Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

EMBEDDED SYSTEM
MODUL 11

Arduino Reaction Timer Redux

Disusun oleh:
Nama: Benedict Ivan S
NPM: 140910180002
Dosen Pengampu:
Emilliano, S.Pd., M.T., Ph.D.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
I. Judul Eksperimen
Arduino Reaction Timer Redux

II. Tujuan Eksperimen


Praktikan dapat memahami cara kerja reaction timer, yaitu waktu respon yang
merupakan penjumlahan dari waktu reaksi dengan waktu geraknya.

III. Problem Eksperimen


5.1 Desain Program
✓ Program 1
✓ Program 2
5.2 Sarana
✓ Software : Arduino 1.8.14 dan Proteus 8
✓ Hardware : Komputer

IV. Prosedur Eksperimen


4.1 Membuka software Arduino 1.8.14
4.2 Membuat file baru
4.3 Menuliskan Program
4.4 Verify dan jalankan program
4.5 Simpan file dalam bentuk HEX
4.6 Membuka software Proteus 8
4.7 Membuat project baru
4.8 Menyusun rangkaian
4.9 Menginput file HEX ke komponen Arduino
4.10 Menjalankan simulasi rangkaian
4.11 Mengamati dan mencatat hasil program
4.12 Menganalisis data hasil eksperimen

V. Tugas Pendahuluan
5.1 apa maksud dari sintaks if v <MSG => 999?
✓ Sintaks tersebut bermaksud untuk menyarakan kondisi dimana program akan
bernilai TRUE ketika nilai v lebih kecil dari MSG atau lebih besar sama dengan
999.
5.2 Apa maksud dari sintaks for (i=0; i<66; i++)?
✓ Sintaks tersebut bermaksud untuk mendeklarasikan perulangan for dengan batas
0 sampai 65.
5.3 apa maksud dari sintaks u = v%10?
✓ Sintaks tersebut bermaksud untuk menyatakan bahwa variabel u merupakan sisa
hasil pembagian v dengan 10.
VI. Hasil dan Analisis
6.1 Hasil
a. Program 1
▪ Program
▪ Hasil
• Keadaan mati
• Keadaan hidup

Analisis:
Pada percobaan pertama, diuji program arduino untuk aplikasi seven-
segment. Perlu diketahui seven-segment terhubung dengan 7 pin, dan pada
percobaan ini akan digunakan 3 buah seven-segment, sehingga memerlukan
21 buah pin. Untuk mengakalinya maka diterapkan metode multiplexing,
dimana Arduino akan menyalakan masing-masing modul secara bergiliran
dengan sangat cepat. Dengan metode ini, maka pin yang digunakan hanya
10, yakni 7 pin (pin 1-7) yang dihubungkan secara paralel ke setiap modul
sebagai input segment (Rs), dan 3 pin (pin 8-10) sebagai multiplexer untuk
masing-masing modul. Pin multiplexer berfungsi untuk memilih pin mana
yang akan dinyalakan secara bergantian maupun bersamaan. Kita rangkai
model di dalam Proteus, dimana komponen yang dimaksud adalah 3 buah
seven-segment, 7 buah resistor 220 Ohm, 3 buah resistor 1k Ohm, 3 buah
transistor 2N3906, dan sebuah potensiometer MPX4115.
Setelah memahami konsep dan merangkai model, maka selanjutnya
masuk ke program. Program dibuat dengan software Arduino IDE, dimana
didalamnya dideklarasikan seluruh pin yang dipakai beserta konfigurasinya,
serta deklarasi DefineDigit untuk mendeklarasikan seven-segment.
Dideklarasikan juga DisplayValue yang berfungsi untuk menampilkan
variable pada seven-segment, dengan disertakan delay untuk mengatur
durasi variabel ditampilkan.
Setelah program selesai maka di verify lalu di extract ke bentuk file
HEX untuk selanjutnya diterapkan pada model rangkaian. Setelah
diterapkan pada arduino, maka rangkaian di simulasikan, dan terlihat pada
hasil bahwa seven-segment mengalami jeda sebentar, lalu berkedip
menunjuk angka ‘888’ sekian kali dalam jeda yang cukup singkat selama
kurang lebih 10 detik, menandakan model sedang inisiasi untuk menunggu
input. Kemudian ketika input yang terbaca masih diantara kondisi yang
sesuai (I <= 999) maka seven-segment akan menampilkan GO (MSG_GO),
sedangkan ketika input melewati kondisi (>999) maka seven-segment akan
menampilkan Err (MSG_ERR).

b. Program 2
▪ Program
Analisis:
Pada percobaan kedua, baris program dibuat lebih singkat dari program
selanjutnya, dengan tujuan untuk menghindari error karena panjang dan
kompleksnya program sebelumnya disini setelah kita melakukan define
terhadap masing-masing seven-segment kita lalu langsung menyatakan
display valuenya.

VII. Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum modul 11, dapat dipahami bahwa Arduino IDE
dapat digunakan dalam aplikasi seven-segment. Dalam percobaan ini, digunakan 3
buah seven-segment, sehingga harus menerapkan metode multiplexing sehingga tiap
seven segment mampu menampilkan output yang diinginkan, dimana dengan
menampilkan angka pada tiap modul satu per satu dalam durasi yang singkat.
Digunakan juga potensiometer sebagai kontrol input yang menentukan output keluaran.

Daftar Pustaka
[1] Fiore, J, M. 2017. Laboratory Manual for Embedded Controllers Using C and
Arduino. Utica, New York: Mohawk Valley Community College.

[2] Potts, Steve; Clayton, Walnum. 1997. Pemrogramman Berorientasi Objek dengan
Borland C++. Yogyakarta. Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai