ABSTRAK
ABSTRACT
[ 271 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176
industri maritim, wisata bahari, dan daerah Selatan (Pulau Bangka), Kalimantan, dan
perlindungan[2]. Batam[9].
Provinsi NTB telah menindaklanjuti Multi kriteria dalam penentuan tapak
dengan membuat studi awal introduksi PLTN di PLTN ini menjadi sulit mengingat banyak
NTB. Meskipun NTB menyimpan sumber daya parameter atau aspek yang berpengaruh dalam
alam khususnya sumber daya energi yang cukup wilayah administrasi suatu daerah
melimpah berupa minyak, gas dan batubara, (kabupaten/kota) yang secara regional
namun sumber daya alam tersebut merupakan dievaluasi terlebih dahulu[10]. Peran Sistem
sumber daya alam yang tak terbarukan sehingga Informasi Geografis (SIG) akan digunakan
pemanfaatan energi alternatif tetap diperlukan dalam studi ini untuk membantu menyaring
dalam perencanaan jangka panjang untuk setiap lokasi berdasarkan tiap-tiap kriteria yang
menjamin keamanan energi di NTB. Dalam ada dengan kemampuannya mengelola data-
kesempatan ini, Badan Tenaga Nuklir Nasional data spasial. SIG sendiri saat ini sudah banyak
(BATAN) sebagai promotor penggunaan digunakan dalam bebagai penelitian
teknologi nuklir di Indonesia mempunyai sebelumnya yang berkaitan dengan studi
kewajiban untuk mempromosikan PLTN yang pemilihanlokasi[11].
merupakan salah satu energi baru dan SIG atau GIS didefinisikan sebagai suatu
terbarukan (EBT)[1,2,3]. sistem yang dirancang untuk membantu
Dalam rangka mendukung program pengumpulan data, pengolahan data, analisis
PLTN di NTB, telah dilakukan kegiatan survei data, modelling, serta penyajian data
tahap awal dalam proses penentuan tapak spatial/graphic dan data attribute/textual atau
(lokasi) PLTN. Dalam penelitian ini, pemilihan deskriptif. Kedua jenis data tersebut disimpan
tapak PLTN dilakukan dengan sistem dalam suatu sistem dinamakan basis data SIG,
pemodelan builder[4]. Pada saat ini pemilihan dimana sistem basis data ini merupakan
tapak PLTN telah banyak dilakukan dengan komponen utama yang harus tersedia. SIG
berbagai metode diantaranya metode adalah perangkat terintegrasi, berfungsi untuk
multikriteria berbasis spasial[5]. membantu mempercepat proses perencanaan
Sesuai dengan azas keselamatan dan pengambilan keputusan yang melibatkan
teknologi nuklir, pemilihan tapak (site) untuk pengintegrasian data keruangan serta
PLTN harus memenuhi beberapa persyaratan deskripsinya dalam lingkup penyelesaian suatu
keselamatan, yaitu: (a) aspek keselamatan masalah, sebagai contoh proses koordinasi
akibat faktor eksternal alamiah (external kegiatan perencanaan, serta penataan
natural events), (b) aspek keselamatan akibat pengelolaan suatu kawasan lahan
kegiatan manusia (external human-induced peruntukan[12].
events), dan (c) aspek keselamatan masyarakat Hasil dari studi ini diharapkan dapat
dan lingkungan (public and environmental memberikan lokasi daerah zona kawasan tapak
safety)[4,5]. Tapak PLTN yang siap untuk PLTN di wilayah propinsi NTB. Proses
dibangun, dalam penentuannya diperlukan pemilihan tapak PLTN dengan SIG memiliki
beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu keuntungan dalam prosedur seleksi tapak di
tahap (i) pra survei tapak; (ii) survei tapak; (iii) masa mendatang. Kriteria kesesuaian yang
evaluasi tapak dan (iv) pra-operasional. digunakan untuk komparatif sangat menentukan
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan dalam pemilihan tapak PLTN.
pedoman IAEA (International Atomic Energy
Agency), Safety Standard Series NS-R-3 tahun METODE
2003 tentang Site Evaluation for nuclear
installation[6], Specific Safety Guide No. SSG- Penelitian dilakukan di sepanjang wilayah
35 tahun 2015 tentang Site Survey and Site pesisir Provinsi NTB.
Selection for Nuclear Installations[7] dan Perka
BAPETEN No 5 tahun 2007 tentang Ketentuan Alat dan Bahan
Keselamatan Tapak Reaktor Nuklir[8]. BATAN
telah melakukan penelitian terkait penetapan Alat
tapak di beberapa lokasi di Indonesia 1. ArcGIS 10.2 (Software Pengolah GIS)
sebelumnya, yaitu di Muria (Jepara), 2. ENVI 4.5 (Software Pengolah Data Citra)
Kramatwatu (Banten), Bangka Barat dan
[ 272 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176
Penentuan kesesuaian setiap kriteria yang PLTN dilakukan dengan metode pembobotan
diperhitungan dalam pemilihan zona tapak berikut:
[ 273 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176
[ 274 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176
[ 275 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176
Gambar 5. Peta HIE wilayah NTB Gambar 7. Peta Kerawanan Bencana wilayah
NTB
[ 276 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176
[ 277 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176
Berdasarkan gambar 12, wilayah NTB dibagi Utara denga adanya gempa yang telah terjadi
menjadi 10 pola ruang peruntukannya. Area pada tangal 6 Agustus 2018 dengan skala 7 R,
penggunaan lahan lain menjadi kelas dengan tentunya daerah tapak terpilih tersebut harus
nilai skoring tertinggi, 9 kelas lainnya yaitu 3 ditinjau ulang kesesuaiannya. Di samping juga
jenis hutan, taman nasional, cagar alam, aspek lainnya seperti potensi fisik oseanografi
kawasan konservasi, taman wisata, dan danau yang pada penelitian ini masih belum
diberikan nilai terendah yaitu satu dipertimbangkan.
Kegiatan pra survei tapak PLTN di
Provinsi NTB dilakukan untuk mendapatkan
daerah interes pada daerah pesisir di Provinsi
NTB. Daerah interes ini secara umum sudah
terbebas dari faktor eksklusi (faktor penolak)
dan sesuai dengan rencana umum tataruang atau
masih dimungkinkannya untuk alokasi ruang
PLTN.
Pemilihan daerah tapak interes untuk
lokasi PLTN sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Kepala Bapeten, didasarkan
pada kriteria umum untuk tahap pra survei yang
antara lain meliputi aspek: kebutuhan pasokan
Gambar 11. Peta Zonasi Wilayah Tambang
air pendingin, jumlah penduduk, jarak industri
NTB
strategis yang menghasilkan bahan berbahaya,
jarak jaringan perpipaan (minyak, dan gas),
PEMBAHASAN
ketersediaan air tanah, jenis tutupan lahan
bukan daerah rawa alamiah /genangan air
Pemodelan Wilayah Potensial Tapak PLTN
sepanjang tahun, jarak terhadap pelabuhan
NTB
udara (bandara) dan pelabuhan laut, jenis area
kawasan lindung (cagar alam, suaka
Analisis regional dalam proses pemilihan tapak
margasatwa, dan cagar budaya), serta jarak
PLTN di NTB telah melalui Multi Kriteria dan
terhadap fasilitas militer terdekat.
SIG walaupun kriteria yang ditinjau belum bisa
IAEA, USNRC dan DOE telah
lengkap karena keterbatasan data spasial. Di
merekomendasikan perencanaan penggunaan
NTB telah diperoleh 6 (enam) lokasi tapak
lahan untuk pemilihan lokasi PLTN sebagai
potensial sepanjang pesisir NTB.
cara yang paling logis untuk memilih lokasi
PLTN, untuk meminimalkan dampak
lingkungan negatif dan untuk membantu dalam
mencapai pembangunan berkelanjutan. Bahkan,
sebagian besar negara di seluruh dunia
bertujuan untuk menjamin keselamatan PLTN
terhadap gempa bumi, banjir dan erosi tanah,
untuk menyediakan kapasitas optimal
pembangkit listrik tenaga nuklir untuk
melindungi lingkungan biofisik dan sosial
ekonomi. Oleh karena itu, untuk membangun
PLTN di wilayah pesisir, semua standar yang
dibutuhkan ditetapkan oleh IAEA dan
BAPETEN harus dipenuhi. Meninjau pedoman
Gambar 12. Peta sebaran Zona Tapak Interes
dan standar ini menunjukkan bahwa dalam
PLTN di NTB proyek-proyek pembangkit listrik tenaga nuklir
yang paling, aspek teknis dan non teknis PLTN
Peta Zona tapak PLTN di NTB yang dihasilkan
harus sesuai dengan rencana penggunaan lahan
masih harus dilakukan pengecekan lapangan
untuk memastikan pemilihan lokasi memenuhi
untuk mendapatkan hasil yang lebih tepat lagi.
persyaratan lingkungan yang
Zona tapak di kecamatan Tanjung, Lombok dipersyaratkan[11,12].
[ 278 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176
Pemilihan tapak yang relevan dengan - Kesesuaian lahan untuk tapak potensial
metode multi kriteria di beberapa negara telah telah diperoleh 6 (enam) lokasi tapak di
dilakukan untuk mendapatkan zona-zona tapak Provinsi NTB.
PLTN. Malaysia dengan program pemilihan - Kegiatan penelitian ini didasarkan hasil
tapaknya berdasarkan peran multi kriteria dan analisis pembobotan parameter
GIS, Malaysia telah cukup memenuhi syarat multikriteria beberapa data yang
untuk mengoperasikan pembangkit listrik dikategorikan sebagai data yang dapat
tenaga nuklir sendiri untuk kebutuhan energi mempengaruhi kelayakan tapak potensial
jangka panjang dalam memenuhi kebutuhan PLTN.
listrik. Tujuh kriteria dipertimbangkan dalam - Parameter multikriteria yang
analisis ini seperti kepadatan penduduk rendah, dipertimbangkan, diantaranya data
daerah perumahan, akses sungai, topografi, tata jaringan jalan, geologi, hidrologi, Human
guna lahan, infrastruktur listrik dan kepemilikan Induced Event, kerawanan bencana,
lahan[13,14,15]. morfologi, tatagunalahan, pemukiman,
Pemilihan tapak PLTN di Yaman, RTRW.
terdapat dua tahap proses seleksi tapak yang
telah dilakukan. Daerah potensial dan tapak
potensial telah dipilih yang memenuhi subset UCAPAN TERIMAKASIH
dari kriteria seleksi yang merupakan sistem
batasan yang terpenting (3 kriteria). Calon tapak Tulisan ini dapat selesai karena keterlibatan
tersebut selanjutnya akan dievaluasi terhadap banyak pihak antara lain pemerintah daerah
kriteria keseluruhan (9) yang sebelumnya telah provinsi NTB yang telah memberikan ijin dan
di ranking oleh ahli, selanjutnya calon tapak menyediakan data yang terkait dengan daerah
akan dipilih dengan menggunakan Analytical penelitian. Semua pihak yang telah membantu
Hierarchy Process Method (AHP). Selanjutnya dalam pengumpulan data. Untuk itu penulis
calon tapak akan melalui pertimbangan mengucapkan terima kasih yang sebesar-
pembobotan kriteria pemilihan tapak yang lebih besarnya.
spesifik melalui putusan ahli akan dipilih tapak
yang lebih baik dan tapak alternative dengan DAFTAR PUSTAKA
menggunakan metode AHP[16,17,18,19].
Tipe atau karakteristik yang sesuai untuk 1. Pusat Pengembangan Energi Nuklir,
zona tapak PLTN adalah yang aman dari faktor Laporan Pra Studi Kelayakan Tapak PLTN
eksternal, seperti kegempaan, kegunungapian, di Nusa Tenggara Barat, Kerjasama
dan lainnya. Kawasan provinsi NTB terletak Pemprov NTB-BATAN, 2017.
dekat dengan pertemuan lempeng dan termasuk 2. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara
wilayah yang mempunyai frekuensi gempa Barat,Peraturan Daerah Provinsi Nusa
bumi dangkal dan besar. Zona tapak PLTN yang Tenggara Barat, No. 3 tahun 2010.
dihasilkan masih pada tahap awal sehingga 3. Pusat Pengembangan Energi Nuklir,
selanjutnya perlu dilakukan evaluasi lanjut Laporan Teknis Survei Pendahuluan Tapak
dengan mempertimbangkan kriteria yang lain. PLTN di Kalimantan (Provinsi Kalimantan
Timur), Jakarta, 2009.
KESIMPULAN 4. IAEA “Site Evaluation for Nuclear
Installations”, Safety Standard Series No.
Berdasarkan hasil analisis multi kriteria NS-R-3, International Atomic Energy
kesesuaian tapak dengan aplikasi SIG di Agency, Vienn, 2003.
Provinsi NTB dapat disimpulkan sebagai 5. IAEA (2015), “Site Survey and Site
berikut: Selection for Nuclear Installations”,
- kawasan yang sesuai untuk tapak potensial Specific Safety Guide” No. SSG-35,
PLTN berhasil ditentukan. International Atomic Energy Agency,
- Pemilihan tapak potensial PLTN yang Vienna, 2015.
diaplikasikan di sepanjang pesisir provinsi 6. BAPETEN. Perka BAPETEN No 5 Tahun
NTB telah dilakukan dengan multi kriteria 2007 tentang Ketentuan Keselamatan
berbasis SIG. Tapak Reaktor Nuklir, Jakarta2007.
[ 279 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176
[ 280 ]