e-mail: 1* windatriasafitri02@gmail.com
ABSTRAK
Kalkon merupakan turunan flavonoid yangmempunyai beragam aktivitas biologi yang menarik. Salah satu senyawa yang berpotensi sebagai agen
antibakteri adalah kalkon. Sifat antibakteri senyawa kalkon tergantung pada substituen yang terikat pada kedua cincin aromatiknya, seperti gugus Cl,
Br, OH dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensintesis senyawa analog kalkon dan mengetahui potensi senyawa analog kalkon
tersebut sebagai antibakteri. Pada penelitian ini, senyawa analog kalkon telah berhasil disintesis yaitu 3ꞌ-Bromo-4-metoksi-kalkon melalui metode
pengadukan dengan menggunakankatalis KOH, pelarut etanol. Hasil sintesis dilakukan pemurnian dengan rekristalisasi dan diperoleh rendemen yaitu
64 %. Identifikasi kemurnian senyawa telah dilakukan dengan uji KLT, titik leleh, dan analisis HPLC. Struktur senyawa dikarakterisasi melalui
spektroskopi UV-Vis, FTIR dan 1H NMR, menunjukkan bahwa senyawa analog kalkon memiliki struktur sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian
aktivitas antibakteri senyawa analog kalkon dilakukan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan konsentrasi larutan uji
1%, 5%, 10% dan 20%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa senyawa 3ꞌ-Bromo-4-metoksikalkon aktivitas antibakterinya termasuk kategori lemah.
Kata kunci: 3ꞌ-Bromo-4-metoksikalkon, Antibakteri, Escherichia coli, Sintesis Kalkon, Staphylococcus aureus
ABSTRACT
Chalcone is a flavonoid derivative that has a variety of interesting biological activities. One of the compounds suspected of being an antibacterial
agent is chalcone. The properties of chalcone compounds depend on the substituents that depend on the two aromatic rings, such as Cl, Br, OH groups
and so on. The purpose of this study was to synthesize chalcone analogue compounds and determine the potential of these analog compounds as
antibiotics. In this research, a chalcone analogue compound has been successfully synthesized, namely 3ꞌ-Bromo-4-methoxy-chalcone through the
stirring method using KOH catalyst, ethanol solvent. The results of the synthesis carried out by recrystallization and the yield obtained were 64 %.
Identification of compounds that have been carried out by TLC test, melting point, and HPLC analysis. The structure of the compound was
characterized by UV-Vis spectroscopy, FTIR and 1H NMR, indicating that the analogue chalcone compound has a structure as expected. Testing the
activity of chalcone analogue compounds was carried out on Staphylococcus aureus and Escherichia coli at a concentration of 1%, 5%, 10% and 20%
test solutions. The test results showed that the antibacterial activity of the compound 3ꞌ-Bromo-4-methoxy-chalcone was categorized as weak.
senyawa kalkon tergantung pada substituen yang spektrofotometer FTIR (Shimadzu IR Spirit-
terikat pada kedua cincin aromatiknya, seperti gugus A224158), Spektrometer 1
H NMR (JNM-
Cl, Br, OH dan sebagainya. Gugus halogen seperti Cl
ECZ500R/S1, 500 MHz), autoklaf (SG 41280), oven
dan Br dikenal mempunyai aktivitas antibakteri yang (Memmert UN-110) vortex (Gemmy VM-300),
cukup baik (Prasad et al., 2006). Ditinjau dari asal usul cawan petri, kertas cakram, inkubator (Memmert IN-
biogenetik senyawa kalkon yang tersubstitusi halogen 55), dan peralatan gelas untuk sintesis dan uji
tidak dapat ditemukan di alam. Oleh karena itu, untuk antibakteri lainnya.
mendapatkan kalkon tersubstitusi halogen dilakukan
dengan cara sintesis (Brahmana, 2015) . Bahan
Proses sintesis senyawa kalkon secara umum Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu
disintesis melalui kondensasi Claisen-Schmidt antara
3ꞌ-bromoasetofenon (Sigma-Aldrich), 4-
asetofenon dan benzaldehid. Reaksi kondensasi ini
metoksibenzaldehid (Sigma-Aldrich), Hidrogen
dikatalis oleh asam atau basa dalam kondisi homogen
(Shorey et al., 2013). Metode untuk sintesa kalkon Klorida (Merck), Kalium Hidroksida (Merck),n-
dapat dilakukan secara kovensional seperti pengadukan heksana dan etil asetat (Teknis) yang telah didestilasi,
dan refluks (Lusrianti et al., 2018). Disamping itu, etanol p.a, aqua DM (Brataco), media Nutrient Agar
terdapat metode non konvensional salah satunya (Merck), Dimetilsulfoksida (Merck), dan
dengan irradiasi microwave (Mohan et al., 2010). kloramfenikol disk (Oxoid ). Mikroorganisme yang
TM
Balkrishna et al (2014) pada penelitiannya digunakan adalah bakteri Staphylococcus aureus dan
telah berhasil mensintesis derivat senyawa kalkon Escherichia coli.
tersubstitusi senyawa halogen sebagai antibakteri.
Senyawa 4ꞌ-Floro-3-hidroksikalkon disintesis melalui Prosedur Penelitian
reaksi kondensasi Claisen-Schmidt menggunakan 1. Sintesis Senyawa 3ꞌ-Bromo-4-metoksikalkon
katalis basa dan melakukan uji antibakteri dengan O O O
metode difusi cakram terhadap bakteri Escherichia coli Br
CH3 H KOH 5N Br
+
dan Pseudomonas aeruginosa. Hasil uji antibakteri EtOH
H3CO OCH3
menunjukkan aktivitas antibakteri dengan daya hambat pengadukan
3'-bromoasetof enon 4-metoksibenzaldehid
masing-masing yaitu 15 mm-14 mm. Selain itu, pada 3'-bromo-4-metoksikalkon
menggunakan jangka sorong. Zona hambat diukur Tabel 1. Hasil interpretasi spektra FT-IR senyawa 3ꞌ
untuk menentukan aktivitas antimikroba senyawa Bromo-4-metoksikalkon
turunan kalkon yang disintesis dan efektivitas terhadap Bilangan Jenis vibrasi Literatur
kedua bakteri tersebut. gelombang (cm-1) ikatan
3063,75 C-H aromatik 3080-3030
HASIL DAN PEMBAHASAN 2841,89 C-H alifatik 3000-2840
1. Sintesis Senyawa 3ꞌ-Bromo-4-metoksikalkon 1658,25 C=O karbonil 1775-1650
1588,91 C=C aromatik 1625-1575
Senyawa ini disintesis dari bahan awal (starting
1170,06 C-O eter 1320-1000
material) 3ꞌ-bromoasetofenon dengan 4-
515,34 C-Br 700-500
metoksibenzaldehid melalui reaksi kondensasi aldol
silang. Sintesis dilakukan menggunakan metode pada
kondisi basa menggunakan katalis KOH 5N dalam Pada spektrum 1H-NMR senyawa 3ꞌ-Bromo-4-
pelarut etanol selama ±3 jam. Produk yang terbentuk metoksikalkon ini menunjukkan adanya 13 proton yang
berupa serbuk berwarna kuning pucat, tidak berbau sesuai dengan senyawa target. Karakteristik senyawa
dengan rendemen 64%, rendemen yang didapatkan 3ꞌ-Bromo-4-metoksikalkon ini ditunjukkan pada proton
pada penelitian ini agak rendah, hal ini disebabkan terdapat puncak singlet yang muncul pada pergeseran
karena kecepatan dan waktu reaksi sintesis. kimia (δ) 3,86 ppm dengan integrasi 3H yang
Analisis kemurnian dilakukan dengan pengujian menunjukkan adanya proton O-CH3. Lalu, puncak
titik leleh dan analisis HPLC. Berdasarkan analisis doublet yang muncul pada δ 7,34 ppm dan δ 7,80 ppm
kemurnian senyawa analog kalkon yang disintesis yang menunjukkan proton H pada posisi α dan β,
dapat dikatakan murni karena jarak titik lelehnya ≤2 oC pergeseran kimia proton β lebih kecil dibandingkan α
yaitu 85-86 oC, adanya suatu pengotor yang sedikit akibat adanya polarisasi dari gugus karbonil sehingga
larut dalam padatan yang meleleh biasanya akan membuat densitas elektron pada posisi α lebih besar
menghasilkan range suhu pelelehan yang besar (Pavia daripada posisi β. Nilai konstanta kopling Hα dan Hβ
et al., 1995). Hasil ini diperkuat juga oleh masing-masing sebesar 15,5 Hz yang menunjukkan
kromatogram HPLC yang menunjukkan satu puncak bahwa kedua proton tersebut terletak pada posisi yang
dominan dengan tR 7,606 dan 7,600 menit pada panjang berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
gelombang deteksi 242 dan 346 nm, dimana satu senyawa tersebut memiliki konfigurasi (E). Hasil
puncak dominan pada kromatogram menunjukkan interpretasi spektra 1H-NMR disajikan pada tabel
bahwa senyawa yang disentesis memiliki kemurnian berikut.
yang tinggi. Tabel 2. Interpretasi Spektrum 1H-NMR Senyawa 3ꞌ-
Hasil spektra FT-IR senyawa 3ꞌ-Bromo-4- Bromo-4-metoksikalkon
metoksikalkon menunjukkan pita serapan pada
bilangan gelombang 3062,75 cm-1 yang merupakan Proto
H (ppm)
pita serapan dari ikatan C-H aromatik. Berdasarkan n
literatur, pita serapan C-H aromatik muncul pada 1 -
bilangan gelombang 3080-3030 cm-1. Pita serapan pada 2 7,61 (d, 1H, J = 8,5 Hz)
bilangan gelombang 2841,89 cm-1 dihasilkan oleh 3 6,94 (d, 1H, J = 9 Hz)
vibrasi ikatan C-H alifatik. Berdasarkan literatur, pita 4 -
serapan C-H alifatik muncul pada bilangan gelombang 5 6,94 (d, 1H, J = 9 Hz)
3000-2840 cm-1 (Pretsch et al., 2020). Selanjutnya, 6 7,61 (d, 1H, J = 8,5 Hz)
kehadiran gugus C=O karbonil ditunjukkan oleh pita 7,34 (d, 1H, J = 15,5
Hα
serapan pada bilangan gelombang 1658,25 cm-1. Hz)
Berdasarkan literatur, pita serapan C=O karbonil 7,80 (d, 1H, J = 15,5
Hβ
muncul pada bilangan gelombang 1775-1650 cm-1 Hz)
(Pretsch et al., 2020). Kemudian pada bilangan 1ꞌ -
gelombang 1588,91 cm-1 merupakan pita serapan yang 2ꞌ 8,13 (t, 1H, J = 2 Hz)
dihasilkan oleh vibrasi ikatan C=C aromatik. 3ꞌ -
Berdasarkan literatur, pita serapan ikatan C=C 7,92 (d, 1H, J = 7,5
aromatik muncul pada bilangan gelombang 1625-1575 4ꞌ
Hz)
cm-1 (Pretsch et al., 2020). Selanjutnya pita serapan C- 5ꞌ 7,38 (t, 1H, J = 8 Hz)
O eter muncul pada bilangan gelombang 1170,06 cm-1. 6ꞌ 7,69 (t, 1H, J = 5 Hz)
Berdasarkan literatur, pita serapan C-O eter muncul O-CH3 3,86 (s, 3H)
pada bilangan gelombang 1320-1000 cm-1 (Pretsch et
al., 2020). Kemudian pita serapan pada bilangan
2. Uji Aktivitas Antibakteri
gelombang 515,34 cm-1 merupakan vibrasi dari ikatan
C-Br. Berdasarkan literatur pita serapan C-Br muncul
Uji aktivitas antibakteri senyawa analog kalkon 3ꞌ-
pada bilangan gelombang 700-500 cm-1 (Pretsch et al.,
Bromo-4-metoksikalkon dilakukan terhadap bakteri
2020). Hasil interpretasi spektra FT-IR disajikan pada
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Uji
tabel berikut.
IJCCS ISSN: 1978-1520
aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi Staphylococcus aureus merupakan golongan bakteri
menggunakan kertas cakram. Pada pengujian aktivitas Gram positif yang dinding selnya lebih sederhana
antibakteri ini kontrol positif yang digunakan adalah dibandingkan dengan Escherichia coli yang dinding
kloramfenikol. Kloramfenikol mempunyai spektrum selnya lebih komplek, bakteri ini tergolong bakteri
luas yang bersifat bakteriostatis terhadap hampir semua Gram negatif. Hal ini sesuai dengan Poeloengan &
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Kontrol Pratiwi (2010) bahwa perbedaan susunan dinding sel
negatif yang digunakan adalah DMSO (dimetil pada bakteri Gram positif dan Gram negatif dapat
sulfoksida), dalam penelitian ini pelarut yang menyebabkan perbedaan zona hambat yang terbentuk.
digunakan yaitu DMSO, sehingga kontrol negatif yang Dinding sel bakteri Gram positif berlapis tunggal
digunakan yaitu DMSO. Tujuannya yaitu sebagai dengan kandungan lipida 1-4% sedangkan pada bakteri
pembanding bahwa pelarut yang digunakan sebagai Gram negatif dinding sel berlapis tiga yang terdiri dari
pengencer tidak mempengaruhi hasil uji antibakteri lipoprotein, membran luar fosfolipid dan
dari senyawa yang akan diuji (Utomo et al., 2018). lipopolisakarida dan kandungan lipid pada dinding sel
Pada pengujian aktivitas antibakteri ini, berkisar 11-22%. Membran luar fosfolipid tersebut
senyawa yang akan diuji dibuat dalam berbagai menyebabkan komponen kimia yang bersifat
konsentrasi yaitu 1%, 5%, 10% dan 20%. Menurut antibakteri sulit untuk menembus dinding sel bakteri
standar dari CLSI (Clinical and Laboratory Standards Gram negatif.
Institutes), diameter zona bening atau zona hambat ≥20
mm memiliki aktivitas kuat, diameter hambat 15-19 SIMPULAN
mm memiliki aktivitas sedang, sedangkan diameter Berdasarkan hasil penelitian yang telah
≤14 mm memiliki aktivitas lemah. Hasil uji aktivitas diperoleh dapat disimpulkan bahwa, Senyawa analog
antibakteri senyawa kalkon pada penelitian ini yaitu, kalkon 3ꞌ-Bromo-4-metoksikalkon disintesis dengan
Hasil uji antibakteri yang dilakukan menunjukkan metode pengadukan dan menggunakan katalis KOH
bahwa senyawa analog kalkon pada penelitian ini diperoleh hasil %rendemen senyawa murni adalah
memiliki aktivitas antibakteri yang lemah. Hasil uji 64%. Analisis spektroskopi UV, FT-IR, dan 1H-NMR
aktivitas antibakteri senyawa senyawa 3ꞌ-Bromo-4- menunjukkan bahwa 3ꞌ-Bromo-4-metoksikalkon
metoksikalkon ditunjukkan pada tabel berikut. tersebut sesuai dengan struktur molekul target dan
Tabel 3. Hasil Pengujian Aktivitas Antibakteri memiliki aktivitas lemah terhadap bakteri
Senyawa 3ꞌ-Bromo-4-metoksikalkon Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
SARAN
Diameter zona hambatan
Bakteri (mm) Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk
Perlakuan dapat melakukan sintesis senyawa 3ꞌ-Bromo-4-
uji Rata-
1 2 3 metoksikalkon dengan metode lain seperti irradiasi
rata
Kontrol 22,7 microwave agar reaksi lebih berjalan sempurna
22,60 22,65 22,65 sehingga rendemen yang diperoleh lebih besar. Selain
positif 0
Kontrol itu, perlu juga dilakukan pengujian aktivitas biologi
0 0 0 0 lainnya terhadap senyawa tersebut, seperti uji aktivitas
S. negatif
antioksidan dan antikanker agar potensi senyawa
aureus 1% 6,80 6,60 6,40 6,60
tersebut dapat diketahui lebih luas.
5% 7,50 7,00 7,30 7,26
10% 8,20 8,00 8,50 8,23
DAFTAR PUSTAKA
20% 8,50 8,90 8,80 8,73
Kontrol 21,3 Balkrishna, Pratapwar, A., Tapas, A., Butle, S. &
21,20 21,30 21,28
positif 5 Vatkar, B. 2014. Synthesis and Antimicrobial
Kontrol Activity of Novel Chalcone Derivatives.
0 0 0 0
E. coli negatif Research on Chemical Intermediates, 40(4):
1% 0 0 0 0 1715–1725.
5% 7,00 6,80 6,85 6,88
10% 8,40 8,45 8,25 8,36 Brahmana, E.M. 2015. Sintesis dan Uji Antibakteri
20% 8,20 8,23 8,10 8,17 Senyawa (E)-1-(2-Klorofenil)-3-Ptolilprop-2-en-
1-on. Jurnal Ilmiah Edu Research, 4(2):
Dari penelitian ini terdapat perbedaan luas zona 103–108.
hambat yang terbentuk, yaitu konsentrasi sampel dan
mempengaruhi kecepatan difusinya, semakin tinggi Dona, R., Zamri, A. & Jasril 2015. Sintesis dan Uji
konsentrasi sampel semakin besar luas zona hambat Toksisitas Senyawa Analog Kalkon Tersubstitusi
yang terbentuk. Pada penelitian ini, zona hambat yang Metoksi. Jurnal Photon, 5(2): 9–14.
terbentuk pada bakteri Staphylococcus aureus lebih
besar dibandingkan dengan zona hambat terbentuk oleh Fikroh, R.A., Matsjeh, S. & Anwar, C. 2020. Aktivitas
bakteri Escherichia coli salah satu penyebab perbedaan Antibakteri Turunan Kalkon Tersubstitusi Bromo
ini yaitu sensitifitas pada bakteri tersebut. Bakteri Terhadap Bakteri Bacillus subtilis dan
IJCCS ISSN: 1978-1520