Anda di halaman 1dari 6

Lembaran Kerja Mahasiswa

Farmakoterapi Penyakit Infeksi

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
Dosen : apt.Septi Muharni, M.Farm

IDENTITAS MAHASISWA
Nama 1. Alfreddy saragih, S.Farm
2. Elsa etavianti, S.Farm
3. Helgi novembri, S.Farm
4. Nora handayani, S.Farm
5. Rizka rahmadani, S.Farm
6. Sepfira indriani, S.Farm
7. Shafira dio amanda, S.Farm
8. Sita afmika, S.Farm
9. Vella kurnia wahyuni, S.Farm
10. Winda tria safitri, S.Farm
No urut absen 2, 11, 16, 29, 40, 44, 46, 48, 52, 54
Kelompok 3
Pertemuan ke 1
Hari/Tanggal Sabtu, -03-2022
Topik Tinea, Kandidiasis dan Sporotikosis

SISTEMATIKA ISI LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)


A. Seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun datang ke poli klinik di RS. Pasien
mengeluhkan tubuhnya ada ulkus. Awalnya ada nodus dermis kemudian pecah menjadi
ulkus. Pada limfokutan terjadi pembesaran kelenjar getah bening, kulit dan jaringan
subkutis di atas nodus sering melunak dan pecah membentuk ulkus indolen mengikuti
garis aliran limfa. Pada bentuk kutaneus menetap terbentuk plak eritemtosa yang tidak
nyeri. Plak dapat menjadi verukosa dan mengalami ulserasi. Hasil laboratorium ditemukan
jamur sporotichium scenkii. Hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium, dokter
mendiagnosa Sporotikosis.

B. Keywords/Terminologi Farmasi
- Sporotrikosis adalah infeksi jamur kronis pada kutis atau subkutis dengan ciri
khas lesi berupa nodus yang supuratif sepanjang aliran getah bening.
Sporotrikosis juga merupakan infeksi kronik jamur subkutan atau sistemik yang
disebabkan oleh Sporothrix schenckii.
- Ulkus atau ulser merupakan kerusakan jaringan epitel yang sering berdampak
cekungan dan memiliki batas tegas, kasus ulkus seringkali ditemukan pada
rongga mulut (Regezi dkk., 2008)
- Verukosa adalah ruam sekunder berupa proliferasi non virus yang menyerupai
kutil dengan permukaan kasar di kulit.
C. Data penunjang
Penyelesaian Kasus dengan Metode SOAP
A. SUBJECT

Nama : -
Umur : 45 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Keluhan :
o Pasien mengeluhkan tubuhnya ada ulkus

o Pada limfokutan terjadi pembesaran kelenjar getah bening, kulit dan


jaringan subkutis di atas nodus sering melunak dan pecah membentuk ulkus
indolen mengikuti garis aliran limfa

o Pada bentuk kutaneus menetap terbentuk plak eritemtosa yang tidak nyeri.
Plak dapat menjadi verukosa dan mengalami ulserasi

 Riwayat Pengobatan : -

 Riwayat penyakit sebelumnya : -

B. OBJECTIVE

a) Pemeriksaan Laboratorium :

 Hasil laboratorium ditemukan jamur sporotrichium scenkii

b) Pemeriksaan fisik

 Pada limfokutan terjadi pembesaran kelenjar getah bening


 kulit dan jaringan subkutis di atas nodus sering melunak dan pecah
membentuk ulkus indolen mengikuti garis aliran limfa

c) Diagnosis Pasien

 Sporotrikosis
C. ASSESSMENT
 Dari pemeriksaan fisik dan laboratorium, dokter mendiagnosa pasien menderita
sporotrikosis.
 Pasien perlu diberikan terapi untk penyakit sporotrikosisnya dan menghilangkan
keluhan pasien

 PLAN

a) Farmakologi

Pada kasus ini, kami mengusulkan terapi untuk pasien antara lain :

 Pasien diberikan itrakonazol (200 mg/hari PO) dianjurkan untuk diberikan selama
2-4 minggu setelah semua lesi membaik, biasanya total 3- 6 bulan (PERDOKSI
2017)

b) Non Farmakologi

1. Pemberian informasi kepada pasien terkait penyakitnya

2. Ulkus yang terbentuk harus dijaga agar tetap bersih, kering dan tertutup sampai
sembuh.

3. Istirahat yang cukup

4. Membersihkan diri setelah berkegiatan diluar seperti berkebun

5. Menghindari makanan yang dapat menyebabkan kulit gatal

c) Monitoring

1) Dengan durasi pengobatan yang cukup lama dan harus berobat secara teratur
sehingga perlu dilakukan kontrol ulang terhadap gejala.
2) Lakukan pemantauan terhadap kondisi pasien, jika kondisi tidak membaik maka
lakukan penggantian obat.
DRUG RELATED PROBLEM
No. Drug Therapy Chec Keterangan
Problem k List
1. Terapi Obat Yang Tidak Diperlukan
Terdapat terapi tanpa - Pasien mendapatkan terapi sesuai dengan
indikasi medis indikasi medis.

Pasien mendapatkan - Pasien tidak mendapatkan terapi tambahan


terapi tambahan yang
tidak di perlukan
Pasien masih - Pasien belum mendapatkan terapi
memungkinkan farmakologi maupun non farmakologi
menjalani terapi non
farmakologi
Terdapat duplikasi - Pasien tidak mendapatkan terapi duplikasi
terapi

2 Kesalahan Obat
.
Bentuk sediaan tidak - Bentuk sediaan obat yang diberikan telah
tepat sesuai dan pasien masih dapat meminum
obat yang diberikan.
Terdapat - Terapi pengobatan yang diberikan kepada
kontraindikasi pasien tidak terdapat kontraindikasi.

Kondisi pasien tidak - Pasien dapat disembuhkan oleh obat.


dapat disembuhkan
oleh obat
Obat tidak diindikasi - Obat yang diberikan diindikasikan untuk
untuk kondisi pasien kondisi pasien.
Terdapat obat lain - Pengobatan yang diberikan kepada pasien
yang efektif telah efektif sesuai dengan kondisi
pasien.
3 Dosis Tidak Tepat

Dosis terlalu rendah - Dosis terapi pengobatan yang di berikan


sesuai literature
Dosis terlalu tinggi - Dosis terapi pengobatan yang diberikan
telah sesuai dengan literature
Frekuensi penggunaan - Frekuensi penggunaan obat yang
tidak tepat diberikan sesuai dengan literatur.
Durasi penggunaan tidak - Durasi dari penggunaan obat sesuai
tepat dengan literatur
Penyimpanan tidak tepat - Penyimpanan obat-obatan telah tepat
sesuai dengan literatur yaitu pada suhu
kamar, tempat kering dan terlindung
dari cahaya
4 Reaksi Yang Tidak Diinginkan

Obat tidak aman untuk - Obat yang diberikan telah aman untuk
pasien pasien
Terjadi reaksi alergi - Pasien tidak menunjukkan reaksi alergi
dari obat-obatan yang diberikan.
Terjadi interaksi obat - Tidak ada interaksi obat
Dosis obat dinaikan atau - Dosis obat dinaikkan atau diturunkan
diturunkan terlalu cepat berdasarkan kondisi pasien
Muncul efek yang tidak - Tidak muncul efek yang tidak
diinginkan diinginkan.
Administrasi obat yang - Administrasi obat yang diberikan telah
tidak tepat tepat.
5 Ketidaksesuaian Kepatuhan Pasien

Obat tidak tersedia - Obat-obatan yang diberikan tersedia di


Rumah Sakit
Pasien tidak mampu - Pasien mampu menyediakan obat
menyediakan obat
Pasien tidak bisa menelan - Pasien mampu menelan ataupun
obat atau menggunakan menggunakan obat sendiri dikarenakan
obat kesadaran pasien saat dirawat sudah
mengalami perbaikan.
Pasien tidak mengerti - Pasien mengerti instruksi dari
intruksi penggunanan penggunaan obat yang diberikan.
obat
Pasien tidak patuh atau - Pasien patuh dalam menggunakan obat
memilih untuk tidak yang diberikan, dan mengikuti
menggunakan obat instruksi penggunaan obat yang
diberikan.
6 Pasien Membutuhkan Terapi Tambahan

Terdapat kondisi yang - Kondisi pasien butuh untuk


tidak diterapi mendapatkan terapi
Pasien membutuhkan - Pasien sudah mendapatkan obat yang
obat lain yang sinergis bekerja sinergis terhadap virus hiv/aids
Pasien membutuhkan - Pasien tidak membutuhkan terapi
terapi profilaksis profilaksis

Anda mungkin juga menyukai