Anda di halaman 1dari 20

Rancangan Awal III - 1

RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022


Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN

3.1. Kinerja Keuangan APBKTahun 2012-2017


Kinerja pelaksanaan APBK Aceh Barat meliputi pengelolaan pendapatan
dan belanja. Pendapatan daerah berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah disebutkan bahwa sumber
penerimaan daerah terdiri atas: (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri
dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; (2)
Dana Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak yang
terdiri dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Penghasilan (PPh pasal 25,29
dan 21 ) Sumber Daya Alam (SDA); Dana Alokasi Umum; dan Dana Alokasi
Khusus; dan (3) Kelompok-lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi
Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari ProvinsiPemerintah daerah
lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Dana Bantuan Keuangan.
Sedangkan peneriman pembiayaan bersumber dari penerimaan pembiayaan dan
pengeluaran pembiayaan.
Selama tahun 2012 – 2016, Pagu dan Realisasi APBK Aceh Barat
mengalami peningkatan, yaitu pagu dari Rp. 597.485.037.884,25 menjadi pada
tahun 2016 menjadi Rp. 1.406.174.099.852,29 atau meningkat Rp.
808.689.061.968,04 atau naik mencapai 57,51 persen. Sedangkan realisasi tahun
2012 sebesar Rp. 588.981.727.693,27 menjadi 2016 sebesar Rp.
1.329.717.090.209,53 atau peningkatannya sebesar 55,71 persen.
Sedangkan realisasi rata-rata selama 2012 – 2016 terhadap pagu anggaran
sebesar 93,61 persen.

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal1


Rancangan Awal III - 2
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

Grafik 3.1
Perbandingan Pagu dan Realisasi APBK Aceh Barat Tahun 2012-2016
1,600,000,000,000

1,400,000,000,000

1,200,000,000,000

1,000,000,000,000

800,000,000,000 Pagu
Realisasi
600,000,000,000

400,000,000,000

200,000,000,000

0
2012 2013 2014 2015 2016

Tabel 3.1
Perbandingan Pagu dan Realisasi APBK Aceh Barat Tahun 2012-2016
APBK Pagu Realisasi
Tahun 2012 597.485.037.884,25 588.981.727.693,27
Tahun 2013 750.599.253.573,66 720.457.769.654,52
Tahun 2014 1.053.129.901.763,81 973.174.505.879,04
Tahun 2015 1.251.480.209.153,87 1.123.320.640.321,60
Tahun 2016 1.406.174.099.852,29 1.329.717.090.209,53
Selisih 2016-2012 808.689.061.968,04 740.735.362.516,26
Persentase 57,51% 55,71%

Secara umum kinerja keuangan daerah dari sisi pendapatan, belanja dan
pembiayaan selama pelaksanaan RPJM Tahun 2012-2016 menunjukkan
peningkatan. Hal ini terlihat dalam rentang waktu selama5 tahun (2012-2016)
pendapatan daerah telah mengalami peningkatan sebesar Rp.
706.057.550.817,69,- atau meningkat sebesar 45, 48, belanja pembangunan Rp.
766,020.141.938 atau meningkatkan 42,40 persen sedangkan pembiayaan minus
sebesar Rp. 59,962.591.121 atau rata-rata defisit sebesar 2,16 persen dan masuk
dalam toleransi defisit yaitu paling sebesar 3 persen. Kenaikan paling dominan
disebabkan Dana Otsus yang sejak tahun 2014 masuk ke APBK dan tranfer Dana
Desa sejak tahun 2015.

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal2


Rancangan Awal III - 3
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

Grafik 3.2
Perbandingan Pendapatan dan Belanja 2012-2106 (Realisasi)

2012 2013 2014 2015 2016

PENDAPATAN BELANJA

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal3


Rancangan Awal III - 4
RPJM Kabupaten Aceh Barat
TahunBerbasis
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel, Akuntabel dan Terintegritas 2017-2022
masyarakat

Tabel 3.2
Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2012-2016 (Realisasi)
% Rata-
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-Rata
Rata
PENDAPATAN 588.981.727.693,27 720.457.769.654,52 973.174.505.879,04 1.096.523.414.978,27 1.295.039.278.510,96 934.835.339.343,21 100,00%
PENDAPATAN
24.727.256.869,07 46.928.106.802,78 112.034.104.121,01 130.428.452.038,37 140.556.757.330,99 90.934.935.432,44 9,73%
ASLI DAERAH
DANA
PERIMBANGA 514.963.812.746,00 610.304.629.500,00 646.402.652.274,00 673.694.900.761,00 752.608.323.882,00 639.594.863.832,60 68,42%
N
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
49.290.658.078,20 63.225.033.351,74 214.737.749.484,03 292.400.062.178,90 401.874.197.297,97 204.305.540.078,17 21,85%
DAERAH
YANG SAH
BELANJA 563.696.948.271,12 684.806.015.072,00 906.667.815.660,00 1.123.320.640.321,60 1.329.717.090.209,53 921.641.701.906,85 100,00%
BELANJA
TIDAK 419.011.764.185,12 403.330.253.651,00 434.825.120.415,00 598.871.614.750,35 761.044.224.127,00 523.416.595.425,69 56,79%
LANGSUNG
BELANJA
144.685.184.086,00 281.475.761.421,00 471.842.695.245,00 524.449.025.571,25 568.672.866.082,53 398.225.106.481,16 43,21%
LANGSUNG

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal4


Rancangan Awal III - 5
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

3.2 Pendapatan
Selama lima tahun 2012-2016 Pagu Pendapatan Daerah mengalami
peningkatan dari Rp. 591.654.620.478,09 menjadi Rp.
1.328.002.541.504,78 atau meningkat sebesar 55,45% atau sebesar Rp.
736.347.921.026,69.
Sedangkan untuk Realisasi pendapatan mengalami peningkatan
dari Rp. 588.981.727.693,27 menjadi Rp. 1.295.039,268.510,906 atau
meingkatkan sebesar Rp. 706.057.550.817,69 atau sebesar 54,52 %.
Peningkatan terjadi karena tumbuhan beberapa pendapatan terutama
tranfer Dana Otonomi Khusus pada tahun 2014 ke dalam APBK dan
tranfer Dana Desa pada tahun 2015, namun yang lain juga mengalami
peningkatan, termasuk zakat dari Rp 6,8 M menjadi Rp,12,6 Milyar.

Gambar 3.3
Perbandingan Pendapatan Pagu dan Realisasi Tahun 2012-
2016
1,406,174,099,852.
29

1,329,717,090,209.
53

Pagu
597,485,037,884.2
5 Realisasi

563,696,948,271.1
2

2012 2013 2014 2015 2016

Tabel 3.3
Perbandingan Pendapatan Pagu dan Realisasi Tahun 2012-
2016
Pendapatan Pagu Realisasi
Tahun 2012 591.654.620.478,09 588.981.727.693,27
Tahun 2013 719.484.056.745,35 720.457.769.654,52
Tahun 2014 987.281.287.264,98 973.174.505.879,04
Tahun 2015 1.123.121.406.718,63 1.096.523.414.978,27
Tahun 2016 1.328.002.541.504,78 1.295.039.278.510,96

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal5


Rancangan Awal III - 6
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

Selisih 2016-2012 736.347.921.026,69 706.057.550.817,69


Persentase 55,45% 54,52%

Selama lima tahun mulai 2012-2016 rata-rata Pedapatan


didominasi dana perimbangan sebesar 68,42 persen atau sebesar Rp.
639.594.863.832,60 sedang urutan kedua didominasi oleh lain-lain
pendapatan daerah yang sah sebesar Rp. 21,85 % atau sebesar Rp.
204.305.540.078,24 dan ketiga pendapatan asli daerah sebesar 9,73 % atau
sebesar Rp. 90.934.935,436,04. Sebagai mana dapat dilihat lebih rinci
pada tabel berikut ini

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal6


Rancangan Awal III - 7
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel, Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

Tabel 3.4
Kinerja Anggaran Pendapatan Tahun 2012-2016 (Realisasi)
% Rata-
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-Rata
Rata
PENDAPATAN 588.981.727.693,27 720.457.769.654,52 973.174.505.879,04 1.096.523.414.978,27 1.295.039.278.510,96 934.835.339.343,21 100,00%
PENDAPATAN
24.727.256.869,07 46.928.106.802,78 112.034.104.121,01 130.428.452.038,37 140.556.757.330,99 90.934.935.432,44 9,73%
ASLI DAERAH
Hasil Pajak 6.087.693.450,9 11.494.461.993,0 11.548.102.478,2 15.185.097.404,2 16.213.679.523,0 12.105.806.969,9
1,29%
Daerah 8 0 0 6 8 0
Hasil Retribusi 7.243.203.111,0 19.242.181.321,0 67.004.225.338,0 13.529.349.330,0 6.859.002.548,0 22.775.592.329,6
2,44%
Daerah 0 0 0 0 0 0
Hasil Pengelolaan
2.522.369.293,0 3.375.202.713,1 3.687.870.750,4 4.816.071.999,0 4.785.619.099,2 3.837.426.770,9
Kekayaan Daerah 0,41%
9 3 9 0 1 8
yang Dipisahkan
6.885.650.779,0 7.344.925.207,8 10.661.268.418,9 11.779.883.053,8 12.618.522.797,2 9.858.050.051,3
Zakat 1,05%
0 4 8 9 1 8
Lain-Lain
1.988.340.235,0 5.471.335.567,8 19.132.637.135,3 85.118.050.251,2 100.079.933.363,4 42.358.059.310,5
Pendapatan Asli 4,53%
0 1 4 2 9 7
Daerah yang Sah
DANA
PERIMBANGA 514.963.812.746,00 610.304.629.500,00 646.402.652.274,00 673.694.900.761,00 752.608.323.882,00 639.594.863.832,60 68,42%
N
Bagi Hasil
35.683.505.746,0 33.621.752.500,0 25.293.256.913,0 23.925.620.761,0 22.026.073.759,0 28.110.041.935,8
Pajak/Bagi Hasil 3,01%
0 0 0 0 0 0
Bukan Pajak
Dana Alokasi 440.584.427.000,0 507.582.407.000,0 549.687.325.361,0 565.634.080.000,0 580.525.044.000,0 528.802.656.672,2
56,57%
Umum 0 0 0 0 0 0
Dana Alokasi 38.695.880.000,0 69.100.470.000,0 71.422.070.000,0 84.135.200.000,0 150.057.206.123,0 82.682.165.224,6
8,84%
Khusus 0 0 0 0 0 0
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
49.290.658.078,20 63.225.033.351,74 214.737.749.484,03 292.400.062.178,90 401.874.197.297,97 204.305.540.078,17 21,85%
DAERAH
YANG SAH
988.431.679,9 680.268.731,0 899.950.769,0 1.646.113.879,0 25.541.231.632,7 5.951.199.338,3
Pendapatan Hibah 0,64%
8 0 0 0 1 4

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal7


Rancangan Awal III - 8
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel, Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

% Rata-
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-Rata
Rata
Dana Bagi Hasil
Pajak Dari
11.822.683.918,2 12.239.680.620,7 13.151.585.128,0 22.193.490.861,9 27.742.757.279,2 17.430.039.561,6
Provinsi dan 1,86%
2 4 3 0 6 3
Pemerintah
Daerah Lainnya
Dana Penyesuaian
30.363.562.000,0 40.305.084.000,0 74.293.565.000,0 143.112.674.000,0 228.562.863.000,0 103.327.549.600,0
dan Otonomi 11,05%
0 0 0 0 0 0
Khusus
Bantuan
Keuangan Dari
6.115.980.480,0 10.000.000.000,0 126.392.648.587,0 125.447.783.438,0 120.027.345.386,0 77.596.751.578,2
Provinsi atau 8,30%
0 0 0 0 0 0
Pemerintah
Daerah Lainnya

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal8


Rancangan Awal III - 9
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

3.3 Belanja
Selama Tahun 2012 – 2016 Belanja juga mengalami peningkatan untuk Pagu
belanja dari Tahun 2012 Rp. 597.485.037.884,25 Menjadi Rp .
1.406.174.099.852,29 pada tahu 2016 atau mengalami peningkatan sebesar
Rp.57,51% atau sebesar Rp.808.689.061.968,04 sedangkan untuk Realisasi
Belanja dari Rp. 563.696.948,271 menjadi Rp. 1,329.717.090.210 atau meningkat
Rp. 766.020.141.938,- atau meningkat sebesar 57,61 %.

Tabel 3.5
Perbandingan Pagu dan Realisasi Belanja Tahun 2012-2016
Belanja Pagu Realisasi
Tahun 2012 597.485.037.884,25 563.696.948.271,12
Tahun 2013 750.599.253.573,66 684.806.015.072,00
Tahun 2014 1.053.129.901.763,81 906.667.815.660,00
Tahun 2015 1.251.480.209.153,87 1.123.320.640.321,60
Tahun 2016 1.406.174.099.852,29 1.329.717.090.209,53
Selisih 2016-2012 808.689.061.968,04 766.020.141.938,41
Persentase 57,51% 57,61%

Gambar 3.4
Perbandingan Pagu dan Realisasi Belanja Daerah Tahun 2012-2016
1,406,174,099,852.
29
1,329,717,090,209.53

Pagu
597,485,037,884.2
5 Realisasi

563,696,948,271.12

2012 2013 2014 2015 2016

Perbandingan belanja langsung dan belanja tidak langsung rata-rata selama


tahun 2012 – 2016 sebesar Rp. 398.225.106.481 atau sebesar 43,21 persen
sedangkan Belanda Tidak Langsung Rp. 523.416.595,426 atau 56,79%.

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka PendanaanHal9


Rancangan Awal III - 10
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

Tabel 3.6
Perbandingan Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung
Tahun 2012-2016 (Realisasi)
No Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
% % % % %
A Belanja Tidak Langsung 74,3 58,90 47,9 53,3 57,2
3 6 1 3
B Belanja Langsung 25,6 41,1 52,0 46,6 42,7
7 0 4 9 7
C Total Realisasi ( A + B ) 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
0 0 0 0 0

Dari tabel diatas Belanja Tidak Langsung pada 2012 sebesar Rp.
419.011.764.185,- atau 74,33 dari belanja seluruhnya, dan ini dapat ditekan pada
tahun 2014 menjadi Rp. 403.330.253.651 atau 47,96 persen, namun pada tahun
2015 dan 2016 mengalami kenaikan dikarena salah satu tranfer dana desa
dimasukan kedalam Belanja Bantuan Keuangan yang bagian dari Belanja Tidak
Langsung.
Dalam kurun waktu lima tahun, realisasi belanja daerah terhadap anggaran
berkisar antara 91,20 persen. Data 5 tahun terakhir menunjukkan penyerapan
realisasi belanja pegawai tidak langsung terus mengalami penurunan yaitu dari
63,96 % pada tahun 2012 menjadi 35,91 % pada tahun 2016.
Secara proporsional komposisi belanja langsung terhadap belanja total terus
mengalami peningkatan dibanding dari tahun sebelumnya. Tahun 2014 - 2015,
proporsi belanja tidak langsung kembali meningkat dibandingkan dengan belanja
langsung. Hal ini disebabkan oleh alokasi belanja desa yang penempatannya di
belanja tidak langsung, yaitu pada belanja bantuan keuangan. Selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 3.6.

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka PendanaanHal10


Rancangan Awal III - 11
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel, Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

Tabel 3.7
Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012-2016
% Rata-
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-Rata
Rata
BELANJA 563.696.948.271,12 684.806.015.072,00 906.667.815.660,00 1.123.320.640.321,60 1.329.717.090.209,53 921.641.701.906,85 100,00%
BELANJA TIDAK
419.011.764.185,12 403.330.253.651,00 434.825.120.415,00 598.871.614.750,35 761.044.224.127,00 523.416.595.425,69 56,79%
LANGSUNG
369.758.644.948, 387.817.118.896, 420.221.452.008, 448.136.977.221, 478.679.456.806, 420.922.729.975,
Belanja Pegawai 45,67%
00 00 00 35 00 87
16.566.704.098, 2.461.423.692,0 3.904.779.000,0 5.442.943.815, 26.416.837.500, 10.958.537.621,
Belanja Hibah 1,19%
00 0 0 00 00 00
2.677.766.000,0 6.760.562.000,0 7.045.410.000,0 2.042.600.000, 1.279.800.000, 3.961.227.600,0
Belanja Bantuan Sosial 0,43%
0 0 0 00 00 0
Belanja Bantuan
Keuangan Kepada
29.983.589.163, 5.945.236.063,0 3.631.194.507,0 142.284.606.214, 254.668.129.821, 87.302.551.153,
Provinsi/Kabupaten/Kot 9,47%
00 0 0 00 00 60
a, Pemerintahan Desa
dan Partai Politik
25.059.976,1 345.913.000,0 22.284.900,0 964.487.500,0 271.549.075,2
Belanja Tidak Terduga - 0,03%
2 0 0 0 2
BELANJA
144.685.184.086,00 281.475.761.421,00 471.842.695.245,00 524.449.025.571,25 568.672.866.082,53 398.225.106.481,16 43,21%
LANGSUNG
29.199.923.910, 66.071.927.589, 45.431.776.967, 33.700.937.081, 32.277.419.594, 41.336.397.028,
Belanja Pegawai 4,49%
00 00 00 00 00 20
Belanja Barang dan 60.897.349.629, 92.079.331.915, 197.765.553.872, 218.927.123.717, 237.950.668.817, 161.524.005.590,
17,53%
Jasa 00 00 00 00 00 00

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal11


Rancangan Awal III - 12
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

b. Analisis Proporsi Belanja untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur


Realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur di Kabupaten Aceh
Barat terus mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. Tahun 2012,
belanja kebutuhan aparatur berjumlah Rp.398,958,568,858.00, Tahun 2013
jumlah ini meningkat sebesar Rp. 453,889,046,485.00 atau menjadi Rp.
465,653,228,975.00. Tahun 2014, realisasi belanja terus meningkat dan mencapai
Rp. 481,837,914,302.35hingga tahun 2015 sedangkan tahun 2016 meningkat lagi
sebesar Rp. 510.956.876.400.
Jika ditinjau dari besarnya proporsi belanja kebutuhan aparatur
terhadap total pengeluaran daerah selama tahun 2012 hingga tahun 2016
terlihat bahwa persentase belanja aparatur dalam lima tahun tersebut terus
mengalami penurunan. Tahun 2012, persentase belanja aparatur sebesar
70,78 dan terus turun hingga 66,28 persen di tahun 2013 dan pada tahun
2014 menjadi atau sebesar 51,36 persen dan 2016 menjadi 38,43. Dengan
kata lain dalam rentang waktu lima tahun belanja kebutuhan aparatur ini
telah dilakukan efisiensi sebesar 32,35 persen.

Tabel 3.8
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Aceh Barat
Total belanja untuk Total pengeluaran
pemenuhan (Belanja +
Prosentase
N Uraia kebutuhan aparatur Pembiayaan
o n (Rp) Pengeluaran) Rp
(a) / (b) x
(a) (b)
100%
1 2012 398,958,568,858.00 563,696,948,271.12 70.78
2 2013 453,889,046,485.00 684,806,015,072.00 66.28
3 2014 465,653,228,975.00 906,667,815,660.00 51.36
4 2015 481,837,914,302.35 1,125,019,398,621.60 42.83
5 2016 510.956.876.400. 1.329.717.090.209,53 38,43
Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, 2017

c. Analisis Belanja Periodik dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan


Mengikat serta Prioritas Utama

Realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk


menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan
yang tidak dapat dihindari atau harus dibayarkan dalam suatu tahun
anggaran. Jumlah pengeluaran wajib dan mengikat pada tahun 2012

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal12


Rancangan Awal III - 13
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

berjumlah Rp.280.291.545.983 dan jumlah ini menurun sebesar 44,08


persen dibandingkan tahun 2011. Selanjutnya, Angka ini mengalami
peningkatan masing-masing sebesar 7,16 persen di tahun 2013 dan 25,96
persen di tahun 2014 yang mencapai Rp.378.318.847.825. Tahun
berikutnya, jumlah pengeluaran ini hanya sebesar 1,7 persen saja atau
sejumlah Rp.385.090.596,35
Jika ditinjau rata-rata pertumbuhan dalam 4 tahun terakhir ini
(2012 hingga 2015), pertumbuhan terbesar berasal dari belanja jasa kantor
sebesar 132,63 persen per tahun yang diikuti oleh belanja sewa
perlengkapan dan peralatan kantor sebesar 37,02 persen. Belanja Tidak
langsung mengalami penurunan dibandingkan 3 (tiga) tahun pertama
(2010-2011) pelaksanaan RPJMD kabupaten dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 6,77 persen atau menurun sebesar 2,71 persen,
sedangkan belanja langsung mengalami peningkatan yang sangat
signifikan dari kondisi minus menjadi 119,34 persen.

3.1.1. Analisis Pembiayaan Daerah


Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh
kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap
surplus/defisit belanja daerah.

A. Analisis Sumber Penutup Defisit Riil


Defisit riil tidak terjadi dalam setiap tahun di Kabupaten Aceh Barat.
Tahun 2012 defisit riil berjumlah Rp.25.284.779.422,15 dan jumlah ini terus
meningkat dalam 2 (dua) tahun berikutnya yaitu Rp. 35.651.754.582,52 pada
tahun 2014 dan 2015 menjadi Rp.66.506.690.219,04, sedangkan tahun 2015
defisit anggaran Kabupaten Aceh Barat berada dalam posisi minus yaitu sejumlah
Rp. 28.495.983.643,33.
Defisit riil Kabupaten Aceh Barat Tahun 2012 ditutup oleh realisasi
penerimaaan pembiayaaan sebesar Rp. 5.830.417.406,16 yang berasal dari sisa
lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun 2011 sebesar Rp. 8.884.145.862,82.
Sedangkan tahun 2015, defisit riil yang terjadi ditutup oleh realisasi penerimaan
pembiayaan sebesar Rp.130.661.700.990,84 yang semuanya berasal dari sisa lebih
perhitungan anggaran (SiLPA) tahun anggaran 2014 sebesar Rp.
130.067.571.135,24. Sedangkan untuk Tahun 2016 ditutup oleh Silpa sebesar Rp.
102.165.717.348, secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal13


Rancangan Awal III - 14
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel, Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

Tabel 3.9
Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Aceh Barat
2012 2013 2014 2015 2016
No, Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Realisasi
588.981.72 720.457.7 973.174.5 1.096.523.414.97 1.295.039.278.5
1 Pendapatan
7.693 69.673 05.879 8 11
Daerah
Dikurangi
realisasi:
563.696.94 684.806.0 906.667.8 1.123.320.640.32 1.329.717.090.2
2 Belanja Daerah
8.271 15.072 15.660 2 10
Pengeluaran
1.698.758.30 23.994.158.7
3 Pembiayaan
- - - 0 33
Daerah
25.284.77 35.651.7 66.506.6 - -
A Surplus/(Defisit)
9.422 54.601 90.219 28.495.983.643 34.677.811.699
Ditutup oleh
realisasi 5.830.41 30.196.8 63.560.8 130.661.700.99 102.165.717.3
Penerimaan 7.406 59.916 80.916 1 48
Pembiayaan:
4 Sisa Lebih 5.830.41 30.196.8 63.560.8 130.067.571.13 102.165.717.3
Perhitungan 7.406 59.916 80.916 5 48
Anggaran (SiLPA)
Tahun Anggaran

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal14


Rancangan Awal III - 15
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel, Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

2012 2013 2014 2015 2016


No, Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
sebelumnya
Pencairan Dana
5 -
Cadangan - - - -
Hasil Penjualan
6 Kekayaan Daerah -
- - - -
Yang di Pisahkan
Penerimaan 594.129.85
7
Pinjaman Daerah - - - 6 -
Penerimaan
Kembali
8 -
Pemberian - - - -
Pinjaman Daerah
Penerimaan
9 -
Piutang Daerah - - - -
Total Realisasi
Penerimaan 5.830.41 30.196.8 63.560.8 130.661.700.99 102.165.717.3
B
Pembiayaan 7.406 59.916 80.916 1 48
Daerah
Sisa lebih
pembiayaan 31.115.19 65.848.6 130.067.5 102.165.717.34 43.493.746.9
anggaran tahun 6.828 14.517 71.135 8 16
berkenaan

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal15


Rancangan Awal III - 16
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel, Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, 2017

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal16


Rancangan Awal III - 17
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Tahun 2017-2022


Berdasarkan hasil analisis, arah kebijakan keuangan daerah
Pemerintah Kabuaten Aceh Barat memiliki skala perioritas untuk
memenuhi visi misi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih yaitu Tewujudnya
Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang
Transparan, Kredibel, Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat
Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam rangka
mensukseskan visi dan misi Bupati untuk pembangunan Kabupaten Aceh
Barat adalah perlunya dukungan keuangan daerah yang sehat. Dengan
pengelolaan Keuangan Daerah yang memenuhi unsur transparansi, efisien
dan efektif dibutuhkan suatu kebijakan keuangan yang tepat sehingga
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan dapat dicapai
sesuai dengan harapan.
Kebijakan Keuangan Daerah merupakan suatu tindakan pengelolaan
pendapatan dan belanja Daerah dalam rangka mendukung berbagai kebijakan
Pemerintah. Pengelolaan Keuangan Daerah dilaksanakan dalam suatu sistem
terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD dengan mengacu kepada penyusunan
anggaran berbasis kinerja berdasarkan Peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Ruang lingkup pengelolaan Keuangan Daerah meliputi:
1. Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi serta melakukan
pinjaman;
2. Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan,
melaksanakan pembangunan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga;
3. Pengelolaan pendapatan daerah;
4. Pengelolaan belanja daerah;
5. Pengelolaan pembiayaan daerah yang meliputi aspek kekayaan daerah
yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga,
piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah, kekayaan
pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan kepentingan umum.
3.3. Kerangka Pendanaan
Hasil review terhadap kondisi pengelolaan keuangan Kabupaten Aceh
Barat tahun 2012-2017, maka untuk RPJMD Tahun 2017-2022 dapat dilihat pada
kapasitas riil kemampuan keuangan daerah untuk mendanai pembangunan daerah
dalam tahun tersebut, berikut penjabarannya dengan asumsi ideal bahwa tidak
akan melakukan penganggaran defisit serta tidak ada dana cadangan silpa

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal17


Rancangan Awal III - 18
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel, Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

Tabel 3. 1 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Kabupaten Aceh Barat


Untuk Mendanai Pembangunan Daerah
Uraian 2018 2019 2020 2021 2022
PENDAPATAN 1.334.556.201.640,03 1.401.284.011.722,03 1.471.348.212.308,14 1.544.915.622.923,54 1.622.161.404.069,72
BELANJA 1.334.556.201.640,03 1.401.284.011.722,03 1.471.348.212.308,14 1.544.915.622.923,54 1.622.161.404.069,72
BELANJA
TIDAK 841.690.145.959,38 883.774.653.257,35 927.963.385.920,22 974.361.555.216,23 1.023.079.632.977,04
LANGSUNG
BELANJA
492.866.055.680,65 517.509.358.464,68 543.384.826.387,92 570.554.067.707,31 599.081.771.092,68
LANGSUNG
SURPLUS /
- - - - -
DEFISIT
PENERIMAAN
PEMBIAYAAN
DAERAH
PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
DAERAH
PEMBIAYAAN
NETTO
SISA
LEBIH/KURAN
G
PEMBIAYAAN
TAHUN
BERKENAAN

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal18


Rancangan Awal III - 19
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

3.4. Bantuan Keuangan Dana Otsus Kepada Pemerintah Daerah.


Pengelolaan Dana Otsus Kabupaten sejak tahun 2014 dikelola
sendiri oleh Kabupaten/Kota masing-masing, Alokasi Dana Otsus
Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2014 sebesar Rp. 126.392.648.587,-
(seratus dua puluh enam miliar tiga ratus sembilan puluh dua juta enam
ratus empat puluh delapan ribu lima ratus delapan puluh tujuh rupiah).
Pada tahun 2015 Alokasi Dana Otsus berkurang sebesar Rp.
125.447.783.438,- (Seratus dua puluh lima miliar empat ratus empat puluh
tujuh juta tujuh ratus delapan puluh tiga ribu empat ratus tiga puluh
delapan rupiah).
Untuk tahun 2016 Alokasi Dana Otsus Kabupaten Aceh Barat terus
mengalami penurunan menjadiRp. 120.027.345.386 (Seratus dua puluh
milyar dua puluh juta tiga ratus empat puluh lima ribu tiga ratus delapan
puluh enam rupiah).Selanjutmya pada Tahun 2018 Dana Otsus akan
diambil alih kembali oleh Provinsi, namun dalam pengusulan program
kegiatan maka Kabupaten berhak untuk mengusulkan.

3.5. Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa.


Pertumbuhan Dana Desa Kabupaten Aceh Barat merupakan yang
terbesar dalam sejarahnya. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan pusat dan
pemerintah kabupaten dengan ketaatan dan komitmen yang telah
mengalokasikan dana desa sebesar 10 % dari APBK sumber dana
perimbangan serta pajak daerah dan retribusi daerah.
Awal tahun 2013 dana desa untuk Kabupaten Aceh Barat masih tergolong
minim yaitu sebesar Rp 5.685.000.000 (lima milyar enam ratus delapan
puluh lima juta rupiah) yang kemudian meningkat menjadi
Rp.252.590.530.647,- (dua ratus lima puluh dua milyar lima ratus
sembilan puluh juta lima ratus tiga puluh ribu enam ratus empat puluh
tujuh rupiah) pada tahun 2015. Peningkatan dana desa yang signifikans
tersebut mulai dirasakan mulai tahun 2014 dengan anggaran mencapai
Rp.143.514.014.285,- .
Dana desa yang disalurkan selama ini digunakan gampong sesuai dengan
APBG yang sudah disusun berdasarkan musyawarah antara keuchik dan tuha peut
serta unsur kompeten lainnya di gampongseperti pembangunan jalan, drainase,
irigasi, peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatan kualitas kesehatan,
pendidikan dan lain sebagainya.
Selain itu, hampir seluruh gampong yang berada di Kabupaten Aceh Barat
juga telah melakukan penguatan kelembagaan pemerintah gampong dengan
mendirikan kantorkeuchik dan sarana pendukung lainnyadengan menggunakan
dana desa untuk menunjang kegiatan pemerintahan. Sementara untuk target 2016

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal19


Rancangan Awal III - 20
RPJM Kabupaten Aceh Barat Tahun 2017-2022
Tewujudnya Aceh Barat Islami dengan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Transparan, Kredibel,
Akuntabel dan Terintegritas Berbasis masyarakat

dan 2017 diprediksi terus meningkat mencapai Rp. 272.994.220.596 pada tahun
2017.

3.6. Dana CSR.


Di Kabupaten Aceh Barat sendiri CSR sudah mulai ada sejak masuknya
perusahaan-perusahaan besar dan kecil dalam wilayah Kabupaten Aceh Barat.
Namun sayangnya, kegiatan CSR yang dijalankan oleh pihak perusahaan tidak
terendus oleh Pemerintah Daerah sehingga baik input, ouput dan outcome dari
Program/Kegiatan CSR yang dijalankan tidak dapat terlihat dan dirasakan baik
oleh masyarakat maupun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat. Hal ini
terjadi karena belum terbangunnya sebuah koordinasi yang sinergi antara
Pemerintah Daerah dengan para perusahaan swasta
Sudah Berjalan sejak Tahun 2013. Tahun 2013 dimulai dari satu
perusahaan dengan Pagu CSR sebesar Rp. 986.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 604.035.400,- Tahun 2014 juga dengan satu perusahaan dengan pagu sebesar
Rp. 6.927.660.000,- dan realisasi Rp, 1.671.213.076,-, Tahun 2015 dengan nilai
Rp. 22.018.883.454,- dengan realisasi Rp, 4.641.976.935,- dengan total 14
perusahaan, dan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 4.109.178.112,- dengan
jumlah 15 perusahaan dengan realisasi Rp 3.508.780.280 dan tahun 2017 ini
senilai Rp 4.904.901.500,- Terlihat bahwa program CSR ini masih terus berjalan
hingga sekarang;

Gambaran Pengelolaan Keuangan dan Kerangka Pendanaan Hal20

Anda mungkin juga menyukai