Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

ISPA ( INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT )

UPT PUSKESMAS CIMANGGUNG


Jln Raya Simpang Parakanmuncang
CIMANGGUNG-SUMEDANG
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

KERANGKA ACUAN

ISPA ( INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT )

UPT PUSKESMAS CIMANGGUNG

I. PENDAHULUAN
Program pemberantasan penyakit (P2) ISPA membagi dalam 2 golongan yaitu pneumoni
dan bukan pneumonia. ISPA yang berkelanjutan menjadi pneumonia sering terjadi pada
anak-anak terutama bila keadaan kurang gizi, keadaan lingkungan yang kurang hygiene,
risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang,
 beban imunnologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta
tidak tersedianya atau berlebihannya pemakaian antibiotik.
Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan utama di dunia terutama dinegara
 berkembang dan membutuhkan tatalaksana spesifik. Laporan WHO sebanyak 920.136 anak
meninggal karena pneumonia pada tahun 2015 dan merupakan 16% dari seluruh kematian
anak dibawah 5 tahun ( WHO,2016 ).
Di Indonesia, pneumonia masih merupakan masalah besar mengingat angka kematian
akibat penyakit ini masih tinggi. Hasil survey sistem registrasi sampel ( SRS ) oleh balit
 bangkes tahun 2014 menyebutkan proporsi kematian pneumonia pada balita yaitu 9,4%.
Profil kesehatan Indonesia 2015 dilaporkan pnemonia pada balita sebesar 63,45%.
Bersadarkan data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016, lima provinsi yang
mempunyai jumlah temuan kasus pneumonia balita tertinggi adalah Jawa Barat 169.791,
Jawa Timur 90.256, DKI Jakarta 44.967, Banten 24.908, Nusa Tenggara Barat 23.865, dan
Jawa Tengah 20.662. Berdasarkan data di atas Jawa Barat menjadi urutan no pertama yang
mempunyai jumlah temuan kasus pneumonia balita tertinggi.

II. LATAR BELAKANG


Program ISPA adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut dapat terjadi pada saluran
 pernafasan atas dan saluran pernafasan bawah. Sebagian
S ebagian besar penyakit
pen yakit ISPA bersifat ringan
dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Penyebab dari sebagian besar penyakit
ISPA ini adalah virus, penyakit ini dapat ditularkan melalui media air ludah, bersin, udara
 pernafasan yang mengandung
mengandu ng kuman terhirup oleh orang
oran g sehat kesaluran pernafasan.
Pneumonia dapat disebakna oleh virus, bakteri, parasit maupun jamur. Bakteri tersering
 penyebab pneumonia pada balita adalah streptococcus pneumonia dan haemophilus
influenza.
Faktor risiko terjadinya pneumonia dan kematian karena pneumonia adalah malnutrisi,
keadaan yang menyebabkan lemahnya reflek batuk seperti pada penderita celebral palsi dan
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

defisiensi imun kongenital, tidak mendapat asi, tidak mendapat imunisasi serta terpapar
 polusi udara di dalam dan diluar ruangan ( Kim M 2016 ).
Program ISPA yang di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Cimangggung direncanakan,
dilaksanakan, dimonitor dan ditindaklanjuti oleh pemegang program dan sebagai
 penanggung jawab oleh Kepala Puskesmas Cimanggung. Oleh karena itu perlu di lakukan
 program ISPA sebagai salah satu program di wilayah kerja puskesmas cimanggung, untuk
menjadi puskesmas kepercayaan dan kebanggaan masyarakat hidup sehat tahun 2021.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Sebagai Acuan Petugas untuk penatalaksanaan angka kejadian kasus ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Akut) di wilayah kerja Puskesmas Cimanggung.

2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya penatalaksanaan penaggulangan penyakit ISPA
 b. Diketahuinya Faktor resiko Pneumonia
c. Diketahuinya batasan dan definisi penyakit ISPA
d. Diketahuinya cara penularan penyakit ISPA
e. Diketahunya gejala penyakit ISPA

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Evaluasi hasil laporan ISFA Tahun Lalu
2. Analisis data penyebab masalah dan RTL, RUK
3. Membuat Rencana Kegiatan
4. Membuat jadwal kegiatan
5. Melaksanakan Kegiatan
6. Membuat Tindak Lanjut Kegiatan
7. Membuat Evaluasi Hasil Kegiatan
8. Membuat Laporan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


1. Cara Melaksanakan Kegiatan

Secara umum dalam pelaksanaan kegiatan Program ISPA (Infesi Saluran Pernapasan
Akut) adalah dengan melakukan kegiatan didalam gedung puskesmas dan diluar
gedung puskesmas, diantaranya dilakukan pemeriksaan di ruang pelayanan umum
 pada pasien anak dan dewasa juga pemeriksaan pada pasien bayi, balita di KIA.
Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial


Cancel Anytime.

2. Sasaran
 Tercapainya sasaran ISPA
 Tidak Terjadi kematian bayi, balita pada tahun 2021
 Terlaksana kegiatan posyandu sesuai rencana\
 Meningkatkan kapasitas dan kualitas tenaga kesehatan ( dokter, perawat, bidan,
 pengelola pengendalian ISPA ) dalam tatalaksana anak dengan batuk dan atau
kesukaran bernafas.

VI. JADWAL KEGIATAN


 No KEGIATAN BULAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
1 Evaluasi hasil X
laporan ISFA
Tahun Lalu
2 Analisis data X
 penyebab
masalah dan
RTL, RUK
3 Membuat X
Rencana
Kegiatan
4 Membuat jadwal X
kegiatan
5 Melaksanakan X X X X X X X X X X
Kegiatan
6 Membuat Tindak X X X X X X X X X X
Lanjut Kegiatan
7 Membuat X X X X X X X X X X
Evaluasi Hasil
Kegiatan
8 Membuat X
Laporan

VII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan 1 bulan sekali oleh petugas ISPA dan membuat
laporan bulanan oleh petugas ISPA yang ditanda-tangani oleh kepala puskesmas dan
dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang.

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Dilakukan pencatatan dan pelaporan ISPA dari laporan kunjungan bayi, balita dan
dewasa di puskesmas, laporan Bidan Desa, dan laporan Klinik Swasta
2. Dilakukan pelaporan hasil analisis ISPA tiap bulan, data yang dihasilkan dari
Kunjungan pasien, selanjutnya di buat laporan bulanan, di tanda tangani oleh kepala
 puskesmas cimanggung dan di
d i laporkan ke dinas kesehatan kabupaten
k abupaten sumedang.

Anda mungkin juga menyukai