net/publication/334713703
CITATIONS READS
0 831
1 author:
Ardiansyah Ardiansyah
University of Indonesia
26 PUBLICATIONS 26 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Kegiatan Analisis Penilaian Persyaratan Penanggulangan Pencemaran PT. Pelabuhan Ivo Mas Tunggal, Kabupaten Lampung Selatan View project
ANALISIS DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG UNTUK PENGEMBANGAN WISATA DI TAMAN NASIONAL KELIMUTU View project
All content following this page was uploaded by Ardiansyah Ardiansyah on 27 July 2019.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tutupan lahan dapat dilakukan dengan beberapa metode dan pendekatan. Demikian
juga dengan kelas yang digunakan akan sangat tergantung pada tujuan serta tingkat
kedetailan dari analisis yang akan dilakukan. Dalam konteks Indonesia maka digunakan
standar nasional yaitu SNI 764591:2014, standar ini digunakan oleh Badan Informasi
Geospatial dan Lembaga teknis lainnya.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggunakan 23 kelas dimana data
diolah dari citra resolusi sedang Landsat 7 ETM. Struktur klasifikasi 23 kelas ini dibangun
diadopsi (dengan penyesuaian) berdasarkan sistim klasifikasi vegetasi yang telah
dikembangkan oleh negara lain (Amerika Serikat) melalui Standar klasifikasi vegetasi
nasional / National Vegetation Classification Standar (NVCS) yang dikeluarkan oleh
Vegetation sub committee ‐ Federal Geographic Data Committee (FGDC, 1997). Sistem
klasifikasi tersebut dirancang berjenjang membentuk suatu hierarki, dengan tujuan agar
informasi pada peta skala kecil juga terdapat pada peta skala besar .
TNC menggunakan data tutupan lahan dari KLHK dimana data tersebut tersedia
untuk Kalimantan Timur sampai tahun 2017. Adanya kebutuhan data tutupan lahan 2018
1
Laporan Kemajuan Analisis Tutupan Lahan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
dan seterusnya mengharuskan TNC membangun data land‐cover sesuai dengan kelas dan
menggunakan pendekatan yang sama dengan yang digunakan oleh KLHK.
Data tutupan lahan 2018 akan digunakan terkait dengan kegiatan‐kegiatan; (1)
Analisis dan kalkulasi tutupan lahan untuk perhitungan emisi dalam Shared Conservation
Agenda; (2) Data tutupan lahan sawit akan digunakan untuk mitigation tools online,
WebGIS perkebunan dan implementasi mitigation tools pada tingkat konsesi; (3) Data
tutupan lahan hutan tanaman/HTI akan digunakan untuk mitigation tools HTI serta
implementasi mitigasi pada 1‐2 lokasi konsesi; (4) Data digunakan untuk menghitung
deforestasi pada kawasan Perhutanan Sosial, KEE dan kawasan lain dimana TNC bekerja;
(5) Tutupan lahan akan berguna dalam kegiatan land use mapping pada pendekatan
SIGAP dan kampung Iklim.
1.2. Maksud dan Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah tersedianya data tutupan lahan tahun 2018 untuk
wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, data tersebut dibangun menggunakan
pendekatan dan sumberdata yang sama dengan KLHK. Data spatial yang dihasilkan akan
berbentuk data vector sebagai update dari data tutupan lahan 2017.
1.3. Lingkup Kegiatan
Tutupan lahan produk kegiatan ini adalah obyek penutup lahan yang diinterpretasi
dari citra satelit dengan klasifikasi mengikuti klasifikasi peta penutup lahan LHK skala
1:50.000. Penutupan lahan diklasifikasi menjadi 23 kelas, yaitu sebagai berikut:
2
Laporan Kemajuan Analisis Tutupan Lahan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
3
Laporan Kemajuan Analisis Tutupan Lahan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
pada citra menjadi lebih mudah teridentifikasi.
Gambar 1. Contoh perubahan histogram menggunakan filter, sehingga kenampakan antar obyek
menjadi lebih kontras
2.2. Penyusunan Kunci Interpretasi
Langkah selanjutnya adalah dengan membuat kunci interpretasi. Teknik
interpretasi visual atau usaha untuk mengenali obyek melalui gambar, memiliki suatu
kunci tersendiri. Hal ini disebabkan agar sang interpreter mampu mengidentifikasi obyek
dengan benar dan mengurangi kesalahan dalam menginterpretasi. Adapun terdapat 10
kunci dalam proses interpretasi citra satelit secara visual, yakni:
a) Rona
Merupakan tingkat kehitaman atau tingkat kegelapan obyek pada citra/ foto , rona
merupakan tingkatan dari hitam ke putih atau sebaliknya, dengan mata biasa rona
dapat dibedakan menjadi 5 tingkatan putih, kelabu‐putih, kelabu, kelabu hitam dan
hitam.
b) Warna
Merupakan wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spectrum sempit,
lebih sempit dari spectrum tampak, contohnya warna atap pabrik adalah putih,
warna taman adalah hijau, dsb.
c) Bentuk
Merupakan atribut yang jelas sehingga banyak obyek yang dapat dikenali
berdasarkan bentuknya saja, contoh pengenalan obyek berdasarkan bentuk;
Bangunan Gedung: berbentuk I, L, U, tajuk pohon alma: berbentuk bintang, Gunung
berapi: berbentuk kerucut, dsb.
4
Laporan Kemajuan Analisis Tutupan Lahan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
d) Ukuran
Atribut obyek yang berupa panjang (sungai, jalan), luas (lahan), volume, ukuran ini
merupakan fungsi skala. Misalnya ukuran rumah berbeda dengan ukuran
perkantoran, biasanya rumah berukuran lebih kecil dibandingkan dengan bangunan
perkantoran.
e) Tekstur
Frekuensi perubahan rona pada citra/ foto atau pengulangan rona pada kelompok
objek (permukiman) tekstur dinyatakan dengan kasar (hutan) sedang (belukar) halus
(tanaman padi, permukaan air).
f) Pola
Susunan keruangna merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan
manusia dan bagi beberapa objek bentukan alamiah, contoh; pola teratur (tanaman
perkebunan. Pemukiman transmigrasi), pola tidak teratur: tanaman di hutan, jalan
berpola teratur dan lurus berbeda dengan sungai yang berpola tidak teratur atau
perumahan (dibangun oleh pengembang) berpola lebih teratur jika dibandingkan
dengan perumahan diperkampungan.
g) Bayangan
Merupakan kunci pengenalan objek yang penting untuk beberpa jenis objek,
misalnya, untuk membedakan antara pabrik dan pergudangan, dimana pabrik akan
terlihat adanya bayangan cerobong asap sedangkan gudang tidak ada.
h) Situs
Menjelaskan letak objek terhadap objek lain disekitarnya, contoh pohon kopi di
tanah miring, pohon nipah di daerah payau, sekolah dekat lapangan olahraga,
pemukiman akan memanjang di sekitar jalan utama.
i) Assosiasi
Diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lain.
Sehingga asosiasi ini dapat dikenali 2 objek atau lebih secara langsung. Contohnya
stasiun KA, terdapat jalur rel KA.
5
Laporan Kemajuan Analisis Tutupan Lahan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
Tabel 1. Kunci Interpretasi Beberapa kelas tutupan lahan
Jenis Objek
Unsur Interpretasi Berdasarkan Kenampakan Foto Pankromatik Penggunaan
No Lahan
Warna
Rona (SPOT ‐ Bentuk Ukuran Bayangan Tekstur Pola Situs Asosiasi
RGB) Visualisasi
Gawang, Jalan
6
Laporan Kemajuan Analisis Tutupan Lahan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
Jenis Objek
Unsur Interpretasi Berdasarkan Kenampakan Foto Pankromatik Penggunaan
No Lahan
Warna
Rona (SPOT ‐ Bentuk Ukuran Bayangan Tekstur Pola Situs Asosiasi
RGB) Visualisasi
Sepanjang
pinggiran
Warna Bangunan tak
Agak Genteng Tak Menyebar dan sungai,
4 atau Besar ‐ Kasar beraturan Pemukiman
cerah beraturan berkelompok pinggiran
Asbes cakupan luas
jalan, dan
berkelompok
Masih
7
Laporan Kemajuan Analisis Tutupan Lahan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
Jenis Objek
Unsur Interpretasi Berdasarkan Kenampakan Foto Pankromatik Penggunaan
No Lahan
Warna
Rona (SPOT ‐ Bentuk Ukuran Bayangan Tekstur Pola Situs Asosiasi
RGB) Visualisasi
Persegi
panjang Agak
7 Cerah Biru Tua Besar ‐ Memusat Pinggir pantai Pinggir pantai Tambak Garam
dan kotak‐ kasar
kotak
Garis lurus
Tengah area
Abu‐ ditengah‐
Abu Persegi persawahan Pelabuhan
8 Cerah (Warna Besar ‐ Halus Memusat tengah
panjang atau lahan udara
aspal) persegi
kosong
panjang
Persegi
Sungai,
panjang, Garis‐garis
Hijau Mengelompok, Dataran
Agak Muda, kotak‐ tempat
9 Coklat Besar ‐ Halus Menyebar, Rendah, Sawah
Gelap kotak, dan vegetasi
muda Memanjang sekitar
tak tumbuh
permukiman
beraturan
8
View publication stats
Laporan Kemajuan Analisis Tutupan Lahan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
Jenis Objek
Unsur Interpretasi Berdasarkan Kenampakan Foto Pankromatik Penggunaan
No Lahan
Warna
Rona (SPOT ‐ Bentuk Ukuran Bayangan Tekstur Pola Situs Asosiasi
RGB) Visualisasi
Persegi
panjang, Garis‐garis
Cerah, Hijau Mengelompok,
Muda, kotak‐ Sekitar tempat
10 Agak Coklat Besar ‐ Kasar Menyebar, Perkebunan
kotak, dan permukiman vegetasi
Cerag muda Memanjang
tak tumbuh
beraturan
Cerah, Coklat Memanjang Cerah
muda, Dataran Sungai
11 Sangat Krem, dan Besar ‐ Halus Bercabang keseluruhan
rendah (Kering)
Cerah Putih bercabang dan besar
9