FOTOLISTRIK
• Heinrich Hertz (1886-1887) melakukan eksperimen
yg menguatkan
– keberadaan gelombang elektromagnetik
– teori elektromagnetik Maxwell ttg perambatan cahaya.
• Hertz menemukan bhw
ada muatan listrik di antara dua elektroda jk
cahaya UV mengenai salah satu elektroda.
• Yg kmdn ditunjukkan bhw cahaya UV memudahkan
dihasilkannya muatan krn elektron2 dipancarkan dr
permukaan katoda.
• Elektron2 yg dilepaskan dr permukaan katoda akibat
cahaya mengenainya disebut sbg efek fotolistrik.
Eksperimen efek fotolistrik
sungkup dr kaca melingkupi
peralatan dlm ruang vakum.
V = Vext + VCE
VCE dpt diukur scr langsung jk beda potensial Vext
diatur mjd nol.
Grafik 1: hub antara arus fotolistrik dg beda
potensial V
• Pd kondisi ini,
elektron dipancarkan dr E dg menggunakan energi
kinetik – nya.
Bbrp elektron mencapai C meskipun medan listrik
berlawanan dg gerakannya.
• jk beda potensial negatif dibuat cukup besar
mencapai nilai V0, mk arus fotolistrik mjd nol.
K max = e ×V0
• Kmax tidak tergantung pd intensitas cahaya UV
Grafik 2: Hasil eksperimen Millikan - hubungan antara
stopping potensial dengan frekuensi
• Pd grafik, terdpt cut off
frequency n0 yg
menunjukkan bhw
pd frekuensi kurang dr
n0 tidak terjadi efek
fotolistrik.
• Pd efek fotolistrik utk cahaya
tampak dan mendekati-
tampak, perlu dihindari
adanya
– lapisan oksida,
– minyak/pelumas,
– kontaminan lain
pd permukaan elektroda
Grafik 3: hubungan antara energi kinetik maksimum
dengan frekuensi
Ada 3 problem utama yg berkaitan dg efek fotolistrik
ttp tdk dpt dijelaskan dg teori gelombang cahaya klasik:
1. Problem intensitas.
Dlm teori gelombang,
vektor listrik yg berosilasi E dr gelombang cahaya
akan meningkat amplitudonya dg semakin besar
intensitas berkas cahaya.
Krn gaya yg dikenakan pd elektron adalah eE,
energi kinetik fotoelektron sehrsnya jg
meningkat sebab berkas cahaya dibuat lebih
intens.
Ttp Grafik 1 menunjukkan bhw Kmax (= e·V0) tidak
tergantung pd intensitas cahaya.
2. Problem frekuensi.
Menurut teori gelombang,
efek fotolistrik sehrsnya terjadi pd suatu frekuensi
cahaya, asalkan cahayanya cukup intens utk
memberikan energi yg diperlukan utk
melepaskan fotoelektron.
Ttp dr Grafik 2 & 3, utk setiap permukaan
elektroda, terdapat cut off frequency yg
karakteristik (n0).
Utk frekuensi cahaya yg kurang dari n0 efek
fotolistrik tidak akan terjadi, meskipun kekuatan
pencahayaannya besar.
3. Problem penundaan waktu
Jk energi yg didptkan oleh fotoelektron diserap dr
gelombang radiasi yg mengenai pelat logam, mk
“luasan target efektif” utk elektron dlm logam adlh
terbatas, dan kemungkinan tdk lebih besar dr suatu
lingkaran yg berdiameter atom.
Pd teori klasik, energi cahaya terdistribusi scr seragam
pd wavefront.
Dg dmk, jk cahaya cukup lemah, mk hrs ada
jeda waktu yaitu
waktu antara cahaya mulai mengenai
permukaan pelat dan waktu fotoelektron
dilepaskan.
Selama interval ini elektron sehrsnya menyerap energi
dr berkas cahaya yg mengenainya sampai akumulasi
energi cukup utk melepas elektron.
Jeda waktu ini tergantung pd intensitas cahaya:
semakin rendah intensitasnya, mk semakin lama
waktu yg diperlukan utk melepaskan elektron.