Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATISAWIT
Jln. Raya Jatisawit Lor Kec. Jatibarang – Indramayu Tlp/Fax (0234) 7140259 - 45273

HP. 082130806987 E-Mail : puskesmasjatisawit@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMANTAUAN KESEHATAN BALITA RESIKO TINGGI (SCREENING BALITA STUNTING
DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS JATISAWIT
Nomor : / / Puskesmas / 2019

I. PENDAHULUAN
Masalah kekurangan gizi yang sedang mendapatkan perhatian khusus sekarang ini
yaitu masalah gizi kronis dalam bentuk anak pendek (stunting). Stunting merupakan
gangguan pertumbuhan linear yang disebabkan adanya malnutisi asupan zat gizi kronis dan
atau penyakit infeksi kronis maupun berulang yang dihasilkan dengan nilai z-score kurang
dari -2 standar deviasi (SD) berdasarkan WHO Anthro.

II. LATAR BELAKANG


Masalah pendek (stunting) pada anak akan menghambat perkembangan sel otak,
dampak negatif ini akan berlanjut dalam kehidupan setelahnya. Hal ini karena sekitar 70%
pembentukan sel otak terjadi sejak janin masih dalam kandungan hingga anak berumur dua
tahun. Presentase balita pendek atau stunting di Indonesia masih sangat tinggi dan
merupakan masalah kesehatan yang harus ditanggulangi. Di dunia terdapat 178 juta jiwa
anak dibawah lima tahun mengalami kejadian stunting (WHO, 2012).
Dalam UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan khususnya Bab VIII tentang Gizi pada
pasal 141 ayat 1 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat di tunjukan untuk
meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola
konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi dan peningkatan akses mutu pelayan gizi
dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Upaya pembinaan dan
intervensi gizi yang dilakukan pemerintah secara bertahap dan berkesinambungan yaitu di
antaranya dengan program screening balita stunting di posyandu.
Balita yang mengalami stunting dapat di pengaruhi dari kondisi ibu/ calon ibu, masa
janin dan ,masa bayi/ balita, termasuk penyakit yang di derita selama masa balita. Seperti
masalah gizi lainnya tidak hanya terkait masalah kesehatan umum namun juga di pengaruhi
kondisi lain yang secara tidak langsung mempengaruhi kondisi kesehatan balita. Kurangnya
kesadaran masyarakat tentang kesehatan di pengaruhi rendahnya tingkat pengetahuan
masyarakat akan pentingnya kesehatan dan dampak ke depan jika kesehatan terabaikan.
Keadaan gizi masyarakat yang optimal dapat meningkatkan produktivitas adan angka
harapan hidup masyarakat.
Keadaan gizi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jatisawit berdasarkan hasil BPB
bulan Februari tahun 2019 dengan indikator PB/U atau TB/U terdapat balita dengan status
gizi sangat pendek 259 balita (11,9%), pendek 257 balita (11,8%) dan normal 1647 balita
(75,8%). Hasil tersebut meningkat dari hasil BPB bulan Agustus tahun 2018, sehingga

1
sebagai tindak lanjut, Puskesmas Jatisawit melakukan pemantauan kesehatan balita dengan
resiko tinggi atau stunting.
III. TUJUAN
a. Umum
Menemukan kejadian stunting yang ada di wilayah kerja Puskesmas.

b. Khusus
1. Meningkatkan cakupan balita stunting yang mendapat perawatan.
2. Meningkatkan cakupan N/D di posyandu.
3. Menurunkan prevalensi balita stunting.
4. Meningkatkan status gizi masyarakat.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Melakukan pengukuran tinggi badan dan melakukan penimbangan berat badan pada
seluruh balita yang datang ke posyandu dan menentukan status gizi dengan melihat standar
PB/U atau TB/U.
Kegiatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, disesuaikan dengan jadwal kegiatan
dan ketersedian SDM di Puskesmas.

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan screening balita stunting dilakukan dengan cara :
1. Petugas gizi mengumpulkan data jumlah sasaran balita di posyandu.
2. Petugas gizi menyiapkan sarana dan prasarana penunjang balita.
3. Petugas gizi melakukan pemeriksaan status gizi balita berdasarkan PB/U atau TB/U
terhadap balita yang datang ke posyandu.
4. Petugas gizi memberikan edukasi dan konseling terhadap ibu balita.
5. Petugas gizi melakukan pemantauan dan evaluasi.
6. Petugas gizi melaporkan hasil kegiatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten.

VI. SASARAN
Seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas.

VII. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des


Pemantauan kesehatan balita resiko
tinggi (screening balita stunting di
posyandu)

VIII. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Monitoring pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan PMT P dan kunjungan
ke rumah balita stunting.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 1 bulan/ pada akhir kegiatan dengan
melaporkan hasil kegiatan ke penanggung jawab upaya dan kepala puskesmas.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan upaya gizi Puskesmas Jatisawit
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu setiap bulan/pada akhir kegiatan.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Jatisawit

HJ.
2 IIS CHISBIYAH, S.ST.,MM
NIP. 19710302 199103 2 004

Anda mungkin juga menyukai