Data Stekbelenna
Data Stekbelenna
ABSTRACT
IDENTIFICATION OF CHANGES IN LAND USE AROUND CANDIDATE SITE OF NPP
BENGKAYANG DISTRICT, WEST KALIMANTAN. The local government in Bengkayang district,
West Kalimantan has considered the plan to build a Nuclear Power Plant (PLTN) as an option to
increase the supply of electrical energy in the region. Evaluation of existing land use data in
Bengkayang Regency before the PLTN program was built as a database, is one of the
requirements that need to be considered. PLTN construction will change land use and spatial
planning in Bengkayang Regency, West Kalimantan. Land use for nuclear power plants must
meet the requirements to ensure the safety of residents and the surrounding environment. The
method used in this study is based on literature studies by collecting data and related regulations,
and interpretation of Landsat imagery in 2015 and 2019. The study objective was to determine
the database of land use and land use change in Bengkayang Regency, West Kalimantan. The
synergy of collecting land use data between the interpretation of land use data from satellite
imagery data and statistical data will strengthen the analysis of the development impact of land
use change. The results of the study show that the land use around the site at a radius of 1 km is
for residential areas of 53,176 m2, open land 175,021 m2, plantations 2,001,696 m2, land waters
56,718 m2, and sea 953,389 m2. With the presence of NPP’s, the dominant land cover in the form
of plantations will shift to industry. Land use conversion will cause the growth and development of
facilities and infrastructure for offices, housing, education, health, worship, housing, security, and
other supporting facilities. Interpretation of Landsat imagery, showing that land changes between
2015 and 2019 do not show any significant changes in land use.
Keywords: Land use, NPP, Bengkayang, satellite imagery
1. PENDAHULUAN
101
*Penulis korespondensi.
E-mail: mudzi@batan.go.id
Mudjiono, Siti Alimah, dan Heni Susiati - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 22, No. 2, (2020) 101 – 110
di Kalimantan Barat. Sesuai data PLN, lahan setelah dilakukan pemilihan tapak awal
disebutkan bahwa Kalimantan Barat sampai PLTN untuk mendapatkan gambaran
saat ini baru mempunyai daya terpasang sesungguhnya terkait status terkini untuk
sebesar 742 MW dan proyeksi kebutuhan memperkuat keberterimaan tapak potensial
(demand projection) listrik sampai tahun 2027 PLTN dalam evaluasi lebih lanjut[9] [10][11].
sebesar 1.564,570 MW[1]. Masyarakat modern Penggunaan data citra satelit mempunyai
menggunakan energi listrik dalam jumlah besar. keunggulan dalam ketersediaan data spasial
Peningkatan jumlah penduduk dan penggunaan lahan. Data citra satelit digunakan
pembangunan akan meningkatkan penggunaan dalam pemetaan penggunaan lahan sebagai
energi[2]. PLTN dapat menyediakan pasokan database yang harus dipersiapkan dalam
listrik yang andal, dengan emisi karbon yang perencanaan pembangunan PLTN[7]. Di
sangat rendah. samping itu analisis dengan interpretasi
Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat multiyear untuk melihat perubahan
merupakan salah satu wilayah yg telah dikaji perkembangan penggunaan lahan suatu daerah
berdasar aspek keselamatan dan non juga dapat diidentifikasi dengan sistematis dan
keselamatan untuk calon lokasi pembangunan cepat[7][12].
PLTN. Hasil penelitian yang telah dilakukan Tujuan penelitian ini adalah untuk
telah diperoleh 9 tapak terpilih sebagai tapak mengetahui pola penggunaan lahan dan
potensial PLTN di Kalimantan Barat[3][4]. perubahannya sebagai data base dalam
Hasil studi lanjutan, sesuai permintaan persiapan pembangunan PLTN di Kabupaten
BAPPEDA Provinsi Kalimantan Barat dengan Bengkayang, Kalimantan Barat. Identifikasi
surat No. 050/749/SPW-BAPPEDA tahun 2019 penggunaan lahan dan perubahannya dilakukan
diperoleh lokasi calon tapak untuk prototipe dengan interpretasi dari citra satelit resolusi
PLTN di Pantai Gosong dan Pulau Semesa, sedang Landsat ETM 7 tahun 2015 dan 2019.
Desa Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya Selanjutnya perubahan lahan yang diperoleh
Kepulauan, Kabupaten Bengkayang[5]. Salah disinergikan dengan data hasil sensus oleh BPS
satu kegiatan yang telah dilakukan adalah yang dilakukan pada tahun 2014 dan 2015
kajian terkait dampak rencana pembangunan sehingga hasil analisis perubahan penggunaan
PLTN tersebut terhadap pola pemanfaatan lahan akan lebih akurat[[13][14].
lahan ditinjau dari ketersediaan lahan, Setiap tahun penggunaan lahan suatu
disesuaikan dengan rencana tata ruang dalam daerah mengalami perubahan, hal ini bisa
kebutuhan sarana dan prasarana. disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya
Evaluasi penggunaan lahan sangat karena jumlah penduduk yang meningkat,
diperlukan dalam evaluasi tapak PLTN. ataupun telah dilakukan pembangunan di daerah
Perencanaan pembangunan dan pengembangan tersebut. Perubahan penggunaan lahan saat ini
program PLTN memerlukan dukungan data dan sangat didominasi dari dampak akibat kegiatan
informasi kewilayahan (keruangan/ spasial) ulah manusia bila dibandingkan dengan akibat
yang komprehensif dan terbaru. Salah satu faktor alam[15].
informasi yang sangat penting adalah data Analisis perubahan penggunaan lahan
penutupan/penggunaan lahan Kawasan PLTN di dengan data spasial yang bersifat temporal
kabupaten Bengkayang[3][6][7]. Pada waktu sangat bermanfaat, hal ini sangat penting untuk
dilakukan pemilihan tapak PLTN di pesisir mengetahui daerah-daerah yang telah
Kalimantan Barat, data penggunaan lahan masih mengalami perubahan penggunaan lahan dan
menggunakan data tahun 2014[3][4]. Oleh akibatnya[15][16][17], serta faktor penting
karena itu untuk mengetahui perkembangan dalam manajemen penggunaan lahan[18].
perubahan penggunaan lahan saat ini, penelitian Identifikasi penggunaan lahan berbasis spasial
ini sangat diperlukan. Permasalahan lingkungan telah memberi nilai yang akurat dan
dalam pemilihan tapak termasuk juga terkait perkembangan dalam pemanfaatan interpretasi
dengan dampak potensial dari pembangunan dengan penginderaan jauh telah mempermudah
dan pengoperasian PLTN ada kaitannya juga pengguna untuk interpretasi secara
dengan kondisi penggunaan lahan yang akan fotografik[19].
dilakukan evaluasi lebih lanjut[8][9]. Oleh
karena itu identifikasi perubahan penggunaan
102
Mudjiono, Siti Alimah, dan Heni Susiati - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 22, No. 2, (2020) 101 - 110
103
Mudjiono, Siti Alimah, dan Heni Susiati - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 22, No. 2, (2020) 101 – 110
104
Mudjiono, Siti Alimah, dan Heni Susiati - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 22, No. 2, (2020) 101 - 110
berbatasan dengan laut Natuna dan mempunyai Bengkayang[28]. Hal ini diperkuat dengan
Panjang garis pantai sebesar 68,5 km[27]. telah terbitnya Peraturan Daerah Provinsi
Penggunaan lahan wilayah pesisir Kalimantan Barat, Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Kabupaten Bengkayang masih didominasi oleh Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-
hutan mangrove dan diperuntukan sebagai zona Pulau Kecil Provinsi Kalimantan Barat 2018-
Kawasan Ekonomi (Gambar 4)[28][29]. Telah 2038, peruntukan Kawasan pesisir kecamatan
banyak penelitian yang melakukan manfaat Sungai Raya Kepulauan (Gambar 3, 4,dan
potensial ekosistem mangrove sebagai 5)[29][28].
penyimpan karbon dalam rangka mitigasi Perubahan penggunaan lahan di
pemanasan global[30]. Di samping itu juga ada kabupaten secara keseluruhan pada tahun 2014
beberapa wilayah pulau-pulau kecil di sampai 2019, hasil perkembangannya
Kabupaten Bengkayang yang sudah digambarkan pada Gambar 6.
direkomendasikan sebagai wilayah Kawasan
konservasi dan Wisata Alam Laut
Gambar 4. Peta Konservasi Pesisir dan Pulau Kecil Pulau Randayan dan Perairan sekitarnya
Gambar 5a. Peta Alokasi Ruang Pesisir Sekitar Gambar 5b. Peta Alokasi Ruang Pesisir
Tapak PLTN, kecamatan Sungai Raya Sekitar Tapak PLTN, kecamatan Sungai Raya
Kepulauan Bagian Utara29]. Kepulauan Bagian Selatan[29].
105
Mudjiono, Siti Alimah, dan Heni Susiati - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 22, No. 2, (2020) 101 – 110
APL
343,543.21 - - - - - - 0.00 343,543.21
HL
- 35,274.89 0.00 - 0.24 - 15.59 - 35,290.71
HP
- 0.00 66,178.10 - - - - - 66,178.10
HPK
- - - 17,586.53 - - - - 17,586.53
2015 (Ha)
HPT
- 0.24 - - 46,479.17 - - - 46,479.41
CA
- - - - - 816.03 - - 816.03
TN
- 15.59 - - - - 38,303.30 - 38,318.88
Tubuh
Air - - - - - - - 537.77 537.77
Total
343,543.21 35,290.71 66,178.10 17,586.53 46,479.41 816.03 38,318.88 537.77 548,750.64
Keterangan: APL= Area Penggunaan Lain; HL= Hutan Lindung; HP= Hutan Produksi; HPK= Hutan Produksi Konversi; HPT=
Hutan Produksi Terbatas; TN=Taman Nasional.
106
Mudjiono, Siti Alimah, dan Heni Susiati - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 22, No. 2, (2020) 101 - 110
1. Lahan Pertanian
107
Mudjiono, Siti Alimah, dan Heni Susiati - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 22, No. 2, (2020) 101 – 110
diperlukan sebagai database. Program tersebut PLTN. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
tentunya akan merubah fungsi kawasan, yang hasil yang optimal dan efisien dalam
semula kawasan perdesaan yang mempunyai penggunaan lahan. Perencanaan harus
kegiatan utama pertanian, termasuk mengintegrasikan informasi tentang kesesuaian
pengelolaan sumber daya alam dengan susunan lahan, permintaan untuk produk atau
fungsi Kawasan sebagai tempat permukiman penggunaan alternatif, dan peluang untuk
perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, memenuhi permintaan tersebut atas lahan yang
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi, akan tersedia, sekarang dan di masa depan[2].
dimungkinkan berubah menjadi Kawasan
strategis provinsi yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh 5. KESIMPULAN
sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap
ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Rencana Pembangunan prototipe PLTN di
Perubahan peruntukan lahan dari dominan Desa Sungai Raya Kabupaten Bengkayang
perkebunan beralih ke industri akan Kalimantan Barat akan berpengaruh terhadap
menyebabkan tumbuh dan berkembang sarana pemanfaatan lahan. Pendataan terhadap
dan prasarana diantaranya kebutuhan lahan penggunaan lahan dalam persiapan
untuk perkantoran, perumahan, pendidikan, pembangunan PLTN di Kalimantan Barat sangat
kesehatan, peribadatan, pemukiman, keamanan penting diidentifikasi. Penggunaan lahan di
dan sarana pendukung lainnya. Dengan sekitar tapak pada radius 1 km adalah untuk
demikian akan terjadi konversi lahan yang pemukiman penduduk, lahan terbuka,
sangat signifikan dari semula perkebunan dan perkebunan, perairan darat dan laut.
area untuk penggunaan lainnya menjadi sarana Interpretasi citra Landsat, menunjukkan
industri dan sarana pendukung lainnya. perubahan lahan antara tahun 2015 sampai
Antisipasi pemerintah daerah perlu tahun 2019 tidak terlihat adanya menunjukkan
dipersiapkan dalam mengoptimalkan manfaat perubahan penggunaan lahan yang signifikan.
ekonomi yang dapat diambil, khususnya untuk Penggunaan lahan dominan di kabupaten
kesejahteraan masyarakat sekitar calon lokasi Bengkayang adalah perkebunan. Penggunaan
tapak PLTN, dan umumnya masyarakat lahan yang paling banyak mengalami perubahan
Kalimantan Barat. selama periode tahun 2015-2019 adalah hutan.
Penggunaan lahan yang mengalami peningkatan
adalah penggunaan perkebunan kelapa sawit.
Dengan kehadiran PLTN, akan terdapat
konversi pemanfaatan lahan yaitu
menyebabkan tumbuh dan berkembang sarana
dan prasarana untuk perkantoran, perumahan,
pendidikan, kesehatan, peribadatan,
pemukiman, keamanan dan sarana pendukung
lainnya.
108
Mudjiono, Siti Alimah, dan Heni Susiati - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 22, No. 2, (2020) 101 - 110
[2] S. Algohary and A. I. . Aly, “A Proposal for National [17] Y. Setiawan and Y. Kunihiko, “Spatial modeling on
Efficient Land Use Planning for Power Plants in land use change in regional scale of Java Island
Egypt: An Integrated Nuclear Renewable Hybrid based-on biophysical characteristics,” Journal of
Energy System,” Int. J. Currenrt Res., vol. 9, no. Natural Resources and Environmental
07, 2017. Management, Vol. 10, No. 3, pp. 511–523, 2020.
[3] H. Susiati, Y. S.B.S., K. Anzhar, B. Kironi, dan J. [18] R. Adhiatma et al., “Perubahan dan prediksi
Mellawati, “Aplikasi Data Penginderaan Jauh Dan penggunaan / penutupan lahan di Kabupaten
Sig Dalam Pemilihan Tapak Potensial Pltn Lampung Selatan,” Journal of Natural Resources
Kalimantan Barat,” J. Pengemb. Energi Nukl., vol. and Environmental Management vol. 10, no. 2, pp.
17, no. 2, p. 121, 2015. 234–246, 2020.
[4] A. H. Euis Etty Al Hakim, Heni Susiati, Sunarko, [19] V. Y. Maki, “Identifikasi Penggunaan Lahan di
“Analisis Spasial Awal Lokasi Calon Tapak PLTN Kecamatan Kalawat dengan Menggunakan Sistem
di Kalimantan Barat,” in Pros. Semin. Nas. Informasi Geografis Kabupaten Minahasa Utara,”
Infrastruktur Energi Nukl., pp. 173–179, 2019. COCOS J. Ilm. Fak. Pertanian, Univ. Sam Ratulangi,
[5] P. K. S. E. N. BATAN, “Laporan Titik Nol Kalbar.” Vol. 1, No. 4, 2014.
Jakarta, 2019. [20] BAPETEN. Peraturan Kepala Badan Pengawas
[6] NEA. June, 2010. Report on The Survey on Tenaga Nuklir No. 4 Tahun 2018 tentang
Regulation of Site Selection and Preparation. NEA Ketentuan Keselamatan Evaluasi Tapak Instalasi
Commitee on Nuclear Regulatory Activity. Nuklir. Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Jakarta,
[7] S. Heni and H. Subagio, “Aplikasi Penginderaan 2018.
Jauh dalam Pemetaan Penggunaan Lahan Detil [21] IAEA Specific Safety Guide No. SSG-35: Site
Tapak RDE, PUSPIPTEK Serpong,” J. Pengemb. Survey and Site Selection for Nuclear Installations.
Energi Nuklir, Vol. 18, Nomor 2, Desember 2016, International Atomic Energy Agency, Vienna,
vol. 18, no. 751, 2016. 2015.
[8] P. Jacob. March, 2014. Regulatory Guide 4.7: [22] WNA. 2016. World Nuclear Performance Report
General Site Suitability Criteria for Nuclear Power 2016. World Nuclear Association, London.
Stations. United States Nuclear Regulatory [23] Fennovoima Ltd., October, 2008. Environmental
Commission. Impact Assessment Report for a Nuclear Power
[9] B. W. Brook and C. J. A. Bradshaw, “Key Role for Plant. Fennovoima Ltd, Helsinki.
Nuclear Energy in Global Biodiversity [24] M. Mianto, A. Krisnohadi, and J. Gunawan,
Conservation”, Conservation Biology, Vol. 29, no. “Pemetaan Tanah Berdasarkan Kelas Lerengdan
3, pp. 702–712, 2014. Penggunaan Lahan Di Desa Karimunting
[10] A. Mikhalevich, “Development of works on the Kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten
atomic energy using in the Republic of Belarus”, Bengkayang,” J. Sains Mhs. Pertan., vol. Volume 8,
At. Energiya, vol. 78, no. 4, pp. 236–243, 1995. 2019.
[11] K. Saito, “Temporal Change in Radiological [25] R. Idris and Z. Abd. Latif, “GIS multi-criteria for
Environments on Temporal Change in Radiological power plant site selection,” in Proceedings - 2012
Environments in Fukushima”, Journal of Radiation IEEE Control and System Graduate Research
Protection and Research, vol. 44, no. 4, pp. 128– Colloquium, ICSGRC 2012, 2012.
148, 2019. [26] U. E. Yunida. Desember, 2014. Laporan Akhir:
[12] E. Colak, M. Candra, and F. Sunar, “The Use Of Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
Multi-Temporal Sentinel Satelites In The Analysis Kabupaten Bengkayang. Kementrian Pekerjaan
Of Land Cover/ Land Use Changes Caused By The Umum Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak.
Nuclear Power Plant Construction,” in The [27] S. Gatot, “Analisis Pengelolaan Terumbu Karang
International Archives of the Photogrammetry, Pada Kawasan Konservasi Laut Daerah ( KKLD )
Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Pulau Randayan dan Sekitarnya Kabupaten
vol. XLII-3/W8, no. 3-6 September, pp. 491–495, Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat,” in Tesis
2019. Program Magister Ilmu Lingkungan, Universitas
[13] BPS. 2014. Statistik Penggunaan Lahan Kabupaten Diponegoro, Semarang, 2008.
Bengkayang 2014, Katalog: 3, Bengkayang. BPS [28] KEMENKKP RI, Keputusan Menteri Kelautan dan
Kalimantan Barat, Pontianak. Perikanan Republik Indonesia NOMOR
[14] BPS. 2015. Statistik Penggunaan Lahan Kabupaten 90/KEPMEN-KP/2020 Tentang Kawasan
Bengkayang 2015, Katalog: BP., Bengkayang. BPS Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kalimantan Barat, Pontianak. randayan dan Perairan Sekitarnya di Provinsi
[15] Y. Susanti and M. Helmi, “Analisa Perubahan Kalimantan Barat, Kementrian Kelautan dan
Penggunaan Lahan Di Daerah Aliran Sungai Serayu Perikanan, Jakarta, 2019.
Hulu Dengan Pengginderaan Jauh dan Sistem [29] GUBERNUR Kalbar, Peraturan Daerah Provinsi
Informasi Geografis Analysis of Land Use Change Kalimantan Barat No. 1 Tahun 2019, Tentang
in Upper Serayu Watersheds Using Remote Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Kalimantan Barat
Sensing and Geographic Information Systems”, Tahun 2018-2038, Pemerintah Daerah Provinsi
Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 13, No. Kalimantan Barat, Pontianak, 2019.
1, pp. 23-30, 2020. [30] A. Dinilhuda, A. J. I. A. L. I. Akbar, and H. Herawati,
[16] R. Nuraeni, S. Risma, P. Sitorus, and R. Panuju, “Potentials of Mangrove Ecosystem as Storage of
“Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Carbon for Global Warming Mitigation,”
Arahan Penggunaan Lahan Wilayah di Kabupaten BIODIVERSITAS, Vol. 21, Number 11, Novemb.,
Bandung,” Buletin Tanah dan Lahan, Vol. 1, No. 1, vol. 21, no. 11, pp. 5353–5362, 2020.
pp. 79–85, 2017. [31] BPS, Statistik Penggunaan Lahan Kabupaten
109
Mudjiono, Siti Alimah, dan Heni Susiati - Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 22, No. 2, (2020) 101 – 110
110