Anda di halaman 1dari 3

Literasi Digital

a. Pengertian Literasi Digital


Dalam pidato Presiden RI mengenai Visi Indonesia pada tanggal 14 Juli 2019, ditekankan
bahwa pada masa pemerintahan Bapak Jokowi yang kedua “Pembangunan SDM” akan
menjadi salah satu visi utama. Kemudian untuk mempersiapkan visi tersebut Presiden
menekankan arahan untuk menangani tranformasi digital pada masa pandemi ini dengan
“Persiapan kebutuhan SDM talenta digital”. Dari hal ini ditarik kesimpulan bahwa adanya
literasi digital adalah penting adanya.

Literasi digital adalah kecakapan akan media digital, alat-alat komunikasi, dan jaringan
dalam membuat ataupun memanfaatkan informasi dengan penuh tanggung jawab. Literasi
digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif SDM Indonesia agar
keterampilannya tidak sebatas menggunakan gawai saja.

b. Peta Jalan Literasi Digital


Peta jalan Literasi digital Indonesia disebut “Indonesia Digital Nation” (bermartabat,
berkeadilan, dan berdaya saing), Bertujuan untuk mewujudkan birokrasi digital Indonesia
yang berkelas dunia dan berdaya saing.

Dalam peta jalan tersebut terdapat berbagai upaya diantaranya penyediaan infrastruktur,
pembuatan aplikasi, menyiapkan regulasi, melakukan pengendalian, hingga pengadopsian
teknologi pendukung. Peta Jalan tersebut akan memberikan penjelasan mengenai arah
kebijakan, implementasi pelaksanaan dan target capaian transformasi digital Indonesia di
empat sektor strategis. Empat sektor strategis tersebut adalah infrastruktur digital,
pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital.

c. Lingkup Literasi Digital


Tingkat Penetrasi Indonesia sebesar 73,7% (31.83 juta Angkatan bekerja dan 38,87 juta
Angkatan tidak bekerja) dan masyarakat Indonesia yang masih belum mendapatkan internet
sebesar 26,3%.

d. Implementasi Literasi Digital


Kerangka kerja literasi digital terdiri dari digital skill (cakap bermedia sosial), digital culture
(budaya bermedia sosial), digital ethics (etika bermdia sosial), dan digital safety (aman
bermedia sosial). Kerangka ini digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi
kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.

 Digital Skill : Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan dan


memanfaatkan teknologi
 Digital Culture : Kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam
keseharian
 Digital Ethics : Kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, ,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan
keseharian
 Digital Safety : Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari.

Etika Bermedia Digital


Media digital digunakan oleh siapa saja, dari berbagai kalangan untuk berbagai keperluan. Tiga
tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital :
1. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Jumlah, akses dan durasi penggunaan internet meningkat drastis.
2. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke media
digital. Masyarakat menggunakan media digital dalam segala hal, mulai dari belajar,
bekerja, bertransaksi, hingga berkolaborasi.
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Pandemi Covid 19 menjadi
salah satu alasan utama masyarakat selalu berinteraksi melalui media digital.

Translate

Digital literacy is the ability to find, evaluate, utilize, share, and create content using
information technologies and the internet.

Anda mungkin juga menyukai