Anda di halaman 1dari 20

Theo Aulia Akbar

18150310 14
 Heinrich Hertz (1886-1887) melakukan
eksperimen dan menghasilkan :
 Hertz menemukan bahwa ada muatan listrik
di antara dua elektroda jika cahaya UV
mengenai salah satu elektroda.
 Yg kemudian ditunjukkan bhw cahaya UV
memudahkan dihasilkannya muatan karena
elektron2 dipancarkan dr permukaan katoda.
 Elektron2 yg dilepaskan dr permukaan katoda
akibat cahaya mengenainya disebut sebagai
efek fotolistrik.
Eksperimen efek fotolistrik
 sungkup dr kaca melingkupi
peralatan dlm ruang vakum.

 cahaya monokromatis, yg masuk


ke peralatan melalui celah pd
jendela kuarsa, mengenai pelat
logam E (emiter/pemancar) dan
melepaskan elektron2 yg disebut
fotoelektron.

 Elektron2 dpt dideteksi sbg arus


jk elektron2 tsb ditarik ke cawan
logam C (kolektor) dg
menerapkan beda potensial V
antara E dan C.

 Galvanometer G mengukur arus


fotolistrik.
 Beda potensial sesungguhnya antara emiter E dan
kolektor C tidak sama dg beda potensial eksternal
Vext yg disuplai oleh batere.

 Pd rangkaian alat, yg fotoelektron mengalami


sirkulasi, ada gaya gerak listrik (GGL) lain yg
terjadi akibat emiter dan kolektor terbuat dr bahan
yg berbeda, yg menimbulkan beda potensial VCE

 Beda potensial V mrp penjumlahan dari

V  Vext  VCE
 VCE dpt diukur scr langsung jk beda potensial Vext
diatur mjd nol.
Hubungan antara arus fotolistrik dg beda
potensial V

Jk frekuensi & intensitas


UV tetap,
 arus fotolistrik semakin besar
dg kenaikan potensial positif
pd elektroda kolektor

 arus fotolistrik mencapai


kejenuhan (saturasi) yg
menunjukkan bhw semua
fotoelektron yg dilepaskan dr
pelat E akan dikumpulkan
pd C.
 jk V dikurangi mjd nol dan beda potensialnya diubah
mjd negatif, mk arus fotolistrik tdk akan mjd nol.

 Pd kondisi ini,

 elektron dipancarkan dr E dg energi kinetik.

 Bbrp elektron mencapai C mskp medan listrik


berlawanan dg gerakannya.
 jk beda potensial negatif dibuat cukup besar mencapai
nilai V0, mk arus fotolistrik mjd nol.

 Beda potensial V0 disebut sbg stopping potensial


atau cut off potensial.

 Beda potensial ini jk dikalikan dg muatan elektron


mrp energi kinetik Kmax dr fotoelektron yg paling cepat

 Kmax tidak tergantung pd intensitas cahaya UV


K max  e V0
Hasil eksperimen Millikan - hubungan antara stopping
potensial dengan frekuensi
 pd grafik, terdpt cut off
frequency 0 yg
menunjukkan bhw pd
frekuensi kurang dr 0 tidak
terjadi efek fotolistrik.

 pd efek fotolistrik utk


cahaya tampak dan
mendekati-tampak, perlu
dihindari adanya lapisan
oksida, minyak/pelumas,
atau kontaminan lain pd
permukaan elektroda
Hubungan antara energi kinetik maksimum dengan
frekuensi
Ada 3 masalah utama yg berkaitan dg efek fotolistrik ttp
tdk dpt dijelaskan dg teori gelombang cahaya klasik:
1. Dlm teori gelombang, vektor osilasi listrik E dr
gelombang cahaya meningkat (amplitudo) dg
semakin besar intensitas berkas cahaya.

Krn gaya yg dikenakan pd elektron adlh eE, energi


kinetik fotoelektron sehrsnya jg meningkat sebab
berkas cahaya dibuat lbh intens.
Ttp Grafik 1 menunjukkan bhw Kmax (= e·V0) tdk
tergantung pd intensitas cahaya
2. Menurut teori gelombang, efek fotolistrik sehrsnya
terjadi pd suatu frekuensi cahaya, asalkan cahayanya
cukup intens utk memberikan energi yg diperlukan
utk melepaskan fotoelektron.

Ttp dr Grafik 2, utk setiap permukaan elektroda,


terdapat cut off frequency yg karakteristik (0).

Utk frekuensi cahaya yg kurang dari 0 efek


fotolistrik tidak akan terjadi, mskpn kekuatan
pencahayaannya besar.
3. Jk energi yg didptkan oleh fotoelektron diserap dr
gelombang radiasi yg mengenai pelat logam, mk
“luasan target efektif” utk elektron dlm logam adlh
terbatas, dan kemungkinan tdk lebih banyak dr
suatu lingkaran yg seukuran dg diameter atom.
l

Pd teori klasik, energi cahaya terdistribusi scr


seragam sampai pd wavefront.

 Scr klasik, yg menentukan besarnya energi elektron


adlh intensitas bukan frekuensi cahaya;
energi elektron yg dipancarkan dr logam yg
dipapari dg cahaya biru intensitas lemah adlh lbh
besar dibandingkan yg dipapari dg cahaya merah
intensitas besar.
Teori kuantum Einstein pd efek fotolistrik
 Pd konsep Planck ttg kuantisasi energi elektron dlm
dinding cavity benda hitam,
 Planck mempercayai bhw energi elektromagnetik, skl
diradiasikan, akan tersebar ke seluruh ruang, spt
gelombang air yg tersebar pd air.

 Einstein mengajukan pemikirannya bhw energi radiasi


terkuantisasi dlm bundel/paket, dikenal sbg foton.
 Einstein berpendapat bhw selain radiasi merambat spt
gelombang, radiasi juga bersifat spt partikel slm
dipancarkan atau diserap, dikarenakan :
 persyaratan Planck bhw energi di dlm GEM dg frekuensi
 dlm sumber radiasi, hanya dpt berada pd 0, atau h,
atau 2 h, atau n h.

 Yg artinya, pd proses perpindahan dr tingkat energi n h


menuju tingkat energi (n-1)h, mk sumber akan
memancarkan energi elektromagnetik yg diskrit, yaitu
sebesar h
 Einstein berasumsi bhw
 bundel/paket energi pd awalnya berada dlm ruang
volume kecil, dan akan tetap berada dlm volume tsb saat
berpindah dr sumbernya dg kecepatan c.
 Besarnya energi yg terkandung dlm bundel atau foton
adalah

 Pd proses fotolistrik, satu foton akan diserap semua oleh


satu elektron dlm katoda.
 Pd saat elektron dilepaskan dari permukaan logam,
energi kinetik fotoelektron adlh

h: energi foton yg diserap elektron


w: usaha yg diperlukan utk memindahkan elektron dr
logam
w0: fungsi kerja: energi minimum yg diperlukan oleh
elektron utk melewati permukaan logam dan
lepas dr gaya tarik yg mengikat elektron tsb pd
logam
Contoh soal

Potasium foil diletakkan 3 m dr sumber


cahaya yg dayanya 1 W. Tentukan laju per
satuan luas dari foton yg memapari
potasium foil. Cahaya yg digunakan adlh
monokromatis dg panjang gelombang
589 nm.
 laju per satuan luas energi yg mengenai logam yg
berjarak 3 m dr sumber cahaya

 Tiap foton berenergi:


 dg dmk laju R foton yg memapari potasium foil

Anda mungkin juga menyukai