Anda di halaman 1dari 77

Basis Data

(Review)

Cempaka Ananggadipa S, S.Kom


MT
Pengertian Basis Data

– Basis adalah markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.


– Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti
manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan peristiwa,
konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf,
simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Sistem Basis Data

– Sistem basis data adalah kumpulan terorganisasi dari data – data yang saling
berhubungan sedemikian rupa sehingga dapat mudah disimpan, dimanipulasi,
serta dipanggil oleh penggunanya.
Sistem Basis Data

– Basis data juga dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri dari satu
atau lebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap user diberi
wewenang untuk dapat mengakses ( seperti mengubah,menghapus dll.) data
dalam tabel-tabel tersebut.
Fungsi Sistem Basis Data

– Kegunaan atau Fungsi Sistem Basis Data adalah mengatasi masalah-masalah


pemrosesan data yang sering ditemui dengan menggunakan metode
konvensional.
Tujuan Basis Data

– Kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan data (speed)


– Efisiensi ruang penyimpanan (space)
– Mengurangi / menghilangkan redudansi (pengulangan) data
– Keakuratan (Accuracy)
– Pembentukan kode & relasi antar data berdasar aturan / batasan (constraint)
tipe data, domain data, keunikan data, untuk menekan ketidakakuratan saat
entry / penyimpanan data.
– Ketersediaan (Avaibility)
– Pemilahan data yang sifatnya pasif (off-line, distributed) dari database aktif.
Tujuan Basis Data

– Kelengkapan (Completeness)
– Kompleksnya data menyebabkan perubahan struktur database sehingga menjadi
lengkap.
– Keamanan (Security)
– Memberikan keamanan atas hak akses data.
– Pemakaian Bersama (Sharebility)
– Bersifat multiuser.
Komponen Basis Data

– Perangkat keras (hardware)


– Komputer, memori, storage (Harddisk), peripheral, dll.
– Sistem operasi (operating system)
– Program yang menjalankan sistem komputer, mengendalikan resource komputer dan
melakukan berbagai operasi dasar sistem komputer.
– Basis data (database)
– Menyimpan berbagai obyek database (struktur tabel, indeks,dll)
Komponen Basis Data

– Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS)


– Perangkat lunak yang memaintain data dalam jumlah besar.
– Pemakai (user)
– Para pemakai database.
– Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat optional)
– Program lain dalam DBMS.
Pemakai Sistem Basis Data

– Programmer Aplikasi yaitu orang atau pemakai


yang berinteraksi dengan basis data melalui Data
Manipulation Language (DML),
– User Mahir (Casual User) yaitu pemakai yang
berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul
program. Mereka menyatakan query untuk
mengakses data dengan bahasa query yang telah
disediakan oleh suatu DBMS.
Pemakai Sistem Basis Data

– User Umum (End User/ Naïve User) yaitu Pemakai yang berinteraksi dengan
sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen
(executable program) yang telah disediakan sebelumnya.
– User Khusus (Specialized User) yaitu Pemakai yang menulis aplikasi basis data
non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus.
Database Diagram
Model Data

– An abstract view of data that excludes many details that are either too complex
or not of interest to the users
– Terdiri atas konsep logis, seperti obyek atau entitas, propertis nya dan relasi
masing-masing.
– Lebih mudah dimengerti oleh sebagian besar pengguna
Tipe Data Model

– Relational Data Model


– Most commonly used model for traditional applications, and therefore basis for many
commercially successful DBMSs
– Legacy Data Models
– Mostly used in the past, for example Network and Hierarchical Data Models
– Object Data Models
– New paradigm, in response to applications with complex data and the success of
object oriented concepts in software engineering
Relational Data Model

– Model Data Relasional adalah model basis data yang menggunakan tabel dua
dimensi, yang terdiri dari baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah
berkas data.
– Model ini menunjukkan cara mengelola/mengorganisasikan data secara fisik
dalam memory sekunder, yang akan berdampak pula pada bagaimana kita
mengelompokkan data dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam
sistem yang kita buat.
Karakteristik Model Relational

– Baris berisi data tentang entitas.


– Kolom berisi data tentang atribut dari entitas.
– Cell pada tabel memeang sebuah nilai single.
– Semua masukan pada kolom harus jenis yang sama.
– Setiap kolom mempunyai nama yang unik.
– Susunan kolom tidak penting.
– Susunan baris juga tidak penting.
– Tidak boleh ada dua baris yang serupa.
Keuntungan Model Data
Relasional
– Bentuknya sederhana sehingga mudah dalam penggunaannya.
– Mudah melakukan berbagai operasi data (query, update/edit, delete).
Kekurangan Model Relasional

– Kelompok informasi/table yang berbeda harus dihubungkan untuk mengambil


data
– Pengguna lebih sulit implementasinya terutama untuk data dalam jumlah
besar dan tingkat kompleksitasnya tinggi.
– Proses pencarian data lambat, karena beberapa tabel tidak dihubungkan secara
fisik.
Komponen Model Data
Relasional

Entitas
Entitas

– Entitas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam.
– Entitas adalah obyek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari obyek lain.
– Simbol yang digunakan untuk entity adalah persegi panjang
– Contoh : Pada bidang kesehatan Entity adalah Pasien, Dokter, Kamar.
Entity Set

– Entity Set/Kumpulan Entity adalah kumpulan dari entitas sejenis/dalam tipe


sama.
– Entity set dapat berupa:
– Obyek fisik : Entitas yang bersifat fisik. Contoh : rumah, kendaraan, pegawai
– Obyek abstrak : Entitas yang bersifat konsep. Contoh : konsep politik, pekerjaan,
rencana, dll.
Tipe Entitas

– Entitas Kuat
– Entitas mandiri yang keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas lain.
– Entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik disebut identifier (sebuah atribut tunggal atau gabungan
atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain).
– Entitas Lemah/Weak Entity
– Entitas yang keberadaannya bergantung pada keberadaan entitas lain.
– Secara umum, dalam diagram ER entitas lemah memiliki atribut yang berperan sebagai partial identifier
(identifier yang berfungsi secara sebagian)
– Entitas Assosiatif
– Entitas yang terbentuk dari suatu relasi, bisa terjadi jika relasi yang merekatkan dua entitas bersifat banyak ke
banyak.
– Biasanya berasal dari suatu relasi dimana relasi itu memiliki makna mandiri bagi pengguna
Weak Entity

– Weak Entity adalah suatu Entity dimana keberadaan dari entity tersebut
tergantung dari keberadaan entity lain.
– Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationshipnya
disebut Identifying Relationship.
– Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying
Owner
Weak Entity
Komponen Model Data
Relasional

Relasi
Relationship

– Adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas


lainnya
– Simbol yang digunakan adalah bentuk belah ketupat, diamod atau rectangle.
– Contoh :
Relational Key

– Super Key
– Satu atribut/kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel di dalam relasi (satu
atau lebih field yang dapat dipilih untuk membedakan antara 1 record dengan record lainnya).
– Contoh: Untuk tabel MHS di atas, super key-nya:
– NPM
– NAMA (dengan syarat tidak ada nama yang sama)
– ALAMAT (dengan syarat tidak ada alamat yang sama)
– NPM + NAMA
– NPM + ALAMAT
– NAMA + ALAMAT
– NPM + NAMA + ALAMAT
Relational Key

– Candidate key
– Atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik (super key dengan jumlah field yang paling
sedikit)
– Contoh:
– Untuk tabel MHS di atas, maka, candidate key-nya adalah NPM, NAMA dan ALAMAT (karena hanya
terdiri dari 1 field saja)
– Candidat Key pada entitas Anggota
– Nama (jika dijamin tidak ada nama yang sama)
– No Anggota
– Primary key
– Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tupel secara unik dalam relasi
– Maka, primary key yang dipilih adalah NPM (unik, tidak ada NPM yang sama).
Relational Key

– Alternate key
– Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key
– Maka, candidate key-nya NAMA dan ALAMAT
– Foreign key
– Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuah relasi
tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa
Relational Key
Relational Key
Relasional Integrity Rules
– Null
– Nilai suatu atribut yang tidak diketahui dan tidak cocok untuk baris (tuple) tersebut
– Entity Integrity
– Tidak ada satu komponen primary key yang bernilai null.
– Referential Integrity
– Suatu domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan atribut tunggal
pada domain yang bersangkutan.
Komponen Model Data
Relasional

Atribut
Atribut

– Property deskriptif yang dimiliki oleh setiap himpunan entitas


– Sifat atau karakteristik yang digunakan untuk
mendeskripsikan sebuah entitas.
– Kolom pada sebuah relasi (field).
– Contoh :
– Entitas mahasiswa mempunyai atribut NIM, nama, jenis kelamin, tanggal
lahir, dan sejenisnya yang mencirikan bahwa dia mahasiswa. Isi data dari
atribut ini hanya boleh diisi dengan 1 data. Setiap mahasiswa hanya
memiliki 1 NPM, 1 Nama, 1 Alamat.
Jenis-jenis Atribut

– Atribut Tunggal
– Atribut Composite
– Atribut Multivalue
– Atribut Derivative
– Atribut Key
Atribut Tunggal/Simple

– Merupakan atribut yang memiliki nilai pasti dan tidak ganda.


– Memiliki nilai tunggal
– Atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi
– Misalnya :
– Bagi setiap mahasiswa yang di kuliah di satu kampus, mereka hanya memiliki satu
atribut NIM, jenis kelamin, dan sebagainya yang tidak bernilai ganda.
Atribut Composite

– Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang
mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah lagi atau mempunyai sub
attribute.
– Merupakan atribut yang memiliki nilai gabungan dari beberapa atribut lainnya.
– Dapat didekomposisi menjadi beberapa atribut lain
– Misalnya
– Nama bisa terdiri dari nama depan, nama tengah dan nama belakang atau alamat
yang bisa terdiri dari jalan, nomor, kecamatan, kota.
Atribut Composite
Atribut Multivalue

– Merupakan atribut yang memiliki nilai bisa lebih dari satu.


– Memiliki sekelompok nilai untuk setiap instant entity
– Nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai dari
atrribute yang bersangkutan
– Misalnya :
– No handphone yang dimiliki entitas mahasiswa, bisa saja satu mahasiswa memiliki
lebih dari satu no hanphone.
Atribut Multivalue
Atribut Derivatif

– Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut yang
dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu relationship.
– Merupakan atribut yang nilainya dapat diperoleh dari nilai atribut lain.
– Atribut ini dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris putus-putus
– Dihasilkan dari atribut yang lain
– Misalnya :
– Umur bisa menjadi atribut untuk seorang manusia, tetapi umur tersebut hanya dapat
diperoleh, jika terdapat atribut tanggal lahir. Maka, umur adalah derived attribute
yang nilainya bisa didapatkan dari kalkulasi tanggal lahir
Atribut Derivatif
Atribut Key

– Digunakan untuk mengidentifikasi suatu entity secara unik


– Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik.
– Dikatakan unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris data
dengan nilai yang sama
Atribut Key

– Nilai tersebut tidak berubah-ubah, seperti NIM, ID pegawai, dan sejenisnya. Key
attribute juga tidak bisa bernilai NULL.
– Untuk atribut jenis ini, masih ada kemungkinan untuk menjadi composite
attribute. Kemudian, untuk setiap entitas bisa saja memiliki lebih dari satu Key
attribute.
– Contoh :
– Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok lainnya
Attribut dari Relationship
sname

– Relationship dapat memiliki atribut Store Locations


sama seperti tipe entitas.
manager

qty Keeps

pname

Product price

descrip
Komponen Model Data
Relasional

Kardinalitas dan Derajat Relasi


Derajat Relasi

– Menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu relationship


– Merupakan derajat yang menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat
berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
– Terdiri atas :
– Unary Degree (Derajat Satu)
– Binary Degree (Derajat Dua)
– Ternary Degree (Derajat Tiga)
Derajat Relasi

– Unary Degree (Derajat Satu)

– Binary Degree (Derajat Dua)


Derajat Relasi

– Ternary Degree (Derajat Tiga)


Cardinality Ratio Constraint

– Menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entity dengan entity lainnya.


– Jenis :
– One to One (1:1)
– One to many (1:M / Many)
– Many to Many (M:M)
Contoh Kardinalitas

– How many Employees can work in a Department?


– One employee can work in only one department
– How many Employees can be employed by a Department?
– One department can employ many employees
– How many managers can a department have?
– One department can have only one manager
– How many departments can an employee manage?
– One employee can have manage only one department
One to One (1:1)

– Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu


anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
– Contoh :
– Rektor dengan (dan) Universitas dengan relasi memimpin, mahasiswa dengan NIM dengan relasi
memiliki, dll
One to many (1:N)

– Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota
entitas B tetapi tidak sebaliknya.
– Contoh :
– Pembeli dengam Mobil dengan relasi membeli, Dosen dengan Mahasiswa dengan relasi Perwalian, dll
Many to One (N:1)

– Suatu entity A dapat diasosiasikan dengan paling banyak sebuah entity B, tetapi
entity B dapat diasosiasikan dengan sejumlah entity di A.
Many to Many (N:N)

– Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B


dan demikian pula sebaliknya
– Contoh :
– Pegawai dengan Proyek dengan relasi Bekerja pada, Pegawai dengan Bagian dengan relasi Ditugaskan
ke, dll.
Kardinalitas Entitas

– Kardinalitas Entitas adalah penentuan berapa banyak relasi suatu entitas antara
entitas satu dengan yang lainnya.
– Kardinalitas hanya didefinisikan 3 macam :
– 0 - tidak ada
– 1 – satu
– n – banyak
– Untuk menentukan banyaknya sesuai 3 macam di atas harus disesuaikan
dengan aturan bisnis/organisasi/system yang ada atau biasa disebut
SOP(Standart Operating Procedure)
Kardinalitas Atribut

– Kardinalitas pada atribut adalah representasi dari jumlah entitas dalam bentuk
alur data(data flow) yang didefinisikan melalui DFD(Data Flow Diagram).
– Melalui kardinalitas dapat diketahui bahwa setiap atribut mempunyai minimum
kardinalitas yaitu 0 atau 1 dan maksimum kardinalitas yaitu 1 atau banyak.
– Minimum:
0 : Atribut tersebut adalah optional, boleh ada boleh tidak
1 : Atribut tersebut harus ada (Not Null)
– Maksimum:
1 : Atribut Normal
N : Atribut tersebut melakukan pengulangan (repeating), sehingga proses
normalisasi dapat segera dilakukan.
Entity Relationship
Diagram
Entity Relationship Diagram

– Entity Relationship Diagram adalah alat bantu yang dapat digunakan


untuk mendiskripsikan hubungan antara entity beserta atributnya.
– ERD atau Diagram E-R adalah suatu model jaringan yang menggunakan
susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.
– Model jaringan yang menekankan pada struktur – struktur dan relasi
data.
– Didasarkan pada persepsi dari sebuah dunia nyata yang terdiri dari
sekumpulan obyek, disebut entitas dan relasi di antara obyek–obyek
tersebut.
Kegunaan ERD

– Mengkonstruksikan model data konseptual, memodelkan struktur data dan


hubungan antar data dan mengimplementasikan basis data secara logika
maupun secara fisik dengan DBMS (Database Management system).
– Menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan.
– Membantu dalam menjawab persoalan tentang data yang diperlukan dan
bagaimana data tersebut saling berhubungan.
Notasi-notasi Entity Relationship
Diagram
Notasi-notasi Entity Relationship
Diagram
Notasi-notasi Entity Relationship
Diagram
Langkah-langkah Merancang
ERD
– Melakukan Identifikasi dan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.
– Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas.
– Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan
entitas yang ada. Serta menentukan derajat relasi untuk setiap himpunan relasi.
– Melengkapi himpunan entity dan himpunan relasi dengan atribut deskriptif
(non key).
Contoh ERD
Conceptual Data Model
Conceptual Data Model

– Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi
obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan
(relationship) antara entitas-entitas itu.
– CDM memodelkan struktur logis dari keseluruhan aplikasi data, tidak
tergantung pada software atau pertimbangan model struktur data. CDM yang
valid dapat dikonversi ke PDM.
Conceptual Data Model

– Merupakan peta konsep (entitas) dan hubungan antar konsep (entitas)


– Bentuk penggambaran model data selain ER-Diagram (= ER Diagram).
– Menggambarkan hal-hal yang signifikan pada organisasi (entitas) dan
karakteristik dari entitas tersebut (atribut) serta hubungan antar entitas
Conceptual Data Model

– Merupakan peta konsep dan relasinya yang digunakan untuk database.


– Mendeskripsikan semantik dari organisasi dan merepresentasikan seri
dari assertions about its nature.
– Specifically, it describes the things of significance to an organization (entity
classes), about which it is inclined to collect information, and characteristics of
(attributes) and associations between pairs of those things of significance
(relationships).
Manfaat Penggunaan CDM

– Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti,
hubungan, dan batasan-batasan
– Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis.
Langkah Pembuatan CDM

– Pahami terlebih dahulu inti permasalahan dari kasus yang diberikan


– Tentukan entity apa saja yang terlibat.
– Tentukan atribut-atribut data untuk setiap entity berikut tipe datanya.
– Tentukan hubungan/keterkaitan antar tiap entity berikut kardinalitasnya.
– Modelkan Entity dan Relationship
– Cek kebenaran model
– Perbaiki setiap error dan warning
Contoh CDM
Physical Data Model
Physical Data Model

– PDM merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik.
– Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur penyimpanan data
yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya.
Physical Data Model

– Merupakan bentuk akhir ERD yang merupakan penggambaran akan basis data
yang akan digunakan beserta hubungan antara tabel yang satu dengan yang
lain.
– Entitas – entitas yang ada pada PDM pada akhirnya menjadi dasar pembuatan
struktur basis data.
Contoh PDM
Perbedaan CDM dan PDM

– CDM : perancangan basis data yang berdasarkan pengumpulan data dan


analisis.
– PDM : Perancangan database secara fisik

Anda mungkin juga menyukai