YOS SUDARSO
PADANG
No. Dokumen Terbit Halaman
Pengertian Pemeliharaan alat (water purifier) air minum adalah usaha untuk memperpanjang usia
pakai peralatan water purifier untuk menghasilkan minuman yang berkualitas.
Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam melakukan pemeliharaan alat water purifier
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Yos Sudarso Padang Tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi Rumah Sakit Yos Sudarso Nomor:233/SKEP-A/RSYS/IX/2017
2. Permenkes No. 492/Menkes/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
3. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Kemenkes RI Tahun 2013
4. Keputusan Direktur Rumah sakit Yos Sudarso Padang Tentang Kebijakan
Pelayanan Pencegahan Pengendalian Infeksi Nasokomial (PPI) RS Yos
Sudarso No. 230/SKEP-A/RSYS/VI/2016
Prosedur 3. Pencucian bak orange/bak penampungan air dilakukan oleh Sub.Bag Kesehatan
Lingkungan
- Pencucian bak orange dilakukan sekali dalam seminggu.
- Petugas wajib mandi, keramas dengan menggunakan sabun dan shampo
sebelum melakukan pencucian.
- Pada saat pencucian petugas wajib menggunakan alat pelindung diri seperti
pakaian parasut, masker, tutup kepala dan sarung tangan.
- Petugas wajib mencatat jumlah kubik air sebelum pencucian dan namanya
pada kartu monitoring.
Bulan :
Vol Awal Vol Akhir Petugas Vol AkhirPetugas Vol Akhir Petugas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Bulan :
Pengertian Pemesanan katering makanan adalah suatu proses pemesanan catering makanan di Instalasi Gizi
yang berasal dari dalam dan luar RS Yos Sudarso
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Yos Sudarso Padang Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah
Sakit Yos Sudarso Nomor:233/SKEP-A/RSYS/IX/2017
Prosedur Rincian Tarif Paket Makanan Katering(untuk paket, dikemas menggunakan kotak mika)
1. Paket A : Rp. 19.000
Nasi 1 porsi, lauk hewani 1 potong, sayur 1 porsi, pisang 1 buah
2. Paket B : Rp. 20.000
Nasi 1 porsi, lauk hewani 1 potong, lauk nabati 1 potong, sayur 1 porsi, pisang 1 buah
3. Paket C : Rp. 23.000
Nasi 1 porsi, lauk hewani 1 potong, sop 1 porsi,, sayur 1 porsi, pisang 1 buah
4. Sop 1porsi : Rp. 16.000 (Tanpa nasi)
5. Paket sarapan : Rp. 15.000
6. Ikan/ayam/daging 1 porsi : Rp. 10.000
Langkah-langkah Pemesanan :
1. Keluarga pasien yang dirawat :
1) Informasikan ke pramusaji diruangan rawat inap
2) Pramusaji menawarkan paket yang ada
3) Pramusaji melaporkannya ke Ka. Instalasi Gizi / Pj Pelayanan Gizi / Pj Pengadaan,
Pengolahan dan Pendistribusian Makanan
4) Ka. Instalasi Gizi / Pj Pelayanan Gizi / Pj Pengadaan, Pengolahan dan Pendistribusian
Makanan mengentrikannya ke rincian biaya pasien / membuat kwitansi untuk diserahkan
kekeluarga pasien
2. Dari Luar Rumah Sakit
1) Pada hari kerja dapat menghubungi costumer service RS Yos Sudarso. Sedangkan pada
hari libur menghubungi posko satpam tengah.
2) Petugas costumer service RS Yos Sudarso / Satpam menghubungi dan
menginformasikan ke Instalasi Gizi bahwa ada permintaan catering via aiphone 119.
3) Petugas Instalasi Gizi mengantarkan catering yang dipesan ke costumer service / posko
satpam tengah dan menyerahkan kwitansi pembayarannya.
4) Kemudian costumer / pelanggan membayarnya ke kasir sesuai dengan kwitansi yang
tertera
41/SPO/IG/I/2022 2 1/1
Pengertian Pencatatan suhu kulkas adalah suatu kegiatan pencatatan suhu kulkas meliputi : kulkas
sayur, ikan/ayam, buah dan kulkas daging yang berguna untuk menjaga kualitas dari bahan
makanan yang disimpan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan pencatatan suhu kulkas
Prosedur 1. Pencatatan suhu kulkas dilakukan setiap hari pada pukul 08.00 dan pukul 18.00
2. Pencatatan suhu kulkas pukul 08.00 pada hari biasa dilakukan oleh Ka Instalasi Gizi
sedangkan pada hari libur oleh Petugas masak 2
3. Pencatatan suhu kulkas pukul 18.00 pada hari biasa dilakukan oleh PJ PGRI, sedangkan
pada hari libur oleh petugas masak vip
4. Suhu kulkas dicatat pada blangko pencatatan suhu kulkas harus memperhatikan standar
suhu yang tertera didinding pintu kulkas , disertai dengan paraf dan nama petugas yang
mencatatnya
5. Suhu kulkas daging yang dianjurkan : 0 0 C s/d -10 0 C
6. Suhu kulkas sayur dan buah yang dianjurkan : 10 0 s/d 20 0
7. Suhu kulkas ikan dan ayam dianjurkan : < -200 C
8. Jika ditemukan suhu kulkas tidak sesuai dengan standar yang tertera maka segera
dilaporkan ke bagian IPS dengan melampirkan permintaan service peralatan dan
mengentrikan permintaan service kedalam SIM RS
9. Jika kerusakan kulkas terjadi dihari libur dan petugas IPS tidak ada maka petugas gizi yang
dinas pada saat itu memindahkan bahan makanan kekulkas yang lain atau dengan merebus
bahan yang mudah busuk atau rusak
42/SPO/IG/IX/2017 2 1/1
Pengertian Konsultasii gizi pasen rawat inap adalah suatu proses kegiatan dimana pasien rawat inap
dibantu untukmemecahkan masalah gizi /dietnya oleh Petugas Gizi (Ahli Gizi) sehingga ia
memiliki kebiasaan makan yang baik dalam hidupnya sehari-hari
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan konsultasi gizi pasien rawat
inap
43/SPO/IG/IX/2017 1 1/1
Pengertian Penyuluhan dan konsultasi gizi pasen rawat jalan adalah suatu proses kegiatan dimana pasien
rawat jalan dibantu memecahkan masalah gizi /dietnya oleh Petugas Gizi (Ahli Gizi) sehingga ia
memiliki kebiasaan makan yang baik dalam hidupnya sehari-hari
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penyuluhan dan konsultasi gizi pasien rawat
jalan
Prosedur 1. Pasien datang dengan membawa surat pengantar dari dokter yang berisi nama, umur,
diagnosa dan hasil laboratorium serta diet yang dimintakan oleh dokter atau atas keinginan
sendiri dan mendaftar diloket pendaftaran rawat jalan
2. Pasien diterima oleh petugas rawat jalan untuk dilakukan pengukuran antropometri seperti
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
3. Petugas ruangan menghubungi ahli gizi via aiphone
4. Ahli gizi memperkenalkan diri dan melakukan identifikasi pasien dengan cara menanyakan
nama pasien dan mencocokkannya dengan identitas yang ada pada rekam medis
5. Lakukan asasmen/pengkajian gizi dengan anamnesis riwayat gizi, riwayat personal, melihat
data biokimia, melakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik/klinis pasien
6. Buat kesimpulan diagnosis gizi dari asasmen yang dilakukan
7. Susun rencana terapi, monitoring dan evaluasi terapi yang diberikan
8. Jelaskan pada pasien dan keluarga dengan bantuan materi edukasi (leaflet) tentang jenis
diet, tujuan, kebutuhan kalori dan bahan makanan yang tidak boleh diberikan, contoh menu
dan pembatasan makanan sesuai kebutuhan
9. Motivasi pasien dan keluarga untuk berperan aktif dalam proses edukasi dengan
memberikan kesempatan bertanya dan memberikan pendapat
10.Tanyakan pada pasien dan keluarga apakah ada yang masih ingin ditanyakan
11.Lakukan proses evaluasi terhadap kemampuan pasien dalam menerima materi edukasi
yang telah diberikan
12.Lakukan proses verifikasi pada pasien dan keluarga meliputi kejelasan cara penyampaian
dan materi edukasi termasuk media edukasi/leaflet (bila ada) dengan menanyakan apakah
pasien dan keluarga sudah mengerti edukasi yang diberikan
13.Berikan formulir edukasi untuk ditanda tangani oleh pasien atau keluarga
14.Ucapkan salam
15. Dokumentasikan kegiatan dengan melakukan pencatatan terintegrasi dengan metoda
SOAP pada lembaran integrasi
44/SPO/IG/IX/2017 1 1/1
Pengertian Porsi / takaran adalah ukuran yang diberikan kepada pasien sesuai dengan kebutuhannya
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penyajian makanan pasien dan untuk
perencanaan kebutuhan makanan
Prosedur Isi makanan kedalam alat makan pasien sesuai dengan tabel berikut :
Ukuran S. Vip,
No Jenis BM VIP, Kls 1, III B III A
Brt (gr) URT 2
1 Nasi 200 1 ½ gelas 2 X 200 gr 2 X 200 gr 2 X 200 gr
2 Lauk hewani 50 1 potong 3 X 50 gr 3 X 50 gr 3 X 50 gr
3 Lauk nabati 50 1 potong - 1 X 50 gr 1 X 50 gr
4 Sayur 50 1 mangkok 3 X 50 gr 3 X 50 gr 3 X 50 gr
5 Soup 50 1 mangkok 2 X 50 gr - -
6 Buah 100 1 potong 2 X 100 gr 1 X 100 gr 1X100 gr
7 Snack 200 2 potong 1 X 200 gr 1 X 200 gr -
8 Susu 200 1 gelas 2 X 200 ml - -
9 Teh manis 15 1 gelas 1 X 200 ml 2X200 ml 1X200 ml
(gula pasir)
10 Jus 200 1 gelas 1 X200 ml - -
11 Kacang hijau 25 1 gelas - 1 X 25 gr 1 X 25 gr
45/SPO/IG/IX/2017 2 1/2
Pengertian Asuhan gizi rawat inap adalah serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang
berkesinambungan dimuali dari perencanaan diet hingga evaluasi rencana diet pasien diruang
rawat inap
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan asuhan gizi rawat inap
Prosedur 1. Perawat ruang rawat inap melakukan skrining gizi awal pasien baru 1 x 24 jam dan
mencatatnya hasil skor dalam format skrining awal pada lembaran skrining awal
keperawatan dan melihat kondisi pasien / diagnosa khusus pasien
2. Apabila ditemukan skor penilaian > 2 dan atau pasie dengan kondisi khusus yang
memerlukan penangangan gizi maka dirujuk ke NST ruangan untuk penanganan lebih
lanjut
3. Berdasarkan skrining awal dietisien melakukan pengkajian gizi dengan langkah-langkah :
a. Pengambilan Data
- Membaca buku rekam medik pasien untuk mendapatkan data objektif meliputi
identitaspasien, diagnosamedis, tindakan medis dan hasil pemeriksaan
laboratorium serta obat-obatan yang diberikan
- Mendatangi pasien melakukan anamnesis, untuk mendapatkan data subjektif dan
data riwayat gizi serta data lain yang diperlukan
- Melakukan pengukuran antropometri , yaitu berat badan, tinggi badan, LILA dan
pengukuran antropometri lain yang mungkin diperlukan
b. Melakukan pengkajian (Assesment)
- Melakukan identifikasi masalah berdasarkan data yang sudah didapat, identifikasi
masalah dimulai dari masalah asupan, status gizi dan perubahan fisik atau klinis
serta perubahan laboratorium.
c. Menentukan status gizi
- Status gizi adalah hasil dari pengkajian gizi yang didapat. Status gizi terdiri dari 3 :
Gizi baik / normal apabila ditemukan nilai skor A > 50 % kategori
Gizi kurang / sedang apabila ditemukan nilai skor B > 50 % kategori
Gizi buruk apabila ditemukan nilai skor C > 50 % kategori
d. Apabila ditemukan status gizi kurang dan buruk maka dilakukan pengkajian
(Asesment lanjutan yang lebih mendalam) kemudian tetapkan diagnosis gizi
berdasarkan asesmen lanjutan tersebut
RUMAH SAKIT ASUHAN GIZI RAWAT INAP
YOS SUDARSO
PADANG No. Dokumen Revisi ke Halaman
45/SPO/IG/IX/2017 2 2/2
46/SPO/IG/IX/2017 1 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya mencapai higienis dan sanitasi peralatan
makan pasien dengan penyakit infeksi menular
Prosedur 1. Kumpulkan peralatan makanan yang sudah dipakai dan pisahkan set makan yang
terkontaminasi dengan yang tidak terkontaminasi
2. Bersihkan sisa-sisa makanan yang ada diset makan kemudian buang pada tempat
sampah (sampah plastik pembungkus makanan buang pada tempah sampah an
organik /kering dan sampah bahan makanan dibuang pada tempat sampah
organik/basah)
3. Buat campuran larutan air +5 liter dengan takaran 1 genggam (20 gram) detergen
4. Rendam set makan yang terkontaminasi tersebut sampai terendam semuanya
didalam ember lebih kurang 10 menit
5. Sikat set makan pasien terkontaminasi tadi didalam Waskom, kemudian bilas
dengan air kran mengalir dengan suhu biasa dan rendam kedalam air panas selama
+ 5 menit kemudian dikering
47/SPO/IG/IX/2017 2 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih,
nyaman dan sehat serta bebas dari gangguan serangga yang disebabkan oleh sampah
sehingga penularan infeksi nasokomial yang bersumber dari penanganan sampah dapat
dihindari
48/SPO/IG/IX/2017 1 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Pengertian Pengolahan bahan makanan adalah suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan
mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
Prosedur 1. Sebelum memasuki dapur Instalasi Gizi diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan
dibilas pada air yang mengalir
2. Menggunakan alat pelindung diri seperti korpus dan celemek
3. Mempersiapkan alat-alat untuk pengolahan bahan makanan
4. Lihat daftar menu pada hari tersebut
5. Mengambil bahan makanan yang sudah dipersiapkan untuk dilakukan pengolahan sesuai
dengan menu, standar bumbu, standar resep, standar porsi
6. Lakukan proses pengolahan sesuai dengan menu, bentuk makanan, jenis diet
47/SPO/IG/IX/2017 1 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Pengertian Permintaan makanan pasien adalah serangkaian kegiatan untuk mendapatkan makanan bagi
semua pasien rawat inap sesuai dengan penyakitnya atas anjuran dokter yang merawatnya
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membuat permintaan makanan pasien
rawat inap sehingga tersedianya makanan guna memenuhi kebutuhan gizi
48 /SPO/IG/IX/2017 1 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Pengertian Pemberian makanan pasien diruang rawat inap adalah suatu proses pemberian makanan
untuk pasien rawat inap untuk pemenuhan kebutuhan zat gizi dan mempercepat proses
penyembuhan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemberian makanan pasin diruang rawat
inap untuk menghindari terjadi kesalahan dalam pemberian makanan
49 /SPO/IG/IX/2017 1 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Pengertian Uji cita rasa adalah suatu proses melaksanakan kegiatan menilai cita rasa makanan melalui
warna, rasa, aroma dan tekstur
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan uji cita rasa untuk mengetahui
cita rasa makanan yang disajikan yang berguna untuk meningkatkan selera makan
Hari / Tanggal :
Nama Panelis :
No Nama Makanan Rasa Warna Tekstur Aroma
1
2
1
50 /SPO/IG/IX/2017 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Pengertian Pengolahan bubur saring adalah suatu kegiatan mengubah (memasak) tepung beras menjadi
bubur saring yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengolahan bubur saring yang
berguna untuk mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan, meningkatkan nilai
cerna, meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan penampilan
makanan dan bebas dari organisme dan zat yang berbahaya bagi tubuh
51 /SPO/IG/IX/2017 1 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Pengertian Pengolahan nasi tim adalah suatu kegiatan mengubah (memasak) bubur menjadi nasi tim
yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengolahan nasi tim yang
Tujuan
berguna untuk mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan, meningkatkan nilai
cerna, meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan penampilan
makanan dan bebas dari organisme dan zat yang berbahaya bagi tubuh
52 /SPO/IG/IX/2017 1 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Pengertian Pengolahan bubur adalah suatu kegiatan mengubah (memasak) beras menjadi bubur yang
siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
53 /SPO/IG/IX/2017 1 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Pengertian Pengolahan nasi putih adalah suatu kegiatan mengubah (memasak) beras menjadi nasi yang
siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pengolahan beras menjadi nasi
Tujuan
yang berguna untuk mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan, meningkatkan
nilai cerna, meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan penampilan
makanan dan bebas dari organisme dan zat yang berbahaya bagi tubuh
54 /SPO/IG/IX/2017 2 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Pengertian Pengolahan bahan makanan adalah suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan
mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
Prosedur 1. Sebelum memasuki dapur instalasi gizi petugas diwajibkan melakukan kebersihan tangan
dengan sabun dan air yang mengalir
2. Menggunakan alat pelindung diri seperti korpus dan celemek
3. Mempersiapkan alat-alat untuk pengolahan bahan makanan
4. Lihat daftar menu pada hari tersebut
5. Mengambil bahan makanan yang sudah dipersiapkan untuk dilakukan pengolahan sesuai
dengan menu, standar bumbu, standar resep dan standar porsi
6. Lakukan proses pengolahan sesuai dengan menu, bentuk makanan dan jenis diet
- Merebus, memasak dengan air banyak
- Mengukus, memasak dengan uap air
- Mengetim, memasak dengan alat tim menggunakan uap air
- Memanggang, memasak dengan oven
- Menggoreng, memasak dengan minyak panas
- Menumis, memasak dengan minyak sedikit dan tidak diberi air pada hasil akhirnya
- Mengungkep, memasak dengan sedikit minyak kemudian ditambah dengan air dan
kecap
- Menyemur, memasak dengan minyak kemudian ditambahkan dengan air dan kecap
7. Melaporkan hasil pemasakan dan menempatkan masakan pada wadah /panci yang
ditetapkan dan mengambil sedikit sampel untuk uji cita rasa masakan
8. Menyiapkan/menyajikan diruang pendistribusian
55 /SPO/IG/IX/2017 1 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Pengertian Penggunaan peralatan mesin dan peralatan yang menggunakan tangan adalah suatu kegiatan
yang dilakukan didalam menggunakan peralatan-peralatan yang berkaitan dengan proses
pengolahan makanan
RUMAH SAKIT PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN RUANG DAN PERALATAN INSTALASI GIZI
YOS SUDARSO
PADANG
No. Dokumen Terbit ke Halaman
56 /SPO/IG/IX/2017 1 1/1
Tanggal Terbit
STANDAR Ditetapkan
PROSEDUR Direktur,
OPERASIONAL
Pengertian Pemeliharaan dan perbaikan ruang dan peralatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memelihara dan memperbaiki peralatan-peralatan untuk kegiatan operasional agar tetap
berfungsi dengan baik optimal
Prosedur 1. Pemeliharaan :
a. Alat-alat elektronik seperti kipas angin dan komputer dibersihkan setiap hari dari
debu-debu
Unit Terkait Sub.Bag. Pemeliharaan Sarana