Anda di halaman 1dari 16

1uCAS L1lkA kLL8AWA1An

1LC8l L1lk uAn PukuM uALAM kLL8AWA1An"





CLLP
kLLCMCk


1 nA!Ml lLMA Au8l 1010323016
2 WLnC AuLlA u18l 1010323002
3 101032
4
3 lLPAM SAn!A?A









8CC8AM S1uul lLMu kLL8AWA1An
lAkuL1AS kLuCk1L8An
unlvL8Sl1AS AnuALAS
AuAnC 2011


kA1A LnCAn1A8

u[l dan svukur penulls ucapkan kehadlraL Allah SW1 vana Lelah
memberlkan Lauflq dan hldavahnva kepada penulls sehlnaaa penuls dapaL
menvelesalkan makalah vana ber[udul 1Okl 1lk uAN nukuM uAlAM
klkAwA1AN
Selaln lLu penulls [uaa menaucapkan Lerlma kaslh vana sebesarbesarnva
kepada semua plhak vana Lelah memblmblna penulls dalam menvusun dan
menvelesalkan makalah lnl khususnva dosen L1lkA kLL8AWA1An sehlnaaa
masalahmasalah vana kaml hadapl dalam proses penvelesalan makalah lnl dapaL
dlaLasl
namun dalam penullsan makalah aLau darl seal lsl munakln maslh
LedapaL kekuranaan dan kesalahan unLuk lLu penulls sanaaL menaharapkan
krlLlk vana membanaun dan saran unLuk menvempurnakan makalah lnl aaar
kesalahan vana sama Lldak akan Lerulana laal
Akhlr kaLa semoaa makalah lnl dapaL bermanfaaL baal klLa semua


adana3 MareL 2011

enulls







BAB I
!AHULUA
A.LATAR BLAKA
Keperawatan bukan proIesi yang statis dan tidak berubah tetapi proIesi yang
secara terus-menerus berkembang dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga
pemenuhan dan metode perawatan berubah, karena gaya hidup berubah. Berbicara
tentang keperawatan ada hal penting yang harus dibahas yaitu etika dan hukum-hukum
yang berlaku dalam dunia keperawatan dan dalam hal ini, makalah ini akan
membicarakan tentang 'Teori etik dan hukum dalam keperawatan.
tika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang
mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika
mempunyai tanggung iawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak
memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
!erawat sering dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan
untuk mengambil tindakan. !erawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan
masyarakat, menerima tanggung iawab untuk membuat keadaan lingkungan Iisik,
sosia dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan
pencegahan penyakit, serta meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan
kesehatan. Karena beberapa Ienomena diatas sebagai seorang perawat yang
proIesional waiib mengetahui Iungsi dan perannya sebagai seorang perawat, dan
iuga mengenal etika-etika dan konsep hukum yang berlakudalam prosIesinya
supaya dapat memberikan pelayanan terbaik terhadap klien

B.RUMUSA MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa saia teori-teori keperawatan?
2. Apa saia istilah dan perbedaan masing masing istilah dalam etika dan
hukum keperawatan?
3. Apakah prinsip-prinsip dalam keperawatan?


C.TUJUA !ULISA
Tuiuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
etika keperawatan. Adapun tuiuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui teori-teori keperawatan.
2. Untuk memahami istilah-istilah dalam keperawatan
3. Untuk memahami prinsip-prinsip keperawatan

























BAB II
!MBAHASA

A.TRI TRI K!RAWATA
1. !endekatan teleologik
!endekatan teleologik adalah suatu pendekatan yang menielaskan
Ienomena dan akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap
etika dihadapkan pada konsekuensi dan keputusan keputusan etis. alam ilmu
kedokterran dan keperawatan pendekatan teleologik dapat diartikan sebagai
pendekatan yang mengemukakan tentang hal-hal pada akhirnya membenarkan
secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk kepentingan medis).
Contoh :
O seorang perawat yang harus menghadapi seorang pasien yang kritis namun
tidak ada dokter di tempat tersebut dan iarak untuk ruiukan terlalu iauh, dapat
memberikan pertolongan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimilikinya demi keselamatan pasien.

a) eontologi
Istilah deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu deon, yang berarti
kewaiiban dan logos yang berarti ilmu. Jadi deotologi menurut bahasa dapat
diartikan sebagai suatu ilmu atau pengetahuan tentang kewaiiban. eontologi
merupakan landasan seseorang dalam melakukan suatu perbuatan
!endekatan deontologi adalah suatu teori atau studi tentang kewaiiban
moral. !endekatan deontologi merupakan moralitas dari suatu keputusan etis yang
sepenuhnya terpisah dari konsekuensinya.
!endekatan deontologi berarti iuga aturan atau prinsip. Sekarang
merupakan iuga salah satu teori etika yang terpenting.
Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
O Tindakan ini harus diialankan berdasarkan kewaiiban
O ilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tuiuan
tetapi pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan
tindakan itu, berarti walaupun tuiuan tidak tercapai, tindakan itu sudah
dinilai baik
O Kewaiiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan
berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.

Contoh :
Seseorang yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran merupakan
hal yang sangat penting dan tetap harus disampaikan, tanpa peduli apakah hal
tersebut mengakibatkan orang lain tersinggung atau bahkan syok.

!erbedaan dari kedua pendekatan dapat dilihat dari penerapannya dalam kasus-
kasus etis, misalnya pada kasus aborsi :
Seseorang yang menggunakan pendekatan teleologi terhadap kasus aborsi,
mungkin mempertimbangkan bahwa tuiuan menyelamatkan kehidupan ibu
merupakan hal yang dibenarkan untuk dilakukannya aborsi.
Seseorang yang menggunakan pendekatan deontologi terhadapa kasus
aborsi, mungkin akan mempertimbangkan bahwa secara moral terminasi
kehidupan merupakan hal yang buruk untuk dilakukan. leh karena itu, orang
tersebut tidak akan mencelakakan ianin yang ada dalam kandungan tanpa
mempertimbangkan konsekuensinya bagi si ibu. !endekatan tersebut dapat
dilakukan tanpa menentukan keputusan

B.ISTILAH-ISTILAH TIK A HUKUM ALAM K!RAWATA A
!RBAAYA.
1. tika
tika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata etika` yaitu
ethos sedangkan bentuk iamaknya yaitu ta etha. thos mempunyai banyak arti
yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan.
Secera etimologi istilah 'etika memiliki arti sebagai berikut:
1. nilai dan norma moral yang meniadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2. kumpulan asas atau nilai moral.
3. ilmu tentang yang baik atau buruk.
Jadi dapat disimpulkan bahwa etika adalah peraturan/norma yang dapat
digunakan sebagai acuan bagi prilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan
yang baik/buruk,merupakan suatu tanggung iawab moral
Adapun karakterisrik etika adalah:
1. tika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma
dari perbuatan itu sendiri. Misal : ilarang mengambil barang milik orang lain
tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya
dengan mencuri. 'Jangan mencuri merupakan suatu norma etika. i sini tidak
dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan
kiri.
2. tika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Misal:
Larangan mencuri selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ada orang lain. Atau
barang yang dipiniam selalu harus dikembalikan meskipun si empunya barang
sudah lupa.
3. tika bersiIat absolut. 'Jangan mencuri, 'Jangan membunuh merupakan
prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar.
4. tika memandang manusia dari segi dalam. rang yang etis tidak mungkin
bersiIat munaIik, sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh-
sungguh baik.
2. tik
tik adalah suatu ilmu yang mempelaiari tentang apa yang baik dan buruk
secara moral atau ilmu kesusilan yang menyangkut aturan /prinsip penentuan
tingkah laku yang baik dan buruk,kewaiiban dan tanggungiawab. Atau secara
singkat etika merupakan ilmu tentang etika.

3. tiket
tiket merupakan kata yang berasal dari bahasa perancis yang artinya
adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan
agar hubungan selalu baik. Atau etiket iuga dapat diartikan sebagai sesuatu yang
telah dikenal,diketahui,diulangi serta meniadi suatu kebiasaan didalam
masyarakat,baik berupa kata-kata/suatu bentuk perbuatan yang nyata
Adapun karakteristik etiket yang membedakannya dengan istilah lain
adalah:
1. tiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia.
Misal : Ketika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harus
menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. Jika saya menyerahkannya
dengan tangan kiri, maka saya dianggap melanggar etiket.
2. tiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang
lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi
mata, maka etiket tidak berlaku. Misal : Saya sedang makan bersama bersama
teman sambil meletakkan kaki saya di atas meia makan, maka saya dianggap
melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain),
maka saya tidak melanggar etiket iika saya makan dengan cara demikian.
3. tiket bersiIat relatiI. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa
saia dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Misal : makan dengan tangan atau
bersendawa waktu makan.
4.. tiket memandang manusia dari segi lahiriah saia. rang yang berpegang pada
etiket bisa iuga bersiIat munaIik. Misal : Bisa saia orang tampil sebagai 'manusia
berbulu ayam, dari luar sangan sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan.
4. Kode etik
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan proIesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi proIesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tuiuan
kode etik agar proIesional memberikan iasa sebaik-baiknya kepada klien. Adanya
kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak proIesional.
Ketaatan tenaga proIesional terhadap kode etik merupakan ketaatan
naluriah yang telah bersatu dengan pikiran, iiwa dan perilaku tenaga proIesional.
Jadi ketaatan itu terbentuk dari masing-masing orang bukan karena paksaan.
engan demikian tenaga proIesional merasa bila dia melanggar kode etiknya
sendiri maka proIesinya akan rusak dan yang rugi adalah dia sendiri.
Kode etik bukan merupakan kode yang kaku karena akibat perkembangan
zaman maka kode etik mungkin meniadi usang atau sudah tidak sesuai dengan
tuntutan zaman. Misalnya kode etik tentang euthanasia (mati atas kehendak
sendiri), dahulu belum tercantum dalam kode etik kedokteran kini sudah
dicantumkan.
5. Moral
Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata moral` yaitu
mos sedangkan bentuk iamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai
arti yang sama yaitu kebiasaan, adat.
Secara etimologi istilah moral berarti perilaku yang diharapkan
masyarakat atau merupakan standar prilaku/prilaku yang harus
diperhatikanseseorang meniadi anggota kelompok/masyarakat dimana ia
berada.atau nilai yang meniadi peganganbagi seseorang suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya
6. !roIesional
!roIesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi kemampuan dan
tanggung iawab terhadap proIesinya. Hal ini berarti seseorang yang proIessional
akan melakukan proIesinya dengan sepenuh hati sehingga tidak merugikan orang
lain.


. !roIesionalisme
!roIesionalisme adalah komitmen para proIesional terhadap proIesinya.
Komitmen tersebut dituniukkan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga
proIesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan proIesional,
dst. Secara singkat proIesionalisme adalah sikap atau karakter yang harus dimiliki
oleh seorang proIesional
Ada 4 ciriciri proIesionalisme:
1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran
dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu
masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat
dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi
serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat
dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
8. !roIesionalisasi
!roIesionalisasi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengubah
dan membentuk karakter seseorang meniadi proIessional. idalam proses ini
dilakukan usaha-usaha yang dinamis dalam mencuptakan proIesionalisme.

9 Hukum
Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang di buat oleh suatu
kekuasaan dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat, bersiIat mengikat
dan memuat sanksi sehingga harus dipatuhi oleh semua anggota masyarakat



C.!RISI!-!RISI! TIKA K!RAWATA.
tonomi (Autonomy)
tonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti sendiri, dan
nomos yang berarti aturan. Maka otonomi merupakan aturan dan keputusan yang
dibuat sendiri berdasarkan pertimbangan tertentu.!rinsip otonomi didasarkan pada
keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan
sendiri. rang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat
sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus
dihargai oleh orang lain. tonomi merupakan bentuk penghargaan terhadap
seseorang, atau dipandang sebagai persetuiuan tanpa paksaan dan bertindak secara
rasional. tonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri.
Maka dalam prinsip otonomi ini seorang perawat dituntut untuk
menhhargai hak yang dimiliki klien serta mampu membuat keputusan tentang
perawatan pasien dengan pertimbangan yang mapan

Contoh tindakan yang tidak memperhatikan memperhatikan otonomi adalah:
Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka doberi tahu sebelumnya
Melakukan sesuatu tanpa memberi inIormasi relevan yang penting
diketahui klien dalam membuat suatu pilihan.
Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan
atau penyimpangan.
Tidak memberikan inIormasi yang lengkap walaupun klien menghendaki
inIormasi tersebut.
Memaksa klien memberi inIormasi tentang hal- hal yang mereka sudah
tidak bersedia menielaskannya.

Berbuat baik (BeneIicience)
BeneIicience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. engan cara
melakukan pencegahan dari kesalahan atau keiahatan dan meningkatkan
kaebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. amun terkadang, dalam situasi
pelayanan kesehatan, teriadi konIlik antara prinsip ini dengan otonomi.

Keadilan (Justice)
Keadilan berasal dari kata adil yang berarti mampu menempatkan sesuatu
pada tempatnya sesuai kondisi dan kebutuhan. !rinsip keadilan dibutuhkan untuk
tercapainya keadaan yang sama dan adil terhadap orang lain yang meniuniung
prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. ilai ini direIleksikan dalam
prkatek proIesional ketika perawat bekeria untuk terapi yang benar sesuai hukum,
standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan.
Contoh : seorang perawat sedang bertugas sendirian di suatu unit RS kemudian
ada 2 orang klien yang baru masuk bersamaan dengan situasi pasien pertama kritis
dan yang kedua tidak begitu parah. Maka dalam hal ini perawat harus
menggunakan prinsip keadilan dengan mendahulukan pasien yang kritis kemudian
baru pasien yang tidak begitu parah.

Tidak merugikan (onmaleIicience)
!rinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera Iisik dan psikologis
pada klien. Johnson (1989)menyatakan bahwa prinsip untuk tidak melukai orang
lain dan melakukan kebaikan.
Contoh : seorang klien yang mempunyai kepercayaan bahwa pemberian transIusi
darah bertentangan dengan keyakinannya, mengalami perdarahan hebat akibat
penyakit hati yang kronis. Sebelum kondisi klien bertambah berat, klien sudah
memberikan pernyataan tertulis kepada dokter bahwa ia tak mau dilakukan
transIuse darah. !ada suatu saat, ketika kondisi klien bertambah buruk dan
teriadilah perdarahan hebat, dokter seharusnya menginstruksikan untuk
memberikan transIuse darah. alam hal ini, akhirnya transIuse darah tidak
diberikan karena prinsip beneIicience walaupun sebenarnya pada saat berasamaan
teriadi penyalahgunaaan prinsip maleIicience.

Keiuiuran (Veracity)
!rinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. ilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien
dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. !rinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
InIormasi harus ada agar meniadi akurat, komprensensiI, dan obiektiI untuk
memIasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang
sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan dirinya selama menialani perawatan. Walaupun demikian, terdapat
beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk keiuiuran seperti iika
kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan
paternalistik bahwa 'dokter tahu hal yang terbaik sebab individu memiliki
otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan inIormasi penuh tentang
kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling
percaya.

Menepati ianii (Fidelity)
!rinsip Iidelity dibutuhkan individu untuk menghargai ianii dan
komitmennya terhadap orang lain.!erawat setia pada komitmennya dan menepati
ianii serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan,kesetiaan, adalah kewaiiban
seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
Kesetiaan,menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang
menyatakan bahwa tanggung iawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan
danmeminimalkan penderitaan

Karahasiaan (ConIidentiality)
!rinsip kerahasiaan berarti seorang perawat harus meniaga rahasia dan
privasi klien, tidak mengemukakannya terhadap orang lain kecuali diminta oleh
pengadilan. Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah inIormasi tentang klien
harus privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan
kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangk apengobatan klien. Tidak ada
seorangpun dapat memperoleh inIormasi tersebut kecuali iika diiiinkan oleh klien
dengan bukti persetuiuan. iskusi tentang klien diluar area pelayanan,
menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan
lain harus dihindari

Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas berarti tanggung iawab yang harus dimiliki oleh perawat
dalam melaksanankan proIesinya sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi
orang lain. Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang
proIesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak ielas atau tanpa terkecuali.
Seorang perawat bertanggung iawab terhadap diri sendiri, proIesi, klien,
14esame karyawan dan masyarakat. Jika salah memberi dosis obat kepada klien
perawat tersebut dapat digugat oleh klien yang menerima obat, oleh dokter yang
memberi tugas delegatiI, dan masyarakat yang menuntut kemampuan
proIessional.















BAB III
!UTU!
A.KSIM!ULA
ari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam keperawatan
terdapat beberapa teori dan istilah hukum yang memiliki karakteristik yang
berbeda-beda dan harus di ketahui

B.SARA
Makalah ini di harapakan dapat menambah inIormasi mengenai istilah dan
hukum dalam keperawatan. Kemudian penulis menyarankan agar pembaca dapat
memahami dan mendalami etika dan prinsip dalam keperawatan dan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan.



















AFTAR !USTAKA

Charris, Zubair Achmad .1990.Kuliah etika.Raiawali pers :Jakarta
Isman, ila. 2011.Etika keperawatan.Widya medika L: Jakarta
Krispratomo.2010. !engertian !roIesionalisme. www. Criz-stania.blogspot.com.
diakses tanggal 3 maret 2011
Kusnanto.(2004). Pengantar Profesi dan praktek keperawatan professional.C :
Jakarta
!akde SoIa.2008.!engertian Moral, tika dan tiket.www.wordpress.com.
diakses tanggal 3 maret 2011
!otter & perry (2005),Fundamental keperawatan konsep,proses dan praktek edisi
4.,C:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai