0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
458 tayangan16 halaman
1. Makalah ini membahas tentang etika dan hukum dalam keperawatan. Terdapat tiga teori keperawatan yaitu pendekatan teleologis, deontologis, dan istilah-istilah seperti etika, hukum, dan etiket.
2. Dibahas pula prinsip-prinsip keperawatan seperti kewajiban moral, tanggung jawab, dan pelayanan terbaik kepada pasien.
3. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami teori, ist
1. Makalah ini membahas tentang etika dan hukum dalam keperawatan. Terdapat tiga teori keperawatan yaitu pendekatan teleologis, deontologis, dan istilah-istilah seperti etika, hukum, dan etiket.
2. Dibahas pula prinsip-prinsip keperawatan seperti kewajiban moral, tanggung jawab, dan pelayanan terbaik kepada pasien.
3. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami teori, ist
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
1. Makalah ini membahas tentang etika dan hukum dalam keperawatan. Terdapat tiga teori keperawatan yaitu pendekatan teleologis, deontologis, dan istilah-istilah seperti etika, hukum, dan etiket.
2. Dibahas pula prinsip-prinsip keperawatan seperti kewajiban moral, tanggung jawab, dan pelayanan terbaik kepada pasien.
3. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami teori, ist
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
u[l dan svukur penulls ucapkan kehadlraL Allah SW1 vana Lelah memberlkan Lauflq dan hldavahnva kepada penulls sehlnaaa penuls dapaL menvelesalkan makalah vana ber[udul 1Okl 1lk uAN nukuM uAlAM klkAwA1AN Selaln lLu penulls [uaa menaucapkan Lerlma kaslh vana sebesarbesarnva kepada semua plhak vana Lelah memblmblna penulls dalam menvusun dan menvelesalkan makalah lnl khususnva dosen L1lkA kLL8AWA1An sehlnaaa masalahmasalah vana kaml hadapl dalam proses penvelesalan makalah lnl dapaL dlaLasl namun dalam penullsan makalah aLau darl seal lsl munakln maslh LedapaL kekuranaan dan kesalahan unLuk lLu penulls sanaaL menaharapkan krlLlk vana membanaun dan saran unLuk menvempurnakan makalah lnl aaar kesalahan vana sama Lldak akan Lerulana laal Akhlr kaLa semoaa makalah lnl dapaL bermanfaaL baal klLa semua
adana3 MareL 2011
enulls
BAB I !AHULUA A.LATAR BLAKA Keperawatan bukan proIesi yang statis dan tidak berubah tetapi proIesi yang secara terus-menerus berkembang dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode perawatan berubah, karena gaya hidup berubah. Berbicara tentang keperawatan ada hal penting yang harus dibahas yaitu etika dan hukum-hukum yang berlaku dalam dunia keperawatan dan dalam hal ini, makalah ini akan membicarakan tentang 'Teori etik dan hukum dalam keperawatan. tika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung iawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik. !erawat sering dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. !erawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan masyarakat, menerima tanggung iawab untuk membuat keadaan lingkungan Iisik, sosia dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan penyakit, serta meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan. Karena beberapa Ienomena diatas sebagai seorang perawat yang proIesional waiib mengetahui Iungsi dan perannya sebagai seorang perawat, dan iuga mengenal etika-etika dan konsep hukum yang berlakudalam prosIesinya supaya dapat memberikan pelayanan terbaik terhadap klien
B.RUMUSA MASALAH Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: 1. Apa saia teori-teori keperawatan? 2. Apa saia istilah dan perbedaan masing masing istilah dalam etika dan hukum keperawatan? 3. Apakah prinsip-prinsip dalam keperawatan?
C.TUJUA !ULISA Tuiuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas etika keperawatan. Adapun tuiuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui teori-teori keperawatan. 2. Untuk memahami istilah-istilah dalam keperawatan 3. Untuk memahami prinsip-prinsip keperawatan
BAB II !MBAHASA
A.TRI TRI K!RAWATA 1. !endekatan teleologik !endekatan teleologik adalah suatu pendekatan yang menielaskan Ienomena dan akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan pada konsekuensi dan keputusan keputusan etis. alam ilmu kedokterran dan keperawatan pendekatan teleologik dapat diartikan sebagai pendekatan yang mengemukakan tentang hal-hal pada akhirnya membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk kepentingan medis). Contoh : O seorang perawat yang harus menghadapi seorang pasien yang kritis namun tidak ada dokter di tempat tersebut dan iarak untuk ruiukan terlalu iauh, dapat memberikan pertolongan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya demi keselamatan pasien.
a) eontologi Istilah deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu deon, yang berarti kewaiiban dan logos yang berarti ilmu. Jadi deotologi menurut bahasa dapat diartikan sebagai suatu ilmu atau pengetahuan tentang kewaiiban. eontologi merupakan landasan seseorang dalam melakukan suatu perbuatan !endekatan deontologi adalah suatu teori atau studi tentang kewaiiban moral. !endekatan deontologi merupakan moralitas dari suatu keputusan etis yang sepenuhnya terpisah dari konsekuensinya. !endekatan deontologi berarti iuga aturan atau prinsip. Sekarang merupakan iuga salah satu teori etika yang terpenting. Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi : O Tindakan ini harus diialankan berdasarkan kewaiiban O ilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tuiuan tetapi pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti walaupun tuiuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik O Kewaiiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.
Contoh : Seseorang yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran merupakan hal yang sangat penting dan tetap harus disampaikan, tanpa peduli apakah hal tersebut mengakibatkan orang lain tersinggung atau bahkan syok.
!erbedaan dari kedua pendekatan dapat dilihat dari penerapannya dalam kasus- kasus etis, misalnya pada kasus aborsi : Seseorang yang menggunakan pendekatan teleologi terhadap kasus aborsi, mungkin mempertimbangkan bahwa tuiuan menyelamatkan kehidupan ibu merupakan hal yang dibenarkan untuk dilakukannya aborsi. Seseorang yang menggunakan pendekatan deontologi terhadapa kasus aborsi, mungkin akan mempertimbangkan bahwa secara moral terminasi kehidupan merupakan hal yang buruk untuk dilakukan. leh karena itu, orang tersebut tidak akan mencelakakan ianin yang ada dalam kandungan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya bagi si ibu. !endekatan tersebut dapat dilakukan tanpa menentukan keputusan
B.ISTILAH-ISTILAH TIK A HUKUM ALAM K!RAWATA A !RBAAYA. 1. tika tika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata etika` yaitu ethos sedangkan bentuk iamaknya yaitu ta etha. thos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Secera etimologi istilah 'etika memiliki arti sebagai berikut: 1. nilai dan norma moral yang meniadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. 2. kumpulan asas atau nilai moral. 3. ilmu tentang yang baik atau buruk. Jadi dapat disimpulkan bahwa etika adalah peraturan/norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi prilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik/buruk,merupakan suatu tanggung iawab moral Adapun karakterisrik etika adalah: 1. tika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Misal : ilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. 'Jangan mencuri merupakan suatu norma etika. i sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri. 2. tika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Misal: Larangan mencuri selalu berlaku, baik sedang sendiri atau ada orang lain. Atau barang yang dipiniam selalu harus dikembalikan meskipun si empunya barang sudah lupa. 3. tika bersiIat absolut. 'Jangan mencuri, 'Jangan membunuh merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar. 4. tika memandang manusia dari segi dalam. rang yang etis tidak mungkin bersiIat munaIik, sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh- sungguh baik. 2. tik tik adalah suatu ilmu yang mempelaiari tentang apa yang baik dan buruk secara moral atau ilmu kesusilan yang menyangkut aturan /prinsip penentuan tingkah laku yang baik dan buruk,kewaiiban dan tanggungiawab. Atau secara singkat etika merupakan ilmu tentang etika.
3. tiket tiket merupakan kata yang berasal dari bahasa perancis yang artinya adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik. Atau etiket iuga dapat diartikan sebagai sesuatu yang telah dikenal,diketahui,diulangi serta meniadi suatu kebiasaan didalam masyarakat,baik berupa kata-kata/suatu bentuk perbuatan yang nyata Adapun karakteristik etiket yang membedakannya dengan istilah lain adalah: 1. tiket menyangkut cara (tata acara) suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Misal : Ketika saya menyerahkan sesuatu kepada orang lain, saya harus menyerahkannya dengan menggunakan tangan kanan. Jika saya menyerahkannya dengan tangan kiri, maka saya dianggap melanggar etiket. 2. tiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Misal : Saya sedang makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meia makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket iika saya makan dengan cara demikian. 3. tiket bersiIat relatiI. Yang dianggap tidak sopan dalam satu kebudayaan, bisa saia dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Misal : makan dengan tangan atau bersendawa waktu makan. 4.. tiket memandang manusia dari segi lahiriah saia. rang yang berpegang pada etiket bisa iuga bersiIat munaIik. Misal : Bisa saia orang tampil sebagai 'manusia berbulu ayam, dari luar sangan sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan. 4. Kode etik Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan proIesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi proIesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tuiuan kode etik agar proIesional memberikan iasa sebaik-baiknya kepada klien. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak proIesional. Ketaatan tenaga proIesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang telah bersatu dengan pikiran, iiwa dan perilaku tenaga proIesional. Jadi ketaatan itu terbentuk dari masing-masing orang bukan karena paksaan. engan demikian tenaga proIesional merasa bila dia melanggar kode etiknya sendiri maka proIesinya akan rusak dan yang rugi adalah dia sendiri. Kode etik bukan merupakan kode yang kaku karena akibat perkembangan zaman maka kode etik mungkin meniadi usang atau sudah tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Misalnya kode etik tentang euthanasia (mati atas kehendak sendiri), dahulu belum tercantum dalam kode etik kedokteran kini sudah dicantumkan. 5. Moral Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata moral` yaitu mos sedangkan bentuk iamaknya yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat. Secara etimologi istilah moral berarti perilaku yang diharapkan masyarakat atau merupakan standar prilaku/prilaku yang harus diperhatikanseseorang meniadi anggota kelompok/masyarakat dimana ia berada.atau nilai yang meniadi peganganbagi seseorang suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya 6. !roIesional !roIesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi kemampuan dan tanggung iawab terhadap proIesinya. Hal ini berarti seseorang yang proIessional akan melakukan proIesinya dengan sepenuh hati sehingga tidak merugikan orang lain.
. !roIesionalisme !roIesionalisme adalah komitmen para proIesional terhadap proIesinya. Komitmen tersebut dituniukkan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga proIesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan proIesional, dst. Secara singkat proIesionalisme adalah sikap atau karakter yang harus dimiliki oleh seorang proIesional Ada 4 ciriciri proIesionalisme: 1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi. 2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan. 3. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya. 4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya. 8. !roIesionalisasi !roIesionalisasi merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengubah dan membentuk karakter seseorang meniadi proIessional. idalam proses ini dilakukan usaha-usaha yang dinamis dalam mencuptakan proIesionalisme.
9 Hukum Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang di buat oleh suatu kekuasaan dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat, bersiIat mengikat dan memuat sanksi sehingga harus dipatuhi oleh semua anggota masyarakat
C.!RISI!-!RISI! TIKA K!RAWATA. tonomi (Autonomy) tonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti sendiri, dan nomos yang berarti aturan. Maka otonomi merupakan aturan dan keputusan yang dibuat sendiri berdasarkan pertimbangan tertentu.!rinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. rang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. tonomi merupakan bentuk penghargaan terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetuiuan tanpa paksaan dan bertindak secara rasional. tonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Maka dalam prinsip otonomi ini seorang perawat dituntut untuk menhhargai hak yang dimiliki klien serta mampu membuat keputusan tentang perawatan pasien dengan pertimbangan yang mapan
Contoh tindakan yang tidak memperhatikan memperhatikan otonomi adalah: Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka doberi tahu sebelumnya Melakukan sesuatu tanpa memberi inIormasi relevan yang penting diketahui klien dalam membuat suatu pilihan. Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau penyimpangan. Tidak memberikan inIormasi yang lengkap walaupun klien menghendaki inIormasi tersebut. Memaksa klien memberi inIormasi tentang hal- hal yang mereka sudah tidak bersedia menielaskannya.
Berbuat baik (BeneIicience) BeneIicience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. engan cara melakukan pencegahan dari kesalahan atau keiahatan dan meningkatkan kaebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. amun terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, teriadi konIlik antara prinsip ini dengan otonomi.
Keadilan (Justice) Keadilan berasal dari kata adil yang berarti mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya sesuai kondisi dan kebutuhan. !rinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapainya keadaan yang sama dan adil terhadap orang lain yang meniuniung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. ilai ini direIleksikan dalam prkatek proIesional ketika perawat bekeria untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Contoh : seorang perawat sedang bertugas sendirian di suatu unit RS kemudian ada 2 orang klien yang baru masuk bersamaan dengan situasi pasien pertama kritis dan yang kedua tidak begitu parah. Maka dalam hal ini perawat harus menggunakan prinsip keadilan dengan mendahulukan pasien yang kritis kemudian baru pasien yang tidak begitu parah.
Tidak merugikan (onmaleIicience) !rinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera Iisik dan psikologis pada klien. Johnson (1989)menyatakan bahwa prinsip untuk tidak melukai orang lain dan melakukan kebaikan. Contoh : seorang klien yang mempunyai kepercayaan bahwa pemberian transIusi darah bertentangan dengan keyakinannya, mengalami perdarahan hebat akibat penyakit hati yang kronis. Sebelum kondisi klien bertambah berat, klien sudah memberikan pernyataan tertulis kepada dokter bahwa ia tak mau dilakukan transIuse darah. !ada suatu saat, ketika kondisi klien bertambah buruk dan teriadilah perdarahan hebat, dokter seharusnya menginstruksikan untuk memberikan transIuse darah. alam hal ini, akhirnya transIuse darah tidak diberikan karena prinsip beneIicience walaupun sebenarnya pada saat berasamaan teriadi penyalahgunaaan prinsip maleIicience.
Keiuiuran (Veracity) !rinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. ilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. !rinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. InIormasi harus ada agar meniadi akurat, komprensensiI, dan obiektiI untuk memIasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menialani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk keiuiuran seperti iika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa 'dokter tahu hal yang terbaik sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan inIormasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
Menepati ianii (Fidelity) !rinsip Iidelity dibutuhkan individu untuk menghargai ianii dan komitmennya terhadap orang lain.!erawat setia pada komitmennya dan menepati ianii serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan,kesetiaan, adalah kewaiiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan,menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung iawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan danmeminimalkan penderitaan
Karahasiaan (ConIidentiality) !rinsip kerahasiaan berarti seorang perawat harus meniaga rahasia dan privasi klien, tidak mengemukakannya terhadap orang lain kecuali diminta oleh pengadilan. Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah inIormasi tentang klien harus privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangk apengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh inIormasi tersebut kecuali iika diiiinkan oleh klien dengan bukti persetuiuan. iskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari
Akuntabilitas (Accountability) Akuntabilitas berarti tanggung iawab yang harus dimiliki oleh perawat dalam melaksanankan proIesinya sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain. Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang proIesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak ielas atau tanpa terkecuali. Seorang perawat bertanggung iawab terhadap diri sendiri, proIesi, klien, 14esame karyawan dan masyarakat. Jika salah memberi dosis obat kepada klien perawat tersebut dapat digugat oleh klien yang menerima obat, oleh dokter yang memberi tugas delegatiI, dan masyarakat yang menuntut kemampuan proIessional.
BAB III !UTU! A.KSIM!ULA ari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa di dalam keperawatan terdapat beberapa teori dan istilah hukum yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan harus di ketahui
B.SARA Makalah ini di harapakan dapat menambah inIormasi mengenai istilah dan hukum dalam keperawatan. Kemudian penulis menyarankan agar pembaca dapat memahami dan mendalami etika dan prinsip dalam keperawatan dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan.
AFTAR !USTAKA
Charris, Zubair Achmad .1990.Kuliah etika.Raiawali pers :Jakarta Isman, ila. 2011.Etika keperawatan.Widya medika L: Jakarta Krispratomo.2010. !engertian !roIesionalisme. www. Criz-stania.blogspot.com. diakses tanggal 3 maret 2011 Kusnanto.(2004). Pengantar Profesi dan praktek keperawatan professional.C : Jakarta !akde SoIa.2008.!engertian Moral, tika dan tiket.www.wordpress.com. diakses tanggal 3 maret 2011 !otter & perry (2005),Fundamental keperawatan konsep,proses dan praktek edisi 4.,C:Jakarta
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita