Anda di halaman 1dari 12

SMART CITY

Kelompok II
Qisti Amalia, S.E
Musdalifah HS,S.Tr.A.K
Jayanti Arthasari Siono,S.Tr.Par
Andi Wardha Fakhriana, S.K.M.
Mutmainna, S.K.M
SMART CITY

A. Latar Belakang
Saat ini kita berada pada era globalisasi yang menuntut informasi yang
cepat, tepat dan akurat. Karena masyarakat saat ini merupakan masyarakat
yang butuh akan infromasi, dimana ruang dan waktu bukanlah penghalang
untuk mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan laporan Digital 2020 yang dilansir We Are Social dan


Hootsuite, Indonesia berada di peringkat tiga setelah Cina dan India dengan
pertumbuhan populasi yang mengakses internet sebesar 17 persen dalam satu
tahun terakhir. Angka yang sama dengan 25,3 juta pengakses internet baru
dalam setahun. Selain itu jika dibandingkan dengan negara-negara lain,
Indonesia menempati peringkat delapan dunia dengan waktu akses terlama.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pintar membuat konsep
smart tidak hanya dapat diterapkan pada level perangkat saja, tetapi sudah
berbagai sistem atau tatanan. Salah satunya adalah melalui konsep smart city
atau kota cerdas. Smart City sendiri pada intinya merupakan konsep
pengelolaan kota yang berbasis Teknologi Infromasi dan Komunikasi (TIK)
agar kota menjadi lebih cerdas dan efisien di dalam pemanfaatan berbagai
sumber daya yang ada, serta meningkatkan pelayanan dan kualitas kehidupan
masyarakat kota dengan tetap mengedepankan keberlanjutan lingkungan
hidup.
Seperti yang kita ketahui bahwa sebuah kota terus mengalami perubahan
dan perkembangan yang tentunya membawa pengaruh yang besar dalam pola
hidup dan peradaban manusia. Namun demikian, pertumbuhan sebuah kota
yang cepat dan besar akan memunculkan potensi masalah yang besar pula
bagi kota tersebut. Beberapa isu dan permasalahan pembangunan perkotaan
yaitu urbanisasi dan peningkatan penduduk perkotaan secara signifikan,
semakin menurunnya kualitas lingkungan hidup perkotaan, kemiskinan di
perkotaan, kapasitas daerah pengembangan dan pengelolaan perkotaan di era
desentralisasi serta tingkat pertumbuhan antar kota yang belum berkembang.
Terkait berbagai permasalahan perkotaan tersebut, kemudian
memunculkan kebutuhan yang mendesak dan sekaligus tantangan untuk
menemukan cara-cara yang cerdas dan srategi yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi dan meningkatkan kesejahteraan
penduduk perkotaan. Konsep Smart City muncul sebagai alternatif instrumen
yang inovatif dan mulai diterapkan pada kota-kota di Indonesia.
B. Praktek Penyelenggaraan Pemerintahan
1. Pemahaman dan Pengertian Smart City
Smart City merupakan suatu konsep perencanaan, penataan dan
pengelolaan kota yang saling terintegrasi dalam semua aspek kehidupan,
guna mendukung masyarakat yang cerdas, berpendidikan, memiliki moral
serta peningkatan kualitas hidup yang berkelanjutan. Smart City sendiri,
tentunya akan membantu penggunaan teknologi informasi dan
komunkasi.
Smart City adalah konsep perencanaan kota dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi yang akan membuat hidup lebih mudah dan
sehat dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi.

REPORT TITLE 3
Menurut KSPPN Bappenas, Smart City pada dasarnya merupakan
pengembangan lebih lanjut dari Kawasan perkotaan yang mampu
memenuhi kebutuhan penduduknya dan menuju kepada pembanguan
perkotaan yang berkelanjutan. The Smart Cities didasarkan pada enam
kategori utama, yaitu smart economy, smart environmental practice,
smart governance, smart living, smart mobility dan smart people.
No Indikator Key Driver
1 Smart Governance - Proses demokrasi dan inklusi
- Administrasi tata kelola pemerintahan
yang saling terkoneksi serta terintegrasi
- Peningkatan akses terhadap layanan.
2 Smart People - Peningkatan pola edukasi
- Pengontrolan pembelajaran melalui
remote e-education solution
- Masyarakat yang terinformasi secara
lebih baik.
3 Smart enviroment - Lingkungan dikelola secara berkelanjutan
(sustainable)
- Mengurangi penggunaan energi melalui
inovasi teknologi, konservasi energi dan
daur ulang material.
4 Smart Mobility - Sistem transportasi yang cerdas dan
efisien
- Memanfaatkan dan mengefisiensikan
jaringan untuk pergerakan kendaraan,
orang dan barang untuk mengurangi
kemacetan.

REPORT TITLE 4
- Penerapan “newsocial attitude” seperti
berbagi (sharing) kendaraan, opsi sepeda-
mobil.
5 Smart economy - Kompetensi regional/global
- Akses broadband untuk seluruh
masyarakat dalam rangka meningkatkan
peluang B2B.
- Lokasi yang independen, membantu
mengelola populasi dalam suatu area.
- Transaksi elektronis proses bisnis dalam
semua bidang (e-banking, e-shopping, e-
actuation, dll)
6 Smart living - Akses yang berkualitas tinggi terhadap
layanan kesehatan (e-health dan remote
health monitoring)
- Management electronic health record
- Rumah otomatis, rumah cerdas dan
layanan smart building.
- Akses terhadap berbagai jenis layanan
social.

2. Praktek Penyelenggaraan Pemerintahan Smart City


berbagai penelitian dan pengembangan terhadap konsep Smart City terus
menyebar secara luas, termasuk di beberapa kota di Indonesia. Dalam
kajian ini, ulasan mengenai implementasi konsep smart city difokuskan
pada tiga kota percontohan yaitu kota Bandung, Bogor dan Makassar. Kota
Bandung, Bogor dan Makassar dipilih menjadi kota-kota percontohan
dikarenakan beberapa pertimbangan, di antaranya adalah komitmen yang
kuat dari masing-masing pemerintah daerah dalam mewujudkan konsep

REPORT TITLE 5
Smart City dan telah adanya langkah-langkah awal yang dilakukan para
pemerintah kota tersebut dalam mewujudkan Smart City.
a. Kota Bandung
Kota bandung merupakan salah satu kota yang sangat gencar dalam
mengembangkan penggunaan teknologi dalam pencapaian tujuan
smart city. Dengan mengusung konsep utama yang diterapkan, kota
Bandung berusaha menciptakan sebuah kota cerdas. Kelima komponen
smart city tersebut adalah
- Smart ICT Infrastucture (infrastruktur ICT yang cerdas)
- Smart government (pemerintah kota yang cerdas)
- Bandung open government (konsep layanan pemerintahan untuk
masyarakat yang mengedepankan asas keterbukaan.
- Bandung empowerment (pemberdayaan masyarakat dengan
penguatan internet literacy, citizen engagement dan digital
industry)
- Bandung technopolis (pengelolaan kota menuju kota yang modern
dan berbasis teknologi)
Secara umum, beberapa aplikasi yang telah diterapkan kota Bandung
adalah:
- 5000 access point Bandung juara untuk melayani akses internet
atau wifi di berbagai tempat di kota Bandung.
- 83% layanan kepada masyarakat sudah berbasis TIK
- 63% kegiatan administrasi pemerintahan sudah berbasis TIK
- 100% pengelolaan keuangan sudah berbasis TIK
- Program bansos (bantuan sosial) dan hibah online.
- Layanan lapor.ukp.go.id, sebagai media untuk pelaporan
masyarakat terhadap kinerja pemerintahan.

REPORT TITLE 6
- Layanan Bandung government official twitter sebagai media
komunikasi terbuka antara pemerintah Kota Bandung (termasuk
walikota) dengan warga Bandung.
- Layanan portal tanya jawab Bandung, sebagai media komunikasi
dan diskusi tentang kota Bandung.
- Layanan Bandung open apps, sebagai penyedia aplikasi penunjang
layanan, komunikasi dan transaksi untuk akses melalui smart
phone.

b. Kota Bagor
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang sedang berusaha
mengimplementasikan konsep Smart City. Pemerintah Kota Bogor
telah menerapkan rencana penggunaan teknologi informasi sejak
tahun 2009. Pemerintah Kota Bogor pun terus berbenah menerapkan
teknologi informasi menuju Smart City melalui 3 tahap
pengembangan. Ketiga tahapan tersebut terdiri dari:
- Tahun 2009-2010 merupakan fase elektronik
- Tahun 2011-2013, fase infrastruktur
- Tahun 2014, fase integrasi aplikasi.

REPORT TITLE 7
Dengan tahapan-tahapan tersebut diharapkan kota Bogor mampu
mencapai layanan teknologi maksimal dalam penerapan Smart City.
Komponen yang menjadi area penerapan Smart City Kota Bogor adalah
sebagai berikut:
- Smart citizen- dengan konsep ini Kota Bogor mengembangkan agar
masyarakat memiliki pola pikir yang terus berkembang dan
memaksimalka penggunaan teknologi informasi, memiliki wawasan
yang luas dan akses yang tidak terbatas terhadap internet.
- Smart government- dikembangkan secara continue (terus menerus),
pemerintah Kota Bogor menargetkan seluruh layanan yang disediakan
oleh pemerintahan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Dengan kemudahan akses partisipasi dan transparansi terhadap
layanan menjadi target berikutnya yang terus diperbaiki.
- Smart business- smart business ditargetkan sebagai poros dalam
meningkatkan perekonomian di Kota Bogor. Berbagai layanan transaksi
didukung oleh penggunaan teknologi informasi sehingga transaksi
dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan aman.
- Smart infrastructure- smart infrastructure menjadi model utama
pemerintah Kota Bogor dalam mengembangkan Smart City. Dukungan
infrastruktur melalui pengembangan berbagai jaringan terus dibangung
untuk mendukung tercapainya Smart City.
Lebih lanjut selain keempat poros utama dalam Mengembangkan Smart
City tersebut, Kota Bogor juga tengah melakukan pendekatan lain yaitu
smart living, smart economy, smart environment dan smart mobility.
Secara umum, beberpa implementasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah
Kota Bogor terkait pengembangan Smart City antara lain:
- SIM ( Sistem Informasi Manajemen) Puskesmas dikembangkan untuk
memantau sekaligus memaksimalkan layanan kesehatan terhadap
masyarakat.

REPORT TITLE 8
- SIM (Sistem Infromasi Manajemen) kelurahan digunakan untuk
pemantauan dan pelayanan terhadap layanan kependudukan.
- Berbagai infrastruktur dibangun sebagai backbone terbentuknya
layanan online menuju Smart City seperti fiber optic, wifi, micro
system dan pendukung infrastruktur layanan TIK lainnya yang
dibangun secara berkelanjutan. Saat ini terdapat 68 kelurahan, 26
SKPD dan 4 puskesmas di Kota Bogor telah memiliki jaringan berbasis
wifi serta 252 menara micro cell.
- Layanan Pajak dan PBB online dikembangkan sebagai system
pengawasan dan peningkatan ekonomi di Kota Bogor.
- Sistem E-government di implementasikan di berbagai SKPD untuk
terbentuknya efisiensi dan transparansi terhadap layanan
pemerintahan.
- CCTV dikembangkan sebagai bentuk pengawasan langsung terhadap
kondisi kota.
- Pengembangan situation room untuk mengawasi seluruh kegiatan baik
layanan masyarakat di pemerintahan ataupun kondisi masyarakat.

REPORT TITLE 9
c. Kota Makassar
Terkait dengan implementasi konsep Smart City, Pemerintah kota
Makassar menerapkan 5 (lima) konsep utama dalam mengembangkan
smart city yaitu smart economy, smart environment, smart mobility,
smart governance, dan smart people berikut ini:
- Smart economy- konsep smart economy dilakukan dengan melakukan
pengembangan dan penataan pusat-pusat bisnis yang terintegrasi.
Melakukan penerapan teknologi infromasi tepat guna sehingga
memudahkan dalam melakukan transaksi.
- Smart mobility- smart mobility berfokus pada kemudahan dalam
melakukan akses terhadap ruang public melalui peningkatan sarana
dan prasaran teknologi transportasi sehingga tercipta kemudahan,
ketertiban, keamanan dan kenyamanan dalam melakukan mobilitas
berbagai tempat.
- Smart environment- smart environment dikembangkan dengan
mengembalikan beberpa fungsi ruang publik, pengembangan
lingkungan yang nyaman untuk ditempati dengan berbagai
infrastruktur yang lengkap, serta melakukan revitalisasi terhadap
ruang-ruang lingkungan hidup sebagai pendukung hidup masyarakat.
- Smart people- tujuan dari smart people ini untuk menciptakan
masyarakat yang melek terhadap teknologi, menyadarkan masyarakat
tentang berbagai manfaat yang bisa di dapat dari teknologi khususnya
teknologi informasi juga memberikan pandangan tentang dampak
negatif terkait teknologi itu sendiri.
- Smart governance- smart governance dikembangkan dan diterapkan
untuk melakukan optimasi terhadap layanan pemerintahan yang
dibutuhkan dan dapat diakses oleh publik. Dalam hal ini masyarakat
diberikan kemudahan untuk mendapatakna informasi, layanan
maupun partisipasi dalam pemerintahan yang transparan.

REPORT TITLE 10
Perkembangan Kota Makassar Menuju Smart City
- Smart Economy: Kawasan bisnis global terpadu tanjung bunga. Kota
baru tanjung bunga, dengan luas lebih kurang 1000 Ha, dengan elemen
bisnis, perdaganagn, perumahan, rekreasi dipadukan secara harmonis
sebagai Kawasan permukiman yang nyaman dan mandiri.
- Smart Environment: Revitalisasi Lapangan Karebosi.
- Smart mobility: jalur monorail airport line, yellow line, green line.
- Smart governance: reformulasi website pemkot menjadi portal dan
informasi dan layanan publik terintegrasi.
- Smart People: penyediaan akses Internet Gratis di ruang publik.
C. Lesson Learnt yang Bisa Diimplementasikan Di Instansi
1. Optimalisasi PAD Melalui Pembayaran Digitalisasi
Setiap ASN dan karyawan/karyawati yang akan melakukan
pembayaran pajak dan restribusi daerah atau transaksi di pusat
perbelanjaan, tempat umum, diharapkan sedapat mungkin
menggunakan
kanal pembayaran QRIS (Quick Respon Indonesian Standart).
Dengan pengimplementasian digitalisasi ini pada ranah ASN,
diharapkan juga dapat menargetkan masyarakat tentang pembayaran
non tunai QRIS karena lebih mudah, cepat dan terjaga.
2. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penyakit Menular
SIG dapat digunakan untuk menilai risiko dan ancaman kesehatan
dalam masyarakat, mengetahui distribusi penyakit dan investigasi
wabah; dapat digunakan untuk perencanaan dan implementasi
program pelayanan kesehatan, serta sekaligus juga dapat dimanfaatkan
untuk evaluasi dan pengawasan program.
3. Pemasangan CCTV Spot Wisata
Pemanfaatan pemasangan CCTV di beberapa spot daya Tarik wisata dalam
menunjang pelaksanaan dan penerapan Smart City secara nasional, kota

REPORT TITLE 11
Bogor menjadi salah satu contoh daerah yang pemanfaatan cctvnya sangat
baik dalam menunjang pelayanan yang efektif dan efisien di beberapa
lokasi wisatanya, hal ini merupakan salah satu contoh penerapan smart
governance dalam menunjang terlaksananya Smart City. Hal ini tentunya
dapat diterapkan kedepannya di beberapa spot di tiap daya tarik wisata
Kabupaten Bulukumba dalam membantu pemantauan lebih luas terhadap
pelaksanaan kepariwisataan di suatu daya Tarik wisata lainnya.

REPORT TITLE 12

Anda mungkin juga menyukai