Anda di halaman 1dari 50

MAKALAH KONSEP DASAR

KEPERAWATAN I

DOSEN PEMBIMBING
MARIA ADELHEID ENSIA, S.PD., M.KES.

Yayasan STIKes Eka Harap


Palangkaraya
Prodi S1 Keperawatan TKT 1 B
Tahun 2017
KELOMPOK I

WINDA APRILIA
WINDY
WINI WAHIDAWATI
YOGA PRATAMA
YOSEP EKSTRADA
YULIA TIKAI
YULITA
YUNIRA PRISKILA
 PENGERTIAN ETIKA
 Etika adalah peraturan mengenai prilaku benar atau salah
yang menjadi pegangan bagi anggota profesinya dalam
melaksanakan tugas keprofsiannya berdasarkan norma
masyarakat dan standar profesinya.

Etika berasal dari bahasa yunani ethikos yang berarti adat


istiadat atau kebiasaan.
JENIS-JENIS ETIKA
1. ETIKA FILOSOFIS
etika yang menguraikan pokok-pokok etika
atau moral menurut pandangan filsafat.
Seperti baik buruk, masalah kewajiban dan
nilai-nilai moral.

2. ETIKA TEOLOGIS
etika yang mengajarkan hal-hal yang baik
dan buruk berdasarkan ajaran agama.

3. ETIKA SOSIOLOGIS
etika ini menitikberatkan pada keselamatan
atau pun kesejahteraan hidup masyarakat.
Prinsip-prinsip etika :
1. Etiket atau adat merupakan suatu yang dikenal, diketahui, diulang serta
menjadi suatu kebiasaan didalam suatu masyarakat, baik berupa kata-
kata atau suatu bentuk perbuatan yang nyata.
2. Etika kesehatan merupakan penerapan nilai etika terhadap bidang
pemeliharaan / pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Etika keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan
tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktek
keperawatan.
FUNGSI ETIKA KEPERAWATAN
1. Menunjukan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab
dalam mengelola ASKEP.
2. Mendorong para perawat diseluruh indonesia agar dapat
berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang
keperawatan dan menggunakan hasil penelitian serta
pengembangan ilmu pengetahuan.
KESIMPULAN :
Jadi kode etik keperawatan merupakan bagian dari
etika kesehatan, yaitu menerapkan nilai etika
terhadap bidang pemeliharaan atau pelayan
kesehatan masyarakat.
AMORAL DAN IMMORAL

DOSEN PEMBIMBING
MARIA ADELHEID ENSIA, S.PD., M.KES.

Yayasan STIKes Eka Harap


Palangkaraya
Prodi S1 Keperawatan TKT 1 B
Tahun 2017
Kelompok II KDK I

• Alya Alvega • Aprilia


• Andre Rianto Wahyunita
• Antoni • Armelia Widiarti
Fandefitson • Ayu Anjelia Eka
• Aprianto Putri
Untung • Dandung Setiadi
Amoral dan Immoral
Amoral
Amoral adalah tindakan tidak bermoral yang
dilakukan oleh seseorang karena kekurangan
pengetahuan memiliki kelainan, perbuatan tercela
atau belum cukup umur.
Contoh Amoral yaitu menonton TV, cara berbicara,
berjalan, dan lain-lain.
Immoral
Immoral adalah tindakan tidak bermoral yang dilakukan
oleh seseorang walaupun orang tersebut sudah mengetahui
bahwa hal tersebut memang salah dan tetap melakukannya.
Contoh Immoral yaitu merokok, memukul, menampar anak,
minum-minuman beralkohol, mebunuh, dan lain-lain.
Pertanyaan

1. Coba artikan istilah dari amoral ?


2. Apakah Amoral dan Immoral
berbeda,sebutkan perbedaanya ?
3. Bagaimana kita dapat membimbing
orang yang telah menyimpang secara
Amoral ?
Jawaban
1. Istilah dari amoral dapat diartikan sebagai berikut :
 Tidak mempunyai relevansi etis (Bertens,2002:8)
 Tidak berkaitan dengan masalah Moral
 Bebas Moral
2. Jelas berbeda
Amoral yaitu salah satu perbuatan perbuatan tercela yang biasanya dilakukan oleh
anak yang belum cukup umur
Contoh: seperti anak kecil meniru perkelahian di TV
Immoral yaitu salah satu perbuatan yang diketahui salah atau memiliki dampak yang
buruk,namun tetap dilakukan.
Contoh: Seseorang yang mengetahui dampak buruk dari rokok, namun tetap merokok.
3. Kita lihat dari pengertian Amoral itu sendiri adalah tindakan tidak
bermoral yang dilakukan oleh seseorang karena kekurangan
pengetahuan memiliki kelainan, perbuatan tercela atau belum cukup
umur.
Kami ambil contoh yaitu anak yang belum cukup umur,di suguhkan
tontonan yang tidak mendidik atau tidak positif sehingga membuat
anak tersebut meniru yang dilakukan dalam tontonan tersebut. Cara
untuk membimbing nya supaya bisa berhenti dari hal tersebut adalah
kembali kepada orang tua dan keluaga yang seharusnya memberi
pengetian bahwa apa yang dilakukan anaknya tersebut tidak benar
kemudian mereka memberi contoh yang baiknya seperti apa,dan
kembali membatasi tontonan yang ditonton oleh anaknya tersebut
sehingga anak tersebut bisa kembali menjadi anak yang bermoral baik
dan positif.
Etika dan Etiket
NAMA DOSEN:
Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
TKT 1B S1 KEPERAWATAN

 HALIMATUSSYADIAH
 HENDRA GUSTIKA S
 IRPANSYAH
 ISTIYANI LOTINA LILIT
 JEPRI
 JUN DENDY HERYANTO
 KRISEVI HANDAYANI
 LAFA NOLLA
Etika Etiket

 Etika adalah ilmu  Etiket adalah suatu


yang mempelajari sikap seperti sopan
santu atau aturan
apa yang baik dan
lainnya yang mengatur
apa yang buruk hubungan antara
kelompok manusia
yang beradab dalam
pergaulan.
Contoh – Contoh Etika

 Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa

 Wanita, anak kecil, dan orang yang lebih tua pantas didahulukan dan tidak
pantas untuk disakiti

 Membunuh dan mencuri merupakan pelanggaran terhadap etika yang bersifat


absolut. Itulah sebabnya dimanapun dan kapanpun membunuh dan mencuri
merupakan hal yang dipersalahkan.

 Seseorang yang bersifat munafik, karena munafik dalam etika merupakan


sesuatu yang tidak etis.
Contoh-Contoh Etiket

 Di Indonesia menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan. Bila


dilanggar di anggap melanggar etiket.

 Penipu misalnya tutur katanya lembut memegang etiket namun menipu.

 Seseorang menaruh kakinya dia atas kursi dan orang lain sama-sama
duduk dengan, maka hal ini menjadi suatu perbuatan yang tidak teretiket.
Namun, tindakan seperti itu tidak menjadi persoalan ketika tidak ada
yang melihatnya atau ketika ia hanya duduk sendiri

 Menjabat tangan seseorang yang kita sudah kenal atau akan kita kenal
pada saat berjumpa

 Mengucapkan ‘’ terimakasih’’ kepada orang lain yang memberikan sesuatu


Perbedaan Etika dan Etiket

Etika Etiket
Hanya berlaku dalam pergaulan.
 Selalu berlaku walaupun 
Etiket tidak berlaku saat tidak
tidak ada saksi mata. ada orang lain atau saksi mata
yang melihat.
Contoh : Contoh :
Sendawa disaat makan melakukan
Larangan untuk mencuri perilaku yang dianggap tidak
tetap ada untuk mencuri sopan. Namun, hal itu tidak berlaku
jika kita makan sendirian, kemudian
tetap ada walaupun tidak sendawa dan tidak ada orang yang
melihat sehingga tidak ada yang
ada yang melihat kita beranggapan bahwa tidak sopan.
mencuri.
Pertanyaan dan jawaban
Yang dijawab oleh Istiyani Lotina Lilit:
Pertanyaan dari Yoga Pratama
1. Apakah etika sama dengan etiket dan bagaimana peran kita
dalam kehidupan sehari-hari Perbedaan etika ialah,tidak terbatas pada cara
yang dilakukannya suatu perbuatan, tetapi etika
Yang menjawab pertanyaan Halimatussyadiah : memberi norma tentang perbuatan itu sendiri.
Etika dan etiket kadang dalam kehidupan sehari-hari kadang-kadang Etika menyangkut masalah apakah suatu
diartikan sama dipergunakan silih berganti. Kedua istilah tersebut perbuatan boleh dilakukan atau tidak ada.
memang hampir sama p,nerepan atau pelaksanaannya, yang satu
lebih luas dari pada yang lain. contoh:

Pertanyaan dari Yosep Ekstrada Dilarah meludah disembarang tempat

2. Apa yang mendorong etika dan etiket dalam kesehatan Dilarang merokok disaat diSPBU

Yang menjawab pertanyaan Krisevi Handayani : Sedangkan etiket ialah, menyangkut suatu
perbuatan yang harus dilalukan oleh
Yang mendorng masuk etika dan etiket dalam kesehatan adalah manusia.dimana etiket menunjukan cara yang
kewajiban ( disebut tanggung jawab )karena perawat adalah pelayan tepat, artinya cara yang diharapkan serta
masyarakat itulah sebab adanya etika dan etiket didalam ilmu ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.
kesehatan.
Contohnya:
Pertanyaan dari Mia Yohana
Saat ingin pergi kesuatu tempat maka sebelunya
3. Apa perbedaan etika dan etiket dan jelaskan penerapannya harus pamitan kepada kedua orang tua dan
dalam lingkungan masyarakat dan berikan contohnya. mencium tangan kedua orang tua
KODE ETIK KEPERAWATAN

Di Susun Oleh :
Kelompok 4
Rosyanus .P Tirta Taruna
Sapto widiantoro Veronika
Selvia Resi Wenie
Septya Wina noprianti
NEXT
TANGGUNG JAWAB PERAWAT
TERHADAP KLIEN
 Tanggung jawab merupakan aspek terpenting
dalam etika perawat. Tanggung jawab perawat
terhadap klien berfokus terhadap apa yang
dilakukannya terhadap klien. Contoh bentuk
tanggung jawab perawat terhadap klien: mengenal
kondisi klien, merawat klien selama jam dinas,
tanggung jawab dalam pendokumentasian, menjaga
keselamatan klien, bertanggung jawab bila terjadi
penurunan kondisi klien, dan sebagainya.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP
TUGAS
 Perawat memelihara mutu pelayanan keperawatan disertai
kejujuran professional
 Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya sehubungan dengan tugas yang dipercayakan
kepadanya, kecuali jika diperlukan oleh pihak yang
berwenang sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku.
 Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan
keterampilan keperawatan yang dimilikinya untuk tujuan
yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
 Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya,
senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran
 Perawat mengutamakan perlindungan dan keselamatan
pasien/klien dalm melaksankan tugas keperawatannya.
TANGGUNG JAWAB PERAWAT
TERHADAP SEJAWAT
 Perawat memelihara hubungan baik antar sesama
perawat dan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.
 Perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan,
dan pengalamnnya kepada sesama perawat, serta
menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi
dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang
keperawatan.
TANGGUNG JAWAB PERAWAT
TERHADAP PROFESI
 Perawat berupaya meningkatkan kemampuan
profesionalnya.
 Perawat menjunjung tinggi nama baik profesi
 Perawat berperan dalam menentukan pembakuan
pendidikan dan pelayanan keperawatan, serta
menerapkannya dalam kegiatn pelayanan dan
pendidikan keperawatan.
 Perawat secara bersama-sama membina dan
memelihara mutu organisasi profesi keperawatan
sebagai sarana pengabdiannya.
TANGGUNG JAWAB PERAWAT
TERHADAP NEGARA
 Perawat melaksanakan ketentuan-ketentuan
sebagai kebijaksanaan yang telah digariskan oleh
pemerintah dalam bidang kesehatan dan
keperawatan.
 Perawat berperan secara aktif dalam
menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada masyarakat.
KESIMPULAN DAN SARAN
 Kode etik keperawatan adalah semua tanggung
jawab dalam keperawatan yang harus di taati di
mengerti, dan di patuhi
 Sebagai keperawatan kita harus melaksanakan
kode etik keperawatan dalam kehidupan sehari
hari
PERTANYAAN KELOMPOK
1. Bagaimana jika seorang perawat tidak bertanggung jawab dalam perawat dan apa
sanksinya!
2. Kenapa perawat di beri tanggung jawab?
3. Jelaskan mengapa perawat sangat perlu memiliki dan memahami kode etik keperawatan!
Jawaban:
1. Jika seorang perawat tidak bertanggung jawab dalam perawat, tentunya akan mendapatkan
sebuah sanksi, dan sanksinya yaitu,
a. mendapat teguran secara lisan oleh direktur rumah sakit , dan jika teguran
tersebut tidak dapat di taati maka akan,
b. mendapat sanksi dalam wujud di pecat
2. Karena perawat memiliki kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang di berikan
dalam menangggung segala sesuatu sebab atau akibat yang di alami klien
3. Karena kode etik keperawatan meliputi tanggung jawab yang sangat besar karena perawat
bertanggung jawab terhadap individu, keluarga,dan masyarakat. Tanggung jawab perawat
terhadap tugas dan profesi kesehatan lainnya. Perawat juga memiliki tanggung gugat yaitu
memberikan alasan atas tindakkannnya terhadap diri sendiri, klien , atasan dan masyarakat.
TUJUAN KODE ETIK KEPERAWATAN
Di Susun Oleh :
Kelompok 5
•Deni Kurniawan •Erikson
• Efri •Erna Sari
•Eltra •Ferdianto
•Endang Margianti •Friska Amelia
Tujuan dari kode etik keperawatan pada
dasarnya adalah upaya agar para perawat dalam
menjalankan tugas dan fungsinya dapat menghargai
dan menghormati martabat manusia. Secara umum
tujuan etika keperawatan yaitu menciptakan dan
mempertahankan kepercayaan antara perawat dan
klien, perawat dan perawat juga antara perawat dan
masyarakat.
Sesuai dengan tujuan tersebut, perawat ditantang
untuk mengembangkan etika profesi secara terus menerus
agar dapat menampung keinginan dan masalah baru.
Dan agar perawat manjadi wasit untuk anggota profesi
yang bertindak kurang professional atau merusak
keparcayaan masyarakat terhadap profesi keperawatan.
Tujuan etika keperawatan menurut “Nasional
League For Nursing (NLN)” pusat pendidikan tenaga
keperawatan milik perhimpunan perawat amerika adalah
sebagai berikut :

*Meningkatkan pengertian peserta didik tentang


hubungan antar profesi kesehatan lain dan
mengerti akan pesan dan fungsi anggota tim
kesehatan tersebut.

*Menggembangkan potensi pengambilan


keputusan yang bersifat moralitas yaitu
keputusan tentang baik dan buruk yang
dipertanggung jawabkan kepada tuhan sesuai
dengan kepercayaannya.
Kesimpulan
Kode etik keperawatan merupakan bagian dari
etika kesehatan, yaitu menerapkan nilai etika terhadap
bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan
masyarakat.
Secara umum tujuan etika keperawatan yaitu
menciptakan dan mempertahankan kepercayaan antara
perawat dan klien, perawat dan perawat, juga antara
perawat dan masyarakat.
Menyampaikan perhatian dan rasa hormat kepada
klien, bila perawat terpaksa menunda pelayanan maka
perawat bersedia memberikan penjelasan dengan ramah
terhadap kliennya. Menunjukkan kepada klien sikap
menghargai, berbicara kepada klien yang berorientasi
terhadap perasaan klien.
Pertanyaan:
 Bagaimana cara membangun rasa percaya
perawat terhadap masyarakat??
 Kapan dan dimana kita daat mempelajari kode
etik dalam pelayanan keperawatan??? Serta
jelaskan pentingnya kode etik dalam pelayanan
keperawatan!
 Mengapa perawat sangat perlu memiliki dan
memahami kode etik keperawatan???
Jawaban:
1. Cara membangun rasa percaya perawat terhadap
masyarakat adalah harus menyadari terlebih dahulu hal apa
yang menjadi kekuatan serta kelemahanya, dengan begitu
akan dimulai pergerakan ke arah kapabilitas yang tinggi.
2. Kita dapat mempelajari kode etik dari berbagai sumber
misalnya dari internet, sekolah, rumah sakit dal masih banyak
lagi dimana kita bisa mempelajarinya setiap hari.
3. Perawat sangat perlu memiliki dan memahami kode etik
keperawatan karena dalam melaksanakan tugas-tugas yang
diberikan dan dalam membuat keputusan selalu berpedoman
kepada kode etik keperawatan .
KODE ETIK KEPERAWATAN
MENURUT (ICN)
DISUSUN OLEH :
1. M. ALDI WIRANTO
2. MARLINDA ENJELINA
3. MIA YOHANA
4. MUJIB KRISTANTO
5. NIKEN AYU PRASTIKA N.
6. NOLA CRISTINA
7. NUNING PRATIWIE
8. OSKI RIA ANGGRAINI
9. PIPIK
10. RICKY GUNAWAN
1. TANGGUNG JAWAB UTAMA PERAWAT
TANGGUNG JAWAB UTAMA PERAWAT ADALAH
MENINGKATKAN KESEHATAN, MENCEGAH TIMBULNYA PENYAKIT,
MEMELIHARA KESEHATAN DAN MENGURANGI PENDERITAAN. UNTUK
MELAKSANAKAN TANGGUNG JAWAB UTAMA TSB, PERAWAT HARUS
MEYAKINI BAHWA :
a. KEBUTUHAN TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN, DI
BERBAGAI TEMPAT ADALAH SAMA.
b. PELAKSANAAN PRAKTIK KEPERAWATAN DI TITIK BERATKAN
PADA PENGHARGAAN TEHADAP KEHIDUPAN YANG
BERMATABAT DAN MENJUNJUNG TINGGI HAK ASASI MANUSIA.
c. DALAM MELAKSANAKAN PELAYANAN KESEHATAN DAN ATAU
KEPERAWATAN KEPADA INDIVIDU, KELUARGA, KELOMPOK DAN
MASYARAKAT, PERAWAT MENGIKUT SERTAKAN KELOMPOK DAN
INSTANSI TERKAIT.
2. PERAWAT, INDIVIDU, DAN ANGGOTA
KELOMPOK MASYARAKAT
TANGGUNG JAWAB UTAMA PERAWAT ADALAH
MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN MASYARAKAT. OLEH KARENA ITU, DALAM
MENJALANKAN TUGAS, PERAWAT PERLU MENINGKATKAN
KEADAAN LINGKUNGAN KESEHATAN DENGAN
MENGHARGAI NILAI-NILAI YANG ADA DI MASYARAKAT,
MENGHARGAI ADAT KEBIASAAN SERTA KEPERCAIAAN
INDIVIDU, KELUARGA, KELOMPOK DAN MASYARAKAT YANG
MEJADI PASIEN DAN KLIENNYA.
PERAWAT DAPAT MEMEGANG TEGUH RAHASIA
PRIBADI (PRIVASI) DAN HANYA DAPAT MEMBERIKAN
KETERANGAN BILA DI PERLUKAN OLEH PIHAK YANG
BERKEPENTINGAN/PENGADILAN.
3. PERAWAT DAN PELAKSANAAN
DAN PRAKTIK KEPERAWATAN

PERAWAT MEMEGANG PERANA PENTING DALAM


MENENTUKAN DAN MELAKSANAKAN STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN UNTUK MENCAPAI KEMAMPUAN YANG
SESUAIN DENGAN STANDAR PENDIDIKAN KEPERAWATAN.
PERAWAT DAPAT MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN YANG
DIMILIKINYA SECARA AKTIF UNTUK MENOPANG PERANNYA
DALAM SITUASI TERTENTU. PERAWATA SEBAGAI ANGGOTA
PROFESI, SETIAP SAAT DAPAT MEMPERTAHANKAN SESUAI
DENGAN STANDAR PROFESI KEPERAWATAN
4. PERAWAT DAN
LINGKUNGAN MASYARAKAT

PERAWAT DAPAT MEMPRAKARSAI


PEMBAHARUAN , TANGGAP, MEMPUNYAI
INISIATIF , DAN DAPAT BERPERAN SERTA
SECARA AKTIF DALAM MENENTUKAN
MASALAH KESEHATAN DAN MASALAH
SOSIAL YANG TERJADI DI MASYARAKAT
5. PERAWAT DAN SEJAWAT

PERAWAT DAPAT MENOPANG


HUBUNGAN KERJA SAMA DENGAN TEMAN
KERJA BAIK TENAGA KEPERAWATAN MAUPUN
TENAGA PROFESIONAL LAIN DI KEPERAWATAN.
PERAWAT DAPAT MELINDUNGI DAN MENJAMIN
SESEORANG , BILA DALAM MASA
PERAWATANNYA MERASA TERANCAM.
6. PERAWAT DAN PROFESI KEPERAWATAN

PERAWAT MEMAINKAN PERAN YANG BESAR DALAM


MENENTUKAN PELAKSANAAN STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN KEPERAWATAN . PERAWAT
DIHARAPKAN IKUT AKTIF DALAM MENGEMBANGKAN
PENGETAHUAN DALAM MENOPANG PELAKSANAAN
PERAWATAN SECARA PROFESIONAL . PERAWAT SEBAGAI
ANGGOTA PROFESI BERPARTISIPASI DALAM MEMELIHARA
KESTABILAN SOSIAL DAN EKONOMI SESUAI DENGAN KONDISI
PELAKSANAAN PRAKTIK KEPERAWATAN .
KESIMPULAN
Jadi Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan, yaitu menerapkan nilai
etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan masyarakat.
Kode etik keperawatan Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia, melalui Munas PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989. Kode etik tersebut terdiri
atas limat bab dan 16 pasal.
Secara umum tujuan etika keperawatan yaitu menciptakan dan mempertahankan
kepercayaan antara perawat dan lien, perawat dan perawat juga antara perawat dan masyarakat.
Menyampaikan perhatian dan rasa hormat kepada klien, bila perawat terpaksa menunda pelayanan
maka perawat bersedia memberikan penjelasan dengan ramah terhadap kliennya. Menunjukan kepada
klien sikap menghargai, berbicara kepada klien yang berorientasi terhadap perasaan klien.
Sedangkan tanggung jawab seorang perawat adalah suatu tindakan yang dilakukan seorang perawat
yang dapat dipertanggung jawabkan. Tanggung jawab itu langsung atau tidak langsung.
Tanggung jawab bersifat langsung apabila si pelaku sendiri bertanggung jawab atas
perbuatannya. Biasanya akan terjadi demikian tapi kadang-kadang orang bertanggung jawab secara
tidak langsung.
Tanggung gugat adalah dapat menjawab segala hal yang berhubungan dengan tindakan
seseorang. Agar dapat bertanggung gugat perawat harus bertindak berdasarkan kode etik
profesinya.
Perawat hendaknya memiliki tanggung gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia menyatakan
siap dan berani menghadapinya. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan profesinya.
Perawat harus mampu untuk menjelaskan kegiatan atau tindakan yang dilakukannya.
Terima Kasih
Referensi
1.[K.Bertens.2000. Etika. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,25.]
2.Etika,24-25
3.[Paul L. Lehmann. 1963. Ethics in a Christian context. New york:
Harper & Row Publishers,25.]

http://hidayatynurul.blogspot.co.id/2015/09/amoral-dan-immoral.html
http://kuliahtantan.blogspot.co.id/2014/09/etika-dan-moral-amoral-dan-
immoral.html

1. Virgiyatitd.blogspot.com
2. beequin.wordpress.com
3. Daek-chin.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai