Anda di halaman 1dari 4

NAMA: MUHAMMAD FARHAN DARMAWAN

KELAS: XMM- 1

 Identitas Trigonometri
A.PENGERTIAN
Identitas trigonometri adalah suatu relasi atau kalimat terbuka yang memuat
fungsi-fungsi trigonometri dan yang bernilai benar untuk setiap penggantian
variabel dengan konstanta anggota domain fungsinya. Domainnya sering tidak
dinyatakan secara eksplisit. Jika demikian maka umumnya yang dimaksud
adalah himpunan bilangan real. Namun dalam trigonometri identitas yang
memuat fungsi tangens, kotangens, sekans dan kosekans domain himpunan
bilangan real ini sering menimbulkan masalah ketakhinggaan.  Karena itu maka
dalam hal tersebut, meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit, maka syarat
terjadinya fungsi tersebut merupakan starat yang perlu diperhitungkan.

Kebenaran suatu relasi atau suatu kalimat terbuka sebagai suatu identitas perlu
diverifikasi atau dibuktikan berdasar aturan atau rumus dasar yang
mendahuluinya.

B. MEMBUKTIKAN KEBENARAN IDENTITAS


Ada tiga pilihan pembuktian identitas, yaitu: Menggunakan rumus-rumus atau
identitas-identitas yang telah dibuktikan kebenarannya.
(i)   ruas kiri diubah bentuknya sehingga menjadi tepat sama dengan ruas kanan

(ii)  Ruas kanan diubah bentuknya sehingga menjadi tepat sama dengan ruas kiri.

(iii) Ruas kiri diubah bentuknya menjadi suatu bentuk mlain, ruas kanan diubah
menjadi bentuk lain, sehingga kedua bentuk akhir itu sama.

Dua yang pertama merupakan pilihan utama. Secara umum, yang diubah adalah
biasanya adalah bentuk yang paling kompleks dibuktikan sama dengan bentuk
yang lebih sederhana.

Keberhasilan pembuktian kebenaran suatu identitas memerlukan:


(i)   telah dikuasainya relasi, aturan atau rumus-rumus dasar trigonometri dan
aljabar.
(ii)  Telah dikuasainya proses pemfaktoran, penyederhanaan, operasi pada
bentuk pecahan dan operasi hitung lainnya serta operasi dasar aljabar.
(iii) Pelatihan yang cukup.

Dalam proses pembuktian, selain yang disebutkan pada dua butir pertama di
atas, yang sangat penting diperhatikan ialah bahwa (1) perubahan-perubahan
bentuk yang dilakukan berorientasi pada tujuan (ruas lain yang dituju).
Maksudnya, bentuk-bentuk yang dituju biasanya adalah bentuk atau derajat yang
lebih sederhana dan dapat dikondisikan atau “dipaksakan” adanya, dengan
penyesuaian bentuk-bentuk lainnya dan (2) selain menggunakan hubungan
antara sekans dan tangens, kosekans dan kotangens, fungsi-fungsi tangens,
kotangens, sekans, dan kosekans juga dapat diubah ke fungsi sinus dan atau
kosinus.

C. RUMUS-RUMUS TRIGONOMETRI

I.  RELASI/RUMUS DASAR FUNGSI TRIGONOMETRI


1. RELASI KEBALIKAN RELASI PEMBAGIAN  RELASI “PYTHAGORAS”
2. FUNGSI TRIGONOMETRI SUDUT-SUDUT YANG BERELASI

Kofungsi:          sin(90 – a) = cos a              cos(90 – a) = sin a

                          Tan(90 – a) = cot a              cot(90 – a) = tan a

Sec(90 – a) = csc a              csc(90 – a) = sec a

sin(180 – a)o = sin ao                            sin(180 + a)o = -sin ao

cos(180 – a)o = -cos ao                         cos(180 + a)o = -cos ao


tan(180 – a)o = -tan ao                         tan(180 – a)o = tan ao

sin(360 – a)o = -sin ao                          sin(-ao) = -sin ao

cos(360 – a)o = cos ao                          cos(-ao) = cos ao

tan(360 – a)o = -tan ao                         tan(-ao) = -tan ao

II. RUMUS FUNGSI TRIGONOMETRI DUA SUDUT

1. RUMUS JUMLAH  DAN RUMUS SELISIH


sin(a + b) = sin a cos b + cos a sin b
sin(a – b) = sin a cos b – cos a sin b
cos(a + b) = cos a cos b – sin a sin b
cos(a – b) = cos a cos b + sin a sin b

2. RUMUS SUDUT RANGKAP


sin 2a = 2 sin a cos b
2 2
cos 2a = cos a – sin a
2
2.   = 1 – 2 sin a        
2
    = 2 cos a – 1

III. RUMUS JUMLAH, SELISIH, DAN HASIL KALI FUNGSI SINUS/KOSINUS

1. HASIL KALI SINUS DAN KOSINUS          

2.JUMLAH DAN SELIEIH SUDUT

sin a cos b = 1/2(sin(a + b) + sin(a – b))               sin A + sin B = 2 sin 1/2(A + B)


cos 1/2(A + B)
cos a sin b = 1/2(sin(a – b) – sin(a – b))                sin A – sin B = 2 cos1/2(A – B)
sin1/2 (A – B)
cos a cos b = 1/2(cos(a – b) – cos(a – b))             cos A + cos B = 2 cos 1/2(A + B)
cos 1/2(A – B)
sin a sin b = -1/2(cos(a – b) – sin(a – b))              cos A – cos B = -2 sin 1/2(A – B)
sin 1/2(A – B)

Kesulitan dalam “menghafal rumus” disebabkan semuanya hendak dihafalkan


satu persatu. Untuk memahami hal-hal “serupa tapi tak sama” yang penting
adalah mencari bentuk umum dan perbedaannya.

CONTOH SOAL IDENTITAS TRIGONOMETRI:

1. SOAL-SOAL BERDASAR RELASI/RUMUS DASAR FUNGSI TRIGONOMETRI

Contoh 1:
(Pembuktian dilakukan dengan mengubah bentuk ruas kanan untuk disederhanakan ke
bentuk ruas kiri. Pilihan ini menuju ruas kiri ini terutama karena bentuk ruas kiri lebih
sederhana).
Buktikanlah bahwa sec4q – sec2q = tan4q + tan2q

Bukti:
Alternatif I Dari ruas kiri                                  Alternatif II Dari ruas kanan
Ruas kiri:                                                          Ruas kanan:
sec4q – sec2q                                                     tan4q + tan2q
= sec2q(sec2q – 1)                                             = tan2q(tan2q – 1)
= sec2q x tan2q                                                  = (sec2q – 1) sec2q
= (1 + tan2q) x tan2q                                         = = sec4q – sec2q
= tan2q + tan4q                                                  = ruas kiri (terbukti)
= tan4q – tan2q
= ruas kanan (terbukti)

Anda mungkin juga menyukai