Anda di halaman 1dari 2

Media Umat / Rubrik: Ustadz Menjawab 1 Tema : Fee Kepada Bendahara Gaji Dari Bank

Fee Kepada Bendahara Gaji Dari Bank

Tanya :
Ustadz, isteri saya bendahara di Pengadilan Agama. Setiap bulan mendapat fee (uang) dari
bank BRI, yang menjadi tempat masuk gaji bagi pegawai di tempat isteri saya bekerja. Apa status
hukum fee tersebut?

Jawab :
Fee tersebut haram hukumnya diterima. Sebab jika seseorang telah bekerja di suatu instansi
dan sudah mendapat gaji untuk pekerjaannya itu, maka uang atau harta yang diterimanya selain dari
gaji hukumnya haram.

Dalil keharamannya adalah hadis shahih, yang diriwayatkan dari Buraidah ra. dari ayahnya
bahwa Nabi SAW bersabda:
. ‫َم ِن اسۡتَعۡ َملۡنَاهُ عَلٰى َع َم ٍل فَ َرزَ ۡقنَاهُ ِرزۡقًا فَ َما َأخَ َذ بَعۡ َد ذٰلِكَ فَهُ َو ُغلُوۡ ٌل‬
"Barangsiapa yang telah kami jadikan pegawai, lalu telah kami berikan gaji kepadanya, maka apa
saja yang diambilnya selain dari gaji itu, adalah suatu kecurangan / pengkhianatan (ghulul)." (HR
Abu Dawud. Menurut pentahqiqan Nashiruddin Al-Albani hadis ini shahih, lihat kitab-kitabnya:
Misykatul Mashabih, 2/353; Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, 1/191, Ghayatul Maram fi Takhrij
Ahadits Al-Halal wa Al-Haram, 1/265, Shahih wa Dha'if Sunan Abu Dawud, 6/443; Imam
Syaukani, Nailul Authar, 6/459).

Arti asal (‫غلُوۡ ٌل‬


ُ ) ghulul adalah pengkhianatan dalam (‫ ) َغنِيۡ َمة‬ghanimah (harta rampasan
perang) dan dalam harta fai` ( ‫خيَانَةُ فِي الۡ َغنِيۡ َم ِة َو َما ُل ۡالفَيِۡئ‬
ِ ۡ‫ اَل‬/ al-khiyanah fi al-ghanimah wa maal al-
fai`) ('Aunul Ma'bud, 6/419). Maksudnya, ghulul adalah mencuri harta rampasan perang sebelum
harta rampasan itu dibagikan (‫َّريۡقَةُ ِمنَ الۡ َغنِيۡ َم ِة قَبۡ َل ۡالقِسۡ َم ِة‬
ِ ‫ اَلس‬/ as-sariqah minal ghanimah qabla al-
qismah, stealing from the war booty before its distribution). (Rawwas Qal'ah Jie, Mu'jam Lughah
Al-Fuqaha`, hal. 250).

Namun, hadis di atas sebenarnya bermakna umum, yaitu dapat diterapkan dalam hukum
ijarah (akad tenaga kerja / pegawai), tidak hanya berlaku untuk konteks kecurangan dalam harta
ghanimah. Sebab pemaknaan ghulul sebagai pencurian harta ghanimah hanyalah pemaknaan
menurut kebiasaan yang terjadi pada ghalibnya (‫ف‬ ِ ۡ‫الِبُ الۡعُر‬ww‫ اَلۡ َغ‬/ al-ghalib al-urfi) (Al-Munawi,
Faidhul Qadir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir, 6/73).

Selain itu, hadis di atas datang dalam bentuk umum, yaitu diawali dengan kata "man"
(barangsiapa), yang merupakan lafal umum. Jadi, kata ghulul dapat diartikan secara umum, yaitu
mengambil sesuatu lalu memanipulasinya kedalam hartanya sendiri, atau tindakan yang dilakukan
ِ ‫ اَخۡ ُذ ال َّشيِۡئ َو َد ُّسهُ فِيۡ َمت‬/ akhdzu asy-syai`i wa dassuhu fi mataa'ihi; to act un
secara tidak jujur (‫َاع ِه‬
faith fully) (Rawwas Qal'ah Jie, Mu'jam Lughah Al-Fuqaha`, hal.250).

Walhasil, kata (‫غلُوۡ ٌل‬


ُ ) ghulul tidak hanya dapat diterapkan untuk konteks pencurian
ghanimah, tapi dapat berlaku pula untuk setiap pengkhianatan atau kecurangan dalam urusan harta
benda. Maka tak heran Imam Syaukani menjelaskan pemberlakukan hadis di atas dalam konteks
hukum ijarah dengan berkata: "Dalam hadis ini terdapat dalil bahwa tidak halal bagi seorang
pegawai ('amil) mengambil tambahan dari apa yang telah ditetapkan oleh pihak yang
mempekerjakannya, dan bahwa apa yang diambilnya di luar gaji itu, adalah termasuk
pengkhianatan (ghulul). (Imam Syaukani, NailulAuthar, 6/459).
Media Umat / Rubrik: Ustadz Menjawab 2 Tema : Fee Kepada Bendahara Gaji Dari Bank

Dengan demikian, berdasarkan hadis ini, jika seseorang telah bekerja untuk suatu pihak
yang mempekerjakannya (baik yang mempekerjakannya itu individu maupun pemerintah), dan
orang itu sudah mendapat gaji untuk pekerjaannya, maka uang atau harta yang diambilnya /
diterimanya selain dari gaji tersebut, hukumnya haram.

Dalam kasus di atas, bendahara yang bekerja di Pengadilan Agama jelas sudah mendapat
gaji dari Pengadilan Agama untuk pekerjaan yang dilakukannya, termasuk pekerjaan mengurus gaji
yang berasal dari pusat lewat BRI. Maka dari itu, ketika bendahara tersebut menerima fee dari BRI
untuk pekerjaaanya itu, hukumnya haram. Sebab dia telah melakukan ghulul seperti dalam hadis,
yaitu mengambil tambahan di luar gaji yang telah ditetapkan oleh pihak yang mempekerjakannya
(Pengadilan Agama).

Kesimpulannya, fee tersebut haram hukumnya dan tidak boleh diterima. Praktik semacam
ini harus segera diakhiri, karena termasuk dosa, bahkan dosa besar (al-kaba`ir). (Al-Munawi,
Faidhul Qadir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir, 6/73). Nauzhubillah min dzalik. Wallahu a'lam. []

Anda mungkin juga menyukai