Anda di halaman 1dari 21

Prinsip pemberian obat

dan semua cakupannya


Nama Kelompok 4
1. Oky Chom
2. Sarah aFaliha
3. Givani Azzahra
4. Saumi ayu risky
5. Zulhilmi akbar
6. Anisa Rifa Yulia
Sub Materi

01 02 03

Lima benar dalam Pengkajian yg


Proses keperawatan dibutuhkan untuk
pemberian obat
dan pemberian obat obat tertentu

04 05

Pemberian obat Evaluasi pasien


setelah pemberian
obat
01. Lima Benar dalam
Pemberian Obat
Benar Pasien
01
“ benar pasien” artinya bahwa tenaga Kesehatan memberikan obat kepada pasien dengan
benar.

Benar Obat
02
Periksalah label obat setidaknya tiga kali sebelum memberikan obat tersebut. Periksalah
pertama kali ketika obat tersebut diambil dari tempat penyimpanan- nya. Kemudian,
periksa kembali label obat sebelum mengeluarkan obat tersebut dari kemasan. Terakhir,
periksa kembali label obat setelah mengeluarkan obat, sebelum membuang
kemasan obat tersebut.

Benar Dosis
03
Dosis obat yang diberikan harus berdasarkan pedoman yang direkomendasikan. Tenaga
kesehatan harus memiliki gambaran akan dosis obat sebelum melakukan
penghitungan dosisnya.
Benar Waktu
04
Seberapa sering obat diberikan bergantung pada waktu paruh obat. Waktu paruh
obat adalah waktu yang dibutuhkan oleh setengah dari jumlah awal obat/zat lain
untuk dieliminasi dari tubuh.
Obat dengan waktu paruh yang pendek harus diberikan lebih sering dibandingkan
dengan obat yang memiliki waktu paruh yang panjang untuk mempertahankan
tingkat efek terapeutik obat dalam plasma.
Periksalah apakah pasien dijadwalkan untuk diagnosis atau prosedur lainnya yang
mungkin mengganggu waktu pemberian obat.

Benar jalur pemberian obat


05
Berikut jalur pemberian obat:
1.Oral (melalui mulut): cairan, eliksir, larutan, pil, tablet, dan kapsul.
2.Sublingual (bawah lidah): pil, tablet, dan kapsul
3.Bukal (di antara gusi dan pipi): pil, tablet, dan kapsul
4.Topikal (dioleskan di kulit): krim, salep, dan plester
5.Dihirup (semprot aerosol): cairan,
6.Diteteskan pelan-pelan (pada hidung, mata, telinga): cairan, krim, dan salep.
7.Disisipkan (melalui rektum, vagina): supositoria
8.Intradermal (bawah kulit): injeksi
9.Subkutan (bawah kulit):injeksi, 10.Intramuskuler (di otot): injeksi
11.Intravena (dalam pembuluh darah): injeksi, 12.Slang nasogastrik dan gastrostomi:
cairan, 13.Transdermal: plester
02. Proses Keperawatan
dan pemberian obat
Pengkajian umum

Apakah aksi terapeutik obat Apakah jalur pemberian obat


tepat bagi pasien? sudah tepat?
Perawat bertanggung jawab secara mandiri Beberapa obat dapat diberikan melalui
untuk memverifikasi bahwa obat yang lebih dari satu jalur. Meskipun penulis
diresepkan tersebut tepat bagi pasien. resep telah menentukan jalur pemberian
Perawat dapat melakukan hal ini dengan obat secara spesifik, kondisi terkini pasien
membaca diagnosis pada rekam medis pasien mungkin mengindikasikan pemberian
dan mencari informasi pada manual (buku
obat melalui jalur yang berbeda.
petunjuk) obat di mana tercantum
penggunaan obat yang disetujui.
Berapa dosis yg tepat Mengkaji kontra Mengkaji efek samping
untuk pasien? indikasi dan efek negatif
Penulis resep akan menentukan terhadap obat
dosis obat. Jika dosis yang Perawat harus melihat
ditentukan tidak sesuai dengan kontraindikasi obat yang biasa Perawat harus melihat buku
dosis obat yang tersedia sehingga tercantum dalam buku petunjuk petunjuk obat untuk
perawat dituntut untuk menghitung obat dan kemudian menentukan mengetahui efek samping.
dosis obat. Sebagai contoh, penulis apakah pasien memiliki kondisi- Perawat harus waspada dan
resep mungkin meresepkan 800 mg kondisi tersebut. Jika ya, maka mempersiapkan diri
ibuprofen. Perawat memiliki tablet perawat harus menghubungi terhadap efek samping yg
ibuprofen 200 mg sehingga pasien dokter yang meresepkan untuk mungkin timbul
harus diberikan 4 tablet memberi tahu kondisi pasien. sebelum memberikan obat
200 mg ibuprofen
03. Pengkajian yg dibutuhkan
untuk obat tertentu
Hal-hal yg perlu dipertimbangkan oleh perawat
4. Ekskresi
Ginjal adalah organ
2.Distribusi utama yang
Agar obat dapat mengeliminasi obat
terdistribusi secara
maksimal, beberapa
meskipun bebera- pa
jenis obat harus jenis obat
berikatan dengan diekskresikan melalui
protein, yang membawa empedu, feses,
1. Absorpsi partikel obat melalui 3. Metabolisme respirasi, air liur, dan
pasien mampu pembuluh
Hati memecah partikel keringat.
menyerap darah dan arteri.
obat sehingga mereka
obat.misalnya,obat yg dapat dieliminasi dari tu-
diberikan per oral akan buh. Jika hati pasien tidak
diserap di saluran berfungsi dengan baik,
maka partikel-partikel obat
pencernaan (lambung
tidak dapat dimetabolisme
dan usus halus). dan tidak dapat
dikeluarkan dari tubuh.
Aspek lain dari pasien dan obat

01 02
Usia Berat Badan

03 04
Farmakogenetik Waktu
(dipengaruhi oleh gen
seseorang)
05 07
Interaksi obat- 06 Riwayat
Interaksi obat dg penggunaan obat,
makanan
obat lain toleransi, dan efek
Perawat harus
mengetahui apakah obat
kumulatif
kombinasi dari Perawat harus mengkaji
memiliki kontraindikasi
beberapa obat riwayat penggunaan obat
terhadap makanan dan
menimbulkan efek pasien dan memantau pasien
memberikan pendidikan
toksik atau bahkan akan tan- da dan gejala
kesehatan kepad osien
kondisi yang fatal bahwa obat tersebut masih
tentang interaksi obat
seperti anafilaksis memiliki efek
dengan
reaksi alergi yg terjadi terapeutik,serta efek
makanan tersebut.
dalam hitungan mnit kumulatif yang dapat
mengakibatkan keracunan.
04 Pemberian obat
Prosedur pelaksanaan pemberian obat

3. Perawat harus memeriksa 6.Periksa obat yang


semua obat yang diresepkan diberikan sesuai
1. Periksa kepada pasien bahkan jika ia kebutuhan
resep obat tidak mengelola pemberian
semua obat tersebut.

2. Periksa 4.Periksa 5. Buat sendiri


rekam Riwayat alergi lembar
pemberian pasien
pemberian
obat
obat
Hindari kesalahan dalam pemeberian obat
cara untuk menghindari kesalahan umum dalam pemberian obat: Hindari
gangguan saat menyiapkan obat-obatan:

1.Hindari menyiapkan obat sambil bercakap-cakap.


2.Hanya berikan obat yang Anda siapkan.
3.Hanya siapkan obat dari wadah yang memiliki label lengkap yang mudah
dibaca.
4. Jangan mentransfer obat dari satu laci obat pasien ke laci obat pasien lain.
5. Jangan menuangkan obat langsung ke tangan Anda.
6. Jangan memberikan obat yang telah kedaluwarsa.
7. Jangan menebak tentang obat dan dosis.
8. Selalu periksa resep obat tersebut.Jangan berikan obat yang telah berubah
wama, memiliki sedimen, atau tampak keruh, kecuali hal-hal tersebut adalah
keadaan normal untuk obat.
9. Jangan tinggalkan obat di samping tempat tidur pasien ngunjung. Pastikan obat
berada dalam jarak pandang yang jelas.
10. Jangan berikan obat jika pasien mengatakan ia memiliki alergi terhadap obat
atau kelompok obat, atau jika pasien mengatakan obat tersebut tidak sama
dengan yang biasa dikonsumsi.
11. Gunakan nama dan nomor rekam medis pasien pada gelang identitas un- tuk
Pemberian obat di rumah
Perawat harus menjelaskan hal-hal berikut:
1.Simpan obat dengan benar. Beberapa obat, seperti insulin, harus
disimpandalam lemari es.
2.Selalu berikan label yang bertuliskan tanggal dan jam ketika obat itu
dibuka.
3.Simpan obat dalam lemari terkunci yang jauh dari jangkauan anak-anak.
4.Jelaskan alasan mengapa pasien mendapatkan obat tersebut dan seberapa
sering obat harus dikonsumsi.
5.Jelaskan apa yang harus dilakukan jika pasien lupa minum obat.
6.Jelaskan tanda dan gejala efek toksik dari obat jika pasien membutuhkan
lebih dari dosis yang ditentukan.
7.Jelaskan tanda dan gejala efek samping dan reaksi yang merugikan yang
mungkin terjadi saat mengonsumsi obat tersebut.
8.Jelaskan interaksi negatif obat yang mungkin timbul dengan
makanan tertentu.
9.Kembangkan sistem pengobatan sendiri untuk pasien yang
memiliki penglihatan yang buruk dan penurunan kapasitas
mental. Sebagai contoh, pasien dapat menggunakan wadah
khusus yang ditandai untuk setiap hari dalam seminggu. Keluarga
dapat mengisi wadah tersebut dengan obat yang sesuai. Pasien
kemudian diajarkan untuk membuka wadah yang te pat setiap
hari.
10. Berikan daftar obat, dosis, dan frekuensi pemberian serta
nama dokter yangmenulis resep kepada pasien sehingga pasien
dapat menyimpan daftar ter- sebut dalam tempat yang mudah
dijangkau, seperti dompet atau saku.
11.Sarankan agar pasien memakai penanda yang mengidentifikasi
pasien sebagai seseorang yang memiliki alergi atau
penyakit kronis.
05
Evaluasi Pasien setelah pemberian
obat
03
01 02 Perawat juga harus 04
Perawat harus mencatat efek samping
menangguhkan Perawat harus menentukan
perawat dapat dari obat yang pasien dan apakah pasien
membandingkan pemberian dosis
obat selanjutnya
seberapa baik pasien mendapatkan efek
tanda-tanda vital,
jika pasien dapat menoleransi efek terapeutik dan obat. Hal ini
hasil laboratorium,
data pasien terkait menunjukkan samping tersebut. pasien penting, terutama ketika
lainnya dengan data tanda dan gejala memiliki toleransi yang memberikan obat
awal. Pasien juga reaksi negatif rendah terhadap efek
terhaadap obat. penghilang rasa sakit.
harus dikaji sel obat samping, maka pera perlu Dosis obat yang sering
telah mencapai onset Penulis resep
harus segera
memberi tahu penulis diresepkan adalah untuk
dan waktu puncak.
diberitahu resep obat tersebut. pasien dengan berat
tentang kondisi badan rata- rata.
pasien.
Terima Kasih
Daftar Pustaka

Kamienski.M. dan Kaeogh.J. (2015). Farmakologi Demystified.


Rapha Publishing.Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai