Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL DISKUSI

DI SUSUN OLEH
Kelompok 3 :
Astri N Pardosi ( 2101010205)
Christian S Sihaloho (2101010198)
Duma Turnip ( 2101010215)
Suryaningsih purba(21010101214)
Juliana Matondang ( 2101010
Malika situmorang(2101010200)

DOSEN PENGAMPUH:
Monalisa Frince S.S.Pd.,M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR

1. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF


Kalimat efektif adalah kalimat yang secara penyusunan mudah dipahami dan
tersampaikan maknanya secara tepat oleh pembaca atau pendengar. Dapat dikatakan efektif,
jika gagasan yang disampaikan diterima oleh pendengar/pembaca dengan mudah, jelas, dan
lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

Pengertian Kalimat Efektif Menurut Para Ahli

 Badudu (1989:36)

Kalimat  dapat efektif apabila mencapai sasaran dengan baik sebagai alat komunikasi.

 Parera (1984:42)

Kalimat efektif adalah bentuk kalimat yang secara sadar, disengaja, dan disusun untuk
mencapai intonasi yang tepat dan baik seperti yang ada dalam pikiran pembaca atau penulis.

 Putrayasa (2007:66)

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan informasi secar sempurna karena
memenuhi syarat syarat pembentuk kalimat efektif tersebut.

2. SYARAT KALIMAT EFEKTIF

a) Memiliki struktur yang sepadan

Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu keseimbangan antara gagasan


dengan struktur yang dipakai. Nah, untuk memiliki kesepadanan struktur yang baik, ada poin-
poin yang harus dipenuhi.

b) Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan
menghindari penggunaan kata depan sebelum penyebutan subjek.

c) Tidak terdapat subjek ganda

Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga maknanya menjadi
sulit dipahami.

d) Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’


Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam sebuah kalimat.

e) Bentuknya Paralel

Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau bentuk pertama
menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata benda.
Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja, maka bentuk selanjutnya juga harus
menggunakan kata kerja.

3.CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

1. Memuat Unsur Kalimat Minimal Subjek dan Predikat

Struktur kalimat efektif harus mengandung unsur kalimat, minimal subjek dan predikat.

Contoh: Rangga belajar di kamar.

Subjek kalimat tersebut adalah ‘Rangga’ dan predikatnya yaitu ‘belajar.’

2. Hemat Kata

Kalimat efektif harus hemat kata. Artinya, dalam penyusunan kalimat efektif, penggunaan
kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak diperlukan harus dihindari.

3. Hindari pengulangan subjek.

Jika subjek dalam sebuah kalimat hanya satu, penyebutannya tidak perlu diulang.

Contoh kalimat tidak efektif (salah): Karena dia sakit, dia tidak masuk sekolah.

Contoh kalimat efektif (benar): Karena sakit, dia tidak masuk sekolah.

 Hindari sinonim kata.

Jika dalam sebuah kalimat terdapat dua kata yang memiliki arti sama, gunakan salah satu
saja.

Contoh kalimat tidak efektif (salah): Dia rajin berlatih agar supaya menang.

Contoh kalimat efektif (benar): Dia rajin berlatih agar menang.

 Perhatikan bentuk kata jamak.


Jika sebuah kata sudah memiliki makna jamak, tidak perlu ditambahkan kata yang bermakna
jamak lagi.

Contoh kalimat tidak efektif (salah): Para hadirin dimohon berdiri.

Contoh kalimat efektif (benar): Hadirin dimohon berdiri.

4. Makna yang Tepat

Kalimat efektif hanya memiliki satu makna, tidak ambigu ataupun menyimpang. Oleh sebab
itu, perlu diperhatikan penggunaan kata atau diksinya.

Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah

Kalimat tersebut membuat pembaca menjadi bingung, siapa yang terkenal? Mahasiswanya
atau perguruan tingginya? Supaya efektif, kalimat ini dapat diubah menjadi salah satu dari
dua bentuk berikut, sesuai dengan makna yang dituju:

- Mahasiswa yang terkenal itu menerima hadiah.

- Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah

5. Kelogisan Bahasa

Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif tersebut
dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan.

Kalimat di atas tidak efektif sebab makna yang terkandung tidak logis. Apakah waktu dan
tempat itu bisa dipersilakan? Seharusnya, kalimat tersebut diubah menjadi “Untuk bapak/ibu
A (nama) kami persilakan.”

6. Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang Baku

Penulisan kalimat efektif bahasa Indonesia mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) atau Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Contoh : Ibuku memperjuangkan karirnya dengan baik.

7. Melakukan penekanan ide pokok.


8. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.

9. Menggunakan variasi struktur kalimat.

4. CONTOH KALIMAT EFEKTIF

1) Kalimat Efektif = Malang adalah merupakan salah satu kota yang sangat besar
di indonesia.
Kalimat Tidak Efektif = Malang merupakan satu di antara kota besar di indonesia.

2) Kalimat Efektif = Demi untuk bayinya, Bu santi rela bekerja seharian.


Kalimat Tidak Efektif = Demi bayinya, Bu santi rela bekerja seharian.

3) Kalimat Efektif = Saran yang dikemukakan olehnya akan dipertimbangkan


olehnya akan dipertimbangkan oleh kami.
Kalimat Tidak Efektif = Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

4) Kalimat Efektif = Suasana di pasar sangat ramai sekali.


Kalimat Tidak Efektif = Suasana di pasar sangat ramai.

5) Kalimat Efektif = Andi rajin belajar agar supaya menjadi pintar.


Kalimat Tidak Efektif = Andi rajin belajar agar menjadi pintar.

6) Kalimat Efektif = Setelah belajar seharian, kemudian Ayu beristirahat.


Kalimat Tidak Efektif = Setelah belajar seharian, Ayu beristirahat.

7) Kalimat Efektif = Angga pergi ke pasar dan membeli buah.


Kalimat Tidak Efektif = Anggi pergi ke pasar dan Anggi membeli sayur.

8) Kalimat Efektif = Minggu kemarin, banyak karyawan yang melakukan


demostrasi.
Kalimat Tidak Efektif = Minggu kemaren banyak para karyawan yang melakukan
demostrasi.

9) Kalimat Efektif = Walau masih subuh, pak andi sudah beraktifitas.


Kalimat Tidak Efektif = Walau masih subuh, tapi pak andi sudah beraktifitas.

10) Kalimat Efektif = Seluruh siswa dikenakan peraturan yang sama.


Kalimat Tidak Efektif = Baik siswa baru atau siswa lama dikenakan peraturan yang
sama.
11) Kalimat Efektif = Supaya naik kelas kita harus belajar dengan tekun.
Kalimat Tidak Efektif = Agar supaya naik kelas kita harus belajar dengan tekun.

12) Kalimat Efektif = kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota


yang sudah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaannya.
Kalimat Tidak Efektif = kita harus dapat mengembalikkan kepribadian kita, dan juga
kepribadian orang-orang kota yang sudah terlanjur
meninggalkan rasa perikemanusiaannya.

13) Kalimat Efektif = Wara kehilangan dompet saat pergi ke pasar.


Kalimat Tidak Efektif = Wara di pasar, hilang dompetnya.

14) Kalimat Efektif = Siswa di sekolah belajar Matematika.


Kalimat Tidak Efektif = Matematika belajar siswa di sekolah.

15) Kalimat Efektif = Aku mendapatkan tugas mencuci piring, menjemur baju, dan
menyirami pekarangan.
Kalimat Tidak Efektif = Aku mendapatkan tugas mencuci piring, baju dijemur, dan
pekarangan tersirami.

16) Kalimat Efektif = Mobil yang diparkir di ujung itu milik ayahku
Kalimat Tidak Efektif = Mobil yang diparkir yang diujung itu milik ayahku.

17) Kalimat Efektif = Hadirin dipersilahkan berdiri.


Kalimat Tidak Efektif = Para hadirin dipersilahkan berdiri.

18) Kalimat Efektif = Di dalam buah tomat terkandung Vitamin A.


Kalimat Tidak Efektif = Di dalam buah tomat mengandung Vitamin A.
19) Kalimat Efektif = Anak-Anak itu saling pukul.
Kalimat Tidak Efektif = Anak- anak itu saling pukul-memukul.

20) Kalimat Efektif = Sebelum berangkat kerja, saya meluangkan waktu untuk
berolahraga.
Kalimat Tidak Efektif = Saya olahraga dulu sebelum berangkat kerja.

CONTOH PARAGRAF KALIMAT EFEKTIF


Sejumlah dampak negatif akan dirasakan oleh tubuh dan jiwa jika kita sering begadang di
saat-saat yang tidak diperlukan. Gejala-gejala seperti stres, daya tubuh menurun, dan mudah
sekali marah adalah beberapa diantara dampak akibat begadang di waktu yang tidak
diperlukan.

Maka tak heran, jika begadang di waktu yang tidak diperlukan sangat tidak dianjurkan untuk
dilakukan. Supaya kita dapat mengurangi kebiasaan begadang, kita mesti mencoba
semaksimal mungkin untuk menerapkan pola hidup yang sehat.

Supaya kita dapat mengurangi kebiasaan begadang, kita mesti mencoba semaksimal mungkin
untuk menerapkan pola hidup yang sehat.

Adapun pola hidup sehat yang bisa dilakukan antara lain beeristirahat yang cukup,
mengkonsumsi vitamin dan makanan sehat, serta berolahraga secara rutin dan teratur.

Anda mungkin juga menyukai