Anda di halaman 1dari 75

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(CLASS ACTION RESEARCH)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI SISWA


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
DI KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 9 KERINCI JAMBI

Oleh
ANDRAINI,S.Ag
NIP. 197412102014082 002

GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 KERINCI


KECAMATAN BATANG MERANGIN
KABUPATEN KERINCI
JAMBI 2021/2022
PEMERINTAH PROVINSI JAMBI
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 KERINCI
Jalan Depati Muaro Langkap No 01 Tamiai (37175) Telp (0748) ……..
Website : hhtp://www.sman9-kerinci,sch.id/ e-mail : sman.9.kerinci@gmail.com

SURAT KETERANGAN PENELITIAN


Nomor : / / 2019

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Kerinci Kabupaten Kerinci Jambi dengan ini memberi
izin kepada
Nama : ANDRAINI,S.Ag
NIP : 19741210 2014082 002
Pangkat/ Golongan : Penata Muda / III b
Unit Kerja : SMA Negeri 9 Kerinci Jambi

Untuk melaksanakan penelitian lapangan guna penyususnan laporan Penelitian Tindakan Kelas
( PTK ) pada bulan September samapai dengan Nopember 2019 di SMA Negeri 9 Kerinci Jambi
dengan judul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Siswa Kelas X IPA 1 SMA Negeri 9
Kerinci Jambi “.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat diperlukan dalam
penetapan kenaikan pangkat golongan melalui angka kredit jabatan guru..

Kerinci, 28 Agusttus 2019


Kepala Sekolah,

SUPARDI, S.Pd, M.Pd


NIP. 19732704 2000031 004
PEMERINTAH PROVINSI JAMBI
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 KERINCI
Jalan Depati Muaro Langkap No 01 Tamiai (37175) Telp (0748) ……..
Website : hhtp://www.sman9-kerinci,sch.id/ e-mail : sman.9.kerinci@gmail.com

SURAT KETERANGAN SEMINAR


Nomor : / / 2019

Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Kerinci Kabupaten Kerinci Jambi dengan ini
menerangkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) :
Nama : ANDRAINI,S.Ag
NIP : 19741210 2014082 002
Pangkat/ Golongan : Penata Muda / III b
Unit Kerja : SMA Negeri 9 Kerinci Jambi

Yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Siswa Kelas X IPA 1 SMA
Negeri 9 Kerinci Jambi “ telah diseminarkan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 23 Nopember 2019
Pukul : 10.00 Wib s/d Selesai
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan dalam
sebagaimana mestinya.

Kerinci, 23 Nopember 2019


Kepala Sekolah,

SUPARDI, S.Pd, M.Pd


NIP. 19732704 2000031 004
DAFTAR HADIR SEMINAR

Judul :
“ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) Siswa Kelas X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci Jambi “

Nama : ANDRAINI,S.Ag
NIP : 19741210 2014082 002
Pangkat/ Golongan : Penata Muda / III b
Jabatan : Guru
Unit Kerja : SMA Negeri 9 Kerinci Jambi
NO NAMA UNIT KERJA TANDA TANGAN
1. Drs. Sairin SMA Negeri 9 Kerinci 1.
2. Haris Mansyur, S.Pd SMA Negeri 9 Kerinci 2.
3. Drs. Lisarman SMA Negeri 9 Kerinci 3.
4. Tomi Asmadi,s.Ag SMA Negeri 9 Kerinci 4.
5. Astani, S.Pt SMA Negeri 9 Kerinci 5.
6. Hamdani,S.Pd SMA Negeri 9 Kerinci 6.
7. Hengki Nero,S.Pd SMA Negeri 9 Kerinci 7.
8. Yopi Sandra Dewi, S.Pd SMA Negeri 9 Kerinci 8.
9. Sri Nengsih, S.Pd SMA Negeri 9 Kerinci 9.
10. Yetti Mutia, S.Pd SMA Negeri 9 Kerinci 10.
11. Parida, S.Sos SMA Negeri 9 Kerinci 11.
12. Elpina Yunita,S.Pd SMA Negeri 9 Kerinci 12.
13. Ali Yusman,s.Pd SMA Negeri 9 Kerinci 13.
14. Munafri, S.Pd SMA Negeri 9 Kerinci 14.
15. Duka Wulan Dari, S.Pd SMA Negeri 9 Kerinci 15.

Panitia Pelaksana

Haris Mansur, S.Pd


NIP NIP.197005271997031003.
NOTULEN ACARA SEMINAR
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Pada Hari ini : Sabtu


Tanggal : 23 Nopember 2019
Pukul : 10.00 Wib sampai selesai
Bertempat : SMA Negeri 9 Kerinci
Telah diselenggarakan Seminar Hasil Penelitian :
Dengan Judul :
“ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Siswa Kelas
X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci Jambi “
Nama : ANDRAINI,S.Ag
NIP : 19741210 2014082 002
Pangkat/ Gol. : Penata Muda / III b
Unit Kerja : SMA Negeri 9 Kerinci Jambi
Lokasi Penelitian : SMA Negeri 9 Kerinci
Lama Penelitian : 3 ( tiga) bulan : bulan September s.d Nopember 2019
Jalannya Semina r:
1. Pembukaan moderator dengan membaca Basmallah/ doa
2. Kata Sambutan dari Kepala Sekolah
3. Paparan singkat Hasil Penelitian oleh Peneliti
4. Tanggapan, pertanyaan, kriti/saran, masukan dari peserta seminar dan
tanggapan dari penyaji
5. Penutup , membaca Hamdallah

Mengetahui Tamiai, 23 September 2019


Kepala Sekolah, Panitia Pelaksana,

SUPARDI, S.Pd., M.Pd. Haris Mansur, S.Pd


NIP. 197327042000031004 NIP. NIP.197005271997031003
BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Pada hari ini : Sabtu


Tanggal : 23 Nopember 2019
Pukul : 10.00 Wib sampai selesai
Bertempat : SMA Negeri 9 Kerinci
Telah diselenggarakan seminar Hasil Penelitian :

Dengan Judul : “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI Melalui


Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Division(STAD) Siswa Kelas X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci Jambi “
Nama : ANDRAINI,S.Ag
NIP : 19741210 2014082 002
Pangkat/ Gol. : Penata Muda / III b
Unit Kerja : SMA Negeri 9 Kerinci Jambi

Pada seminar tersebut,


Penyaji : ANDRAINI,S.Ag
Moderator : Drs. Sairin
Susunan Acara : 1.) Pembukaan, 2.) Sambutan Kepala Sekolah, 3.) Paparan Laporan Hasil
Penelitian Oleh Penyaji, 4.) Tanggapan, Pertanyaan, kritik/saran, masukan
peserta seminar, dan tanggapan dari penyaji, 5.) Penutup
Jumlah Peserta : 15 Orang ( daftar hadir terlampir)
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Tamiai,23 Sabtu 2019


Panitia Pelaksana,

Haris Mansur, S.Pd


NIP.197005271997031003
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) Siswa di Kelas X IPA 1 SMA
Negeri 9 Kerinci Jambi “

1. Identitas Penulis
Nama : ANDRAINI,S.Ag
NIP : 19741210 2014082 002
Pangkat/ Gol. : Penata Muda / III b
Unit Kerja : SMA Negeri 9 Kerinci Jambi
2. Lokasi Penelitian : SMA Negeri 9 Kerinci Jambi
3. Lama Penelitian : 3 ( tiga) bulan : September s.d Nopember 2019

Tamiai, 25 Nopember 2019


Panitia Pelaksana,

Haris Mansur, S.Pd


NIP.197005271997031003
Mengesahkan
Kepala Sekolah,

SUPARDI, S.Pd,M.Pd
NIP.197327042000031004
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ANDRAINI,S.Ag
NIP : 19741210 2014082 002
Pangkat/ Gol. : Penata Muda / III b
Jabatan : Guru
Unit Kerja : SMA Negeri 9 Kerinci Jambi

Menyatakan bahwa penyusunan PTK yang berjudul “ Upaya Peningkatkan Hasil Belajar PAI
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD)
Siswa Kelas X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci Jambi “ Tahun 2019 ini benar-benar hasil karya
sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam daftar Pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti penyususnan karya ilmiah ini hasil jiplakan saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan saya.

Tamiai, 25 Nopember 2019


Pembuat Pernyataan

ANDRAINI,S.Ag
NIP. 197412102014082002
SURAT KETERANGAN DOKUMENTASI
Nomor : / / 2019

Kepala Perpustakaan SMA Negeri 9 Kerinci Jambi dengan ini menerangkan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ) :
Nama : ANDRAINI,S.Ag
NIP : 19741210 2014082 002
Pangkat/ Gol. : Penata Muda / III b
Jabatan : Guru
Unit Kerja : SMA Negeri 9 Kerinci Jambi
Judul Penelitian : “ Upaya Peningkatkan Hasil Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Siswa di Kelas X IPA 1 SMA
Negeri 9 Kerinci Jambi “.
Benar yang tersebut Namanya diatas telah mendokumentasikan penelitian sebagaimana tersebut
di atas pada Perpustakaan SMA Negeri 9 Kerinci Jambi, pada tanggal 28 Desember 2019 dengan
nomor dokumentasi.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Mengetahui, Tamiai, 25 Nopember 2019


Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan,

SUPARDI, S.Pd, M.Pd ANDRAINI,S.Ag


NIP.197327042000031004 NIP. 197412102014082002
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat

dan karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan judul “ Upaya Peningkatkan Hasil Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) Siswa Kelas X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci

Jambi “.dapat diselesaikan.

Penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan mengefektivitas

model Pembelajaran metode pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dalam

meningkatkan ketrampilan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa Kelas X

IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci. Peneliti menyadari bahwa apa yang telah ditulis didalam

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini banyak sekali bantuan dan bimbingan yang telah banyak

peneliti terima dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan dan

mengucapkan kepada yang terhormat sebagai berikut :

1. Penghargaan dan terima kasih kepada Bapak SUPARDI,S.Pd,M.Pd sebagai pembimbing

dalam pembuatan Penelitian Tindakan Kelas ini.

2. Penghargaan dan terima kasih kepada kepala SMA Negeri 9 Kerinci yang telah memberi

izin melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SMA Negeri 9 Kerinci

3. Penghargaan dan terima kasih kepada Majelis Guru SMA Negeri 9 Kerinci yang telah

memberi masukan atas penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) ini.

4. Penghargaan dan terima kasih kepada Kepala Tata Usaha dan Staf, SMA Negeri 9 Kerinci

yang telah memebrikan data yang dibutuhkan.

5. Penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu secara moril dala

penyelesaikan karya tulis ini.


Penulis menyadari bahwa pembuatan karya ilmiah ini masih banyak kelemahan dan

kekurangannya, akibat dari pengetahuan dan sumber yang dimiliki sangat terbatas.Oleh karena

itu saran dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.

Akhirnya atas segala bantuan, petunjuk, arahan, bimbingan, motivasi dan kerjasama dari

semua pihak, semoga Allah SWT memberikan imbalan pahala yang berlipat ganda, Amin ya

Rabbal Alamin.Dan semoga hal-hal yang penulis sajikan dapat bermanfaat bagi yang

memerlukannya. Amiin

Tamiai, September 2019


Peneliti

ANDRAINI, S.Ag
NIP.197412102014082 002
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR KEASLIAN KARYA
ABSTRAK
BERITA ACARA SEMINAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………….………………………………........... 1
B. Identifikasi Masalah …….……………………………............... 3
C. Pembatasan Masalah………….….…………………….............. 4
D. Rumusan Masalah…..…..……………………………............ 4
E. Pemecahan Masalah…………………………………….............. 4
F. Tujuan Penelitian …………………………………….................. 5
G. Manfaat Penelitian …………..……………………….................. 5
BAB II PUSTAKA
A. Kajian Teori …... ……….……………............. 6
B. Hasil Belajar ........................................................................ 7
C. Kerangka Pikir….………………. .................................... 8
D. Hipotesis Tindakan........................................................ 10
E. Hipotesa Tindakan................................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain/ Prosedur Penelitian …………………….............................. 18
B.Setting Tindakan/ Siklus Penelitian………………………………...
C.Subyek Penelitian……………………………………………………
D. Lokasi dan Waktu…………………………………………………...
E.Teknik Pengumpulan Data…………………………………………..
F. Instrumen Pengumpulan Data……………………………………….
G. Teknik Analisis Data……………………………………………………..
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran/ Penutup

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI
DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS
ACHIEVEMET DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS X IPA 1 SMA
NEGERI 9 KERINCI JAMBI

Oleh
ANDRAINI,S.Ag
Guru PAI SMA N 9 Kerinci

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang penerapan model
Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap peningkatan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam siswa kelas X IPA 1 SMAN 09 Kerinci Jambi tahun pelajaran
2019/2020. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan
dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA1 yang berjumlah 21 orang
terdiri dari 15 orang siswa perempuan dan 6 orang siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, pengamatan dan tes. Data yang di peroleh kemudian dianalisis guna
menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata awal prasiklus
sebesar 70,71,setelah dilaksanakan siklus 1 meningkat dengan rata-rata nilai siswa 81,66,
sedangkan hasil rata-rata pelaksanaan siklus 2 meningkat secara signifikan menjadi 93,70.
Implikasi penelitian ini adalah penerapan model Pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD) dapat meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas X IPA
1 SMAN 09 Kerinci Jambi

Kata Kunci:
Hasil Belajar PAI, Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 mengatakan bahwa: Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk corak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional sebagaimana dikemukan di atas maka
salah satu usaha pemerintah adalah melaksanakan pendidikan di sekolah. Guru adalah salah satu
faktor utama dalam menentukan berhasil tidaknya pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan proses belajar mengajar untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan agar siswa memiliki pengetahuan, sikap serta keterampilan guru sebagai faktor
penentu.
Sejalan dengan itu di dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2005 yang terdapat dalam
pasal 1, dinyatakan bahwa guru adalah: “Pendidik professional dengan tugas utama adalah
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi siswa pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah
Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP) telah menetapkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan, yaitu standar isi, standar
proses, standar kelulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-
standar tersebut merupakan acuan dan sebagai kriteria dalam menetapkan keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan.
Dalam proses belajar mengajar tersebut, seseorang tidak dapat dikatakan sebagai
seorang guru, melainkan membutuhkan pihak yang lain yang dinamakan dengan siswa. Siswa di
sini merupakan orang yang terlibat secara langsung dalam proses belajar mengajar, baik yang
terjadi di dalam kelas maupun di luar kelas. Oleh karena itu dalam interaksi yang lebih intens
tersebut guru hendaknya memperhatikan berbagai hal yang berhubungan dengan siswa, apalagi
siswa yang masih dalam masa perkembangan.
Pendukung peningkatan program pembelajaran berkualitas di sekolah adalah
peningkatan kualitas pendidikan yang banyak diperankan oleh guru, karena guru adalah praktisi,
teoritis dengan langkah-langkah inovatif yang sangat menentukan dalam memgelola kelas.
Pendidikan agama memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia,
oleh sebab itu pendidikan agama perlu diajarkan kepada siswa sejak usia dini. Dengan adanya
pendidikan agama siswa akan dapat mengenal nilai-nilai agama yang dapat memandu
kehidupannya, sehingga tercapai kehidupan yang bermakna dan bermatabat. Sebagaimana yang
tercantum dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006, dengan pendidikan agama diharapkan siswa
dapat menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling
menghargai, disiplin, harmonis dan produktif baik personal maupun social
Pendidikan agama diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya
menyempurnakan iman, taqwa dan akhlak serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan
kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermatabat. Tugas utama guru
adalah membelajarkan siswa yaitu mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi
dirinya berkembang secara optimal. Agar hal tersebut dapat terwujud, guru seyogyanya
mengetahui bagaimana cara belajar siswa dam menguasai berbagai cara membelajarkan siswa
sehingga terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.
Dari tujuan pendidikan agama Islam yang sudah ditetapkan dalam permendiknas di
atas jelas bahwa pembelajaran agama bukan hanya berorientasi pada materi, bukan pula hanya
sekedar mentransfer ilmu, tetapi lebih ditekankan pada pemahaman dan pengaplikasian dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga tujuan pendidikan agama dapat dicapai dengan baik.
Mengingat pentingnya pendidikan agama tersebut maka guru memegang peranan
yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Guru harus dapat memilih dan mengembangkan
metode pembelajaran yang sesuai materi pembelajaran dan perkembangan siswa, sehingga dapat
meningkatkan aktifitas belajar siswa dan suasana pembelajaran yang aktif inovatif, kreatif dan
menyenangkan dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini metode pembelajaran kooperatif bisa digunakan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik dengan sesama teman maupun dengan guru.
Karena pembelajaran kooperatif memberikan peran yang besar kepada siswa untuk lebih aktif
dalam berinteraksi diantara mereka.
Berdasarkan kenyataan di SMA Negeri 9 Kerinci proses pembelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) yang dilaksanakan guru saat ini, ditemukan beberapa masalah, seperti
aktivitas yang ditunjukkan siswa masih cenderung pasif, hanya menerima apa yang disampaikan
guru siswa kurang berani mengeluarkan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan,
rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Permasalahan lain yang ditemui
adalah rendahnya hasil belajar siswa, terlihat dari hasil ulangan harian yang dikerjakan siswa,
masih banyak yang memperoleh nilai yang rendah dan kurang memuaskan.
Apabila meningkatnya motivasi belajar secara langsung akan meningkatkan hasil
belajar. Usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti mencoba mengaplikasikan
metode pembelajaran salah satunya dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD). Dengan menggunakan model kooperatif tersebut peneliti
berharap hasil belajar siswa dapat meningkat dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci, Jambi.
Berkaitan dengan masalah di atas peneliti ingin mencoba melakukan penelitian yang
berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI melalui model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 9
Kerinci Jambi “

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pengalaman peneliti di SMA Negeri 9 Kerinci Jambi
dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Aktivitas yang ditunjukkan siswa masih cenderung pasif


2. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran
3. Rendahnya hasil belajar siswa

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan
permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar PAI
siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci Jambi ?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang pelaksanaan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) siswa
kelas X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci Jambi.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
a. Bagi siswa: untuk meningkatkan kompetensi belajar siswa sehingga menumbuhkan
minat dalam kegiatan belajar dan pembelajaran menjadi bermakna, serta nantinya akan
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi guru: sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
c. Bagi sekolah: sebagai acuan dalam menentukan model yang tepat dalam proses
pembelajaran di kelas.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dalam memahami isi dari penelitian ini maka
dususun sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB 1 Pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis, tindakan dan indikator, keberhasilan, manfaat penelitian, penegasan istilah,
metode penelitian dan sistematika penulisan
BAB II kajian pustaka merupakan bagian yang menelaskan landasan teori yang berhubungan
dengan hasil belajar siswa, menjelaskan tentang metode pembelajaran demonstrasi dan
menjelaskan tentang ruang lingkup mata pelajaran PAI
BAB III pelaksanaan penelitian pada bab ini peneliti akan menguraikan proses pelaksanaan
penelitian yang dimulai dari siklus awal hingga akhir
BAB IV hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini akan diuraikan hasil dari penelitian
mulai dari tahap awal hingga akhir siklus penelitian dan pembahasan
BAB V penutup berisikan kesimpulan dari pembahsan hasil penelitian dan saran-saran dari
penulis sebagai sumbangan pemikiran berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah
diperoleh daftar pustaka
BAB II
PUSTAKA

A. Kajian teori

1. Pengertian belajar
Menurut Sriyono mengatakan bahwa aktivitas adalah segala kegiatan yang
dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar
merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.
Menurut Hamalik (2001:28) belajar adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan lingkungan”. Aspek tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan,
pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau
budi pekerti dan sikap.
Sedangkan, Sardiman (2003:22) menyatakan: “Belajar merupakan suatu proses interaksi antara
diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun
teori”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar
merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka
mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa,
sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif,
seperti yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas (2005 : 31).
Dalam kegiatan belajar siswa mempunyai peran penting sehingga pendidik
diharapkan dapat merencanakan kegiatan pembelajaran dengan matang sehingga siswa dapat
berperan lebih aktif.
Sten (dalam Dimyati, 2006: 62) berpendapat bahwa guru harus berperan dalam
mengorganisasikan kesempatan belajar bagi masing-masing siswa, artinya mengubah peran
guru dari bersifat didaktis menjadi lebih bersifat mengindividualis, yaitu menjamin bahwa
setiap siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan didalam kondisi yang ada.
Kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran
akan berdampak baik pada hasil belajarnya.  Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah
(2000: 67) bahwa:  “Belajar sambil melakukan aktifitas lebih banyak mendatangkan hasil
bagi anak didik, sebab kesan yang dapat didapatkan oleh anak didik lebih tahan lama
tersimpan di dalam benak anak didik”.
Dari beberapa paparan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan
pembelajaran diharapkan siswa untuk dapat aktif, sehingga aktifitas pembelajaran itu akan
memberikan dampak dan kesan yang baik pada diri siswa serta dapat tersimpan lebih lama dalam
ingatan siswa.

2. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Secara Etimologi


Pendidikan berasal dari kata “didik” yang diberi awalan “pe” dan akhiran “an” yang
berarti “perbuatan, hal, cara, dan sebagainya”. Dengan demikian yang dimaksud dengan
Pendidikan Agama Islam adalah suatu perbuatan yang dilakukan supaya anak memahami dan
mengamalkan ajaran lslam.
Dalam bahasa Inggris, istilah Pendidikan agama ini dikenal dengan “religional
education” yang dapat diartikan sebagai: suatu kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan
orang beragama. Untuk itu perlu diarahkan pada pertumbuhan moral dan watak. Pendidikan
agama tidak cukup hanya dengan memberikan pengetahuan keagamaan saja, namun haruslah
ditekankan pada sikap, akivitas kepercayaan.

b. Pengertian Secara Terminologi/Istilah


Banyak sekali pengertian pendidikan ini secara istilah, baik menggunakan kata tarbiyah,
taklim, takdib ataupun Tarbiyah Islamiyah itu sendiri.
1) Tarbiyah
Mustafa al-Magribi membagi kegiatan at-Tarbiyah menjadi 2 macam, pertama
Tarbiyah Khalqiyah, yaitu penciptaan, pembinaan, dan pengembangan jiwanya.
Kedua, Tarbiyah Diniyah Tahzibiyah, yaitu pembinaan jiwa manusia dan
kesempurnaannya melalui petunjuk wahyu ilahi. Berdasarkan pembagian
tersebut, maka ruang lingkup tarbiyah sangat luas yaitu mencakup berbagai
kebutuhan manusia, baik kebutuhan duniawi maupun kebutuhan akhirat, serta
kelestarian diri sendiri, sesamanya, alam lingkungan dan relasinya dengan
Tuhan. Al-Abrasyi memberikan pengertian “Tarbiyah” adalah mempersiapkan
manusia agar hidup sempurna dan bahagia, mencintai tanah airnya, sehat
jasmaninya, sempurna akhlaknya, teratur fikirannya, halus perasaannya, mahir
dalam pekerjaannya, serta manis dalam tutur katanya baik lisan ataupun tulisan.
2) Ta’dib
Menurut al-Naqub al-Attas, al-Ta’dib adalah pengembangan dan pengakuan
tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu yang didalam tatanan penciptaan
sedemikian rupa, sehingga membimbing kearah
pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam tatanan
wujud dan keberadaan-Nya.
3) Ta’lim
Ta’lim menurut Rasyid Ridha adalah proses trasmisi berbagai ilmu pengetahuan
pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu . Pemaknaan ini
didasarkan pada surat Al- Baqarah ayat 31.
Kemudian menurut al- Maraqhi pengajaran (dalam ayat tersebut) dilaksanakan
secara bertahab sebagaimana tahapan nabi Adam mempelajari, menganalisa
asma-asma yang diajarkan oleh Allah kepadanya.
4) Riyadh
Yang mula-mula menggunakan istilah ini adalah Al-Ghazali. Menurut belian Ar-
Riyadh adalah suatu proses pelatihan individu pada masa kanak-kanak. Dan
untuk itu Al-Ghazali hanya mengkhususkan penggunaan istilah ar-Riyadh ini
hanya untuk fase kanak-kanak, sedangkan fase lain tidak termasuk di dalamnya.
Dari keterangan di atas mengenai pengertian macam- macam istilah pendidikan bisa
kita disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses pelatihan mental, moral, dan fisik
sehingga menghasilkan manusia yang berbudaya tinggi serta mengenal Tuhannya.
Jadi Pendidikan Islam dalam bahasa arabnya dikenal dengan Tarbiyah Islamiyah
adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik
kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat

3. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran Kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk
bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama (Felder,1994:2).
Senada dengan itu, Suherman (2001:218) menyatakan bahwa pembelajaran
kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai suatu tim untuk
menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk
mencapai tujuan bersama.
Menurut Lie (2004:12) sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak
didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas terstruktur disebut sebagai
sistem “pembelajaran gotong royong” atau pembelajaran kooperatif.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur
kelompoknya yang bersifat heterogen.
Model pembelajaran ini memandang bahwa keberhasilan dalam belajar bukan
semata-mata harus diperoleh dari pendidik, melainkan bisa juga dari pihak lain yang terlibat
dalam pembelajaran itu yaitu teman sebayanya. Melalui belajar dari teman yang sebaya di bawah
bimbingan  pendidik maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan
cepat terhadap materi yang dipelajari.
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang membantu
siswa dalam pengembangan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di
masyarakat. Sehingga dengan bekerja bersama-sama di antara sesama kelompok akan
meningkatkan produktifitas dan perolehan belajar, serta mendorong siswa dalam memecahkan
berbagai masalah yang ditemui selama proses pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif dikembangkan agar siswa secara individual mencari hasil
yang menguntungkan bagi seluruh kelompoknya. Jadi, pembelajaran kooperatif merupakan
pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerjasama untuk
memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut.

b. Prinsip Dasar Dan Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Nur (2000), prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
dikerjakan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota
kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang
sama di antara anggota kelompoknya.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara
individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Sedangkan ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:

1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai


kompetensi dasar yang akan dicapai.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda,
baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota
kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan
kesetaraan jender.
3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing
individu.

Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan


tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan
pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar,
saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.

c. Langkah-Langkah Dalam Pembelajaran kooperatif

Langkah-langkah dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif secara umum


(Stahl, 1994, Slavin, 1983) dapat dijelaskan secara operasional sebagai berikut :
1. Langkah pertama: yang dilakukan pendidik adalah merancang rencana program
pembelajaran. Pada langkah ini pendidik mempertimbangkan dan menetapkan
target pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Pendidik juga
menetapkan sikap dan keterampilan sosial. Pendidik harus mengorganisasikan
materi dan tugas-tugas siswa yang mencerminkan sistem kerja dalam kelompok
kecil. Untuk memulai pembelajaran, Pendidik harus menjelaskan tujuan dan
sikap serta keterampilan sosial yang ingin dicapai dan diperlihatkan oleh siswa
selama pembelajaran. Hal ini mutlak, karena dengan demikian siswa bisa
mengetahui dan memahami apa yang harus dilakukannya selama selama proses
belajar mengajar berlangsung.
2. Langkah kedua: dalam aplikasi pembelajaran di kelas, pendidik merancang
lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi kegiatan siswa
dalam belajar secara bersama dalam kelompok-kelompok kecil. Pendidik
menjelaskan pokok-pokok materi dengan tujuan agar siswa mempunyai
wawasan dan orientasi yang memadai tentang materi yang diajarkan. Langkah
berikutnya yang harus dilakukan adalah menggali pengetahuan dan pemahaman
siswa tentang materi pelajaran berdasarkan apa yang telah dipelajari. Berikutnya
pendidik membimbing siswa untuk membuat kelompok pemahaman dan
konsepsi pendidik terhadap siswa secara individual untuk menemukan
kebersamaan dari kelompok yang terbentuk. Kegiatan ini dilaksanakan sambil
menjelaskan tugas yang harus dilakukan siswa dalam kelompoknya masing-
masing. Dan pada saat siswa belajar secara kelompok, maka pendidik mulai
melakukan monitoring dan mengobservasi kegiatan belajar siswa berdasarkan
lembar observasi yang telah dirancang sebelumnya.
3. Langkah ketiga: dalam melakukan observasi terhadap kegiatan siswa, pendidik
mengarahkan dan membimbing baik secara individual maupun kelompok dari
segi memahami materi maupun mengenai sikap dan perilaku siswa selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pemberian pilihan dan kritik membangun
dari pendidik kepada siswa merupakan aspek penting yang harus diperhatikan
pada saat siswa bekerja dalam kelompoknya. Di samping itu, pada saat kegiatan
kelompok berlangsung ketika siswa terlibat dalam diskusi dalam kelompoknya
masing-masing, pendidik secara periodik memberikan layanan kepada baik
secara individual maupun secara klasikal.
4. Langkah keempat: pendidik memberikan kesempatan kepada siswa dari masing-
masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Pada saat diskusi
kelas ini, pendidik bertindak sebagai moderator.Hal ini dimaksudkan untuk
mengarahkan dan mengoreksi pengertian dan pemahaman siswa terhadap materi
atau hasil kerja yang telah ditampilkannya.

4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yang


dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin (dalam
Slavin,1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan
pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan
pembelajaran kooperatif.
Dalam model pembelajaran kooperatif, diberikan beberapa jenis pendekatan salah
satunya adalah Student Teams Achievement Division (STAD). Pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan pendekatan yang dikembangkan untuk
melibatkan siswa dalam menelaah materi yang telah tercakup dalam suatu pelajaran
(Rachmadiarti, 2001).
Pada Student Teams Achievement Division (STAD), siswa dalam suatu kelas
tertentu dibagi menjadi kelompok dengan 4-5 orang, dan setiap kelompok haruslah heterogen
yang terdiri dua laki-laki dan perempuan, berasal dan berbagai suku, memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat
pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya, dan kemudian saling
membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain
dan melakukan diskusi (Rachmadiarti, 2001).
Metode diskusi yang digunakan dalam pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) ini dengan ceramah, tanya jawab, diskusi, dan sebagainya, yang
disesuaikan dengan kebutuhan siswa (Permana, 2005) ada 5 langkah utama di dalam
pembelajaran yang menggunakan model Student Teams Achievement Division (STAD), yaitu :
1. Penyajian Kelas
Tujuannya adalah menyajikan materi berdasarkan pembelajaran yang telah disusun.
Setiap pembelajaran dengan model Student Teams Achievement Division (STAD), selalu
dimulai dengan penyajian kelas. Sebelum menyajikan materi, pendidik dapat memulai
dengan menjelaskan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi untuk berkooperatif dan
sebagainya.
2. Tahapan kegiatan Belajar Kelompok
Dalam kegiatan belajar kelompok, materi yang digunakan adalah Lembar Kerja Siswa
(LKS) untuk setiap kelompok.

3. Tahapan Menguji Kinerja Individu


Untuk menguji kinerja individu pada umumnya digunakan tes atau kuis. Setiap siswa wajib
mengerjakan tes atau kuis. Setiap siswa berusaha untuk bertanggung jawab secara
individual, melakukan yang terbaik sebagai kontribusinya kepada kelompok.

4. Penskoran Peningkatan Individu


Tujuan memberikan skor peningkatan individu adalah memberikan kesempatan bagi setiap
siswa untuk menunjukkan gambaran kinerja pencapaian tujuan dan hasil kerja maksimal
yang telah dilakukan setiap individu untuk kelompoknya.

5. Tahapan mengukur Kinerja Kelompok


Setelah kegiatan penskoran peningkatan individu selesai, langkah selanjutnya adalah
pemberian penghargaan kepada kelompok. Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan
skor peningkatan kelompok yang diperoleh.

Menurut Roestiyah (2001:17) ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam


pengaplikasian model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD).

1. Keuntungan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement


Division (STAD), yaitu:
a. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan
bertanya dan membahas suatu masalah.
b. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan
penyelidikan mengenai suatu masalah.
c. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan
berdiskusi.
d. Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu
dan kebutuhan belajarnya.
e. Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih aktif
dalam diskusi.
f. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa
menghargai, menghormati pribadi temannya, dan menghargai pendapat orang
lain.
2. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) adalah: kerja kelompok hanya melibatkan mereka yang mampu memimpin
dan mengarahkan mereka yang kurang pandai dan kadang-kadang menuntut tempat
yang berbeda dan gaya-gaya mengajar berbeda.

Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif


tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat memberikan kesempatan pada siswa
untuk lebih aktif selama proses pembelajaran

B. Kerangka Berpikir

Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan hal
yang sangat penting pada setiap proses pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
maka dilakukan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dengan
bimbingan pendidik sebagai fasilitator. Student Teams Achievement Division (STAD) sangat
membantu untuk membangkitkan minat siswa yang dapat meningkatkan hasil mereka dalam
mengikuti pelajaran.
Dimana pada model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division
(STAD), siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang memiliki kemampuan berpikir berbeda-
beda. Setelah itu siswa diberikan tugas untuk didiskusikan secara bersama-sama. Dalam hal ini
mereka bisa saling membantu dalam menguasai materi pelajaran tersebut. Untuk lebih jelasnya
kerangka teori dapat dilihat dari skema berikut :

Kerangka Teori

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Model Pembelajaran


Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Materi : Al-Quran dan Hadist adalah Pedoman Hidupku

Langkah-langkah pembelajaran Student


Teams Achievement Division (STAD)
1. Penyajian kelas
2. Kegiatan Belajar kelompok
3. Menguji Kinerja Individu
4. Penskoran peningkatan Individu
5. Mengukur Kinerja Kelompok

Peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dengan model


pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

C. Hipotesa Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka teori di atas dapat dirumuskan hipotesis
tindakan sebagai berikut : model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam kelas X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci Jambi.
BAB III
METODE PENELITIAN TINDAKAN

A. Prosedur Penelitian

Banyaknya siklus dalam penelitian ini adalah dua siklus. Prosedur Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut :
Tabel 2.
Tahap Penelitian
NO TAHAPAN KEGIATAN KET
1. Rencana 1. Mempersiapkan format instrumen (tes Peneliti
dan lembar observasi)
2. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Peneliti
Pembelajaran.
3. Mempersiapkan media/ alat peraga Peneliti
2. Tindakan Tindakan yang dilaksanakan adalah sebagai
Siklus 1
berikut :
1. Menyampaikan materi di kelas Peneliti

2. Peneliti mengadakan Tanya jawab Peneliti


dengan siswa

3. Peneliti membagi menjadi beberapa


Peneliti
kelompok.
4. Membagikan tugas yang akan Peneliti dan
Siswa
dikerjakan secara berkelompok

5. Memberikan waktu bagi kelompok


Peneliti dan
untuk menyelesaikan tugas yang siswa
diberikan

6. Mengamati aktivitas siswa Peneliti

7. Mendiskusikan secara bersama-sama Peneliti dan


siswa
tugas tersebut
3. Refleksi Berdasarkan analisa data siklus1 dilakukan Peneliti
refleksi sejauh mana aktivitas siswa dalam
belajar dan apa kendala/kelemahan dalam
melaksanakan siklus 1.
4. Tindakan 1. Dilakukan diskusi antara peneliti Peneliti dan
Siklus 2 Siswa
dengan siswa

2. Siswa secara berkelompok mengerjakan Siswa


tugas yang diberikan

3. Setiap siswa aktif mendiskusikan


Siswa
jawaban dari soal yang diberikan.

4. Kemudian peneliti menilai satu persatu


Peneliti
hasil kerja siswa
5. Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh dari Peneliti
pelaksanaan siklus 2 dievaluasi sejauh mana
aktivitas siswa dalam belajar.
B. Setting Tindakan/Siklus

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran


kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Alur Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus yang
dikembangkan oleh Kemmis (2008:45). Model siklus ini mempunyai empat komponen
yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Penelitian ini direncanakan dua siklus yaitu siklus pertama dan siklus kedua yang
masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Alat dan metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian adalah lembaran observasi dan
tes. Data hasil penilaian dianalisis dan kesimpulannya di ambil dengan melihat hasil
belajar siswa di dalam kelas dan membandingkan antara siklus 1 dengan siklus 2. Lebih
jelasnya alur penelitian seperti pada gambar berikut :

Permasalahan Rencana Pelaksanaan S


tindakan 1 tindakan I
K
L
U
S
Refleksi I Analisis data Observasi 1

1
I
Belum Rencana Pelaksanaan K
terselesaikan tindakan II tindakan II L
U
S
2

Refleksi II Analisis data II Observasi II


C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci yang
berjumlah 21 orang yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Penelitian ini
dilakukan oleh peneliti sendiri sebagai guru dengan berkolaborasi dengan teman sejawat sebagai
observer.

D. Lokasi Penelitian dan Waktu

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 9 Kerinci Jambi. Peneliti mengambil


lokasi ini karena peneliti guru di SMA Negeri 9 Kerinci tersebut, sehingga memudahkan peneliti
berintegrasi dengan pihak sekolah, karena sekolah terbuka untuk menerima pembaharuan.

3. Waktu penelitian/Lama Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2019/ 2020 yaitu pada
bulan September 2019 sampai bulan Nopember 2019. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus,
dimana siklus I terdiri dari 2 pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 pertemuan.
Tabel 1.
Jadwal Kegiatan Penelitian

No KEGIATAN WAKTU
1. Persiapan
1. Membuat proposal September 2019
2. Penyusunan RPP, test, lembar September ( Minggu ke 2 )
observasi dan media
2. Pelaksanaan penelitian
1. Siklus I Tgl 3 dan 10 Oktober 2019
2. Refleksi Tgl 17 SOktober 2019
3. Siklus II Tgl 24 dan 31 Oktober 2019
4. Refleksi Tgl 7 September
3. 4. Penyusunan laporan Nopember 2019

E. Data dan Sumber Data Penelitian

1. Data Penelitian

Data penelitian ini berupa hasil pengamatan dari setiap tindakan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci
Jambi . Data tersebut berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil
pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
a. Perencanaan, berhubungan dengan rancangan guru terhadap pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD).
b. Pelaksanaan pembelajaran berhubungan dengan perilaku guru dan siswa dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
c. Hasil pembelajaran baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD).

2. Sumber Data

Sumber data Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari beberapa sumber yaitu :

a. Siswa

Data dari siswa menggambarkan tentang aktifitas dan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X IPA1 SMA Negri 9 Kerinci .
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD).

b. Guru
Untuk melihat aktivitas guru dalam mengimplementasikan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD).
c. Teman sejawat (observer)

Teman sejawat (observer) dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat


implementasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara komprehensif baik dari guru
maupun siswa.

F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Data awal diperoleh dengan melihat hasil belajar siswa dalam belajar sebelum
melakukan tindakan. Selain itu data juga didapatkan dengan memberikan lembaran observasi
kepada observer. Kemudian data pendukung didapatkan dari siswa dengan memberikan tes. Pada
tahap pengolahan data, setiap siklus dihitung persentase hasil belajar siswa melalui lembar tes
dan pengamatan, dengan menggunakan persentase nilai yang dikemukakan oleh Purwanto
(2006:102) dengan rumus sebagai berikut:

NP= R x 100%
SM
Keterangan : NP = Persentase/jumlah nilai
R = Skor perolehan
SM = Jumlah responden/skor maksimum

Kriteria rentangan nilai dari persentase data yang diperoleh menurut SNP adalah :

86-100% = Sangat Baik


71-85% = Baik
56-70% = Cukup Baik
< 56% = Kurang

G. Instrumen Pengumpulan Data

Sebelum dilaksanakannya PTK, maka disusun berbagai instrumental terlebih dahulu


yang akan digunakan pada saat dilakukannya Penelitian yaitu sebagai berikut :
a. Membuat input instrumental yang digunakan untuk memberi perlakuan dalam
Penelitian ,yaitu menyususn RPP dan juga menyususn perangkat pembelajaran berupa
lembar pengamatan
b. Membuat output instrumental yang digunakan untuk menganalisis data setelah memberi
perlakuan Penelitian , instrumentnya adalah butir tes.

Langkah-langkah yang dilakukan sebelum Menyusun instrument penelitian diantaranya


adalah sebagai berikut :

1 ) Menyusun kisi-kisi
Tujuan penyusunan kisi-kisi tes adalah untuk menjaga agar tes yang akan disusun sesuai
dengan materi
2) Menentukan tipe tes
Tipe tes yang digunakan adalah pilihan ganda
3 ) Menentukan jumlah soal
Jumlah soal yang digunakan untuk uji coba sebanyak 25 soal pilihan ganda dengan alokasi
waktu 45 menit.

H. . Teknik Analisis Data

Analisis Instrumen Penelitian

Data dan Cara Analisa

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data tentang
hasil belajar dan ketrampilan siswa yang berupa angka dalam cara pengumpulan data diambil
dengan mengunakan lembar observasi sedangkan data hasil belajar di ambil dengan mengunakan
lembar observasi sedangkan data hasil belajar di ambil dengan memberi tes pada setiap akhir
siklus.

Rumus Ketuntasan Hasil = KT


Keterangan : KT = Persentase Ketuntasan hasil belajar
LB = Jumlah butir soal yang di jawab benar oleh siswa
Ti = Jumlah Butir Soal %
% Ketuntasan Kelas = Jumlah Skor Siswa yang tuntas x 100 % Jumlah siswa seluruhnya
Rata-rata hasil belajar = Jumlah Skor Siswa x 100 % Jumlah siswa
( Arifin Z. 1998, Evalusi Intrusional )
I. Indikator Kinerja

Indikator yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam siswa kelas X IPA1 SMA Negeri 9 Kerinci Jambi dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
untuk mencapai nilai dengan prediket baik atau sangat baik.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi, pada tabel berikut ini diperoleh data awal tentang hasil
belajar siswa sebagai berikut :
Tabel 3

Data Awal Nilai Siswa

No Nama Siswa L/P Nilai Kriteria


1 Alri Okta Pratama L 60 Kurang Baik
2 Albi Pratama L 70 Kurang Baik
3 Alia Zahara P 60 Kurang Baik
4 Chintia Agustina P 75 Cukup Baik
5 Elgia Yupenia P 65 Kurang Baik
6 Friska Aulia Ningsih P 70 Cukup Baik
7 Hanjasro L 50 Kurang Baik
8 Ilham Cahyo engestu L 60 Kurang Baik
9 Lusi Kurnia Putri P 75 Cukup Baik
10 Leona Deswita P 80 Baik
11 M.Raihan Akbarsyah L 80 Baik
12 Nadila Mulya P 75 Cukup Baik
13 Nopa Gustiani P 80 Baik
14 Putri Sulistiawati P 70 Cukup Baik
15 Pujangga Iskandar L 50 Kurang Baik
16 Rida Ulfia P 75 Cukup Baik
17 Fitri Rahayu P 80 Baik
18 Fitri Suganda. P 85 Baik
19 Tia Saputri P 80 Baik
20 Tina Ganesa P 70 Cukup Baik
21 Raysa Salwa K. P 80 Baik
Jumlah 1485
Rata – rata 70,71
Persentase 70,71%
Sumber : Data yang diolah

Keterangan : 1. SB = Sangat Baik = 86-100 %


2. B = Baik = 76-85%
3. CB = Cukup Baik = 66-75 %
4. KB = Kurang Baik = < 66%

Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata siswa pada data awal hanya 70,71
(70,71%), dari 21 orang siswa 0 orang memperoleh nilai kriteria sangat baik (0 %), 7 orang
memperoleh nilai kriteria baik (33%), 7 orang memperoleh nilai kriteria cukup baik (33%)
dan 7 orang mendapatkan nilai kriteria kurang baik (33%).
1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I.
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Oktober dimana terdiri dari 2 siklus,
masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Siklus 1 pertemuan 1 dilaksanakan
pada tanggal 3 Oktober 2019, siklus 1 pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 14
oktober 20219 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran PAI kelas X semester 1 tahun
ajaran 2019/2020 SMA Negeri 09 Kerinci Jambi. Kompetensi yang akan dibahas adalah
tentang Sumber-Sumber Hukum Islam.
Pada tahap perencanaan kegiatan, yang dilakukan peneliti adalah a) menyiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), b) menyusun skenario pembelajaran dan
menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran, c) menyiapkan
instrument yang akan digunakan untuk pengamatan dan penelitian, d) membuat
instrument penilaian.
Pada siklus 1, pertemuan I siswa diberikan penjelasan tentang materi pelajaran
yang akan diberikan. Setelah itu, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Siswa
diberikan penjelasan penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD), kemudian siswa berdiskusi. Setelah mengoreksi Lembar Kerja Siswa
(LKS), dilakukan kuis untuk menilai prestasi individu, mengerjakan Lembar Kerja Siswa
(LKS) dan mendiskusikan jawabannya. Peneliti memberikan skor atau nilai.
Pada pertemuan kedua siswa secara berkelompok melakukan pembelajaran
dengan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Setelah
pembelajaran dilaksanakan, kemudian peneliti memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
kepada siswa. Maka hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4

Nilai Siswa Siklus I

Pertemuan 1 Petemuan 2 Rata-


No Kriteria
Nama Siswa Nilai Kriteria Nilai Kriteria rata
1 Alri Okta Pratama 60 Kurang 80 Baik 70 CB
2 Albi Pratama 70 Baik
Kurang 75 Cukup Baik 72.5 CB
3 Alia Zahara 60 Kurang 80 Baik 70 CB
4 Chintia Agustina 75 Baik
Cukup 85 Baik 80 B
5 Elgia Yupenia 65 Kurang 85 Baik 75 CB
6 Friska Aulia 70 Cukup Baik 85 Baik 77.5 B
7 Hanjasro 50 Kurang 80 Baik 65 KB
8 Ilham Cahyo 60 Baik
Kurang 85 Baik 72.5 CB
9 Lusi Kurnia Putri 70 Cukup Baik 80 Baik 75 CB
10 Leona Deswita 80 Cukup
Baik baik 90 Sangat Baik 85 B
11 M.Raihan 80 BaikBaik
Cukup 90 Sangat Baik 85 B
12 Akbarsyah
Nadila Mulya 75 Kurabaik
Cukup Baik 88 Sangat Baik 81.5 B
13 Nopa Gustiani 80 Baik 100 Sangat Baik 90 SB
14 Putri Sulistiawati 70 Cukup Baik 90 baik
Sangat Baik 80 B
15 Pujangga Iskandar 50 Kurang 75 Cukup Baik 62.5 KB
16 Rida Ulfia 75 Cukup 90 Sangat Baik 82.5 B
17 Fitri Rahayu 80 Kurang
Baikbaik 90 baik
Sangat Baik 85 B
18 Fitri Suganda. 85 Baik 90 Sangat Baik 87.5 SB
19 Tia Saputri 80 Baik baik 100 Sangat Baik 90 SB
20 Tina Ganesa 70 Cukup Baik 90 Sangat Baik 80 B
21 Raysa Salwa K. 80 Cukup
Baikbaik 100 baik
Sangat Baik 90 SB
Jumlah 1485 1828 1656.5
70.7 87,04 78.88
Rata-rata
1
70,7 87,04% 78,88%
Persentase
1%
Sumber : Data yang diolah
Keterangan : 1. SB = Sangat Baik = 86-100 %
2. B = Baik = 76-85%
3. CB = Cukup Baik = 66-75 %
4. KB = Kurang Baik = < 66%

Pada siklus I pertemuan 1 dan 2 dapat dilihat nilai yang diperoleh oleh siswa
sebagai berikut : 4 orang siswa yang mendapat nilai dengan kriteria sangat baik (19%),
9 orang mendapat nilai dengan kriteria baik (42%), 6 orang mendapat nilai dengan
kriteria cukup baik (28%) dan 2 siswa yang mendapat nilai dengan kriteria kurang baik (
9 %). Setelah diperoleh hasil evakuasi secara klasikal rata-rata hasil belajar PAI yaitu
78,88%.
Berdasarkan hasil di atas dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar siswa
mengalami kenaikan dari sebelum dilakukan tindakan namun masih butuh peningkatan
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
2. Refleksi Siklus 1
Berdasarkan analisis data pada siklus 1 di atas terdapat beberapa kelemahan yang
perlu diperbaiki pada siklus berikutnya :
a. Kurangnya waktu untuk berdiskusi mengenai materi yang dibahas.
b. Siswa masih kurang dapat bekerja sama
c. Siswa masih kurang menguasai pengertian Sumber-sumber Hukum Islam

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II


Siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 24 oktober 2019 dan pertemuan 2
tanggal 31 oktober 2019. Kegiatan pada siklus 2 merupakan perbaikan dari siklus 1. Rencana
tindakan pada siklus 2 disusun berdasarkan kekurangan pada siklus 1 yaitu:
a) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran,
b) Menyusun skenario pembelajaran,
c) Menyiapkan instrument yang akan digunakan, alat dan media yang dibutuhkan sesuai
dengan kompetensi dasar,
d) Menyusun ulang strategi pembelajaran agar lebih baik dan teratur
Pada siklus 2, peneliti memberikan penjelasan tentang materi yang akan diajarkan. Setelah itu,
siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Kemudian siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa
(LKS) dan mendiskusikan jawabannya. Peneliti mengamati aktifitas siswa dalam berdiskusi.
Setelah itu, masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusinya
ke depan kelas. Pada akhir pertemuan siswa diberi kuis untuk melihat nilai masing-masing sis
Tabel 5

Rata-rata Nilai Siswa Siklus II

NO Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata


. Nama Siswa - Kriteria
Nilai Kriteria Nilai Kriteria Rata
1. Alri Okta Pratama 85 Baik 85 Baik 85 B
2. Albi Pratama 85 Baik 90 Sangat Baik 87.5 SB
3. Alia Zahara 85 Baik 90 Sangat Baik 87.5 SB
Chintia Agustina Sangat 97 Sangat Baik 93.5 SB
4. 90
Baik
5. Elgia Yupenia 90 Sangat Baik 95 Sangat Baik 92.5 SB
Friska Aulia 95 Sangat Baik 92.5 SB
6. 90 Sangat Baik
Ningsi
7. Hanjasro 82 Baik 85 Baik 83.5 B
8. Ilham Cahyo P 87 Sangat Baik 90 Sangat Baik 88.5 SB
9. Lusi Kurnia Putri 87 Sangat Baik 95 Sangat Baik 91 SB
10. Leona Deswita 96 Sangat Baik 100 Sangat Baik 98 SB
M.Raihan 100 Sangat Baik 97.5 SB
11. 95 Sangat Baik
Akbarsyah
12. Nadila Mulya 95 Sangat Baik 100 Sangat Baik 97.5 SB
13. Nopa Gustiani 100 Sangat Baik 100 Sangat Baik 100 SB
14. Putri Sulistiawati 97 Sangat Baik 100 Sangat Baik 98.5 SB
Pujangga 85 Baik 82.5 B
15. 80 Baik
Iskandar
Sangat 100 Sangat Baik 97.5 SB
16. Rida Ulfia 95
baik
17. Fitri Rahayu 95 Sangat Baik 100 Sangat Baik 97.5 SB
18. Fitri Suganda. 100 Sangat Baik 100 Sangat Baik 100 SB
19. Tia Saputri 100 Sangat Baik 100 Sangat Baik 100 SB
Sangat 100 Sangat Baik 97.5 SB
20 Tina Ganesa 95
Baik
21. Raysa Salwa K. 100 Sangat Baik 100 Sangat Baik 100 SB
Jumlah 1929 2007 1968
91.8 95.57 93.7
Rata-rata
5 1
91.8 95.57% 93.7
Persentase
5% 1%
Sumber : Data yang diolah

Keterangan : 1. SB = Sangat Baik = 86-100 %


2. B = Baik = 76-85%
3. CB = Cukup Baik = 66-75 %
4. KB = Kurang Baik = < 66%
Berdasarkan tabel di atas dari 21 orang siswa dilihat bahwa 18 orang mendapat nilai
dengan kriteria sangat baik (86%), 3 orang mendapat nilai dengan kriteria baik (14%), dan
sudah tidak ada siswa yang mendapat nilai cukup baik dan kurang baik. Setelah diperoleh hasil
evaluasi secara klasikal rata-rata hasil belajar PAI siklus II mengalami peningkatan yaitu 93,71%.
Refleksi Siklus 2
Setelah dua pertemuan melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan. Hal tersebut sangat memuaskan dan membanggakan karena selama ini proses
pembelajaran dengan metode klasikal belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Oleh karena itu, metode pembelajaran ini akan tetap peneliti gunakan dalam proses
pembelajaran karena dapat membuat siswa lebih bersemangat dan lebih aktif selama dalam
proses belajar mengajar. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat dilihat dari
nilai rata- rata kelas .
B. Pembahasan
Dari analisis data di atas menggambarkan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam telah mengalami peningkatan setelah menggunakan model
pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Hal ini dapat dilihat pada tabel
dan diagram di bawah ini:
Tabel 6

Perbandingan hasil belajar siswa pada data awal, siklus I dan siklus II

Kriteria Data awal Siklus I Siklus II


Sangat baik 0 (0%) 4 (19%) 18 (81%)

Baik 7 (33%) 9 (42%) 3 (14%)

Cukup baik 7 (33%) 6 (28%) -

Kurang baik 7 (33%) 2 (9 %) -

Pada siklus II ini, 18 siswa mendapat kriteria nilai sangat baik dan hanya 3 siswa yang
mendapat kriteria nilai baik dan tidak ada siswa yang mendapat nilai kriteria cukup baik dan
nilai kriteria kurang baik. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran
tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan
Agama Islam siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci.
Diagram 1

Perbandingan data awal, siklus I dan siklus II hasil belajar siswa

20
18
18

16

14

12
sangat baik
10 9 baik
cukup baik
8 7 10 7 kurang baik
6
6
4
4 3
2
2
0 0 0
0
data awal siklus I siklus II

Dari tabel dan diagram di atas dapat dilihat pada data awal tidak ada siswa yang
mendapat nilai dengan kriteria sangat baik, 7 orang siswa yang mendapat nilai dengan
kriteria baik, 7 orang siwa mendapat nilai dengan kriteria cukup baik dan 7 orang siswa
dapat nilai dengan kriteria kurang baik. Kemudian setelah dilaksanakan siklus 1 maka
diperoleh 4 orang mendapat nilai dengan kriteria sangat baik, 9 orang mendapat nilai dengan
kriteria baik, 6 orang mendapat dengan kriteria cukup baik dan 2 siswa yang mendapat nilai
kurang baik. Dan setelah dilaksanakan siklus II diperoleh 18 orang mendapat nilai dengan
kriteria sangat baik, 3 orang mendapat nilai dengan kriteria baik, dan tidak ada siswa yang
mendapat nilai dengan kriteria cukup baik serta tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai
kurang baik.
Peneliti menyimpulkan bahwa setelah pelaksanaan siklus II, perubahan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam kelas X IPA 1 siswa mengalami peningkatan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan rata –
rata kelas meningkat . Hasil belajar ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7

Perbandingan nilai rata-rata data awal, siklus I dan siklus II

Data awal Siklus I Siklus II

70,71,% 78,88% 93.71%

Diagram 2

Perbandingan nilai data awal, siklus I dan siklus II

100
90
80
70
60
50 93,71%
40 70,71% 78,88%
30
20
10
0
data awal siklus I siklus II

Dari diagram di atas diperoleh nilai rata-rata data awal 70,71. Kemudian dilaksanakan
siklus I diperoleh nilai 78,88 dan setelah pelaksanaan siklus II diperoleh nilai 93,71. Maka
dapat disimpulkan bahwa setelah peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Divisions (STAD) hasil belajar siswa mengalami peningkatan
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X IPA1 SMA Negeri 9 Kerinci Jambi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions


(STAD), hasil belajar siswa mengalami peningkatan dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam kelas X IPA 1 SMA Negeri 9 Kerinci Jambi.
2. Setelah dilakukan pengamatan aktifitas siswa, maka diperoleh peningkatan pada siklus I
persentasi ketuntasan belajar sebesar 61% dengan nilai rata-rata hasil belajar 78,88 dan
pada akhir siklus II persentasi ketuntasan belajar sebesar 93.71% dengan nilai rata-rata
hasil belajar 93.71.
3. Siswa memberikan respon yang sangat baik terhadap proses kegiatan belajar yang telah
dilaksanakan terhadap proses KBM yang telah dilaksanakan oleh guru dalam model
pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)
4. Dampak model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions
(STAD) meningkatnya kemampuan kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi
professional dan kompetensi kepribadian. Dalam pembelajaran PAI guru lebih inovatif
dengam metode pembelajaran, lebih bervariasi dan lebih relevan terhadap tingkat
kemampuan siswa. Serta meningkatnya kualitas dan kuantitas guru dalam melaksanakan
proses pembelajaran.
5. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) peneliti menemukan beberapa faktor
pendukung dalam pelaksanaan model (STAD)ini yakni adanya dukungan penuh dari
kepala sekolah, dan adanya sikap antusias para guru-guru untuk ikut melaksanakan
metode STAD . Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) pembelajaran PAI persoalan
waktu dan butuh peningkatan inovasi guru dalam pembelajaran ini.
6. Siswa merasa antusias dengan kegiatan metode model pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Divisions (STAD) terlihat dari kerjasama, saling komunikasi
dengan teman kelompok belajar saat kegiatan berlangsung. Sementara itu sebahagian
kecil peserta didik awalnya merasa terganggu adanya observer sehingga mempengaruhi
kecakapan siswa tersebut dalam bekerja dan berkomunikasi.

B. SARAN

1. SMA Negeri 9 Kerinci sebagai sekolah yang pernah mempraktikan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dapat membagi
pengalamannya kepada sekolah lain yang belum mengenal dan mempraktikan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)agar dapat
mempraktikannya di sekolah lain.
2. Bagi kepala sekolah dapat terus memberikan dukungan, mendorong dan memberikan
penghargaan bagi para guru yang mempunyai keinginan untuk meningkatkan
profesionalitas yang ia miliki dengan melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Divisions (STAD).
3. Perlu adanya sikap antusias dan keinginan yang kuat dari para guru untuk berkeinginan
dalam melaksanakan kegiatan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Divisions (STAD).
Hendaknya kegiatan metode model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran PAI dan mata pelajaran lainnya
dilakukan dengan cara berkelanjutan/berkesinambungan agar mendapat hasil yang
maksimal. Sehingga perbaikan cara mengajar dapat terwujud.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi & Suharjono & Supardi. 2006 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara
Borich, GD. 1984. Observation Skills for Effective Teaching. New York: Mc Milaan
Publishing Compan
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Kloang Klede PutraTimur
Djamarah, Drs. Syaiful Bahri, Drs. Aswan Zain, 2006, Strategi Belajar Mengajar, jakarta,
PT.Rineka Cipta
Felder, Arthur.W. 1994. The Proffesional Educationof Teachers.Allin and Bacon, Inc. Boston
Hartoyo, Oemar. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
http://www.scribd.com.doc 90342233. Pengertian Aktifitas Belajar
http://coretanpenacianda.wordpress.com2013/0210 Model-pembelajaran-tipe-STAD
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learnig di ruang- Ruang
kelas. Jakarta: Grasindo
Mulyasa. E. 2003. Menjadi guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda karya
Nur, Muhammad. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. Pusat Sains dan Matematika
Sekolah UNESA
Oemar Hamalik. 1993. Metode Mengajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Slavin. E. Robert, 1995, Cooperative Learning Theory Research and Practice, Boston:Allyn &
Bacon
Suharjono. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Dirjen Disdakmen. Depdiknas.
Suherman, E. 2001. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Murid. Educare :
Jurnal Pendidikan dan budaya. ISSN 1412-579
Lampiran I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Langkah-langkah pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

1. Penyajian kelas
2. Kegiatan Belajar kelompok
3. Menguji Kinerja Individu
4. Penskoran peningkatan Individu
5. Mengukur Kinerja Kelompok
Lampiran 2

LEMBAR KERJA SISWA DATA AWAL

Soal :

1. Sumber Hukum yang disepakati para Ulama adalah…..


2. Jelaskanlah Pengertian sumber Hukum Islam !
3. Jelaskanlah istilah tentang Pengertian Al-Quran dan Hadist
4. Jelaskanlah isi kandungan Al-Quran!
5. Jelaskanlah syarat-syarat berijtihad menurut Yusuf al- Qaradawi !
6. Jelaskanlah yang dimaksud dengan hadist Mutawattir, hadist Masyhur dan hadist ahad
7. Jelaskanlah Fungsi Hadist pada al-Quran !
8. Jelaskan pengertian Ijtihad !
9. Jelaskanlah Bentuk-Bentuk Ijtihad !
10. Berilah contoh amalan fardhu Kifayah
Lampiran 3

HASIL LEMBAR KERJA SISWA


Tabel 3
Data Awal Nilai Siswa
No Nama Siswa L/P Nilai Kriteria
1 Alri Okta Pratama L 60 Kurang Baik
2 Albi Pratama L 70 Kurang Baik
3 Alia Zahara P 60 Kurang Baik
4 Chintia Agustina P 75 Cukup Baik
5 Elgia Yupenia P 65 Kurang Baik
6 Friska Aulia Ningsih P 70 Cukup Baik
7 Hanjasro L 50 Kurang Baik
8 Ilham Cahyo engestu L 60 Kurang Baik
9 Lusi Kurnia Putri P 75 Cukup Baik
10 Leona Deswita P 80 Baik
11 M.Raihan Akbarsyah L 80 Baik
12 Nadila Mulya P 75 Cukup Baik
13 Nopa Gustiani P 80 Baik
14 Putri Sulistiawati P 70 Cukup Baik
15 Pujangga Iskandar L 50 Kurang Baik
16 Rida Ulfia P 75 Cukup Baik
17 Fitri Rahayu P 80 Baik
18 Fitri Suganda. P 85 Baik
19 Tia Saputri P 80 Baik
20 Tina Ganesa P 70 Cukup Baik
21 Raysa Salwa K. P 80 Baik
Jumlah 1485
Rata – rata 70,71
Persentase 70,71%
Sumber : Data yang diolah

Lampiran 4

LEMBAR KERJA SISWA


Siklus 1 Pertemuan 1

Nama :

Kelas :

1. Sumber Hukum yang disepakati para Ulama adalah…..


2. Jelaskanlah Pengertian sumber Hukum Islam !
3. Jelaskanlah istilah tentang Pengertian Al-Quran dan Hadist
4. Jelaskanlah isi kandungan Al-Quran!
5. Jelaskanlah syarat-syarat berijtihad menurut Yusuf al- Qaradawi !
6. Jelaskanlah yang dimaksud dengan hadist Mutawattir, hadist Masyhur dan hadist
ahad
7. Jelaskanlah Fungsi Hadist pada al-Quran !
8. Jelaskan pengertian Ijtihad !
9. Jelaskanlah Bentuk-Bentuk Ijtihad !
10.Berilah contoh amalan fardhu Kifayah.
Lampiran 5

HASIL LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 1 PERTEMUAN 1

Nilai Siswa Siklus I

Pertemuan 1
No Kriteria
Nama Siswa Nilai Kriteria
1 Alri Okta Pratama 60 Kurang Baik KB
2 Albi Pratama 70 KurangBaikBaik
Baik Kurang KB
3 Alia Zahara 60 Kurang Baik Kurang KB
4 Chintia Agustina 75 baik Kurang
Cukup Baik CB
5 Elgia Yupenia 65 Kurang Baik KB
6 Friska Aulia 70 Cukup Baik CB
7 Hanjasro 50 Kurang Baik KB
8 Ilham Cahyo 60 Kurang Baik KB
9 Lusi Kurnia Putri 70 Cukup Baik Cukup CB
10 Leona Deswita 80 baik
Baik B
11 M.Raihan 80 Baik Cukup
Baik baik B
12 Akbarsyah
Nadila Mulya 75 Cukup Baik CB
13 Nopa Gustiani 80 Baik B
14 Putri Sulistiawati 70 Cukup Baik Sangat CB
15 Pujangga Iskandar 50 Kurang Baik KB
16 Rida Ulfia 75 Cukup Kurang baik KB
17 Fitri Rahayu 80 Baik B
18 Fitri Suganda. 85 Baik B
19 Tia Saputri 80 Baik B
20 Tina Ganesa 70 Cukup Baik Cukup CB
21 Raysa Salwa K. 80 baik
Baik B
Jumlah 1485
Rata-rata 70.71
70,71
Persentase
%

Lampiran 6

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 1 PERTEMUAN 2

Nama :

Kelas :

Soal :

1. Kedudukan Hadist sangat penting bagi kehidupan seorang muslim karena berfungsi
sebagai….?
2. Al-Quran mempunyai kedudukan penting bagi umat Islam, Yaitu sebagai…..
3. Hukum mentaati apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW adalah…..
4. Menyalatkan jenazah termasuk dalam kategori….
5. Jelaskanlah Bagaimana jika suatu hukum itu tidak terdapat didalam al-Quran dan Hadist !
6. Buatlah suatu contoh suatu hukum yang bersumber dari Hadist !
7. Buatlah contoh suatu hukum yang bentuknya Ijma’ !
8. Buatlah contoh suatu hukum yang bentuknya Rukhshah !
9. Jelaskanlah macam-macam pembagian hukum Islam !
10. Jelakanlah maksud Bentuk Ijtihad Maslahah Murshalah dan buat contohnya yang ada dalam

kehidupan masyarakat !
Lampiran 7

HASIL LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 1 PERTEMUAN 2

Nilai Siswa Siklus I

Petemuan 2
No Kriteria
Nama Siswa Nilai Kriteria
1 Alri Okta Pratama 80 Baik B
2 Albi Pratama 75 Cukup Baik CB
3 Alia Zahara 80 Baik CB
4 Chintia Agustina 85 Baik B
5 Elgia Yupenia 85 Baik B
6 Friska Aulia NNingsiNingsih 85 Baik B
7 Hanjasro 80 Baik B
8 Ilham Cahyo PPengestu 85 Baik B
9 Lusi Kurnia Putri 80 Baik B
10 Leona Deswita 90 Sangat Baik SB
11 M.Raihan Akbarsyah 90 Sangat Baik SB
12 Nadila Mulya 88 Sangat Baik SB
13 Nopa Gustiani 100 Sangat Baik SB
14 Putri Sulistiawati 90 baik
Sangat Baik SB
15 Pujangga Iskandar 75 Cukup Baik CB
16 Rida Ulfia 90 Sangat Baik SB
17 Fitri Rahayu 90 baik
Sangat Baik SB
18 Fitri Suganda. 90 Sangat Baik SB
19 Tia Saputri 100 Sangat Baik SB
20 Tina Ganesa 90 Sangat Baik B
21 Raysa Salwa K. 100 baik
Sangat Baik SB
Jumlah 1828
87,04
Rata-rata
87,04%
Persentase

Lampiran 8

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 2 PERTEMUAN 1

Nama :

Kelas :

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jaeaban yang paling tepat !

1. Sumber artinya …
a. tempat tumbuhnya sesuatu d. tempat terjadinya sesuatu
b. tempat tingginya sesuatu e. tempat berkembangnya sesuatu
c tempat keluarnya sesuatu
2. Al-Quran merupakan pembeda antara yang benara dan salah, yang baik dan yang
buruk.Sehubungan dengan itu Al-Quran dinamakan :….
a. Al-Fatihah d. As-Syifa
b. Al-Furqan e. An-Nur
c. Az-Zikri
3. Landasan utama yang menjadi pedoman umat Islam adalah….
a. ijma’ para ulama d. Hadist
b. qiyas e. c dan d benar
c. Al-Quran
4. Hadist artinya….
a. pengumuman d. hukum
b. kabar e. peringatan
c. ancaman
5. Pencurahan segenap kemampuan untuk mendapatkan sesuatu urusan atau sesuatu
perbuatan disebut….
a. ijma’ d. mashalih Murshalah
b. ijtihad e. ‘uruf
e. qiyas
6. Salah satu fungsi Hadist terhadap al-Quran ialah sebagai bayan at-tasyri’ yang artinya….
a. menjelaskanayat-ayat al-Quran yang masih bersifat umum
b. mempertegas hukum-hukum yang disebut dalam al-Quran
c. menghapus suatu hukum yang telah ditetapkan oleh al-Quran
d. mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum dalam al-Quran
e. memberikan koreksi terhadap ayat-ayat al-quran yang berkaitan dengan hukum
7. Menurut ilmu fiqih hukum-hukum dalam Islam disebut dengan Lima Hukum (alAhkamul
Khamsah ) , yaitu : ….
a. Wajib, haram, sunnah, mubah dan halal
b. Wajib,haram, suunah, makruh dan mubah
c. Fardhu ‘ain,fardu kifayah.sunnah muakad, sunnah haiat dan makruh
d. Halal, haram, sunnah batal dan syah
e. Wajib, haram, sunnah, mubah dan suunah muakad
8. Dasar ketetapan hukum dalam Islam diperoleh dari beberapa sumber, yakni alQuran,
Hadis, dan Ijtiha. Ketika ada permasalahan dan membutuhkan ketetapan hukum maka
dicari di al-Quran dan hadis, Jika kedua sumber hukum terdapat sesuatu yang tidak
dijabarkan secara rinci atau jelas maka diperlukannya ijtihad para ulama. Orang yang
berijtihad untuk menghasilkan ketetapan hukum adalah…
a. Ijtihad d. Mujtahid
b. Mujahidin e. Qori’
c. Qiyas
9. Al- Quran adalah kitab suci umat Islam yang befugsi sebagai pedoman hidup. Yang
dimaksud dengan pedoman hidup adalah menjadi….
a. Bahan untuk dipelajarai d. Sumber hukum dalam bernegarah
b. Kitab yang selalu dibaca e. Amal Ibadah
c. Rujukan dalam kehidupan
10. Jual beli yang tidak menggunakan akad jual beli dan pembeli memberi uang seharga
barang kemudian mengambil barang tertentu. Hal ini….
a. Dilarang d. Dianjurkan
b. Dibolehkan e. Dibenci
c. Diharamkan
11. Perbuatan yang hukumnya fardu kifayah adalah…
a. Beriman kepada hari akhir d. Belajar membaca al-Qur’ān
b. Berpuasa di bulan ramadhan e. Menshalatkan jenazah seorang muslim
c. Menunaikan ibadah haji
12. Kesepakatan para mujtahid setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. dalam menetapkan
hukum syar’i disebut.....
a. Fatwa ulama d. Al-qur’an
b. Qiyas e. Hadis
c. Ijma’ d. Al-qur’an e. Hadis
13. Seorang muslim yang senantiasa puasa hari senin dan kamis ia telah menjalankan ibadah...
a. Yang diharamkan d. Yang dimubahkan
b. Yang diwajibkan e. Yang dimakruhkan
c. Yang disunnahkan
14. Dibawah ini adalah isi dari Al-Quran yang meliputi berbagai aspek kehidupan, kecuali….
a. Ibadah d. Akidah
b. Akhlak e. Muamalah
c. Global (umum)
15. Contoh ibadah gairu mahdah adalah….
a. Shalat d. haji
b. zakat e. menuntut ilmu
c. puasa .
16. Saat tergelincirnya matahari ditetapkan menjadi sebab wajibnya sholat zuhur, terbenamnya
matahari menjadi sebab wajibnya sholat maghrib. Hal ini termasuk hukum islam…...
a. hukum taklifi d. qiyas
b. wajib e. hukum wad’I
c. Sunnah
17. Tuntutan yang harus dilaksanakan oleh seorang muslim dan tidak boleh ditinggalkan
disebut….
a. Wajib d. haram
b. sunnah e. mubah
c. makruh
18. Ketentuan yang disyari’atkan Allah Swt sebagai keringanan yang diberikan pada orang
mukallaf disebut….
a. sebab d. mandub
b. Rukhsah e. Ibahah
c. Mani’
19. Semua ibadah harus dilakukan dengan tujuan untuk….
a. disenangi oleh semua orang d. tidak dikenai suatu musibah
b. meraih keberhasilan dalam hidup e. terkabulnya suatu harapan
c. memperoleh ridho Allah SWT

Seorang muslim yang berpegang teguh kepada al-Quran dan al-Hadist dalam hidupnya maka
tidak akan…..
a. Bahagia d. gembira
b. tersesat e. puas
Lampiran 9

HASIL LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 2 PERTEMUAN 1

Rata-rata Nilai Siswa Siklus II

NO Pertemuan 1
. Nama Siswa Kriteria
Nilai Kriteria
1. Alri Okta Pratama 85 Baik B
2. Albi Pratama 85 Baik SB
3. Alia Zahara 85 Baik SB
Chintia Agustina SB
4. 90 Sangat Baik
5. Elgia Yupenia 90 Sangat Baik SB
6. Friska Aulia Ningsi 90 Sangat Baik SB
7. Hanjasro 82 Baik B
8. Ilham Cahyo P 87 Sangat Baik SB
9. Lusi Kurnia Putri 87 Sangat Baik SB
10. Leona Deswita 96 Sangat Baik SB
11. M.Raihan Akbarsyah 95 Sangat Baik SB
12. Nadila Mulya 95 Sangat Baik SB
13. Nopa Gustiani 100 Sangat Baik SB
14. Putri Sulistiawati 97 Sangat Baik SB
15. Pujangga Iskandar 80 Baik B
16. Rida Ulfia 95 Sangat baik SB
17. Fitri Rahayu 95 Sangat Baik SB
18. Fitri Suganda. 100 Sangat Baik SB
19. Tia Saputri 100 Sangat Baik SB
20 Tina Ganesa 95 Sangat Baik SB
21. Raysa Salwa K. 100 Sangat Baik SB
Jumlah 1929
Rata-rata 91.85
91.85
Persentase
%

Lampiran 10

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 2 PERTEMUAN 2

Nama :

Kelas :

1. Salah satu fungsi Hadist terhadap al-Quran ialah sebagai bayan at-tasyri’ yang artinya….
a. menjelaskanayat-ayat al-Quran yang masih bersifat umum
b. mempertegas hukum-hukum yang disebut dalam al-Quran
c. menghapus suatu hukum yang telah ditetapkan oleh al-Quran
d. mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum dalam al-Quran
e. memberikan koreksi terhadap ayat-ayat al-quran yang berkaitan dengan hukum
2. Menurut ilmu fiqih hukum-hukum dalam Islam disebut dengan Lima Hukum (alAhkamul
Khamsah ) , yaitu : ….
a. Wajib, haram, sunnah, mubah dan halal
b. Wajib,haram, suunah, makruh dan mubah
c. Fardhu ‘ain,fardu kifayah.sunnah muakad, sunnah haiat dan makruh
d. Halal, haram, sunnah batal dan syah
e. Wajib, haram, sunnah, mubah dan suunah muakad
3. Dasar ketetapan hukum dalam Islam diperoleh dari beberapa sumber, yakni alQuran,
Hadis, dan Ijtiha. Ketika ada permasalahan dan membutuhkan ketetapan hukum maka
dicari di al-Quran dan hadis, Jika kedua sumber hukum terdapat sesuatu yang tidak
dijabarkan secara rinci atau jelas maka diperlukannya ijtihad para ulama. Orang yang
berijtihad untuk menghasilkan ketetapan hukum adalah…
a. Ijtihad d. Mujtahid
b. Mujahidin e. Qori’
c. Qiyas

Dalam Rekapitulasi Tindak Pidana Korupsi, KPK membagi ke dalam 5 kategori. Yakni
Kategori TPK berdasarkan Instansi, TPK berdasarkan Jenis Perkara, TPK berdasarkan
Profesi/Jabatan, TPK berdasarkan perkara inkrach dan TPK berdasarkan Wilayah.
Rekapitulasi ini bertujuan sebagai laporan singkat kinerja KPK di ranah penindakan.
Secara berkala rekapitulasi dilaporkan dan diperbaharui.

4. Dari grafik dan table diatas dapat gambaran tentang Rekapitulasi Tindakan Pidana
Korupsi di Indonesia dari tahun 2009 samapai tahun 2018, telah mengalami peningkatan,
hal ini dikarenakan kebanyakan para pejabat tidak mempedomani ajaran Islam dalam
kehidupannya sehari-hari, Tindakan korupsi dalam ajaran Islam hukumnya adalah sama
dengan hukum seseorang yang mencuri, yaitu….
a. Apabila dikerjakan berdosa dan jika ditinggalkan tidak apa-apa
b. Makruh , Jika ditinggalkan mendapat pahala dan jika dikerjakan tidaklah berdosa
c. Tuntutan untuk larang untuk mengerjakan, jika dikerjakan berdosa dan jika
ditinggalkan mendapat pahala
d. Tuntutan untuk meninggalkan , jika dikerjakan tidak berdosa , jika ditinggalkan akan
mendapat pahala.
e. Suatu yang boleh dikerjakan dan boleh ditinggalakan , tidak berdosa dan berpahala
jika dikerjakan atau jika dikerjakan
5. Dibawah ini contoh orang yang tidak menjadikan Al- Quran , hadis, dan Ijtihad sebgai
pedoman hidupnya adalah :…..
a. Tersesat dan kebingungan
b. Tampa arah dan tujuan yang pasti
c. Tidak akan selamat hidup didunia dan diakhira
d. Maka akan mendapat hukuman dari Allah SWT

7. Sebagai sumber hukum islam Al-Quran memiliki kedudukan yang sangat tinggi , yaitu
sebagai….

a. sebagai kitab suci umat muslim


b. sebagai pedoman hidup umat manusia
c. sebagai petunjuk bagi seorang muslim
d, sebagai landasan hidup
e. Sebagai pegangan hidup
2. Dalam mengarungi kehidupan , Seandainya saja tidak ada utusan yang membawa
petunjuk bagi manusia muslim , kira- kira apa yang akan terjadi….
a. Maka kehidupan akan membawa ke keselamatan didunia
b. Maka akan membawa ke jalan yang benar dan keselamatan
c. Maka kehidupan akan terang menerang di dunia dan di akhirat
d. Maka kehidupan tanpa tujuan,dan tanpa arah yang pasti, dan kita akan tersesat
dan kebingungan
e. Maka akan selamat kehidupan didunia dan diakhirat
3. Saat tergelincirnya matahari ditetapkan menjadi sebab wajibnya sholat zuhur, terbenamnya
matahari menjadi sebab wajibnya sholat maghrib. Hal ini termasuk hukum islam…...
a. hukum taklifi d. qiyas
b. wajib e. hukum wad’I
c. Sunnah
4. Tuntutan yang harus dilaksanakan oleh seorang muslim dan tidak boleh ditinggalkan
disebut….
a. Wajib d. haram
b. sunnah e. mubah
c. makruh
5. Ketentuan yang disyari’atkan Allah Swt sebagai keringanan yang diberikan pada orang
mukallaf disebut….
a. sebab d. mandub
b. Rukhsah e. Ibahah
c. Mani’
6. Semua ibadah harus dilakukan dengan tujuan untuk….
a. disenangi oleh semua orang d. tidak dikenai suatu musibah
b. meraih keberhasilan dalam hidup e. terkabulnya suatu harapan
c. memperoleh ridho Allah SWT
7. Seorang muslim yang berpegang teguh kepada al-Quran dan al-Hadist dalam hidupnya maka
tidak akan…..
a. Bahagia d. gembira
b. tersesat e. puas
c. senang
8. Dasar ketetapan hukum dalam islam diperoleh dari beberapa sumber, yakni Al-Qur’an,
Hadist dan ijtihad. Ketika ada permasalahan dan membutuhkan ketetapan hukum maka dicari
di Al-qur’an dan Hadis, jika kedua sumber hukum terdapat sesuatu yangtidak dijabarkan
secara rinci atau jelas maka diperlukannya ijtihad para ulama. Orang yang berjihad untuk
menghasilkan ketetapanhukum adalah…
a. Ijtihad
b. Mujahidin
c. Qiyas
d. Mujtahid
9. Contoh ibadah gairu mahdah adalah….
a. Shalat d. haji
b. zakat e. menuntut ilmu
c. puasa
10. Seorang muslim yang senantiasa puasa hari senin dan kamis ia telah menjalankan ibadah...
a. Yang diharamkan d. Yang dimubahkan
b. Yang diwajibkan e. Yang dimakruhkan
c. Yang disunnahkan
11. Dibawah ini adalah isi dari Al-Quran yang meliputi berbagai aspek kehidupan, kecuali….
a. Ibadah d. Akidah
b. Akhlak e. Muamalah
c. Global (umum)
12. Jual beli yang tidak menggunakan akad jual beli dan pembeli memberi uang seharga barang
kemudian mengambil barang tertentu. Hal ini….
a. Dilarang d. Dianjurkan
b. Dibolehkan e. Dibenci
c. Diharamkan
13. Perbuatan yang hukumnya fardu kifayah adalah…
a. Beriman kepada hari akhir d.
14.
15. Belajar membaca al-Qur’ān
b. Berpuasa di bulan ramadhan e. Menshalatkan jenazah seorang muslim
c. Menunaikan ibadah haji
16. Al-Quran merupakan pembeda antara yang benara dan salah, yang baik dan yang
buruk.Sehubungan dengan itu Al-Quran dinamakan :….
a. Al-Fatihah d. As-Syifa
b. Al-Furqan e. An-Nur
c. Az-Zikri
17. Landasan utama yang menjadi pedoman umat Islam adalah….
a. ijma’ para ulama d. Hadist
b. qiyas e. c dan d benar
c. Al-Quran
Lampiran 11

HASIL LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 2 PERTEMUAN 2

NO Pertemuan 2
. Nama Siswa Kriteria
Nilai Kriteria
1. Alri Okta Pratama 85 Baik B
2. Albi Pratama 90 Sangat Baik SB
3. Alia Zahara 90 Sangat Baik SB
4. Chintia Agustina 97 Sangat Baik SB
5. Elgia Yupenia 95 Sangat Baik SB
6. Friska Aulia Ningsi 95 Sangat Baik SB
7. Hanjasro 85 Baik B
8. Ilham Cahyo P 90 Sangat Baik SB
9. Lusi Kurnia Putri 95 Sangat Baik SB
10. Leona Deswita 100 Sangat Baik SB
11. M.Raihan Akbarsyah 100 Sangat Baik SB
12. Nadila Mulya 100 Sangat Baik SB
13. Nopa Gustiani 100 Sangat Baik SB
14. Putri Sulistiawati 100 Sangat Baik SB
15. Pujangga Iskandar 85 Baik B
16. Rida Ulfia 95 Sangat Baik SB
17. Fitri Rahayu 95 Sangat Baik SB
18. Fitri Suganda. 100 Sangat Baik SB
19. Tia Saputri 100 Sangat Baik SB
20 Tina Ganesa 95 Sangat Baik SB
21. Raysa Salwa K. 100 Sangat Baik SB
Jumlah 1929
Rata-rata 91.85
Persentase 91.85 %

Lampiran 12

Lembar Penilaian Observasi Awal Peserta Didik

No Namasiswa L/P Keaktifan Siswa Nilai %


SA A CA KA
1. Alri Okta Pratama L V 1 4.7
2. Albi Pratama L V 2 9.5
3. Alia Zahara P V 1 4,7
4. Chintia Agustina P V 2 9.5
5. Elgia Yupenia P V 2 9.5
6. Friska Aulia Ningsih P V 2 9.5
7. Hanjasro L V 1 4.7
8. Ilham Cahyo Pengestu L V 2 9.5
9. Lusi Kurnia Putri P V 2 9.5
10. Leona Deswita P V 3 14.2
11. M.Raihan Akbarsyah L V 3 14.2
12. Nadila Mulya P V 2 9.5
13. Nopa Gustiani P V 3 9.5
14. Putri Sulistiawati P V 2 9.2
15. Pujangga Iskandar L V 1 4.7
16. Rida Ulfia P V 2 9.5
17. Fitri Rahayu P V 3 14.2
18. Fitri Suganda. P V 3 14.2
19. Tia Saputri P V 3 14.2
20. Tina Ganesa P V 2 9.5
21. Raysa Salwa K. P V 3 14.2
Jumlah 7 10 4 45 213.2
33.3 47,6 65.5
Persentase 19.%
% % %
Sumber : Data yang diolah

Pengamat / Observer

PARIDA, S.Pd

Lampiran 13
Rekapitulasi Aktifitas Belajar Peserta Didik Siklus 1

Pertemuan 1 Pertemuan 2
N Nama peserta L Keaktifan Nila % Keaktifan %
o didik / SA A CA KA i SA A CA KA NIL
P AI
1 Alri Okta L V 2 9.5 V 3 14.2
Pratama
2 Albi Pratama P V 3 14.2 V 4 19.0
3 Alia Zahara P V 2 9.5 V 3 14.2
4 Chintia V 3 14.2 V 4 19.0
L
Agustina
5 Elgia Yupenia L V 3 14.2 V 4 19.0
6 Friska Aulia V 4 19.0 V 4 19.0
P
Ningsih
7 Hanjasro P V 2 9.5 V 3 14.2
8 Ilham Cahyo V 3 14.2 V 4 19.0
P
Pengestu
9 Lusi Kurnia V 3 14.2 V 3 14.2
L
Putri
10 Leona Deswita L V 4 19.0 V 4 19.0
11 M.Raihan V 4 19.0 V 4 19.0
L
Akbarsyah
12 Nadila Mulya P V 4 19.0 V 4 19.0
13 Nopa Gustiani P V 3 14.2 V 3 14.2
14 Putri V 3 14.2 V 3 14.2
L
Sulistiawati
15 Pujangga L V 2 9.5 V 3 14.2
Iskandar
16 Rida Ulfia P V 3 14.2 V 4 19.0
17 V 4 19.0 V 4 19.0
Fitri Rahayu P
18 Fitri Suganda. P V 4 19.0 V 4 19.0
19 Tia Saputri P V 4 19.0 V 4 19.0
20 Tina Ganesa P V 3 14.2 V 4 19.0
21 Raysa Salwa V 4 19.0 V 4 19.0
P
K.
Jumlah 8 9 4 - 67 317. 14 7 - - 77 365.
8 4
Persentase 38.0 42.9 19.0 69.0 66.6 33.3 78.6
% % % % % % %

Pengamat / Observer

PARIDA,S.Pd
Lampiran 14

Rekapitulasi Aktifitas Belajar Peserta Didik Siklus II

Pertemuan I Pertemuan II
N Namapesertadidik L Keaktifan Nilai % Keaktifan Nila %
o / SA A C K SA A C K i
P A A A A
1 Alri Okta Pratama L V 4 19.0 V 4 19.0
2 Albi Pratama P V 3 14.2 V 3 14.2
3 Alia Zahara P V 4 19.0 V 4 19.0
4 Chintia Agustina L V 3 14.2 V 3 14.2
5 Elgia Yupenia L V 4 19.0 V 4 19.0
6 Friska Aulia Ningsih P V 4 19.0 V 4 19.0
7 Hanjasro P V 3 14.2 V 4 19.0
8 Ilham Cahyo Pengestu P V 4 19.0 V 4 19.0
9 Lusi Kurnia Putri L V 4 19.0 V 3 14.2
10 Leona Deswita L V 4 19.0 V 4 19.0
11 M.Raihan Akbarsyah L V 4 19.0 V 4 19.0
12 Nadila Mulya P V 4 19.0 V 4 19.0
13 Nopa Gustiani P V 4 19.0 V 4 19.0
14 Putri Sulistiawati L V 3 14.2 V 3 14.2
15 Pujangga Iskandar L V 3 14.2 V 3 14.2
16 Rida Ulfia P V 3 14.2 V 4 19.0
17 Fitri Rahayu P V 4 19.0 V 4 19.0
18 Fitri Suganda. P V 4 19.0 V 4 19.0
19 Tia Saputri P V 4 19.0 V 4 19.0
20 Tina Ganesa L V 4 19.0 V 3 19.0
21 Raysa Salwa K. P V 4 19.0 V 4 19.0
Jumlah 15 6 0 69 370. 16 5 0 76 375
2
Persentase 71.4 28 0 82.1 76.1 23.8 0 90.5
% .5 % % % %
%

Pengamat / Observer

ELPINA YUNITA,S.Pd

Lampiran 15

Tabel 6

Rata-rata Persentase Aktifitas Peserta Didik Siklus 1

Kriteria Keaktifan Peserta Siklus 1 Siklus II KET.


Didik
Pertemua Pertemua
Pertemuan Pertemuan
nI n II
I II

Sangat aktif 38% 66.6% 71.4 % 76.1%

Aktif 42.9% 33.3% 28.5 % 23.8%

Cukup aktif 19.0%

Kurang aktif -

Tabel 7

Perbandingan data awal, Siklus I dansiklus II aktifitas belajar peserta didik

Kriteria keaktifan Data awal Siklus Ket


peserta didik I II

Sangat aktif 13,7% 18,9% 60,3%

Aktif 34,4% 44,8% 25,8

Cukup aktif 44,8% 22,4% 13,8%

Kurang aktif 6,9% 13,7%

Lampiran 16

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai