Anda di halaman 1dari 7

ASSESMENT PENGGANTI UAS

PUBLIC ACCOUNTING

ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN 2019 - 2020

Disusun Oleh:

Avivah Nurul Friska 1402202123

AK 44 05

Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Telkom
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Tujuan umum laporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan posisi


keuangan neraca, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas laporan
pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan
pemerintah adalah untuk menyajikan akuntaabilitas entitas pelaporan atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya

Laporan pertanggungjawaban keuangan menjadi elemen yang penting untuk


terciptanya pengelolaan sistim yang baik dalam pemerintahan. Salah satu teknik yang
seringkali dipakai menganalisa kinerja pengelolaan keuangan daerah dengan
menggunakan rasio laporan keuangan yang telah disahkan serta di publikasikan dengan
menghitung rasio kemandirian keuangan, rasio efektifitas, rasio efisisensi, dan rasio
pertumbuhan. Hasil dari analisa rasio pada keuangan daerah bisa dijadikan pedoman
guna mengembangkan pengelolaan kerja keuangan daerah dari periode ke periode
berikutnya.

2. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kinerja keuangan daerah pada provinsi Jawa Timur?

3. METODE ANALISIS
Analisis menggunakan 3 rasio yaitu:
 Rasio Kemandirian
 Rasio Efektifitas
 Rasio Pertumbuhan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Analisis Rasio Kemandirian


Rasio kemadirian pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat ditunjukkan
dengan perhitungan dibawah ini:
Tahun 2019 = 34.746,05 / 45.194,73 x 100% = 0,76%
Tahun 2020 = 39.782,73 / 17.281,73 x 100% = 2,30%
Perhitungan menunjukkan rasio kemandirian keuangan pemerintahan Provinsi
Jawa Timur pada tahun 2019 sebesar 0,76%, sedangkan pada tahun 2020 rasio
kemadirian keuangan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah naik menjadi 2,30%.
Kenaikan tingkat rasio kemandirian keuangan pemerintahan Provinsi Jawa Timur
diakibatkan karena jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami kenaikan. Hal
tersebut juga mengakibatkan tingkat kemandirian keuangan pemerintahan Provinsi
Jawa Timur sangat rendah.

2. Analisis Rasio Efektifitas


Rasio efektifitas pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat ditunjukkan dengan
perhitungan dibawah ini:
Tahun 2019 = 18.068,356 / 616,38 x 100% = 2,73%
Tahun 2020 = 18.068,35 / 10.890,22 x 100%= 75,27%
Perhitungan diatas menggambarkan tingkat rasio efektifitas keuangan
pada Pemerintahan Provinsi Jawa Timur pada anggaran 2019 sampai dengan 2020
mengalami kenaikan. Pada tahun 2019 tingkat efektifitas sebesar 2,73% yang berarti
masuk dalam kriteria sangat efektif. Tahun 2020 pemerintah menaikkan target
penerimaan PAD yang harus dicapai menjadi Rp10.890,22 dengan presentase
efektifitas sebesar 75,27% yang berarti masuk dalam kriteria kurang efektif.

3. Analisis Rasio Pertumbuhan


Rasio pertumbuhan PAD pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat ditunjukkan
dengan perhitungan dibawah ini:
Tahun 2019 = 34.746,05 − 34.746,05 – 1 / 34.746,05 – 1 x 100% = 0,43%
Tahun 2020 = 39.782,73 − 39.782,05 – 1 / 39.782,73−1 x 100% = 0,01%
Rasio pertumbuhan PAD mengasilkan arus pertumbuhan PAD Provinsi Jawa
Timur pada tahun 2019 sebesar -0,43% dengan Pendapatan Asli daerah pada saat itu
sebesar Rp 34.746,05. Sedangkan ditahun 2020 tingkat rasio pertumbuhan Pendapatan
Asli Daerah pemerintahan Provinsi Jawa Timur mencapai -0,01% dengan Pendapatan
Asli Daerah pada saat itu sebesar Rp 39.782,73.

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dihasilkan, maka ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut.
1. Kemandirian keuangan pada pemerintahan Provinsi Jawa Timur dari tahun 2019
sampai dengan tahun 2020 masih dalam kategori rendah sekali.
2. Rasio efektifitas keuangan pada pemerintahan Provinsi Jawa Timur
dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 masih dalam kategori tidak efektif.
3. Rasio pertumbuhan keuangan pada pemerintahan Provinsi Jawa Timur cenderung
fluktuatif.

2. DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. (2006). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Erlangga: Jakarta
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba empat: Jakarta.
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi: Yogyakarta
Wahyuni, N. (2012). Analisis Rasio untuk Mengukur Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah
Kota Malang. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi UIN MALIKI: Malang. 1-18.

3. LAMPIRAN
2020
2019

Anda mungkin juga menyukai