Anda di halaman 1dari 4

Analisis Komponen Neraca

Analisa neraca digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari
suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Analisa neraca dapat dilakukan oleh seorang
profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi
sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan.

A: Analisis Komponen Neraca – Kas (Cash)

Pertama kali yang harus diperhatikan adalah elemen kas. Anda harus memastikan saldo kas
mengalami peningkatan dibanding periode sebelumnya.

Bila saldo kas anda menurun dibanding periode sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan operasional bisnis anda tidak efisien sehingga
menyebabkan biaya operasioal menjadi besar.

Kemungkinan lainnya adalah perusahaan melakukan pembelian aset tetap baru atau jumlah
persediaan besar.

B: Analisis Komponen Neraca – Piutang

Rasio piutang harus lebih kecil dibandingkan total penjualan.

Bila terjadi peningkatan piutang maka rasionya harus semakin menurun terhadap total
penjualan.

Semakin sedikit transaksi piutang maka akan semakin likuid keuangan bisnis anda. Sebab
jumlah dana tunai yang akan digunakan untuk bisnis semakin berlimpah.

Sebaliknya jika rasio penjualan kredit tinggi, maka persediaan dana tunai sedikit sehingga
anda harus bisa memastikan efektifitas bisnis terjaga dengan baik.

Perhatikan rasio  Receivable Day / Turnover Piutang, yaitu waktu yang dibutuhkan piutang


untuk kembali menjadi kas.

Jika rasio rasio Receivable Day / Turnover Piutang semakin kecil maka hal itu menunjukan
waktu untuk merubah piutang menjadi kas semakin pendek, sehingga akan menambah
pemasukan kas lebih cepat.

 
C: Analisis Komponen Neraca – Persediaan

Lakukan pemantauan terhadap persediaan. Berapa persediaan yang layak?

Sehingga tidak akan terjadi peningkatan yang berlebihan atau kekurangan pada persediaan.

Sebab seringkali kita terlalu percaya diri dalam berbisnis dengan asumsi-asumsi tertentu
untuk menginvestasikan dana kita di persediaan.

Seringkali kebijakan itu malah menjadi beban bagi kas perusahaan.

Sebab turnover dari persediaan akan semakin lama, ini berarti dana perusahaan akan tertahan
dan mengganggu penyediaan dana untuk operasional usaha.

Selain itu perputaran persedianaan ini juga menjadi salah satu komponen untuk menilai
efektifitas bisnis yang dijalankan.

D: Analisis Komponen Neraca – Aset Tetap (Fixed Asset)

Pertambahan aset tetap sebaiknya karena kebutuhan bisnis. sehingga bila aset


tetap bertambah, maka pastikan karena produktifitas bisnis naik.

Beberapa tanda naiknya produktifitas bisnis antara lain dengan meningkatnya nilai kas pada
laporan neraca,.

Bukan karena meningkatnya nilai piutang, persediaan turnover-nya semakin cepat, atau 
karena adanya tambahan pembelian aset baru.

Peningkatan aset juga bisa disebabkan karena adanya pengakuan atas :biaya dibayar dimuka.

Komponen ini merupakan bagian kelompok current Asset/Aset Lancar di Laba rugi.

Rekening ini merupakan biaya yang sudah dikeluarkan namun manfaatnya belum dirasakan,
contohnya :  membayar sewa kantor.

Biaya sewa kantor sudah dibayarkan terlebih dahulu.

Namun nilai sewa tersebut tidak bisa langsung diakui sebagai komponen biaya, karena
perusahaan belum merasakan manfaat dari obyek yang disewa.
Sehingga perusahaan akan menganggap pengeluaran kas yang  dilakukan adalah bagian dari
aset yang belum dimanfaatkan.

Biaya sewa akan diakui dan dicatat di laba rugi setiap bulan dengan mengamortisasi biaya
dibayar dimuka tersebut secara periodik.

Contoh lainnya adalah biaya iklan dibayar di muka.

Pembayaran iklan biasanya dilakukan di muka untuk beberapa waktu depan (misalnya untuk
6 bulan ke depan).

E: Analisis Komponen Neraca – Utang (Kewajiban)

Untuk menilai komponen utang ini, anda harus memastikan bahwa utang lancar lebih kecil
dibandingkan dengan aset lancar.

Rasio ini menunjukan tingkat solvabilitas dari bisnis anda semakin baik, karena perusahaan
akan mampu membayar kewajiban lancar dengan aset lancar yang dimiliki.

Perhatikan juga tingkat turnover utang anda semakin naik setia periode.

Hal ini mengindikasikan waktu pembayaran atas utang ke supplier semakin lama.

Sehingga waktu pengelolaan kas perusahaan untuk pengeluaran akan lebih terjaga.

Jadi elemen-elemen Neraca yang bisa menunjukkan efektifitas pengelolaan bisnis dalam
menghasilkan kas antara lain:

Inventory Days,

Receivable Days, dan

Payable Days.

F: Analisis Komponen Neraca – Modal (Ekuitas)

Total modal adalah hasil kalkulasi dari modal disetor, laba ditahan dan laba tahun berjalan.

Sebuah bisnis yang berjalan secara baik maka nilai modal cenderung semakin meningkat dari
waktu ke waktu.
Bagaimana bila terjadi penurunan nilai modal?

Jika terjadi penurunan nilai modal maka pastikan hal itu bukan karena kerugian yang terjadi
karena kinerja bisnis yang tidak baik.

Bila tidak seperti itu maka mengindikasikan bisnis yang dijalankan tidak efisien.

Anda mungkin juga menyukai