1 (2017) 33-41
ABSTRACT
PRE FEASIBILITY ASSESMENT OF SMART OFFSHORE NPP (ONPP) OF GRAVITY
BASED-STRUCTURE TYPE FOR INDONESIA. The SMART ONPP GBS-type is a small power
(100 MWe) pressurized water reactor, and located at offshore site. This technology was
developed based on existing SMART nuclear technology & offshore drilling technology with a
gravity-based type of structure. This is a response to the post-Fukushima accident, Japan
(2011), to improve the safety system, overcome the land limitations, and minimize the public
resistance to NPP cases in the inland. The purpose of this paper is to assess the pre-feasibility
of the implementation of GBS NPP in Indonesia both in terms of technological feasibility and
regulation. The method used is literature review and continued with descriptive analysis. The
result shows that SMART ONPP are worth considering because they offer improved aspects of
safety, offshore tread availability, and better public acceptance. So far, this NPP can not be
implemented in Indonesia because it is hampered by Government Regulation No. 2 year 2014
regarding Licensing of Nuclear Installation Safety and Security which stipulates that site is an
inland location and NPP built in Indonesia should be proven.
Keywords: ONPP, GBS, small reactor, regulation
2017 Jurnal Pengembangan Energi Nuklir. All rights reserved
1.PENDAHULUAN
Anyboby), dan masyarakat lokal yang
Tsunami dan banjir yang merusak dan wilayahnya direncanakan menjadi calon tapak
merendam berbagai infrastruktur, PLTN dengan slogan NIMBY (Not In My
menyebabkan terjadinya kecelakaan PLTN Backyard)[2-5].
Fukushima Daiichi di Jepang pada tahun Meskipun kecelakaan PLTN dapat
2011[1]. Kejadian ini meningkatkan kampanye berdampak buruk pada lingkungan sekitarnya,
penolakan masyarakat terhadap tetapi manfaat PLTN sebagai sumber energi
pendayagunaan PLTN, khususnya oleh bersih tidak dapat dihapuskan dari portofolio
lembaga swadaya masyarakat (LSM) anti kebutuhan energi dunia. Untuk meningkatkan
nuklir dengan slogan BANANA (Build penerimaan masyarakat terhadap kontribusi
Absolutely Nothing Anywhwhere Near PLTN sebagai sumber energi bersih, dampak
*Penulis korespondensi.
E-mail:sahalal@batan.go.id
33
Sahala Lumbanraja, Dharu Dewi - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 19, No. 1, (2017) 33-41
jauh lebih kecil, dan dekomisioning dapat teknologi PLTN SMART kondisi geografis laut,
dilakukan di tempat khusus[5]. Manfaat tapak dan sistem regulasinya.
di lepas pantai adalah reaktor dapat
menggunakan laut sebagai pendingin tak
terbatas (infinite heat sink)[5,24]. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Rekayasa geoteknik merupakan kendala
utama pemanfaatan lingkugan lepas pantai Status teknologi PLTN SMART lepas
sebagai lokasi tapak PLTN lepas pantai. pantai tipe GBS masih dalam fase disain
Beberapa rekayasa geoteknik yang perlu konsep. Informasi berat dari jenis-jenis
diperhatikan, sebagai berikut[25]: bangunan SMART ditunjukkan pada Tabel 2.
Pengembangan permukaan tanah
(seabed) dan investigasi tapak Tabel 2. Berat Komponen Utama Reaktor[13]
Kondisi tanah tidak umum (mis. ada Jenis Bangunan Berat (Ribu Ton)
material karbonat, gas) Bangunan Reaktor 60
bangunan lebih tinggi dari permukaan BangunanPendukung 110
laut (tergantung kedalaman tapak) (auxiliary)
Bangunan lain 75
strukturbangunan lepas pantai akan
Bangunan Turbin generator 140
menghadapi beban lateral (seperti Fasilitas di dalam 12
momen gaya relatif terhadap berat Base mat 12
bangunan) dan beban putar (cyclic Fasilitas lainnya 20
loading). Total berat PLTN SMART 429
standar kode dan teknik berbeda
dengan yang digunakan di darat. Bangunan PLTN SMART lepas pantai
modifikasi desain selama konstruksi mempunyai dimensi panjang 168 m, lebar 168
amat mahal (sulit diprediksi) m dan tinggi 53 m pada kedalaman laut antara
usiastruktur berkisar 25 50 tahun. 30 35 m[11,12]. Kedalaman laut untuk tapak
Bangunan lepas pantai umumnya terbuat sangat tergantung pada massa jenis bangunan
dari beton bertulang karena mempunyai reaktor dan massa jenis air di lokasi tapak.
unjukkerja sangat baik[26], dengan sifat-sifat Tinggi bangunan dari permukaan laut kira-kira
sebagai berikut: 18 m. Kelebihan tinggi bangunan ini
daya tahanan (durability) sangat difungsikan untuk menahan gelombang laut,
tinggi dan tsunami. Bangunan ini juga digunakan
minim pemeliharaan untuk kantor, kamar staff, dan ruang
pergerakan lebih baik ketika struktur pendukung lainya. Umumnya kondisi dasar
diambangkan laut dan kedalaman laut merupakan parameter
cocok untuk lingkungan yang keras, utama pada konstruksi dan instalasi.
seperti daerah gempa Ketinggian bangunan sangat dipengaruhi
mampu menahan beban berat karakteristik fisik pantai, seperti ketinggian
tahan api gelombang, perbedaan pasang surut, dan lain-
tahan korosi lain. Perubahan tinggi dan lebar bangunan
tidak membutuhkan jangkar karena akan mempengaruhi stabilitas bangunan
dimensi luas dan berat sangat besar tersebut. Makin tinggi bangunan akan
sehingga cocok untuk landasan berimplikasi pada penurunan stabilitas. Untuk
lembek dan tidak kuat. menstabilkan operasi, elevasi pusat massa
harus berada diatas elevasi pusat gravitasi.
Dengan menempatkan komponen-komponen
3. METODOLOGI berat di bagian bawah struktur, stabilitas
hidrostatik dapat diperoleh[13,16].
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif yang dilakukan dengan cara
mempelajari berbagai pustaka tentang
perkembangan teknologi lepas pantai,
36
Sahala Lumbanraja, Dharu Dewi - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 19, No. 1, (2017) 33-41
surut, dan tinggi gelombang (baik dalam Reaktor ini mempunyai sistem
keadaan normal maupun ketika terjadi keselamatan pasif dan inheren. Dalam keadaan
tsunami). darurat, sistem keselamatan pasif bekerja
Arus merupakan sumber beban berdasarkan perbedaan tekanan antara
horizontal untuk struktur lepas pantai. Karena tekanan hidrostatik di luar PLTN dan di dalam
efek Bernoulli, arus juga dapat ruangan PLTN (pluar > preaktor). Hal ini dapat
menyebabkan gaya ke atas dan ke bawah pada diperoleh dengan meletakkan PLTN pada
permukaan struktur dan dapat menginduksi kedalaman tertentu, sesuai rumus tekanan
vibrasi struktur bagunan. Arus bertanggung hidrostatik (p = .g.h). Pada PLTN ini, laut
jawab pada pusaran di sekitar struktur, yang merupakan sistem pendingin tak
mana menyebabkan gesekan (scouring) dan terbatas[5,24] dan bekerja secara
erosi tanah. Jenis-jenis arus adalah sirkulasi pasif[11,12]. Dari hasil perhitungan dan
lautan, geostropik, tidal, dorongan angin, dan analisis yang dilakukan oleh Kihwan[11-12],
kerapatan arus (density current). tapak PLTN GBS berada pada kedalaman 30-
Kecepatan arus laut dapat menyebabkan 35 m.
PLTN bergeser dari lokasinya, sehinga faktor Berdasarkan ketinggian tsunami yang
gaya gesek harus diperhitungkan ketika terjadi di Jepang pada tahun 2011 dan tekanan
merancang dasar bangunan PLTN sesuai air laut untuk sistem pendinginan pasif jika
dengan kondisi tapak dasar laut. Agar PLTN terjadi kecelakaan. Dengan menggunakan
tetap di lokasinya, maka gaya gesek statis persamaan shallow water dan teori kekekalan
PLTN (fs) harus lebih besar dari gaya gesek energi, ketinggian gelombang tsunami dapat
kinetiknya (fk), dimana rumusan gaya gesek (f) diperkirakan pada kedalaman laut tertentu,
sebagai berikut, seperti diilustrasikan pada rumus dan Tabel 3
berikut[5,11]:
= (2)
1/3
= [ ] (3)
Dimana, = koefisien gesek
N = gaya normal
dimana: H = tinggi gelombang (m)
Besar gaya normal yang dibutuhkan h = kedalaman laut (m)
PLTN agar tetap dalam keadaan statis/tidak A dan B = lokasi
bergeser atau terkubur sangat dipengaruhi
Tabel 3. Ilustrasi kejadian gempa Jepang pada tahun 2011
oleh struktur tapak dasar laut, dan berbagai dan rencana tapak PLTN SMART
faktor beban lingkungan baik arah horizontal Pusat PLTN
maupun arah vertikal seperti angin, Gempa SMART
gelombang, arus, dan temperatur laut [28,29]. Kedalaman Laut 204 m 30 m
Faktor gempa bumi dan geohazards juga Tinggi Tsunami 6,7 m 10,8 m
menjadi pertimbangan utama. Semua fenomena
ini dapat mempengaruhi integritas Ketinggian bangunan dari permukaan
(kemampuan struktur) selama pengoperasian. laut harus lebih tinggi dari tinggi tsunami yang
Bila gerak orbital gelombang mencapai dasar mungkin terjadi. Pada Tabel 3 ditunjukkan
laut (seabed), maka gerak gelombang ini akan bahwa tinggi tsunami yang akan terjadi pada
mempengaruhi transpor sedimen. Pada kedalaman laut 30 m yaitu setinggi 10,8 m.
perairan dangkal, gelombang dapat Oleh karena itu, ketinggian bangunan
menimbulkan peningkatan tekanan pori pada dirancang lebih dari 20 m dari permukaan laut.
tanah (soil), yang dapat menyebabkan longsor. Hal ini juga memperhitungkan tsunami terjadi
Hal ini akan menyebabkan hilangnya daya saat laut dalam keadaan pasang surut.
dukungan dasar laut pada struktur bangunan Sebagaimana terlihat pada Gambar 3, PLTN
PLTN. Oleh karena itu, akurasi data kondisi SMART GBS yang dikaji memiliki ketinggian
lepas pantai (seperti gelombang, pengaruh 23 m di atas permukaan laut.
beban, laju arus) adalah sangat penting pada Air laut merupakan peredam dampak
penentuan nilai parameternya[30,31,32]. gelombang dan penyerap energi gelombang
gempa yang terjadi. Jika terjadi tsunami, maka
38
Sahala Lumbanraja, Dharu Dewi - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 19, No. 1, (2017) 33-41
sistem keselamatan pasif yang diimplementasi Safety Standards Series No. NS-R-3
pada teknologi PLTN ini akan mendinginkan tentang Site Evaluations for Nuclear
teras reaktor secara alamiah dengan Instalations yang diterbitkan oleh International
memanfaatkan perbedaan tekanan air laut Atomic Energy Agency (IAEA) menyatakan
dengan tekanan di dalam PLTN. Sistem bahwa tapak PLTN dapat berada di darat
pendinginan teras ketika terjadi tsunami tidak maupun di laut[35]. Demikian juga dengan
tergantung pada catu daya listrik. Atomic Energy Atomic Licencing Boards
Malaysia (AELB) pada Regulatory
Requirements for Site Evaluation of Nuclear
Power Plant tidak menyatakan tapak PLTN
harus berada di darat[36]. Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Keselamatan dan Keamanan Instalasi Nuklir
yang termaktub pada pasal 1 menyatakan
bahwa tapak adalah lokasi di daratan yang
dipergunakan untuk pembangunan,
pengoperasian, dan dekomisioning, 1 (satu)
Gambar 4. Peta Tektonik dan Sebaran Pusat Gempa Bumi atau lebih instalasi nuklir beserta sistem
Merusak Di Indonesia Tahun 2015[33].
terkait lainnya [37], sehingga implementasi
PLTN GBS terkendala oleh regulasi ini.
Sedangkan pada pasal 6 menyatakan bahwa
PLTN yang dapat dikonstruksi di Indonesia
harus sudah teruji (yang sudah mendapat
lisensi konstruksi dari negara produsen),
sehingga PLTN GBS belum bisa
diimplementasikan karena belum teruji.
PLTN mengimplementasikan sistem
pertahanan berlapis (defence in depth), sistem
proteksi fisik dan sistem seifgard. Untuk
instalasi nuklir, sistem terbagi atas tiga (3)
zona, yaitu zona vital, zona terlarang, dan zona
peringatan baik di laut maupun di udara
Gambar 5. Karakteristik Kedalaman Laut dan Ketinggian sehingga meminimalisir ancaman terhadap
Daratan Indonesia[34] keberadaannya. Selain sistem zonasi yang
diterapkan PLTN saat ini, PLTN GBS juga
Dari data Gambar 4 dan Gambar 5, laut harus mengadopsi sistem zonasi yang berlaku
Indonesia yang sangat luas merupakan calon di dunia pelayaran dan penerbangan, yaitu
tapak potensial yang sangat signifikan untuk pemanfaatan sistem sonar, dan lampu suar.
dimanfaatkan di masa datang, khususnya laut Eskalasi terorisme yang ada saat ini juga perlu
di antara Sumatera bagian Timur-Jawa bagian diperhitungkan sehingga sistem deteksi dini
Utara, Kalimantan, dan Sulawesi bagian barat dan peringatan dini juga perlu diterapkan
& selatan, tetapi untuk tapak terpilih perlu sehingga resiko yang mungkin terjadi dapat
dilakukan studi kelayakan yang lebih detil. diminimalisir dan dicegah.
Sedangkan laut di bagian barat Sumetera, Tapak di lepas pantai harus berada di
selatan Jawa, laut Sulawesi bagian Timur & daerah yang landai untuk meningkatkan unjuk
Utara, laut di Kepulauan Nusa Tenggara dan kerja dan mengurangi biaya preparasi tapak.
Irian secara umum kurang sesuai karena Tapak yang dekat ke tepi pantai akan
berada di daerah sesar aktif dan kedalaman mengurangi biaya pembangunan jaringan
rata-rata di atas 100 m. Namun demikian transmisi dan transportasi personil. Sistem
masih memungkinkan dilakukan eksplorasi di isolasi digunakan untuk mengurangi
lokasi tertentu untuk mencari calon tapak percepatan dampak gempa dengan
potensial. menyesuaikan berat total PLTN GBS. Isu
proteksi fisik merupakan isu sensitif dari
39
Sahala Lumbanraja, Dharu Dewi - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 19, No. 1, (2017) 33-41
40
Sahala Lumbanraja, Dharu Dewi - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 19, No. 1, (2017) 33-41
41