Anda di halaman 1dari 4

PPKN

Hidup Rukun

Bel waktu istirahat berbunyi. Kerukunan harus saling pengertian.


Murid-murid keluar kelas. Kerukunan mencerminkan keindahan.
Anak-anak perempuan bermain lompat tali. Hidup rukun memerlukan rasa persaudaraan.
Anak laki-laki bermain bola. Hidup rukun menumbuhkan rasa
persahabatan.
Atep dan Togar bermain bersama.
Hidup rukun mempererat persatuan.
Atep dari Jawa Barat.
Hidup rukun menghindari pertengkaran.
Togar dari Medan.
Mereka berasal dari daerah yang berbeda.
Setiap sore Atep dan Togar bermain bola.
Mereka bisa bekerja sama.
Mereka bermain di lapangan.
Mereka akrab bergaul.
Atep selalu menghampiri Togar.
Mereka hidup rukun.
Anak-anak sudah bermain bola di lapangan.
Atep dan Togar bergabung dengan mereka.
Mereka berdua tidak kesulitan dalam
bergaul.
Kerjakan di buku tugasmu.
1. Bagaimana cara bergaul dengan teman?
2. Di mana hidup rukun harus diterapkan?
3. Apa keuntungan hidup rukun?
Matematika
Bilangan
Lambang 75 dibaca tujuh puluh lima. Banyaknya buah lemon ada 95 buah.
Lambang 62 dibacakan enam puluh dua. Buah lemon lebih banyak daripada buah
apel.
Lambang 103 dibaca seratus tiga.
Buah apel lebih sedikit daripada buah
lemon.
Banyaknya buah apel ada 85 buah.
Bilangan yang terdiri dari tiga angka berturut-turut dari kiri memiliki nilai tempat ratusan,
puluhan, dan satuan.
Untuk membandingkan dua bilangan yang digunakan tanda lebih besar (>), lebih kecil (<), atau
sama dengan (=).
Contoh:
Bandingkan bilangan 411 dan 328.
Angka ratusan 4 dan 3 (4 > 3).
Jadi, 411 > 328.
Penjumlahan dua bilangan dibagi menjadi dua bagian.
Penjumlahan bilangan tanpa menyimpan
Contoh :
105 + 130 = 235.
Penjumlahan bilangan dengan menyimpan
Pengurangan dua bilangan dibagi menjadi dua bagian.
Pengurangan bilangan tanpa menyimpan
Contoh :
Jadi, 245 – 115 = 130.
Pengurangan bilangan dengan menyimpan
Contoh :
Pengurangan bilangan dengan menyimpan
Penjumlahan dan pengurangan hubungan berikut ini.
Jika a + b = c, maka c – a = b atau c – b = a
Jika a – b = c, maka a – c = b atau b + c = a
pengerjaan operasi hitung campuran yang urutannya sama dimulai dari operasi hitung yang
pertama (dari kiri).
Bab 2 Pengukuran Waktu
Pukul tiga ditulis 03.00.
Jam yang menggunakan angka untuk menunjukkan waktu disebut jam digital.
Tanda waktu tersebut dibacakan pukul setengah tiga atau pukul dua lebih tiga puluh. Ditulis
02.30.
Tanda waktu tersebut dibacakan pukul setengah tiga
Dari pukul 02.00 hingga 04.00, waktu telah berlalu selama 2 jam.
Jam sebagai alat pengukur waktu
Jam sebagai alat pengukur waktu dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
berkaitan dengan waktu.

Bab 3 Perkalian Bilangan


Perkalian adalah penjumlahan berulang dengan suku yang sama.
Contoh:
2 × 6 = 6 + 6 = 12
3 × 4 = 4 + 4 + 4 = 12
Semua bilangan dikalikan dengan 0 (nol) hasilnya sama dengan 0 (nol).
Semua bilangan dikalikan dengan 1 (satu) hasilnya sama dengan bilangan itu.
Fakta merupakan perkalian dasar bilangan 1 sampai 100.
Dalam bilangan berlaku sifat pertukaran.
a×b=b×a
Perkalian dengan bilangan 2 merupakan penjumlahan dua bilangan yang sama.
Contoh:
2×1=1+1=2
2 × 5 = 5 + 5 = 10
Bab 4 Pembagian Bilangan
pembagian adalah pengurangan yang berulang. Bilangan yang digunakan untuk mengurangi
adalah bilangan pembagi.
Fakta pembagian merupakan dasar pembagian bilangan-bilangan yang lebih besar.
Semua bilangan tidak dapat dibagi dengan nol.
Perkalian suatu bilangan dengan 2 sama dengan menjumlahkan bilangan tersebut dengan
bilangan itu sendiri.
Hasil pembagian oleh bilangan 2 adalah suatu bilangan yang jika dijumlahkan dengan dirinya
sendiri hasilnya adalah bilangan yang dibagi 2 tersebut.
Hubungan antara perkalian dan pembagian adalah sebagai berikut.
Jika a × b = c, maka c : a = b dan c : b = a
Contoh :
6 × . . . . = 24, dapat diubah menjadi 24 : 6 = . . . .
24 – 6 – 6 – 6 – 6 = 0
Ada 4 suku, sehingga 24 : 6 = 4
Jadi, 6 × 4 = 24.
Aturan untuk pengerjaan operasi hitung campuran yang memiliki tingkatan sama, yaitu perkalian
dan pembagian dimulai dari operasi hitung yang pertama (dari kiri).

Anda mungkin juga menyukai