Anda di halaman 1dari 24

Pemerintah Kabupaten Cianjur

BAB III
GAMBARAN UMUM KEUANGAN DAERAH

Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka


penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak
dan kewajiban daerah tersebut. Sedangkan Pengelolaan Keuangan Daerah
adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan
daerah.
Tingkat kemampuan keuangan daerah dapat diukur dari kapasitas
pendapatan asli daerah, rasio pendapatan asli daerah terhadap jumlah
penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Untuk memahami
tingkat kemampuan keuangan daerah, maka perlu dicermati kondisi kinerja
keuangan daerah, baik kinerja keuangan masa lalu maupun kebijakan yang
melandasi pengelolaannya

3.1 KINERJA KEUANGAN MASA LALU


3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD Tahun 2013-2017
Keuangan daerah adalah hak dan kewajiban daerah dalam
melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pengelolaan belanja dan pembiayaan daerah diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya
sesuai prinsip anggaran berbasis kinerja. Keuangan Daerah Kabupaten
Cianjur dikelola sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 jo. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007, Permendagri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta
peraturan perundang-undangan lain yang terkait.
Keuangan Daerah merupakan komponen daerah dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang menyatu dalam kerangka
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah hakikatnya merupakan salah satu instrument kebijakan untuk
meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah.
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan
uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang
dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki/dikuasai oleh
negara atau daerah yang lebih tinggi serta pihak-pihak lain sesuai
ketentuan/peraturan, sumber pendapatan daerah berupa memungut pajak
daerah, retribusi daerah atau sumber-sumber penerimaan lain yang sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
Kinerja keuangan masa lalu pada dasarnya dimaksudkan untuk
menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan
daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat
bahwa pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka
analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan laporan
keuangan daerah pada umumnya.

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


101
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Analisis kinerja keuangan masa lalu dilakukan terhadap penerimaan


daerah dan pengeluaran daerah, penerimaan daerah yaitu pendapatan dari
penerimaan pendapatan dan pembiayaan daerah serta pengeluaran daerah
yaitu belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan. Kapasitas keuangan
daerah pada dasarnya ditempatkan sejauh mana daerah mampu
mengoptimalkan penerimaan dari pendapatan daerah. Berbagai objek
penerimaan daerah dianalisis untuk memahami perilaku atau karakteristik
penerimaan selama ini.
Analisis Kinerja keuangan masa lalu ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran kapasitas pendapatan daerah dengan proyeksi 5 (lima) tahun
kedepan, untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah.
Gambaran kinerja keuangan masa lalu dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah Kabupaten Cianjur , dijabarkan sebagai berikut:

3.1.1.1 Pendapatan Daerah


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, dijelaskan bahwa Pendapatan Daerah adalah
hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambahan nilai kekayaan
bersih. Sumber penerimaan Kabupaten Cianjur berasal dari Pendapatan
Daerah dan Penerimaan Pembiayaan. Pendapatan Daerah Secara umum
Komponen Pendapatan terdiri dari:
a. Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Hasil Pajak Daerah, Hasil
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan,
dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah;
b. Dana Perimbangan yang berasal dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; serta
c. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang berasal dari Pendapatan
Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, dan Bantuan
Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya.
Pendapatan Daerah yang disajikan secara serial menginformasikan
mengenai rata-rata pertumbuhan realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten
Cianjur Tahun Anggaran 2013-2017 sebagaimana tertuang pada Tabel 3.1
sebagai berikut:

Tabel 3. 1
Realisasi Pendapatan Daerah dan Rata-rata Pertumbuhan Pendapatan
Daerah Tahun 2013-2017 Kabupaten Cianjur
(dalam jutaan rupiah)
Realisasi RATA -
RATA
No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017 PERTUMB
UHAN (%)
PENDAPATAN
A 2.247.859,00 2.628.334,00 3.114.053,00 3.241.038,00 3.764.267,00 13,76
DAERAH
PENDAPATAN ASLI
1 266.101,00 411.539,00 454.637,00 455.156,88 535.232,53 19,09
DAERAH
1.1 Pendapatan Pajak
72.706,00 112.457,00 122.681,00 131.691,90 170.746,31 23,79
Daerah
Pendapatan Retribusi
1.2 20.752,00 24.898,00 27.422,00 18.482,44 20.911,69 0,19
Daerah
Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan
1.3 7.106,00 7.999,00 7.333,00 8.886,05 9.543,50 7,65
Daerah Yang
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan
1.4 165.537,00 266.185,00 297.201,00 296.096,49 334.031,02 19,19
Asli Daerah yang Sah

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


102
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Realisasi RATA -
RATA
No Uraian
2013 2014 2015 2016 2017 PERTUMB
UHAN (%)
2 DANA PERIMBANGAN 1.522.548,00 1.595.594,00 1.729.841,00 2.155.469,46 2.201.273,70 9,65
Dana Bagi Hasil
2.1 119.418,00 89.331,00 72.358,00 83.205,57 82.142,87 -8,93
Pajak/Bkn Pajak
2.2 Dana Alokasi Umum 1.305.617,00 1.407.470,00 1.443.963,00 1.569.946,98 1.542.820,70 4,26

2.3 Dana Alokasi Khusus 97.513,00 98.793,00 213.520,00 502.316,90 576.310,13 55,92
LAIN-LAIN
3 PENDAPATAN YANG 459.210,00 621.201,00 929.574,00 631.032,70 1.027.761,40 22,31
SAH
3.1 Pendapatan Hibah - 6.114,00 4.268,00 13.035,69 265.519,86 -

Dana Bagi Hasil Pajak


3.2 89.819,00 148.579,00 189.481,00 189.559,72 203.622,61 22,71
Prov
3.3 Dana Penyesuaian 298.168,00 354.292,00 456.849,00 - - -100
Bantuan Keuangan dari
3.4 71.223,00 112.216,00 172.152,00 147.619,20 243.822,88 36,02
Pemerintah Provinsi
Sumber : BPKAD Kab. Cianjur Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 3.1, diperoleh gambaran bahwa realisasi pendapatan


daerah yaitu peiode tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 dengan rata-rata
tingkat pertumbuhan pendapatan sebesar 13,76 persen. Perkembangan
peningkatan yang sangat signifikan tersebut dpengaruhi oleh peningkatan
kelompok Pendapatan Asli Daerah dan Lain-lain Pendapatan yang syah
dengan masing-masing pertumbuhan sebesar 23, 79 persen dan 22, 31.
Untuk kelompok Dana Perimbangan dari tahun 2013 sampai tahun 2017
sebesar 9,65 persen. Adapun rincian Lain-lain Pendapatan yang syah dengan
peningkatan dari tahu 2013 sampai tahun 2017 sangat dipengaruhi oleh
kelompok Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi dengan pertumbuhan
sebesar 36,02 persen, kemudian Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi sebesar 22,71
persen.
Selain dari Lain-lain Pendapatan yang syah, peningkatan rata-rata
pertumbuhan juga berasal dari Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli
Daerah dipengaruhi dari kelompok pajak daerah dengan rata-rata
pertumbuhan dari tahun 2013-2017 sebesar 23,79 persen, kemudian Lain-
lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar 19,19 persen dan Pendapatan
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar 7,65 persen.
Dalam melihat kinerja keuangan pada periode pembangunan
sebelumnya, terlihat pada kemampuan keuangan daerah yang ditunjukkan
oleh Derajat Desentralisasi Fiskal melalui perbandingan kontribusi Target
Pendapatan Asli Daerah terhadap Total Pendapatan Daerah APBD. Tujuan
dari Derajat Desentralisasi Fiskal adalah untuk melihat persentase kontribusi
Pendapatan Asli Daerah terhadap Total Pendapatan Daerah, sehingga
mengetahui kemampuan daerah dalam kemandirian keuangan.
Perkembangan Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten Cianjur
periode tahun 2016-2019, dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3. 2
Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten Cianjur Tahun 2016-2019
Total Target Total Target Pendapatan Derajat
No Tahun Pendapatan Asli Desentralisasi
Daerah Daerah Fiskal Daerah(%)
1 2016 3.349.429.896.737 480.885.159.887 14,36
2 2017 3.795.661.150.886 548.936.103.497 14,46
3 2018 4.085.021.388.833 598.605.614.691 14,65
4 2019* 4.148.017.989.585 602.556.114.389 14,53
rata-rata 14,50
Sumber: BPKAD dan Pengolahan Bappeda,. 2019* Data dalam RAPBD 2019

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


103
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Dari tabel 3.2, dapat terlihat bahwa kontribusi pendapatan asli daerah
dalam mendukung total pendapatan daerah masih cukup rendah dimana
secara rata-rata pada periode pembangunan 2016-2019 hanya sebesar 14,50
persen. Namun capaian ini memiliki sisi positif mengingat peningkatan
Derajat Desentralisasi Fiskal Daerah terus terjadi hingga tahun 2018
mencapai 14,65 persen atau meningkat 0,30 persen yang mengindikasikan
sebanyak 14,65 persen pendapatan daerah bersumber dari komponen
pendapatan asli daerah.

4,5E+12 4.085.021.388.833

4E+12 4.148.017.989.585
3.795.661.150.886
3,5E+12 Pendapatan
3.349.429.896.737
Daerah
3E+12

2,5E+12

2E+12

1,5E+12
PAD

1E+12
480.885.159.887 598.605.614.691

5E+11
548.936.103.497 602.556.114.389
0 2016 2017 2018 2019

Grafik 3. 1
Perkembangan Pendapatan Daerah dan Pendapatan Asli Daerah
Tahun 2016-2019

3.1.1.2 Belanja Daerah


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, dijelaskan bahwa Belanja Daerah adalah
kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih. Untuk memperoleh gambaran realisasi kebijakan pembelanjaan pada
periode Tahun 2013 – 2017 dilakukan melalui analisis belanja daerah.
Adapun komponen belanja daerah adalah sebagai berikut :
1) Belanja Tidak Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan,
meliputi :
a) Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi, dalam bentuk gaji
dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
Perundang-undangan;
b) Belanja Bunga digunakan untuk pembayaran bunga atas pinjaman
pemerintah daerah kepada pihak lainnya;
c) Subsidi, digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi
kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa
yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak;

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


104
Pemerintah Kabupaten Cianjur

d) Belanja Hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian hibah


dalam bentuk uang, barang/jasa kepada pemerintah daerah atau
pemerintah daerah lainnya, dan kelompok masyarakat/perorangan
yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya;
e) Bantuan Sosial, yaitu bantuan sosial organisasi kemasyarakatan
antara lain bantuan keagamaan, pendidikan, kemasyarakatan,
pengadaan pangan dan bantuan partai politik;
f) Belanja Bagi Hasil, meliputi belanja bagi hasil pajak daerah dan
retribusi daerah kepada Kabupaten/Kota;
g) Bantuan Keuangan yang bersifat umum maupun khusus kepada desa;
h) Belanja Tak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya
tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan
bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan
sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan
daerah tahun sebelumnya yang telah ditutup.
2) Belanja Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung
dengan program dan kegiatan, meliputi :
a) Belanja Pegawai, untuk pengeluaran honorarium PNS, honorarium
non PNS dan uang lembur, Belanja Pegawai BLUD, Belanja Jasa Non
PNS;
b) Belanja Barang dan Jasa, untuk pengeluaran bahan pakai habis,
bahan material, jasa kantor, sewa alat berat, sewa perlengkapan, sewa
perlengkapan dan alat kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas
dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus, perjalanan dinas,
beasiswa pendidikan PNS, kursus, pelatihan, sosialisasi, dan
bimbingan teknis, perjalanan pindah tugas dan lain sebagainya;
c) Belanja Modal, untuk pengeluaran pengadaan tanah, gedung, alat-alat
berat, alat-alat angkutan di darat bermotor, alat-alat angkutan darat
tidak bermotor, alat-alat angkutan di air bermotor, alat-alat angkutan
diair tidak bermotor, alat-alat bengkel, pengolahan pertanian dan
peternakan, peralatan kantor, perlengkapan kantor, komputer dan
lain-lain.
Gambaran tentang realisasi Belanja Daerah yang disajikan secara
runtut waktu menginformasikan mengenai rata-rata perkembangan realisasi
Belanja Daerah. Mengukur kinerja APBD selain dari sumber pendapatan, juga
dilakukan pada sisi realisasi belanja pemerintah daerah. Secara umum
Komponen Belanja terdiri dari:
a. Belanja Tidak Langsung yang didalamnya terdiri atas Belanja Pegawai,
Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial,
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa Lainnya, dan Belanja Tidak Terduga; dan
b. Belanja Langsung yang didalamnya terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja
Barang dan Jasa, serta Belanja Modal.
Gambaran tentang realisasi Belanja Daerah yang disajikan secara series
menginformasikan mengenai rata-rata perkembangan/kenaikan realisasi
Belanja Daerah Kabupaten Cianjur tahun 2013-2021 sebagaimana pada tabel
3.3.

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


105
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Tabel 3. 3
Realisasi Belanja Daerah dan Rata-rata Pertumbuhan Belanja Daerah
Tahun 2013-2017 Kabupaten Cianjur

(dalam jutaan rupiah)


RATA -
REALISASI
RATA
NO. URAIAN PERTUM
2013 2014 2015 2016 2017 BUHAN
(%)
BELANJA
A 2.152.134,00 2.587.216,00 3.050.237,00 3.380.442,09 3.664.119,18 14,23
DAERAH
BELANJA
1. TIDAK 1.435.233,00 1.587.082,00 1.852.130,00 1.957.844,02 1.960.221,22 8,10
LANGSUNG
1.1 Belanja Pegawai 1.122.778,00 1.273.629,00 1.346.500,00 1.418.895,25 1.320.186,19 4,13

1.2 Belanja Hibah 213.585,00 181.901,00 139.442,00 55.447,45 48.728,96 -30,89


Belanja Bantuan
1.3 23.041,00 10.059,00 4.822,00 2.395,00 216,50 -68,87
Sosial
Belanja bagi
hasil kepada
Propinsi
1.4 126,00 2.200,00 2.199,00 3.571,58 3.650,16 132,00
/Kabupaten/Kot
a dan
Pemerintah Desa
Belanja Bantuan
Keuangan
kepada
Propinsi/Kabupa
1.5 73.341,00 116.319,00 359.135,00 477.000,39 586.107,39 68,13
ten/Kota dan
Pemerintahan
Desa

Belanja Tidak
1.6 2.362,00 2.974,00 32,00 534,35 1.332,01 -13,34
Terduga
BELANJA
2 716.901,00 1.000.134,00 1.198.107,00 1.422.598,08 1.703.897,96 24,16
LANGSUNG
2.1 Belanja Pegawai 61.512,00 54.886,00 55.808,00 59.826,89 121.675,03 18,59
Belanja Barang
2.2 345.488,00 476.960,00 560.976,00 746.526,68 759.008,23 21,75
dan Jasa
2.3 Belanja Modal 309.901,00 468.288,00 581.323,00 616.244,51 823.214,70 27,67
Sumber : BPKAD Kab. Cianjur Tahun 2018

Memperhatikan Tabel 3.3, gambaran pertumbuhan belanja daerah dari


tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 sebesar 14,23 persen, hal ini
menunjukan rata-rata mengalami kenaikan. Untuk gambaran realisasi
Belanja Tidak Langsung mengalami kenaikan dari tahun 2013 sebesar
Rp. 1.435 Triliun dan pada tahun 2017 sebesar Rp 1.960 Triliun, dengan
rata-rata kenaikan realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar 8,10 persen.
Sedangkan dari data realisasi Belanja Langsung diperoleh gambaran bahwa
realisasi Belanja Langsung juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan
dari tahun ke tahun yaitu Rp. 716 juta pada tahun 2013 hingga Rp. 1.703
Triliun pada tahun 2017, dengan rata-rata kenaikan realisasi Belanja
Langsung sebesar 24,16 persen.

3.1.1.3 Pembiayaan
Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun tahun anggaran
berikutnya, Secara umum Komponen Pembiayaan Kabupaten Cianjur terdiri
dari:
a. Penerimaan Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Lalu, Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman, dan Penerimaan Piutang Daerah;
BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021
106
Pemerintah Kabupaten Cianjur

b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang didalamnya terdiri atas


Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah
Daerah, dan Pembayaran Pokok Utang; serta
c. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berjalan.
Gambaran tentang realisasi pembiayaan menginformasikan mengenai
rata-rata perkembangan/kenaikan realisasi Penerimaan dan Pengeluaran
Daerah Kabupaten Cianjur sebagaimana tertuang pada Tabel 3.4 sebagai
berikut:

Tabel 3. 4
Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun 2013-2017
Kabupaten Cianjur
(dalam jutaan rupiah)
RATA -
REALISASI (Rp) RATA
NO. URAIAN
PERTUMBU-
2013 2014 2015 2016 2017 HAN (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
A PEMBIAYAAN 188.179,00 271.773,00 214.227,00 258.033,20 101.201,14 -14,36
1. PENERIMAAN
152.943,00 214.941,00 199.227,00 248.033,20 100.201,14 -10,03
PEMBIAYAAN
1.1 Sisa lebih
Prerhitungan
Anggaran Tahun 152.943,00 213.432,00 199.227,00 248.033,20 100.201,14 -10,03
Sebelumnya
(Silpa)
1.2 Penerimaan
- 1.509,00 - - - -
Pinjaman Daerah
2 PENGELUARAN
35.236,00 56.832,00 15.000,00 10.000,00 1.000,00 -58,96
PEMBIAYAAN
2.1 Penyertaan Modal
(investasi ) 15.500,00 23.000,00 15.000,00 10.000,00 1.000,00 -49,60
Daerah
2.2 Pembayaran
19.736,00 33.832,00 - - - -
Pokok Utang
Sumber : BPKAD Kab. Cianjur Tahun 2018

Pada Tabel 3.4 dapat diketahui bahwa penerimaan pembiayaan lebih


besar dari pengeluaran pembiayaan. Penerimaan didominasi oleh SiLPA tahun
lalu, pertumbuhan SiLPA perkembangannya cenderung mengalami
penurunan rata-rata per tahun sebesar -14,36. Hal ini mengindikasikan
bahwa penyusunan perencanaan pembangunan di Kabupaten Cianjur
semakin baik. Pada pengeluaran pembiayaan didominasi pada komponen
penyertaan modal, hal ini untuk memperkuat meningkatkan kemampuan
operasional perusahaan daerah.

3.1.2 Neraca Daerah


Neraca adalah Laporan Keuangan yang menyajikan informasi posisi
keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, utang dan ekuitas dana
pada tanggal tertentu. Neraca daerah merupakan kondisi keuangan
Kabupaten Cianjur serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana
pembangunan daerah, serta Analisis neraca daerah bertujuan untuk
mengetahui kemampuan keuangan pemerintah daerah melalui perhitungan
rasio likuiditas dan solvabilitas.
Neraca Daerah Kabupaten Cianjur yang tercatat pada tahun 2017
sebesar Rp 5, 450 triliun. Aset yang paling besar peningkatannya adalah pada
aset tetap yang mengalami peningkatan sebesar Rp 476,69 miliar atau
mengalami peningkatan sebesar 10, 84 persen dibanding tahun 2014.
Selanjutnya mengenai gambaran neraca Kabupaten Cianjur dalam kurun
waktu tahun 2014-2017.
BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021
107
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Tabel 3. 5
Neraca 2014-2017 Kabupaten Cianjur
Tahun (Dalam Juta rupiah ) RATA - RATA
No URAIAN PERTUMBUHAN
2014 2015 2016 2017
(%)
A Aset
1.Aset Lancar 395.587,13 40.069,39 242.154,93 358.238,29 -3,25
2.Investasi Jangka Panjang 104.063,41 115.758,99 128.973,93 166.618,49 16,99
3.Aset Tetap 4.458.300,14 3.870.424,89 4.397.359,47 4.874.053,54 3,02
4.(Akumulasi Penyusutan (1.182.292,11 (1.359.983,97 (1.626.884,49
- -
Aset Tetap) ) ) )
5. Aset Lainnya 61.776,77 43.418,58 54.123,13 51.327,98 -5,99
6. (Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi Aset - (22.047,69) (28.467,45) (28.340,80) -
Lainnya)
Jumlah Aset 5.019.727,45 4.429.849,56 4.822.611,46 5.450.238,30 2,78
B Kewajiban
1. Kewajiban Jangka Pendek 27.899,02 28.491,88 60.490,99 106.278,31 56,18
2. Kewajiban Jangka Panjang - - - -
Jumlah Kewajiban 27.899,02 28.491,88 60.490,99 106.278,31 56,18
C. Ekuitas 4.401.479,97 4.762.120,47 5.343.959,99 -
1. Ekuitas Dana Lancar 367.688,12 - - - -
2. Ekuitas Dana Investasi 4.624.140,32 - - - -
Jumlah Ekuitas 4.991.828,44 4.401.479,97 4.762.120,47 5.343.959,99 2,30
Jumlah Kewajiban dan
5.019.727,46 4.429.971,85 4.822.611,46 5.450.238,30 2,78
Ekuitas Dana
Sumber : BPKAD Kab. Cianjur Tahun 2018

3.2 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN TAHUN 2013-2017


Pengelolaan Keuangan merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban,
dan pengawasan keuangan daerah dan pengelolaan Keuangan daerah
merupakan komponen yang sangat penting dalam perencanaan
pembangunan, sehingga analisis mengenai kondisi keuangan daerah perlu
dilakukan untuk mengetahui kemampuan daerah dalam mendanai rencana
pembangunan dan kesadaran untuk secara efektif memberikan perhatian
kepada isu dan permasalahan strategis secara tepat dalam pengelolaan
keuangan daerah.
Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan rangkaian siklus Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang pelaksanaannya dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan/pemeriksaan sampai kepada
pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD yang ditetapkan berdasarkan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pengelolaan keuangan daerah
secara makro termasuk pendapatan dan belanja daerah; penyelenggaraan
urusan desentralisasi; penyelenggaraan tugas pembantuan; dan
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan.
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran
Gambaran realisasi dari kebijakan belanja daerah Kabupaten Cianjur
pada periode sebelumnya yang digunakan sebagai yang digunakan sebagai
bahan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran
pembiayaan di masa datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan
pembangunan daerah serta untuk menentukan kebijakan pembelanjaan
dimasa datang, Analisis Proporsi Penggunaan Anggaran dapat di jabarkan
sebagai berikut:
1. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Analisis proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran dari tahun
2013 sampai dengan tahun 2017 secara serial menginformasikan mengenai
tingkat realisasi belanja Kabupaten Cianjur, yang dapat dilihat pada Tabel 3.6
sebagai berikut :

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


108
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Tabel 3. 6
Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Tahun 2013-2017
Kabupaten Cianjur
(dalam jutaan ruapiah)
2013 2014 2015 2016 2017
NO. URAIAN ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALIASI ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI
(%) (%) (%) (%) (%)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

A BELANJA
2.346.359,00 2.152.134,00 91,72 2.763.131,00 2.587.216,00 93,63 3.309.319,00 3.050.237,00 92,17 3.639.993,29 3.390.442,09 93,14 3.902.881,61 3.664.119,18 93,88
DAERAH
2.1 Belanja Tidak
1.508.136,00 1.435.233,00 95,17 1.653.649,00 1.587.082,00 95,97 2.015.037,00 1.852.129,00 91,92 2.105.501,53 1.957.844,02 92,99 2.051.576,27 1.960.221,22 95,55
Langsung
2.1.1 Belanja Pegawai 1.205.143,00 1.122.778,00 93,17 1.334.012,00 1.273.629,00 95,47 1.496.456,00 1.346.500,00 89,98 1.553.536,12 1.418.895,25 91,33 1.389.863,36 1.320.186,19 94,99
2.1.2 Belanja Bunga - - 0,00 - - 0,00 - - 0,00 - - 0,00 - - 0,00
2.1.3 Dana Subsidi - - 0,00 - - 0,00 - - 0,00 - - 0,00 - - 0,00
2.1.4 Belanja Hibah - 213.585,00 100,00 184.050,00 181.901,00 98,83 148.012,00 139.441,00 94,21 58.536,04 55.447,45 94,72 50.040,80 48.728,96 97,38
2.1.5 Belanja Bantuan
222.618,00 23.041,00 10,35 10.498,00 10.059,00 95,82 5.924,00 4.822,00 81,40 3.493,00 2.395,00 68,57 500,00 216,50 43,30
Sosial
2.1.6 Belanja bagi hasil
kepada Propinsi/
Kabupaten/Kota 940,00 126,00 13,40 2.200,00 2.200,00 100,00 2.200,00 2.199,00 99,95 3.571,58 3.571,58 100,00 8.932,75 3.650,16 40,86
dan Pemerintah
Desa
2.1.7 Belanja Bantuan
Keuangan kepada
Propinsi/
76.838,00 73.341,00 95,45 117.747,00 116.319,00 98,79 359.872,00 359.135,00 99,80 478.686,59 477.000,39 99,65 586.559,40 586.107,39 99,92
Kabupaten/Kota
dan Pemerintahan
Desa
2.1.8 Belanja Tidak
2.597,00 2.362,00 90,95 5.142,00 2.974,00 57,84 2.573,00 32,00 1,24 7.678,20 534,35 6,96 15.679,96 1.332,01 8,50
Terduga
2.2 Belanja Langsung 814.773,00 716.901,00 87,99 1.109.482,00 1.000.134,00 90,14 1.294.282,00 1.198.107,00 92,57 1.534.491,75 1.432.598,08 93,36 1.851.305,34 1.703.897,96 92,04
2.2.1 Belanja Pegawai 64.644,00 61.512,00 95,16 60.900,00 54.887,00 90,13 61.139,00 55.807,00 91,28 65.431,85 59.826,89 91,43 125.121,04 121.675,03 97,25
2.2.2 Belanja Barang
374.072,00 345.488,00 92,36 532.007,00 476.960,00 89,65 615.941,00 560.976,00 91,08 797.227,43 746.526,68 93,64 820.051,74 759.008,23 92,56
dan Jasa
2.2.3 Belanja Modal 376.057,00 309.901,00 82,41 516.575,00 468.288,00 90,65 617.203,00 581.323,00 94,19 671.832,47 626.244,51 93,21 906.132,57 823.214,70 90,85
Sumber : BPKAD Kab. Cianjur Tahun 2018

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


109
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Berdasarkan Tabel 3.6, dari data realisasi Belanja Tidak Langsung terlihat
realisasi mengalami kenaikan periode tahun 2013 sebesar Rp. 1.435 triliun
hingga pada tahun 2017 sebesar Rp 1.960 triliun, namun penyerapan belanja
tidak langsung dari tahun 2013-2017 mengalami penurunan, rata-rata tingkat
realisasi Belanja Tidak langsung terhadap anggaran mencapai 95,55 persen.
Belanja Langsung dari tahun 2013 sebesar Rp. 716 juta atau realisasi
terhadap anggaran sebesar 87,99% sampai dengan tahun 2017 besaran belanja
langsung sebesar Rp. 1.703 triliyun atau dengan penyerapan anggaran sebesar
92,04%, dengan rata-rata tingkat realisasi sebesar 92,21%, atau lebih kecil
dibandingkan dengan rata-rata tingkat realisasi Belanja Tidak Langsung.
2. Proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur
Gambaran tentang belanja daerah yang menginformasikan mengenai
proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur Kabupaten Cianjur
tertuang pada Tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3. 7
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun 2013-2017
Kabupaten Cianjur

(dalam jutaan rupiah)


2013 2014 2015 2016 2017
KODE URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
A BELANJA DAERAH 1.352.707,00 1.540.097,00 1.637.746,00 1.789.004,02 1.659.520,16
BELANJA TIDAK
1 1.117.714,00 1.269.091,00 1.340.874,00 1.417.944,25 1.320.186,19
LANGSUNG
1.1 Belanja Pegawai 1.117.714,00 1.269.091,00 1.340.874,00 1.417.944,25 1.320.186,19
1.1.1 Gaji Dan Tunjangan 805.793,00 838.536,00 917.937,00 968.306,03 862.283,19
Tambahan
1.1.2 307.541,00 426.175,00 418.557,00 439.341,55 446.931,05
Penghasilan PNS

Belanja Penerimaan
Lainnya Pimpinan
1.1.3 4.380,00 4.380,00 4.380,00 4.380,00 6.140,00
Dan Anggota DPRD
Serta KDH/WKDH

Insentif Pemungutan
1.1.4 - - - 5.916,67 4.831,95
Pajak dan Retribusi
2 BELANJA LANGSUNG 234.994,00 271.006,00 296.872,00 371.059,76 339.333,97
2.1 Belanja Pegawai 61.034,00 54.834,00 55.807,00 59.826,89 121.675,03
2.1.1 Honorarium PNS 31.376,00 33.126,00 34.638,00 33.367,63 90,50
2.1.2 Honorarium Non PNS 27.989,00 19.985,00 8.475,00 8.717,97 42.122,42
2.1.3 Uang Lembur 1.669,00 1.723,00 2.308,00 2.786,92 2.564,10
Honorarium
2.1.4 Pengelolaan Dana - - 10.387,00 - -
BLUD
Belanja Pegawai
2.1.5 - - - 14.954,37 15.277,59
BLUD
Belanja Pegawai Dana
2.1.6 - - - - 61.620,42
Bos
Belanja Barang dan
2.2 133.702,00 17.233,00 191.988,00 238.304,95 171.973,91
Jasa
Belanja Bahan Pakai
2.1.1 10.946,00 16.297,00 34.125,00 28.375,03 21.795,89
Habis
2.1.2 Belanja Jasa Kantor 44.647,00 51.405,00 67.333,00 106.941,87 63.332,59
Belanja Premi
2.1.3 675,00 1.383,00 23,00 3,50 -
Asuransi
Belanja Perawatan
2.1.4 838,00 7.174,00 993,00 8.412,72 5.640,56
Kendaraan Bermotor

Belanja Sewa
2.1.5 Rumah/Gedung/Gud 13.324,00 22.439,00 19.565,00 17.272,96 2.839,17
ang/Parkir

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


110
Pemerintah Kabupaten Cianjur

2013 2014 2015 2016 2017


KODE URAIAN
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Belanja Sewa Sarana
2.1.6 1.531,00 508,00 449,00 522,33 173,03
Mobilitas
Belanja Sewa
2.1.7 Perlengkapan Dan 1.642,00 2.039,00 2.616,00 2.791,42 1.019,22
Peralatan Kantor
Belanja Makanan Dan
2.1.8 9.383,00 10.598,00 9.289,00 17.029,38 17.811,32
Minuman

Belanja Pakaian
2.1.9 2.376,00 2.033,00 1.248,00 1.624,80 838,34
Dinas Dan Atributnya
2.1.10 Belanja Pakaian Kerja 550,00 939,00 1.095,00 632,86 1.201,96
Belanja Pakaian
2.1.11 Khusus Dan Hari- 1.424,00 351,00 2.016,00 2.321,32 257,14
Hari Tertentu
Belanja Perjalanan
2.1.12 3.365,00 47.378,00 40.284,00 49.173,69 54.284,42
Dinas
Belanja Beasiswa
2.1.13 171,00 164,00 284,00 - -
Pendidikan PNS
Belanja kursus,
pelatihan, sosialisasi
2.1.14 5.005,00 6.463,00 3.732,00 3.203,09 2.780,27
dan bimbingan teknis
PNS
2.3 Belanja Modal 40.259,00 43.841,00 49.076,00 72.927,92 45.685,03
Belanja modal
2.3.1 Pengadaan tanah 628,00 - 2.959,00 - -
(kantor)
Belanja Modal
2.3.2 Pengadaan 2.349,00 1.441,00 1.461,00 - -
Perlengkapan Kantor
Belanja Modal
Pengadaan Alat-Alat
2.3.3 7.692,00 9.548,00 4.088,00 12.735,22 11.413,15
Angkutan Darat
Bermotor
Belanja Modal
Peralatan dan Mesin-
2.3.4 907,00 837,00 2.645,00 5.784,84 5.263,63
Pengadaan Alat
Kantor
Belanja Modal
Peralatan dan Mesin -
2.3.5 2.126,00 940,00 8.741,00 34.316,68 14.624,37
Pengadaan Alat
Rumah Tangga
Belanja Modal
2.3.6 Peralatan dan Mesin - 8.227,00 8.575,00 10.523,00 19.583,28 14.065,26
Pengadaan Komputer

Belanja Modal
Peralatan dan Mesin -
2.3.7 Pengadaan Meja dan 2.884,00 1.537,00 850,00 507,91 318,62
Kursi Kerja/Rapat
Pejabat
Belanja Modal
Gedung dan
2.3.8 Bangunan - 15.446,00 20.963,00 17.809,00 - -
Pengadaan Bangunan
Gedung Tempat Kerja
Sumber : BPKAD Kab. Cianjur Tahun 2018

Realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur, dari tahun 2013


sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan, baik Belanja Tidak
Langsung maupun Belanja Langsung. Peningkatan tersebut lebih disebabkan
karena peningkatan pemenuhan aparatur. Selanjutnya disajikan mengenai
proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur pada Tabel 3.8 sebagai
berikut:

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


111
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Tabel 3. 8
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Tahun 2013-2017
Kabupaten Cianjur
(dal am jutaan rupiah)
Total Pengeluaran
Belanja (untuk
(Belanja +
Pemenuhan Persentase
No Uraian Pembiayaan
Kebutuhan Aparatur)
Pengeluaran)
( Rp) ( Rp) (%)
1 Tahun Anggaran 2013 1.352.707,00 2.152.109,00 62,90
2 Tahun Anggaran 2014 1.540.097,00 2.587.216,00 59,50
3 Tahun Anggaran 2015 1.532.862,00 3.050.237,00 50,30
4 Tahun Anggaran 2016 3.639.993,29 3.597.463,85 97,37
5 Tahun Anggaran 2017 3.902.881,61 3.895.862.87 99,97
Sumber : BPKAD Kab. Cianjur Tahun 2018

Prosentase belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur


dibandingkan dengan total pengeluaran daerah relatif menurun dari waktu ke
waktu, tahun 2013 prosentasenya sebesar 62,9 persen dan tahun 2017
prosentasenya menurun menjadi sebesar 99,97 persen.
Dari prosentase belanja pemenuhan kebutuhan aparatur terhadap total
pengeluaran, dapat disimpulkan bahwa dari periode pertahun 2013 sampai
dengan tahun 2017 belanja untuk untuk pembangunan lebih besar
proporsinya terhadap APBD dibandingkan dengan belanja untuk pemenuhan
kebutuhan aparatur. Maka dari tahun ke tahun harus dilakukan efisiensi
dalam penggunaan anggaran untuk pemenuhan kebutuhan aparatur jika
diproporsikan terhadap APBD.

3.2.2 Analisis Pembiayaan Daerah


Analisis pembiayaan Kabupaten Cianjur dalam kurun waktu tahun
2013-2017 dapat dijelaskan secara serial pada Tabel 3.9 sebagai berikut:

Tabel 3. 9
Defisit Riil Periode Tahun 2013-2017
Kabupaten Cianjur
(dalam jutaan rupiah)
REALISASI
NO URAIAN
2013 2014 2015 2016 2017
PENDAPATAN
1 2.247.859,00 2.628.334,00 3.114.053,00 3.241.659,04 3.764.267,63
DAERAH
2 BELANJA DAERAH 2.152.134,00 2.587.216,00 3.050.237,00 3.380.442,09 3.664.119,18
Pengeluaran
3 35.236,00 56.832,00 15.000,00 10.000,00 1.000,00
Pembiayaan Daerah
A. Defisit Riil 60.489,00 (15.714,00) 48.816,00 (148.783,06) 99.148,45
Ditutup oleh realisasi
Penerimaan Pembiayaan :
Sisa Lebih
Perhitungan
1 Anggaran Daerah 152.943,00 213.432,44 199.226,85 248.033,20 199.201,14
Tahun Sebelumnya
(SiLPA)
Penerimaan Kembali
2 - 1.508,69 - - -
Pemberian Pinjaman
Total Realisasi
B. 152.943,00 214.941,13 199.226,85 248.033,20 199.201,14
Penerimaan
Sisa Lebih Pembiayaan
152.943,00 213.432,44 199.226,85 248.033,20 199.201,14
Anggaran (SILPA)
Sumber : BPKAD Kab. Cianjur Tahun 2018

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


112
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Gambaran masa lalu terkait komposisi realisasi anggaran SILPA


Kabupaten Cianjur dapat di rinci pada tabel 3.10 sebagai berikut berikut:

Tabel 3. 10
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
Tahun Anggaran 2013-2017 Kabupaten Cianjur
(dalam jutaan rupiah)

2013 2014 2015 2016 2017 RATA-RATA


NO URAIAN PERTUMBUHAN
(Rp) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) ( Rp ) (%)

1 Jumlah SiLPA 152.943,00 213.432,44 199.226,85 248.033,20 199.201,14 6,83

SiLPA riil (1-2-3) 152.943,00 213.432,44 199.226,85 248.033,20 199.201,14 6,83


Sumber : BPKAD Kab. Cianjur Tahun 2018

Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya


(SiLPA) harus didasarkan pada penghitungan yang rasional dengan
mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun Anggaran
sebelumnya dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran
pada Tahun Anggaran berjalan yang tidak dapat didanai akibat tidak
tercapainya SiLPA yang direncanakan.
Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBD menghasilkan
SILPA Tahun Berjalan positif, Kabupaten Cianjur harus memanfaatkannya
untuk penambahan program dan kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume
program dan kegiatan yang telah dianggarkan, dan/atau pengeluaran
pembiayaan.

3.3 KERANGKA PENDANAAN


3.3.1 Proyeksi Pendapatan dan Belanja
3.3.1.1 Rencana Pendapatan Daerah
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sumber penerimaan daerah
kabupaten/kota terdiri atas : (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri
dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan, dan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang
Sah; (2) Dana Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil Pajak dan Bagi
Hasil Bukan Pajak; Dana Alokasi Umum (DAU); dan Dana Alokasi Khusus
(DAK); (3) Kelompok -lain-lain pendapatan daerah yang sah yang terdiri dari
hibah, dana darurat, dana bagi hasil pajak dari propinsi kepada
kabupaten/kota, dana penyesuaian dan dana otonomi khusus, dan bantuan
keuangan dari propinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.
Berdasarkan ketentuan Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah mencantumkan bahwa sumber penerimaan
daerah Provinsi terdiri atas:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah;
2. Dana Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak yang terdiri dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan, Pajak Penghasilan (PPh) Perorangan,
Sumber Daya Alam (SDA); Dana Alokasi Umum; dan Dana Alokasi Khusus;

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


113
Pemerintah Kabupaten Cianjur

3. Kelompok-lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Pendapatan


Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Kab/Kota,
Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus, dan Dana Bantuan
Keuangan.
Pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada peningkatan
penerimaan daerah melalui:
1. Optimalisasi pendapatan daerah sesuai peraturan yang berlaku dan
kondisi daerah;
2. Peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM Pengelola Pendapatan
Daerah;
3. Peningkatan intensitas hubungan perimbangan keuangan pusat dan
daerah secara adil dan proporsional berdasarkan potensi dan pemerataan;
dan
4. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya.
Untuk itu digariskan sejumlah kebijakan yang terkait dengan
pengelolaan pendapatan daerah, yaitu:
1. Memantapkan Kelembagaan dan Sistem Operasional Pemungutan
Pendapatan Daerah.
2. Meningkatkan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi
sumber-sumber pendapatan yang memperhatikan aspek legalitas,
keadilan, kepentingan umum, karakteristik daerah dan kemampuan
masyarakat dengan memegang teguh prinsip-prinsip akuntabilitas dan
transparansi.
3. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya
peningkatkan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah.
4. Meningkatkan pelayanan dan perlindungan masyarakat sebagai upaya
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar retribusi daerah.
5. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan daerah.
6. Meningkatkan kinerja pendapatan daerah melalui penyempurnaan sistem
administrasi dan efisiensi penggunaan anggaran daerah.
7. Meningkatkan kinerja pelayanan masyarakat melalui penataan organisasi
dan tata kerja, pengembangan sumber daya pegawai yang profesional dan
bermoral, serta pengembangan sarana dan fasilitas pelayanan prima dan
melaksanakan terobosan untuk peningkatan pelayanan masyarakat.
8. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat maupun propinsi
berkaitan dengan peningkatan penerimaan berbagai alokasi dana dari
pemerintah pusat maupun propinsi setiap tahunnya seperti Dana Alokasi
Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan
Pajak, Dana bagi hasil pajak propinsi, dana bantuan keuangan propinsi.

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009


tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang merupakan revisi dari UU
No. 34 Tahun 2000, jenis pendapatan asli daerah terdapat beberapa
perubahan, yaitu: jenis pajak daerah menjadi 11 jenis meliputi pajak hotel,
pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak
mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang
burung walet, pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan, bea
perolehan hak atas tanah dan bangunan.
Sedangkan untuk Retribusi Daerah telah ditentukan secara jelas jenis
retribusi yang dapat dipungut. Jenis retribusi yang telah dilaksanakan saat
ini, masih tetap berlaku, bahkan memungkinkan untuk lebih dikembangkan
sesuai dengan peraturan dan kewenangan.

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


114
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Untuk Pajak Pemanfaatan Air Bawah Tanah, sesuai dengan Undang-


Undang tersebut mulai Tahun 2011 diserahkan pengelolaannya oleh
Kabupaten/Kota. Dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah pada
waktu mendatang, prioritas kebijakan pendapatan asli daerah meliputi hal-
hal sebagai berikut:
1. Menerapkan kebijakan pendapatan daerah yang membuka peluang untuk
pengembangan sumber penerimaan lain, terutama dari potensi investasi
daerah serta pelibatan sektor swasta dalam pembangunan daerah melalui
kegiatan skema kerjasama pemerintah (Public Private Partnership) dan
swasta maupun corporate social responsibility (CSR).
2. Menerapkan kebijakan pendapatan daerah yang tidak memberatkan dunia
usaha dan masyarakat, seandainya ada upaya peningkatan pendapatan
asli daerah ditempuh melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan
pajak dan retribusi daerah, law enforcement dalam upaya membangun
ketaatan wajib pajak dan retribusi serta peningkatan, pengendalian, dan
pengawasan atas pemungutan PAD harus disertai dengan peningkatan
kualitas, kemudahan, ketepatan, dan kecepatan pelayanan dengan biaya
yang murah.
Untuk itu sejumlah langkah yang akan dilakukan meliputi :
1. Deregulasi peraturan daerah untuk dapat meningkatkan minat
berinvestasi di Kabupaten Cianjur.
2. Kerjasama investasi antara Pemerintah Kabupaten Cianjur dengan pihak
swasta atau dengan pihak pemerintah lainnya dengan perjanjian yang
disepakati.
3. Mendorong peningkatan investasi langsung oleh masyarakat lokal.
4. Penyelenggaraan Perijinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PPTSP) yang
merupakan wujud pelayanan publik dalam tata pemerintahan.
5. Kegiatan investasi diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, yang ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang dapat
melibatkan peran masyarakat luas seperti sektor pertanian, sektor
industri berbasis pertanian dan kelautan, industri pengolahan, dan
industri manufaktur.
Kebijakan Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur pada Perubahan
RPJMD untuk perencanaan tahun 2020-2021 dapat ditentukan berdasarkan
realisasi dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Berdasarkan proyeksi,
pada tahun 2020, Pendapatan Daerah diproyeksikan sebesar
Rp. 4.109.883.031.862,46, meningkat sebesar 2,25 persen dari tahun 2019
dan pada tahun 2021 pendapatan daerah ditergetkan . Hal ini didukung
dengan peningkatan dari Pendapatan Asli Daerah sebesar
Rp. 690.393.522.679,46 atau 9,94 persen dari tahun 2019. Pada Tahun
2021, Pendapatan Daerah dproyeksikan sebesar Rp. 4.249.539.701.615,77
mengalami peningkatan sebesar 3,40 persen dari tahun 2020. Peningkatan
tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah sebesar
Rp. 758.517.269.113,01 atau meningkat 9,87 persen dari tahun 2020, Dana
perimbangan Rp 2.400.506.078.356,42 atau meningkat 2,46 persen dari
tahun 2019, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp.
1.090.516.354.146,34 atau meningkat sebesar 1,30 persen dari tahun 2020.
Adapun target penetapan APBD dan proyeksi pendapatan daerah tahun
2020-2021 secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut ini.

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


115
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Tabel 3. 11
Realisasi Pendapatan Tahun 2016-2018, Proyeksi Pendapatan P APBD Tahun 2019
dan Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2020-2021
(dalam jutaan rupiah)
PROYEKSI P
REALISASI PROYEKSI
APBD
NO URAIAN
TAHUN TAHUN TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
PENDAPATAN
3.241.038,00 3.764.267,00 4.017.389,95 4.019.329,76 4.109.883,03 4.249.539,70
1 DAERAH
Pendapatan Asli
455.156,88 535.232,53 569.844,59 627.991,72 690.393,52 758.517,26
1.1 Daerah
Pendapatan Pajak
131.691,90 170.746,31 192.762,03 193.363,49 212.699,84 233.969,83
1.1.1 Daerah
Hasil Retribusi
18.482,44 20.911,69 28.261,49 40.487,95 44.536,74 48.990,41
1.1.2 Daerah
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah 8.886,05 9.543,50 9.248,23 8.684,94 9.156,05 9.156,05
1.1.3 yang Dipisahkan
Lain-lain
Pendapatan Asli 296.096,49 334.031,02 339.572,83 385.455,33 424.000,86 466.400,95
1.1.4 Daerah yang Sah
Dana
2.155.469,46 2.201.273,70 2.246.193,46 2.293.557,26 2.342.961,56 2.400.506,07
1.2 Perimbangan
Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil 83.205,57 82.142,87 80.685,34 84.361,62 77.419,34 76.645,15
1.2.1 Bukan Pajak
Dana Alokasi
1.569.946,98 1.542.820,70 1.548.376,28 1.609.902,17 1.666.248,74 1.724.567,45
1.2.2 Umum
Dana Alokasi
502.316,90 576.310,13 617.131,83 599.293,47 599.293,47 599.293,47
1.2.3 Khusus
Lain-lain
Pendapatan 631.032,70 1.027.761,40 1.201.351,89 1.097.780,76 1.076.527,94 1.090.516,35
1.3 Daerah yang Sah
Pendapatan
13.035,69 265.519,86 258.213,12 252.333,40 252.333,40 252.333,40
1.3.1 Hibah
Dana Bagi Hasil
Pajak dari 189.559,72 203.622,61 219.388,94 226.461,79 216.280,35 222.768,76
1.3.2 Provinsi
Bantuan
Keuangan dari
147.619,20 243.822,88 351.546,96 195.251,45 195.251,45 195.251,45
Pemerintah
1.3.4 Daerah lainnya
1.3.5 Dana Desa 0 0 346.452,87 412.662,73 412.662,73 412.662,73
Dana Insentif
0 0 25.750,00 11.071,38 0 7.500,00
1.3.6 Daerah (DID)
JUMLAH PENDAPATAN 3.241.038,00 3.764.267,00 4.017.389,95 4.019.329,76 4.109.883,03 4.249.539,70
Sumber: BPKAD dan Hasil Pengolahan Bappeda Kabupaten Cianjur Tahun 2019

3.3.1.2 Rencana Belanja Daerah


Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah
disusun melalui pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan
prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas,
pokok dan fungsinya.
Belanja daerah juga tetap diarahkan pada peningkatan proporsi belanja
untuk memihak kepentingan publik, disamping tetap menjaga eksistensi
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kebijakan ini bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaran serta menjamin efektivitas
dan efisiensi penggunaan anggaran dalam rangka mendukung program-
program strategis daerah. Kebijakan Belanja Daerah Tahun 2011-2016
diarahkan untuk mendukung pencapaian sasaran IPM. Untuk itu, diperlukan
perencanaan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pencapaian IPM guna
memperkuat bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur.

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


116
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Kebijakan Belanja Daerah Tahun 2016-2021 dilakukan melalui


pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, yaitu :
1. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan Kabupaten Cianjur yang terdiri dari urusan wajib dan
urusan pilihan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan
perundangundangan.
2. Efisiensi belanja dilakukan dengan mengoptimalkan belanja untuk
kepentingan publik.
3. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD dalam rangka melaksanakan
urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggungjawab pemerintah
Kabupaten Cianjur.
4. Belanja dalam rangka peyelenggaraan urusan wajib diarahkan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam
upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk
peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan
fasilitas umum.
5. Pemenuhan dan pemanfaatan anggaran untuk pendidikan sebesar 20%
dari Volume Anggaran APBD tiap tahunnya dengan fokus pada
penuntasan WAJAR DIKDAS 9 tahun dan perintisan WAJAR 12 tahun
serta menciptakan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.
6. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dilaksanakan
dengan memperbaiki fasilitas dan pengadaan untuk pelayanan dasar
kesehatan terutama untuk keluarga miskin serta kesehatan ibu dan anak,
memperbanyak tenaga medis terutama untuk daerah-daerah yang sulit
dijangkau, serta memperbaiki kualitas lingkungan dan pembudayaan
perilaku hidup bersih dan sehat.
7. Dalam rangka peningkatan daya beli masyarakat, anggaran belanja akan
diarahkan pada revitalisasi sektor pertanian, peternakan, perikanan,
perkebunan dan kehutanan, penguatan struktur ekonomi pedesaan
berbasis ‘desa membangun’, pemberdayaan koperasi dan UMKM, serta
dukungan infrastruktur pedesaan.
8. Penurunan prosentase jumlah angkatan kerja yang menganggur melalui
penyiapan SDM yang siap kerja, peningkatan investasi program multi
sektor, peningkatan sarana dan prasarana balai pelatihan
ketenagakerjaan.
9. Dalam mendukung pengembangan aktivitas ekonomi, pemeliharaan dan
pembangunan infrastruktur akan diarahkan pada wilayah sentra produksi
di pedesaan, aksesibilitas sumber air baku dan listrik.
10. Untuk menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan, Pemerintah
Daerah akan mengarahkan anggaran pada kegiatan-kegiatan
pengurangan pencemaran lingkungan, pencapaian target kawasan lindung
sebesar 35%, mitigasi bencana, pengendalian alih fungsi lahan dan
pengendalian eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam.
11. Kegiatan-kegiatan yang orientasinya terhadap pemenuhan anggaran
belanja tetap (fixed cost), Insentif Berbasis Kinerja, dan komitmen
pembangunan yang berkelanjutan (multi years).
12. Kebijakan untuk belanja tidak langsung meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Mengalokasikan belanja pegawai yang merupakan belanja kompensasi,
dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang
diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021
117
Pemerintah Kabupaten Cianjur

b. Mengalokasikan belanja bantuan sosial yang digunakan untuk


menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau
barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat;
c. Mengalokasikan belanja hibah yang digunakan untuk menganggarkan
pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada
pemerintah daerah, dan kelompok masyarakat perorangan yang secara
spesifik telah ditetapkan peruntukannya.
d. Mengalokasikan belanja tidak terduga yang merupakan belanja untuk
kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang
seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak
diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian atas kelebihan
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.
Belanja Daerah pada tahun akhir perencanaan RPJMD Tahun
2021 diproyeksikan sebesar Rp. 4.266.039.701.615,77 atau meningkat 1,041
persen dari tahun 2019, kenaikan tersebut diperuntukan untuk belanja
langsung yang meningkat sebesar Rp. 2.051.886.779.186,77 atau 2,45 persen
untuk membiayai pencapaian target sasaran RPJMD tahun 2021. Adapun
belanja tidak langsung pada tahun 2021 sebesar Rp. 2.214.152.922.429,00
atau menurun sebesar 0,23 persen dari tahun 2019. Penurunan belanja tidak
langsung bersumber dari belanja bantuan keuangan kepada
propinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa dan partai politik, serta
belanja hibah. Untuk lebih jelasnya berikut ini target penetapan APBD dan
proyeksi belanja daerah tahun 2020-2021 sebagaimana tercantum dalam
tabel 3.12.
Tabel 3. 12
Realisasi Tahun 2016-2018, Proyeksi P APBD Tahun 2019 dan Proyeksi
Belanja Daerah Tahun 2020-2021
(dalam jutaan rupiah)
PROYEKSI P
REALISASI PROYEKSI
APBD
NO URAIAN
TAHUN TAHUN TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
2 BELANJA DAERAH 3.380.442,09 3.664.119,18 4.000.993,75 4.222.075,55 4.121.383,03 4.266.039,70
BELANJA TIDAK
1.957.844,02 1.960.221,22 2.014.010,30 2.219.334,36 2.313.489,65 2.214.152,92
2.1 LANGSUNG
2.1.1 Belanja Pegawai 1.418.895,25 1.320.186,19 1.311.153,86 1.468.780,62 1.497.310,82 1.497.310,82
2.1.2 Belanja Bunga - - - - - -
2.1.3 Dana Subsidi - - - - - -
2.1.4 Belanja Hibah 55.447,45 48.728,96 63.135,94 69.060,10 122.635,10 25.000,00
Belanja Bantuan
2.395,00 216,5 1.426,00 5.000,00 2.000,00 2.000,00
2.1.5 Sosial
Belanja bagi hasil
kepada Propinsi
/Kabupaten/Kota 3.571,58 3.650,16 5.315,58 8.932,75 8.932,75 8.932,75
dan Pemerintah
2.1.6 Desa
Belanja Bantuan
Keuangan kepada
Propinsi/Kabupate
477.000,39 586.107,39 631.201,56 658.453,56 677.138,86 675.908,86
n/Kota dan
Pemerintahan Desa
2.1.7 dan Partai Politik
Belanja Tidak
534,35 1.332,01 1.777,34 9.107,31 5.472,11 5.000,47
2.1.8 Terduga
BELANJA
1.422.598,08 1.703.897,96 1.986.983,44 2.002.741,19 1.807.893,37 2.051.886,77
2.2 LANGSUNG
2.2.1 Belanja Pegawai 59.826,89 121.675,03 107.941,21 - - -
Belanja Barang dan
746.526,68 759.008,23 950.431,92 - - -
2.2.2 Jasa
2.2.3 Belanja Modal 616.244,51 823.214,70 928.610,30 - - -
JUMLAH BELANJA
3.380.442,09 3.664.119,18 4.000.993,75 4.222.075,55 4.121.383,03 4.266.039,70
DAERAH
Sumber: BPKAD dan Hasil Pengolahan Bappeda Kabupaten Cianjur Tahun 2019

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


118
Pemerintah Kabupaten Cianjur

3.3.1.3 Rencana Pembiayaan Daerah


Untuk kebijakan pembiayaan daerah, dari aspek penerimaannya akan
diarahkan untuk meningkatkan akurasi pembiayaan yang bersumber dari
sisa lebih perhitungan anggaran sebelumnya (SiLPA), pencairan dana
cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan
pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan
piutang daerah. Terkait dengan pinjaman daerah, Pemerintah Pusat telah
membuka kesempatan bagi pemerintah daerah yang memenuhi persyaratan,
untuk melakukan pinjaman sebagai salah satu instrumen pendanaan
pembangunan daerah. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan
daerah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Namun demikian, mengingat adanya konsekuensi kewajiban yang
harus dibayar atas pelaksanaan pinjaman pemerintah daerah dimaksud,
seperti angsuran pokok, biaya bunga, denda, dan biaya lainnya, pemerintah
daerah akan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential
management), profesional, dan tepat guna dalam penggunaan potensi
pinjaman daerah tersebut agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi
keuangan daerah. Selain itu juga dibuka peluang bagi pemerintah daerah
untuk menggalang dana pinjaman pemerintah daerah yang bersumber dari
masyarakat sebagai salah satu sumber pendanaan daerah. Sumber
pendanaan tersebut adalah obligasi daerah untuk mendanai investasi sektor
publik yang menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Pada aspek pengeluaran pembiayaan, sebagai pengeluaran yang akan
diterima kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada
tahun-tahun anggaran berikutnya, akan mencakup: pembentukan dana
cadangan; penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; pembayaran
pokok utang; dan pemberian pinjaman daerah. Untuk itu kebijakan
pengeluaran pembiayaannya meliputi:
1. Pengeluaran pembiayaan direncanakan untuk pembayaran hutang pokok
yang jatuh tempo, dan penyertaan modal BUMD
2. Penyertaan modal dan pemberian pinjaman manakala terjadi surplus
anggaran;
3. Penyertaan modal BUMD disertai dengan revitalisasi dan restrukturisasi
kinerja BUMD dan pendayagunaan kekayaan milik daerah yang
dipisahkan dalam rangka efisiensi pengeluaran pembiayaan termasuk
kajian terhadap kelayakan BUMD.
Target penetapan APBD dan Proyeksi pendapatan daerah Tahun 2020-
2021 sebagaimana tercantum dalam tabel 3.13 berikut ini.
Tabel 3. 13
Realisasi Pembiayaan Tahun 2016-2018, Proyeksi Pembiayaan P APBD Tahun
2019 dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Tahun 2020-2021
(dalam jutaan rupiah)
TARGET
REALISASI PENETAPAN PROYEKSI
NO URAIAN APBD
TAHUN TAHUN TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
3 PEMBIAYAAN 238.033,20 99.201,14 193.099,58 202.745,79 11.500,00 16.500,00
PENERIMAAN
PEMBIAYAAN 248.033,20 100.201,14 202.449,58 209.495,79 35.000,00 35.000,00
3.1 DAERAH
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran Tahun 248.033,20 100.201,14 200.052,74 209.495,79 35.000,00 35.000,00
Anggaran
3.1.1 Sebelumnya

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


119
Pemerintah Kabupaten Cianjur

TARGET
REALISASI PENETAPAN PROYEKSI
NO URAIAN APBD
TAHUN TAHUN TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Penerimaan - - 2.396,84 - - -
3.1.2 Pinjaman Daerah

PENGELUARAN
PEMBIAYAAN 10.000,00 1.000,00 9.350,00 6.750,00 23.500,00 18.500,00
3.2 DAERAH
Badan Usaha
Milik Daerah 10.000,00 1.000,00 8.000,00 5.000,00 23.500,00 18.500,00
3.2.1 (BUMD)
Pembayaran - - 1.350,00 1.750,00 - -
3.2.2 Pokok Utang

PEMBIAYAAN NETTO 238.033,20 99.201,14 193.099,58 202.745,79 11.500,00 16.500,00

Sumber: BPKAD dan Hasil Pengolahan Bappeda Kabupaten Cianjur Tahun 2019

3.3.1.4 Proyeksi SILPA


Proyeksi SiLPA menggunakan data SiLPA kurun waktu ditunjukkan
melalui tabel 3.14 dalam tahun 2016-2021 dimana diketahui nilai dan tingkat
penurunan SiLPA yaitu 6,6 persen. Di harapkan tahun-tahun mendatang
proses perencanaan dan penganggaran diharapkan akan menjadi lebih baik
dan sistem pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
sudah berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk lebih jelasnya mengenai Target Penetapan APBD dan Proyeksi Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun 2020-2021 sebagaimana pada
tabel 3.14.

Tabel 3. 14
Realisasi SiLPATahun 2016-2018, Proyeksi SiLPA P APBD Tahun 2019 dan
Proyeksi SiLPA Tahun 2020-2021
(dalam jutaan ruapiah)
PROYEKSI
REALISASI SILPA P PROYEKSI
NO URAIAN APBD
TAHUN TAHUN TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sisa Lebih
Perhitungan
1 248.033,20 100.201,14 200.052,74 209.495,79 35.000,00 35.000,00
Anggaran Daerah
Tahun Sebelumnya
(SiLPA)
Sumber: BPKAD dan Hasil Pengolahan Bappeda Kabupaten Cianjur Tahun 2019

3.3.1.5 Proyeksi Kemampuan Keuangan Daerah

Berdasarkan data tahun sebelumnya sebagaimana disajikan pada tabel


diatas, maka dapat disimpulkan perkiraan kapasitas kemampuan keuangan
daerah untuk mendanai pembangunan Kabupaten Cianjur dalam jangka
waktu lima tahun yaitu tahun 2016-2021, Pada penghitungan kapasitas
kemampuan keuangan daerah Tahun 2020 dan 2021, dimana telah
mengestimasikan angka SiLPA sebagai salah satu sumber pendanaan
APBD. Namun tetap memprioritaskan sumber pendanaan dari Pendapatan
Asli Daerah.
Perkiraan kapasitas kemampuan keuangan daerah disajikan secara
indikatif, yaitu tidak kaku dan disesuaikan dengan kondisi dan informasi
terbaru pada saat perencanaan dan penganggaran setiap tahunnya.
Selengkapnya secara indikatif tersaji tabel 3.15.
BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021
120
Pemerintah Kabupaten Cianjur

Tabel 3. 15
Realisasi Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2016-2018, Proyeksi
Kemampuan Keuangan Daerah P APBD Tahun 2019 dan Proyeksi Kapasitas
Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2020-2021
(dalam jutaan rupiah)
PROYEKSI
REALISASI KEM P PROYEKSI
NO URAIAN APBD
TAHUN TAHUN TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 PENDAPATAN 3.241.038,00 3.764.267,00 4.017.389,95 4.019.329,76 4.109.883,03 4.249.539,70
Sisa Lebih (Riil)
2Perhitungan 248.033,20 100.201,14 200.052,74 209.495,79 35.000,00 35.000,00
Anggaran
KAPASITAS
KEMAMPUAN 3.489.071,20 3.864.468,14 4.217.442,69 4.228.825,55 4.144.883,03 4.284.539,70
KEUDA
Sumber: BPKAD dan Hasil Pengolahan Bappeda Kabupaten Cianjur Tahun 2019

3.3.1.6 Proyeksi Kebutuhan Pengeluaran Wajib dan Mengikat


Proyeksi untuk lima tahun kedepan dengan periode tahun 2020 dan
2020 serta target penetapan APBD Tahun 2016-2019 sebagaimana tercantum
pada tabel 3.16.

Tabel 3. 16
Realisasi Pengeluaran Wajib Tahun 2016-2018, Proyeksi Pengeluaran Wajib P
APBD Tahun 2019 dan Pengeluaran Wajib Tahun 2020-2021
(dalam jutaan rupiah)
TARGET
REALISASI PENETAPAN PROYEKSI
NO URAIAN APBD
TAHUN TAHUN TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KAPASITAS
A KEMAMPUAN 3.489.071,20 3.864.468,14 4.219.839,54 4.228.825,55 4.144.883,03 4.284.539,70
KEUDA
1 Pendapatan 3.241.038,00 3.764.267,00 4.017.389,95 4.019.329,76 4.109.883,03 4.249.539,70
Sisa Lebih (Riil)
2 Perhitungan 248.033,20 100.201,14 200.052,74 209.495,79 35.000,00 35.000,00
Anggaran
Penerimaan
3
Pinjaman Daerah
- - 2.396,85 - - -
B BELANJA
BELANJA TIDAK
1
LANGSUNG
PRIORITAS I
Gaji, Tunjangan,
Insentif
a 1.418.895,25 1.320.186,19 1.311.153,86 1.468.780,62 1.497.310,82 1.497.310,82
Pemungutan
Pajak/Retribusi
Belanja bagi hasil
kepada Propinsi
b /Kabupaten/Kota 3.571,58 3.650,16 5.315,58 8.932,75 8.932,75 8.932,75
dan Pemerintah
Desa
Belanja Bantuan
Keuangan kpd
Pemerintah Prov/
c 477.000,39 586.107,39 631.201,56 658.453,56 677.138,86 675.908,86
Kab/ Kota,
Pemerintah Desa
dan Partari Politik
Belanja Tidak
d 534,35 1.332,01 1.777,34 9.107,31 5.472,11 5.000,47
Terduga
PRIORITAS III
a Belanja Hibah 55.447,45 48.728,96 63.135,94 69.060,10 122.635,10 25.000,00
b Dana Subsidi - - - - - -
Belanja Bantuan
c 2.395,00 216,5 1.426,00 5.000,00 2.000,00 2.000,00
Sosial
PRIORITAS II
BELANJA
2 1.422.598,08 1.703.897,96 1.986.983,44 2.002.741,19 1.807.893,37 2.051.886,77
LANGSUNG

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


121
Pemerintah Kabupaten Cianjur

TARGET
REALISASI PENETAPAN PROYEKSI
NO URAIAN APBD
TAHUN TAHUN TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
PENGELUARAN
C 10.000,00 1.000,00 9.350,00 6.750,00 23.500,00 18.500,00
PEMBIAYAAN
PRIORITAS I 10.000,00 1.000,00 9.350,00 6.750,00 23.500,00 18.500,00
a Penyertaan Modal 10.000,00 1.000,00 8.000,00 5.000,00 23.500,00 18.500,00
Pembayaran
b - - 1.350,00 1.750,00 - -
Pokok utang
Sumber: BPKAD dan Hasil Pengolahan Bappeda Kabupaten Cianjur Tahun 2019

Belanja daerah sebagai komponen keuangan daerah dalam kerangka


ekonomi makro diharapkan dapat memberikan dorongan atau stimulan
terhadap perkembangan ekonomi daerah secara makro ke dalam kerangka
pengembangan yang lebih memberikan efek multiplier yang lebih besar bagi
peningkatan kesejahteraan rakyat yang lebih merata. Untuk itu, kebijakan
dalam pengelolaan keuangan daerah perlu disusun dalam kerangka yang
sistimatis dan terpola. Belanja daerah diarahkan untuk dapat mendukung
pencapaian visi dan misi pembangunan 5 tahun ke depan. Sesuai dengan visi
dan misi pembangunan yang telah ditetapkan, belanja daerah dapat
digunakan sebagai instrumen pencapaian visi tersebut.
Pengelolaan belanja sejak proses perencanaan, pelaksanaan hingga
pertanggungjawaban harus memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi,
transparan dan akuntabel. Belanja harus diarahkan untuk mendukung
kebijakan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan perbandingan antara
masukan dan keluaran (efisiensi), dimana keluaran dari belanja dimaksud
seharusnya dapat dinikmati oleh masyarakat (hasil).
Selanjutnya alokasi anggaran perlu dilaksanakan berdasarkan skala
prioritas dan kebutuhan. Selain itu pengelolaan belanja harus
diadministrasikan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Arah
pengelolaan belanja daerah adalah sebagai berikut:
a. Prioritas
Penggunaan anggaran diprioritaskan untuk mendanai program dan
kegiatan prioritas baik pemenuhan pelayanan dasar maupun pencapaian
visi, misi tujuan dan sasaran pembangunan daerah secara berkelanjutan.
b. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran
APBD harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat
meningkatkan pelayanan pada masyarakat dan harapan selanjutnya
adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kualitas
pelayanan masyarakat dapat diwujudkan dengan meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia aparatur daerah, terutama yang
berhubungan langsung dengan kepentingan masyarakat.
c. Tolok ukur dan target kinerja
Belanja daerah pada setiap kegiatan disertai tolok ukur dan target pada
setiap indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi serta pencapaian tolok ukur dan target
kinerja tersebut dapat meningkatkan capaian kinerja indikator sasaran.
d. Akuntabel
Setiap pengeluaran belanja dipertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku terutama diprioritaskan penerapan pengelolaan
keuangan berbasis Akrual. Pertanggungjawaban belanja tidak hanya dari
aspek administrasi keuangan, tetapi menyangkut pula proses, keluaran
dan hasilnya.

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


122
Pemerintah Kabupaten Cianjur

1. Kebijakan Alokasi Anggaran


Berdasarkan proyeksi kapasitas kemampuan keuangan daerah,
selanjutnya ditetapkan kebijakan alokasi dari kapasitas kemampuan
keuangan daerah tersebut kedalam berbagai kelompok prioritas.
Kelompok Prioritas I mendapatkan prioritas pertama sebelum Kelompok
Prioritas II. Kelompok Prioritas III mendapatkan alokasi anggaran setelah
Kelompok Prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya. Adapun
ketentuan prioritas anggaran sebagai berikut:
Prioritas I, dialokasikan untuk mendanai Pengeluaran Wajib dan Mengikat
serta Prioritas Utama. Prioritas II, dialokasikan untuk pendanaan:
a. Program prioritas dalam rangka pencapaian visi/misi Bupati dan Wakil
Bupati periode 2016-2021, yang merupakan program pembangunan
daerah dengan tema atau program unggulan Kepala daerah
sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN dan amanat/kebijakan
nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun
rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan dan bidang
kesehatan.
Program tersebut harus berhubungan langsung dengan kepentingan
publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan
dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada
masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi
daerah. Di samping itu, prioritas II juga diperuntukkan bagi prioritas
belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. Program prioritas dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah yang paling berdampak luas pada masing-masing segementasi
masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan
yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan
fungsi Perangkat Daerah.
Prioritas III, merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi
belanja-belanja tidak langsung seperti: belanja hibah, belanja bantuan
sosial kemasyarakatan. Setelah memenuhi Belanja Daerah, apabila
berdasarkan kemampuan keuangan daerah mamsh memenuhi, maka
dapat mengeluarkan pembiayaan daerah dalam bentuk penyertaan modal
daerah. Penyertaan modal daerah tahun 2020 sampai tahun 2021
diberikan berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang direncanakan
sebesar 23.500.000.000,00 pada tahun 2020 dan Rp. 18.500.000.000,00
pada tahun 2021. Berdasarkan uraian di atas, maka alokasi kapasitas
keuangan daerah menurut kelompok prioritas disajikan pada Tabel 3.17
sebagai berikut.
Tabel 3. 17
Realisasi Kelompok Prioritas Tahun 2016-2018, Proyeksi Kelompok Prioritas P
APBD Tahun 2019 dan Proyeksi Kelompok Prioritas Tahun 2020-2021
(dalam jutaan rupiah)

REALISASI PROYEKSI PROYEKSI


NO URAIAN TAHUN TAHUN TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
A PRIORITAS I 1.910.001,57 1.912.275,75 1.958.798,34 2.152.024,26 2.212.354,55 2.205.652,92
Belanja Tidak
Langsung (Gaji dan
tunjangan, Bantuan
1 1.900.001,57 1.911.275,75 1.949.448,34 2.145.274,26 2.188.854,55 2.187.152,92
keuangand an
belanja tidak
terduga)
Pengeluaran
2 10.000,00 1.000,00 9.350,00 6.750,00 23.500,00 18.500,00
Pembiayaan

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


123
Pemerintah Kabupaten Cianjur

REALISASI PROYEKSI PROYEKSI


NO URAIAN TAHUN TAHUN TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
B PRIORITAS II 1.422.598,08 1.703.897,96 1.986.983,44 2.002.741,19 1.807.893,37 2.051.886,77
1 Belanja Langsung 1.422.598,08 1.703.897,96 1.986.983,44 2.002.741,19 1.807.893,37 2.051.886,77
C PRIORITAS III 62.029,04 50.540,80 67.732,20 74.060,10 124.635,100 27.000,00
Belanja Tidak
1 Langsung (hibah, 57.842,45 48.945,46 64.561,94 74.060,10 124.635,100 27.000,00
subsidi dan bansos)
Jumlah 3.390.442,10 3.665.119,17 4.013.513,98 4.228.825,55 4.144.883,03 4.284.539,70
Sumber: BPKAD dan Hasil Pengolahan Bappeda Kabupaten Cianjur Tahun 2019

Secara keseluruhan kerangka pendanaan pembangunan Kab.Cianjur


Tahun Anggaran 2016-2019 berdasarkan penetapan APBD dan proyeksi pada
tahun 2020-2021 disajikan pada Tabel 3.18.
Tabel 3. 18
Realisasi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Tahun 2016-2018,
Proyeksi P APBD Tahun 2019 dan Proyeksi Tahun 2020-2021

(dalam jutaan rupiah)


TARGET
REALISASI PENETAPAN PROYEKSI
NO URAIAN APBD
TAHUN TAHUN TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
KAPASITAS
A 3.489.071,20 3.864.468,77 4.219.839,54 4.228.825,55 4.144.883,03 4.284.539,70
KEMAMPUAN KEUDA
1 Pendapatan 3.241.038,00 3.764.267,63 4.017.389,95 4.019.329,76 4.109.883,03 4.249.539,70
Sisa Lebih (Riil)
2
Perhitungan Anggaran
248.033,20 100.201,14 200.052,74 209.495,79 35.000,00 35.000,00

Penerimaan Pinjaman
3
Daerah
- - 2.396,85 - - -

B BELANJA 3.380.442,09 3.664.119,18 4.000.993,75 4.222.075,55 4.121.383,03 4.266.039,70


BELANJA TIDAK
1 1.957.844,02 1.960.221,22 2.014.010,30 2.219.334,36 2.313.489,65 2.214.152,92
LANGSUNG
PRIORITAS I 1.900.001,57 1.911.275,75 1.949.448,34 2.145.274,26 2.188.854,55 2.187.152,92
Gaji, Tunjangan,
a Insentif Pemungutan 1.418.895,25 1.320.186,19 1.311.153,86 1.468.780,62 1.497.310,82 1.497.310,82
Pajak/Retribusi
Belanja bagi hasil
kepada Propinsi
b 3.571,58 3.650,16 5.315,58 8.932,75 8.932,75 8.932,75
/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa
Belanja Bantuan
Keuangan kpd
c Pemerintah Prov/ Kab/ 477.000,39 586.107,39 631.201,56 658.453,56 677.138,86 675.908,86
Kota, Pemerintah Desa
dan Partari Politik
d Belanja Tidak Terduga 534,35 1.332,01 1.777,34 9.107,31 5.472,11 5.000,47
PRIORITAS III 57.842,45 48.945,46 64.561,94 74.060,10 124.635,10 27.000,00
a Belanja Hibah 55.447,45 48.728,96 63.135,94 69.060,10 122.635,10 25.000,00
b Dana Subsidi - - - - - -
c Belanja Bantuan Sosial 2.395,00 216,5 1.426,00 5.000,00 2.000,00 2.000,00
PRIORITAS II
2 BELANJA LANGSUNG 1.422.598,08 1.703.897,96 1.986.983,44 2.002.741,19 1.807.893,37 2.051.886,77
PENGELUARAN
C 10.000,00 1.000,00 9.350,00 6.750,00 23.500,00 18.500,00
PEMBIAYAAN
PRIORITAS I 10.000,00 1.000,00 9.350,00 6.750,00 23.500,00 18.500,00
a Penyertaan Modal 10.000,00 1.000,00 8.000,00 5.000,00 23.500,00 18.500,00
Pembayaran Pokok
b - - 1.350,00 1.750,00 - -
utang
Surflus/(Defisit)
98.629,11 199.349,59 209.495,79 0,00 0,00 0,00
(A-(B+C))
Sumber: BPKAD dan Hasil Pengolahan Bappeda Kabupaten Cianjur Tahun 2019

BAB 3 – Ranhir Perubahan RPJMD Kab.Cianjur Tahun 2016-2021


124

Anda mungkin juga menyukai