangunan di bidang
kesehatan.
Sebelum konsep Puskesmas diterapkan, dalam rangka memberikan Pelayanan
terhadap masyarakat maka dibangunlah Balai Pengobatan (BP), Balai
Kesejahteraan Ibu dan Anak (BKIA), yang tersebar di kekecamatan-Kecamata
Unit tersebut berdiri sendiri-sendiri tidak saling berhubungan Dan langsung
melaporkan kegiatannya kepada Kepala Dinas Kesehatan, Umumnya unit tersebut
dipimpin oleh seorang Mantri (perawat) senior Yang pendidikannya bisa
Pembantu Perawat atau Perawat.Sejalan dengan diterapkannya konsep Puskesmas
di Indonesia Tahun 1969, maka mulailah dibangun Puskesmas di beberapa
wilayah yang Dipimpin oleh seorang Dokter Wilayah (Dokwil) yang membawahi
Beberapa Kecamatan, sedang di tingkat kabupaten ada Dokter Kabupaten
(Dukabu) yang membawahi Dokwil.
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas tersebut adalah pelayanan
kesehatan menyeluruh (komprehensif) yang meliputi pelayanan pengobatan
(kuratif), upaya pencegahan (preventif), peningkatan kesehatan (promotif) dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif).

4
2.3 Fungsi dan Kegiatan Puskesmas
1. Fungsi Puskesmas
a) Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah
kerjanya.
b) Membina peran serta masyarakat atau mengedukasi masyarakat di
wilayah kerjanya dalam rangka kemampuan untuk hidup sehat.
c) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat
di wilayah kerjanya.
Kini fungsi Puskesmas juga bertambah yakni memberi rujukan jika pasien
ingin dirawat dengan BPJS di rumah sakit. Maka Puskesmas akan
melakukan pemeriksaan dasar kemudian mengeluarkan surat rujukan agar
pasien diterima di RS untuk dirawat.
2. Kegiatan Puskesmas
Adapun kegiatan pokok Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. KIA.
2. Keluarga berencana.
3. Usaha perbaikan gizi, kesehatan lingkungan.
4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
5. Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan.
6. Penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah, kesehatan
olah raga, perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan dan
keselamatan kerja, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa,
kesehatan mata.
7. Laboratorium sederhana.
8. Pencatatan laporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.
9. Kesehatan usia lanjut.
10. Pembinaan pengobatan tradisional.

5
2.4 Visi, Misi, dan Moto Puskesmas
 Visi Puskesmas
“Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Profesional Dan Welas Asih
Menuju Masyarakat Yang Mandiri Dan Sehat “
 Misi Puskesmas
1. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi masyarakat.
2. Menjadi pusat informasi kesehatan bagi masyarakat.
3. Memberikan pelayanan yang bermutu dan mengutamakan keselamatan
pasien.
4. Menggalang kerjasama yang baik dengan lintas sektor terkait.
5. Meningkatkan sumberdaya petugas kesehatan Puskesmas Trucuk.
6. Mewujudkan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan sehat.
 Moto Puskesmas
“Kesehatan Anda Prioritas Kami”

2.5 Struktur

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Profil Puskesmas Trucuk


Puskesmas Trucuk adalah pusat kesehatan masyarakat non rawat inap yang
terletak di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur tepatnya di Jl. Raya
Sumberejo Malo No. 68 Truk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

3.2 Cara Kerja Seorang Apoteker Di Puskesmas


Puskesmas adalah sebuah fasilitas layanan kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dimana didalamnya terkait dengan peran
apoteker untuk memberikan pelayanan kefarmasian dengan baik. Pelayanan
Kefarmasian merupakan pelayanan langsung yang bertanggung jawab terkait
dengan sediaan farmasi agar dapat mencapai peningkatan kualitas dalam
kehidupan pasien.
Tugas pokok dan fungsi apoteker di puskesmas mencakup pelayanan
kefarmasian mengenai pelayanan obat dan telah diatur dalam peraturan
perundang-undangan. Pada pelaksanaannya belum sepenuhnya dijalankan dengan
baik karena belum dianggap sebagai prioritas. Berbagai kasus penggunaan obat
yang kurang sesuai bermunculan.
Untuk itu perlu dilakukan kajian mengenai tupoksi apoteker di puskesmas
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Metode penulisan artikel ini
berdasarkan studi pustaka melalui peraturan dan regulasi yang sah kemudian
dikaitkan dengan kasus yang terjadi di masyarakat.
Berbagai undang-undang dibuat pemerintah guna mengatur mengenai
tanggung jawab seorang apoteker dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam
hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan kefarmasian seperti pelayanan obat
sehingga diharapkan mampu meminimalisir kasus terkait obat yang terjadi di
masyarakat. Tugas dan fungsi apoteker yang diatur dalam undang-undang
mencakup pelayanan resep, konseling, dispensing, PTO, MESO, dan PIO.

7
3.3 Aset Di Puskesmas Trucuk
1. Alat pembuatan, peracikan, dan pengolahan obat yang terdiri dari :
a. Mortir dan stemper.
b. Sudip.
c. Blender.
d. Kertas perkamen.
e. Meja racik.
f. Sendok puyer.
2. Alat untuk penyimpanan perbekalan farmasi yang terdiri atas :
a. Lemari dan rak untuk menyimpan obat
b. Lemari psikotropik dan narkotik

3.4 Jenis-Jenis Pelayanan Di Puskesmas Trucuk


Ruang Lingkup Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi 2 (dua)
kegiatan, yaitu :
1. Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai merupakan salah satu kegiatan
kefarmasian, yang dimulai dari perencanaan, penerimaan, pendistribusian,
pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi.
Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan obat
dan bahan medis habis pakai yang efisien, efektif dan rasional, meningkatkan
kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian, mewujudkan sistem informasi
manajemen, dan melaksanakan mutu pelayanan.
a) Perencanaan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai perencanaan
merupakan proses seleksi obat dan bahan medis habis pakai untuk
menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka memenuhi kebutuhan
Puskesmas. Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan perkiraan
jenis dan jumlah obat dan bahan medis habis pakai yang mendekati
kebutuhan, meningkatkan penggunaan obat secara rasional dan
meningkatkan efisiensi penggunaan Obat.Perencanaan kebutuhan obat dan
bahan medis habis pakai di puskesmas setiap periode dilaksanakan oleh

8
ruang farmasi di Puskesmas. Proses seleksi obat dan bahan medis habis
pakai dilakukan dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi
obat sebelumnya, data mutasi obat, dan rencana pengembangan. Proses
seleksi obat dan bahan medis habis pakai juga harus mengacu pada Daftar
Obat Esensial Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional. Proses
seleksi ini harus melibatkan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas
seperti dokter, bidan, dan perawat, serta pengelola program yang berkaitan
dengan pengobatan. Proses perencanaan kebutuhan Obat per tahun
dilakukan secara berjenjang (bottom-up). Puskesmas menyediakan data
penggunaan Obat dengan menggunakan Laporan Penggunaan dan Lembar
Permintaan Obat (LPLPO).
b) Pendaftaran obat dan bahan medis habis pakai. Tujuan permintaan obat
dan bahan medis habis pakai adalah memenuhi kebutuhan obat dan bahan
medis habis pakai di Puskesmas, sesuai dengan perencanaan kebutuhan
yang telah dibuat.
c) Penerimaan obat dan bahan medis habis pakai. Tujuannya adalah agar obat
yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang
diajukan oleh Puskesmas.
d) Penyimpanan obat dan bahan medis habis pakai. Tujuannya adalah agar
mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan.
e) Pendistribusian obat dan bahan medis habis pakai. Tujuannya adalah untuk
memenuhi kebutuhan Obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan waktu yang
tepat.
f) Pengendalian obat dan bahan medis habis pakai. Tujuannya adalah agar
tidak terjadi kelebihan dan kelebihan obat di unit pelayanan kesehatan
dasar.
g) Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan. Tujuan pencatatan, pelaporan dan
pengarsipan adalah bukti pengelolaan bahwa obat dan bahan habis pakai

9
telah dilakukan, sebagai sumber data untuk melakukan pengaturan dan
pengendalian dan sumber data untuk pembuatan laporan.
h) Pemantauan dan Evaluasi pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai.
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan obat dan bahan habis pakai
dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk mengendalikan dan
menghindari terjadinya dalam pengelolaan obat dan bahan habis pakai,
sehingga dapat menjaga kualitas dan perbaikan terus-menerus dalam
pengelolaan obat dan bahan habis pakai, dan memberikan penilaian
terhadap capaian kinerja pengelolaan.
2. Pelayanan Klinik Farmasi
Pelayanan klinik merupakan bagian dari Pelayanan Kefarmasian yang
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien terkait dengan Obat dan
Bahan Medis Habis Pakai dengan tujuan mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan klinik farmasi meliputi :
a. Pengkajian resep, penyerahan obat, dan pemberian informasi obat.
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO).
c. Konseling.
d. Ronde/Visite Pasien (khusus Puskesmas rawat inap).
e. Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat (ESO).
f. Pemantauan Terapi Obat (PTO).
g. Evaluasi penggunaan obat.

3.5 Jam Kerja Di Puskesmas Trucuk


Loket Pendaftaran di Puskesmas Trucuk di buka Pukul 08.00 WIB s/d -13.00
WIB dan IGD buka 24 jam.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Puskesmas Trucuk merupakan kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang berfungsi
memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam menjadi tenaga kesehatan yang profesional
harus mempunyai etos kerja yang baik, cekatan, ulet, dan bertanggung jawab.

4.2 Saran
Dalam rangka peningkatan kualitas peran di Puskesmas dalam menghadapi
pasien umumnya penulis sampaikan saran-saran sebagai berikut :
1) Pelayanan pada pasien diharapkan semaksimal mungkin agar pasien puas.
2) Tanggungjawab terhadap profesi harus lebih di tingkatkan.
3) Mengembangkan sarana dan prasarana di Puskesmas..
4) Memelihara sikap dan perilaku petugas yang baik.
5) Meningkatkan kedisiplinan dan ketelitian.
Demikian laporan ini di sampaikan sebagai bahan masukan dan bahan
pertimbangan dalam melaksanakan peningkatan kualitas pendidikan kesehatan
pada umumnya.

11
DAFTAR ISI

https://pelayananpublik.id/2020/06/06/pengertian-puskesmas-tugas-fungsi-
dan-kegiatannya/
https://ojs.unud.ac.id/index.php/ijlfs/article/download/65054/37662

12

Anda mungkin juga menyukai